Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG IDENTIFIKASI KELUARGA Tn.

M
(28 TAHUN) DENGAN ANGGOTA KELUARGA BAYI DI BAWAH DUA
TAHUN DIWILAYAH KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR

MATA KULIAH PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PRAKTIK


KEBIDANAN KOMUNITAS

Dosen Pengampu : Darmayanti, S.Si. T., M.Kes


Disusun Oleh :
Novia Darmayanti P07124119064
IVB

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEBIDANAN

DIPLOMA III

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk memenuhi tugas
praktik individu mata kuliah Pemberdayaan Keluarga dalam Praktik Kebidanan
Komunitas dengan judul “Identifikasi Keluarga Tn. M (28 Tahun) Dengan Anggota
Keluarga Bayi di bawah 2 tahun Di Wilayah Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar”.
Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan kepada para pembaca.

Banjarbaru, 12 Februari 2021

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Keluarga .................................................................................... 3

B. Tife Keluarga ............................................................................................ 3

C. Peran Keluarga .......................................................................................... 4

D. Struktur Keluarga ...................................................................................... 5

E. Fungsi Keluarga ........................................................................................ 6

F. Tahap Perkembangan Keluarga ................................................................ 6

BAB III PROFIL KELUARGA

A. Data Umum Keluarga ............................................................................. 10

B. Tipe Keluarga .......................................................................................... 11

C. Fungsi Keluarga ...................................................................................... 11

D. Tahap Perkembangan Keluarga .............................................................. 13

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 14

B. Saran ..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

LAMPIRAN .................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Baduta adalah sebutan yang ditujukan untuk anak usia bawah dua tahun atau
sekitar 0-24 bulan (Depkes RI, 2006). Masa ini menjadi begitu penting karena di masa
inilah upaya menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas. Apalagi 6
bulan terakhir kehamilan dan dua tahun pertama setelah melahirkan, biasanya disebut
dengan masa masa keemasan dimana sel otak dalam perkembangan dan pertumbuhan
yang optimal. Kekurangan gizi pada masa ini dapat menyebabkan gagal tumbuh dan
berakibat buruk dimasa yang akan datang (Hadi, 2010).
Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas
dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang
sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa
ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan
berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak,
baik pada saat ini maupun masa selanjutnya (Nutrisiani,2010).
Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan drajat kesehatan komunitas, sebab keluarga sebagai unit utama dari
masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Apabila
setiap keluarga sehat, akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah yang di alami oleh
salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain, karena
keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha
kesehatan masyarakat. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga tersebut juga
dapat mempengaruhi komunitas setempat, bahkan komunitas global (Sudiharto, 2007).
Dalam teori sistem keluarga di pandang sebagai suatu sistem terbuka dengan
batas-batasnya. Sebuah sitem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan
pada tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan bergantungan satu
dengan yang lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu. Teori sistem
merupakan suatu cara untuk menjelaskan sebuah unit keluarga sebagai sebuah unit yang
berkaitan dan berinteraksi dengan sistem yang lain (Harmoko, 2012).

1
Keluarga sebagai masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling
mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-
keluarga disekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Tipe Keluarga Sasaran
2. Mengetahui Fungsi Keluarga Yang Sudah Dilakukan Sasaran
3. Mengetahui Fungsi Keluarga yang Sudah Dilakukan Sasaran
4. Mengetahui Tahap Perkembangan Keluarga Sasaran

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dau individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup
bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga bersama
dan saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi peneus,
saling pengertian dan saling menyayangi (Achjar, 2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinsikan
dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan perkawinan
dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota keluarga merupakan mereka yang
memiliki hubungan personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban dan
memberi dukungan yang disebabkan oleh kelahiran,adopsi,maupun perkawinan
(Stuart,2014).

B. Tipe Keluarga
Tipe keluarga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Tipe keluarga tradisional
a. Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas
suami,istri dan anak.
b. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun tidak
memiliki anak
c. Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan anak yang
terjadi akibat peceraian atau kematian.
d. Single adult adalah kondisi dimana dalam rumah tangga hanya terdiri dari satu
orang dewasa yang tidak menikah
e. Extended family merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah
dengan anggota keluarga lainnya
f. Middle-aged or erdely couple dimana orang tua tinggal sendiri dirumah
dikarenakan anak-anaknya telah memiliki rumah tangga sendiri.

3
g. Kit-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersamaan dan
menggunakan pelayanan Bersama.
2. Tipe keluarga non tradisional
a. Unmaried parent and child family yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
dan anak tanpa adanya ikatan pernikahan.
b. Cohabitating couple merupakan orang dewasa yang tinggal bersama tanpa
adanya ikatan perkawinan.
c. Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki persamaan jenis
kelamin tinggal satu rumah layaknya suami-istri
d. Nonmarital Hetesexual Cohabiting family,keluarga yang hidup Bersama tanpa
adanyanya pernikahan dan sering berganti pasangan
e. Faster family, keluarga menerima anak yang tidak memiliki hubungan darah
dalam waktu sementara (Widagdo,2016).

C. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu. Adapun macam
peranan dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
1. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan
sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi rasa
aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
2. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu
sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada dirumah,
mengurus rumah tangga, serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah. Selain
itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial serta
sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
3. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.

4
D. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, 2012) sebagai berikut:
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur,terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan
berkualitas, sertameminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan
mendengarkan pesn, memberikanumpan balik, dan valid.
2. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi,
padastruktur peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/ status adalah posisi
individudalam masyarakat misal status sebagai istri/ suami.
3. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau mengubah
perilaku orang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent power), keahlian (exper
power),hadiah (reward power), paksa (coercive power), dan effektif power.
4. Strukur nilai dan normaa
a. Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan annggota keluarga..
b. Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem
nilaidalam keluarga.
c. Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkandengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

Adapun Struktur Keluarga Lainnya:

1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarahdalam


beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalurayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarahdalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalurgaris ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluargasedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarahsuam
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagiankeluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.

5
E. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut (Marilyn M. Friedman, 2010):
1. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga
2. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota keluarga
3. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat
4. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
kesehatan
F. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahapan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga menurut
Friedman (1998) adalah :
1. Tahap 1 : Keluarga pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah keluarga baru,
keluarga yang menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Adapun tugas perkembangan keluarga
yaitu :
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).
2. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30
bulan. Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka,
tapi agak takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah
beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah tiba-tiba
berselisih dengan semua peran-peran mengasyikkan yang telah dipercaya kepada

6
mereka. Peran tersebut pada mulanya sulit karena perasaan ketidakadekuatan
menjadi orang tua baru. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru kedalam keluarga).
b. Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-
peran orangtua dan kakek-nenek.
3. Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5
tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri
tiga hingga lima orang, dengan posisi suami - ayah, istri – ibu, anak laki-laki –
saudara, anak perempuan – saudari. Keluarga menjadi lebih majemuk dan berbeda.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi,
keamanan.
b. Mensosialisasikan anak.
c. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-
anak yang lain.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan
dan hubungan orangtua dan anak) dan diluar keluarga (keluarga besar dan
komunitas).
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga
biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir
tahap ini. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat
d. Meningkatkan komunikasi terbuka

7
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap
ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama
jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak
6. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak
terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang,
tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa banyak
anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Tahap VII : Orang tua pertengahan
Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia pertengahan dari bagi
orangtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika
orangtua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan
pensiun, biasanya 16-8 tahun kemudian. Adapun tugas perkembangan keluarga
yaitu :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan

8
8. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua
pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan
meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain meninggal. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll
c. Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

9
BAB III

PROFIL KELUARGA

A. DATA UMUM KELUARGA


1. PENGENALAN TEMPAT
Provinsi : Kalimantan Selatan
Kabupaten/kota : Banjar
Kecamatan : Gambut
Puskesmas : Puskesmas Gambut
Alamat tempat tinggal ibu : Jalan Malintang
No telp/HP ibu : 085349333966
2. DAFTAR ANGGOTA KELUARGA

NO NAMA Hubungan Umur PENDIDIKAN PEKERJAAN

1 Tn.M Kepala 28 Tahun SMP Swasta


Keluarga
2 Ny.N Istri 20 Tahun SMA IRT

3 An.R Anak 16 Bulan Belum Sekolah Tidak Bekerja

4 Tn.U Orang Tua 74 Tahun SMA Pensiun


Suami
5 Ny.S Orang Tua 69 Tahun SMP Tidak Bekerja
Suami

3. SIFAT KELUARGA
a. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan oleh kesepakatan bersama.
b. Suku
Suku bangsa dari Keluarga Tn.M adalah suku Banjar Kebiasaan komunikasi
antara Tn. A dan Ny. A ataupun dengan anggota keluarga lain biasanya
menggunakan bahasa Banjar.
c. Agama (Kebiasaan Kesehatan Terkait Agama)
Tidak Ada

10
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Hubungan antara keluarga dan masyarakat disekitar rumah terjalin harmonis,
ditandai dengan mereka sering bertegur sapa saat bertemu. Keluarga mengatakan
sumber penghasilan keluarga berasal dari Tn. M yang bekerja sebagai Pegawai
Kantor Desa dengan pendapatan sekitar Rp.1.300.000/bulan dan keluarga
mengatakan penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan akan makanan,
pakaian dan tempat tinggal keluarga selama sebulan.
e. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Berdasarkan hasil pengamatan keluarga Tn. A dan Ny. A tidak memilki jadwal
khusus untuk rekreasi atau liburan.

B. TIPE KELUARGA
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. M, maka keluarga Tn. M termasuk dalam tipe
keluarga tradisional yaitu tipe Extended Family (Keluarga Besar), yaitu suatu rumah
tangga yang terdiri dari keluarga inti yaitu suami, istri, dan anak (kandung atau angkat)
dan di tambah sanak saudara misalnya kakek dan nenek , yaitu Tn. M, Ny. N dan anak
beliau By.R. Sebagai keluarga inti sedangkan Tn.U dan Ny.S Sebagai sanak saudara
karena merupakan orang tua dari pihak suami , Tn. M dan Ny. N mengatakan dengan
tipe keluarga yang dialami keluarganya saat ini tidak ada masalah.

C. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Berdasarkan hasil pengamatan Tn. M dan Ny. N selalu mempertahankan
iklim yang positif, sehingga fungsi afektif keluarganya tercapai. Keluarga Tn.
M adalah keluarga yang harmonis, saling memperhatikan satu sama lain dan
saling menyayangi. Mereka berusaha memanfaatkan waktu bersama dengan
bercengkrama. Terutama Ny. N sangat penuh kehangatan, kasih sayang dan
saling memperhatikan satu sama lain. Berdasarkan hasil observasi dan
identifikasi, anggota keluarga saling memberikan cinta kasih, kehangatan,
saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga, dan mendapatkan
kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain.Tn. A dan Ny. N terlihat

11
akrab dengan orang tua yang tinggal bersama mereka , dan mereka juga sangat
peduli kepada mereka dan Ny. N juga menghargai jika ada yang berbicara
terutama saat mahasiswa Kebidanan berkunjung kesana.
2. Fungsi Sosialisasi dan Penempatan Sosial
Fungsi interaksi dan sosialisasi dalam keluarga tampak baik. Anak
terlihat dekat dengan orang tuanya. Mereka juga bersosialisasi kepada tetangga
dengan baik. Silaturahim antar anggota keluarga baik dan keluarga selalu
mengkomunikasikan hal hal yang dianggap penting untuk diketahui bersama.
Keluarga selalu menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan lingkungan
tempat tinggal.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. M telah memilki 1 orang anak kandung, yang berjenis
kelamin perempuan. Ny. N mengatakan belum ada rencana punya anak lagi.
Ny. N menyatakan tidak ada memilki keluhan terhadap fungsi reproduksinya.
Tn. M dan Ny. N memenuhi kebutuhan seksual satu sama lain. Menurut Ny. N
sekarang menggunakan KB jenis Suntik, dan tidak mengalami keluhan apa pun.
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan sumber penghasilan keluarga berasal dari Tn. A
yang bekerja sebagai Pegawai Kantor Desa dengan pendapatan sekitar
Rp.1.300.000/bulan dan keluarga mengatakan penghasilan tersebut cukup
untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal keluarga
selama sebulan.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan keluarga sudah dilakukan dengan bantuan tim
kesehatan di lingkungan sekitar dan melalui upaya keluarga seperti mengatur
pola dan jenis makanan. Ny. N selalu memasak makanan yang baik bagi
keluarga, merawat dan memperhatikan keluarga yang sakit.
Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah mengenal masalah kesehatan meskipun cakupannya masih
terbatas.
b. Memutuskan untuk merawat

12
Keluarga senantiasa memutuskan untuk merawat apabila ada anggota
keluarga yang sakit.
c. Mampu merawat
Keluarga mencoba dan berusaha merawat meskipun belum mampu secara
optimal.
d. Modifikasi lingkungan
Modifikasi lingkungan sudah dilakukan sedikitnya dengan mengatur pola
dan jenis makanan.
e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Keluarga sudah memanfaatkan sarana kesehatan yang ada seperti rumah
sakit, puskesmas atau bidan.

D. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. M dan Ny. N serta By. R memasuki tahap perkembangan
Keluarga “Child bearing”/kelahiran anak pertama. Keluarga yang menantikan
kelahiran anak pertama dimulai dengan kelahiran anak pertama sampai anak
berusia 30 bulan. Tugas perkembangan keluarga meliputi:
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru dalam satu keluarga).
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran oran tua , kakek dan nenek.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan urain diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, memepertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersional, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat

B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui
pendalaman keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu dikembangkan
dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli
terhadap kesehatan keluarga.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


Jakarta
Achjar, H.A., Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung Seto.

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga (Pertama.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Friedman, E. T. ., Bowden, V. ., & Jones, E. . (2010). Buku Ajar Keperawatan

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: pustaka Pelajar. Yogyakarta

Hasanah, Uswatun. Mulyati,Teori Keluarga: Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, 2013

Ratnasari, N.Y., (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Activities Daily Living (ADL)
Lansia Terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga (Di Wilayah RW V Giriwono Kecamatan
Wonogiri). PhD Thesis. Surakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret .

15
LAMPIRAN

LAMPIRAN LINK VIDEO :


https://drive.google.com/file/d/1MO2acYKQOkL2UFoWYLx3XwGwxiVd3RWe/view?
usp=drivesdk

16

Anda mungkin juga menyukai