Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN DAN KELURGA SESUNGGUHNYA


TUMBUH KEMBANG DENGAN KELUARGA KELUARGA
BARU MENIKAH

Disusun oleh kelompok 1 :

1. Bayu Saputra 6. Nida Nur Hasanah


2. Nurfadila Mustatim 7. Novita D Lasanuda
3. A.A. Arin Indah Dewi 8. Sriliani S Manto
4. Diah Safitri 9. Ade Indra Jayanti
5. Mita 10. Ferawati Rusdianto

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU


2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan karuniaNya,
Kami dapat menyelesaikan makalah Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah” tepat pada waktunya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pengrjaan makalah ini.
Kami juga menyadari banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih
banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya dan
pembaca pada umumnya

Palu, 3 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II KONSEP DASAR TEORI

2.1 Pengertian Keluarga........................................................................ 3

2.2 Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga..................................... 4

2.3 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah... 5

2.3 Masalah kesehatan pada keluarga baru menikah ........................... 6

2.4 Peran perawat dalam keperawatan keluarga .................................. 7

2.5 Peran perawat dalam perawatan keluarga baru menikah ................ 8


BAB III PROSES KEPERAWATAN

3.1 Askep Teori......................................................................................... 9

3.2 Askep Kasus ...................................................................................... 10

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan..................................................................................... 11

4.2 Saran............................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu
merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.

Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via
praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat
diterima oleh keluarga, maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur
keluarga, Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu
paham setiap tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.

Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain.
Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya
mempengaruhi jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga
cenderung dalam pembuatran keputusan dan dan prose terapeutik padasetiap tahap
sehat dan sakit pada para anggota keluarga. Keluarga merupakan paraanggota sebuah
keluarga baiasanya hidup bersamasama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka
hidup secra terpisah, mereka tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag
tangga mereka.

Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah
dan kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja
tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga
sering terjadi pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat
makalah tentang askep tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah
Askep Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah, yaitu :

a. Apa pengertian Keluarga ?


b. Apa saja tugas tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru
menikah ?
c. Apa saja masalah kesehatan pada keluarga baru menikah ?
d. bagaimanap peran perawat dalam keperawatan keluarga ?
e. Bagaimana asuhan keperawatan tahap perkembangan keluarga dengan
pasangan baru menikah ?

1.3 Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas


Komunitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Tahap Perkembangan Keluarga
dengan Pasangan Baru Menikah”. Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah
menjawab menjabarkan masalah yang ada pada rumusan masalah agar penulis
ataupun pembaca mengetahui tentang Askep Keperawatan Keluarga dengan
Pasangan Baru Menikah.
BAB II KONSEP DASAR TEORI

2.1 PENGERTIAN KELUARGA

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang
berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).

Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan


sosial masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :

Reisner (1980)

Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik,
kakak, kakek dan nenek.

Logan’s (1979)

Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.

Gillis (1983)

Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut


yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masingmasing mempunyai
arti sebagaimana unit individu.

Duvall

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan


perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.

2.2 TUGAS DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya


b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun


secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman,
1998) :

a. Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan

perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan


(psikologis) keluarga masing-masing.
b. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
c. Keluarga dengan anak pra-sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun.
d. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal.

e. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai
6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya.
Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab
serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari
jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua.

g. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.

h. Keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal.

2.3 TUGAS TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU


MENIKAH

Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini
merupakan masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian
tinggi pada bulan-bulan awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan
jugA harus melakukan penyesuaian kepuasan (mutually satisfactory
adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan makin sulit jika pasangan
juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan suami/isterinya,
misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi, tergantung kpd
orangtua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar. Maka
ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan pada
fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain :
(Duvall, sociological perspective, 1985)
a. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang
b. Menetapkan tenpat tinggal
c. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada
siapa (pembagian peran & tanggung jawab)
d. Memantapkan kepuasan hubungan seksual
e. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional
f. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar
g. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi
h. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya
i. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri

Tugas perkembangan keluarga baru menikah (Rodgers cit Friedman) :

1. Membina hubungan intim yang memuaskan.

- Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru Sumber- sumber dari


dua orang yang digabungkan.
- Peran beru-bah.

- Fungsi baru diterima.

- Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan kepribadian yang


mendasar.
- Saling mensesuaikan diri terhadap hal yang kecil yang bersifat rutinitas
Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi apabila kedua
pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari kebutuhan dan
minat pasangan.

2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis atau membina


hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan orang tua pasangan dan keluarga besar
lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan perkawinannya.
4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.

2.4 MASALAH KESEHATAN KELUARGA BARU MENIKAH


a. Penyesuaian seksual dan peran pernikahan
b. Penyuluhan konseling keluarga berencana
c. Komnunikasi dan informasi
d. Kurangnya informasi dapat memunculkan masalah seksual, emosional,
ketakutan, rasa bersalah, kehamilannya yang akan direncanakan, penyakit
jenis kelamin ( sebelum ataupun setelah menikah)
2.5 PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN KELUARGA BARU
MENIKAH
a. Pendidik
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu,
keluarga dan masyarakat untuk melakukan hidup sehat sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mencapai tujuantersebut perawat harus
mendidik keluarga dan selalu memberikan contoh positif tentang kesehatan.
Focus mengajar perawat dalam mendidik keluarga yaitu :
1. Penanaman perilaku hidup sehat
2. Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet
3. Olahraga
4. Pendidikan tentang proses penyakit dan pengobatannya
5. Pendidikan tentang perawatan mandiri
b. Konsultasi dan kolaborasi
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
keamanan keluarga. Perawat juga harus bekerjasama dengan lintas program
maupun lintas sektoral dalam pemenuhan keamanan keluarga untuk mencapai
kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal.
c. Pemberi pelayanan kesehatan/pelaksana kesehatan
Sesuai dengan tugas perawat yaitu memberi asuhan keperawatan yang
professional pada keluarga. Pelayanan yang diberikan karena adannya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kekurangan
keamanan menuju kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri.
d. Pengawas kesehatan
Perawat harus melakukan “rumah mengunjungi” atau kunjungan rumah yang
teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pemulihan tentang kebutuhan
keamanan klien dan keluarga
e. Role model
Perilaku yang ditampilkan perawat dapat dijadikan panutan. Panutan ini
digunakan pada semua tingkat pencegahan terutama PHBS.
f. Sebagai mediator
Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan
kebutuhan keamanan klien dan keluarga sehingga factor risiko dalam ketidak
pemenuhan kebutuhan keamanan dapat diadaptasi
BAB III
PROSES KEPERAWATANN
3.1 ASKEP TEORI
a. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga . Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga , perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan
sehari- hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004). Kegiatan yang dilakukan dalam
pengkajian meliputi pengumpulan informasi dengan cara sistematis dengan
menggunakan suatu alat pengkajian keluarga , diklasifikasikan dan dianalisa
(Friendman, 1998: 56).
1. pengumpulan data
a) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan
tipe keluarga.
b) Riwayat dan Tahap Perkembangan keluarg
c) pengkajian lingkungan ; karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan
komunitas RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat, system pendukung keluarga
d) latar belakang keluarga / kebiasaan keluarga
e) status social ekonimi
f) tingkat perkembangan dan riwayat keluarga
g) aktivitas
h) data lingkungan
i) struktur keluarga
j) fungsi keluarga
k) fungsi reproduksi
l) fungsi ekonomi
m) stress dan koping keluarga
n) pemeriksaan fisik
o) harapan keluarga

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan
respon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual individu.
Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah
keperawatan. Kolaborasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan
keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya
pelayanan kesehatan. Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan
berdasarkan data yang didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah
keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
pengkajian fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada
PES dimana untuk problem dapat digunakan rumusan NANDA. Tipologi dari
diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari :
1. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
2. Resiko (ancaman kesehatan)
3. Keadaan sejahtera (wellness)
Diagnose yang mungkin muncul dalam keluarga yang baru menikah yaitu :
1. ketidak mampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang
sehat
2. kurangnya pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga
baru menikah
3. kerusakan pemeliharaan rumah
4. resiko terjadinya konflik
c. Intervensi
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil
yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus
yang ditetapkan.
d. Implementasi
Tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap
keluarga mencakup hal-hal dibawah ini ;
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
a) Memberikan informasi
b) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
c) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang
tepat dengan cara :
a) Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan.
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
c) Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga
yang sakit dengan cara :
a) Mendemonstrasikan cara perawatan
b) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara ;
a) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b) Melakukan perubahan lingkungan dengan seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada dengan cara :
a) Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga
b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
e. Evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
menilai keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan ke keluarga . Unyuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga . Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara
operasional.
1. Subjektif Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah
dilakukan intervens keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya
berkurang.
2. Objektif Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
3. Analisa Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada
tujuan terkait dengan diagnosa keperawatan.
4. Planning Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari
keluarga pada tahap evaluasi.Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara
formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama proses asuhan
keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir
3.2 ASKEP KASUS

a. pengkajian
1. identitas KK
Nama : Dedi irawan
Umur : 31 tahun
Pendidikan : SI pertanian
Pekerjaan : belum bekerja
Alamat : Jl.Raya Kemabang seri,km 14 Kec.Talang 4 Bengkulu Tengah
2. komposisi keluarga
No nama L/P Umur hub pend Pekerjaan Status
kesehatan
1 Dewi L 31 KK S1 Blm sehat
irawan pertanian punya
pekerjaan
2 Jeni P 24 Istri SMA Ibu sehat
juita rumah
tangga

3. Genogram

Kerinci

Bengkulu tengah

Merokok,dan cemas penurunan BB drastic.


4. Tipe Keluarga

Tipe keluarga pemula atau baru menikah

5. Suku Bangsa

Keluarga Tn D berasal dari Kerinci sedangkan keluarga


Ny.J berasal dari Bengkulu tengah.Ny.J Mengatakan mempunyai
kebiasaan memasak makanan yang bersantan dan gorengan.
6. Agama

Keluarga memeluk agama isalam dan sering terlibat dalam


kegiatan keagamaan dilingkungan sekitarnya,terutama
Ny.J.biasanya Ny.J mengikuti pengkajian RT yang diadakan setiap
seminggu sekali.
7.   Status Sosial Ekonomi Keluarga

Tn.D mengatakan saat ini belum memiliki pekerjaan, dan


untuk sementara kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua
Ny.J karena mereka masih tinggal satu rumah.

Tn.D mengatakan untuk terus berusaha mencari pekerjaan,


supaya tidak terus bergantung dengan mertuanya.
8.   Aktivitas Rekreasi Keluarga

Pada waktu libur,biasanya mereka berkumpul dirumah


sambil menonton televisi dan terkadang berlibur ke pantai panjang.

b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga dalam tahap Keluarga pemula
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Ny.jeni Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
adalah keluarga berencana(keputusan tentang kedudukan sebagai
orangtua), karena
3. Riwayat Keluarga Saat inti
Kedua orang tua saat ini hidup dilingkungan yang sama.Ny.J
mengatakan keluarganya terbentuk dari pertemuan kemudian
berpacaran dan akhirnya menikah pada 08-05-20011.Ny.J juga
mengatakan setelah mereka menikah mereka masih tinggal bersama
orang tua. Saat ini kondisi kesehatan kedua orang tua baik.Tn.D
mengatakan dia cemas karena belum mempunyai pekerjaan yang tetap
dan Tn.D memiliki riwayat merokok 1 bungkus sehari.
4. Riwayat keluarga Sebelumnya.
Ny.J mengatakan dulu pernah mengalami kecelakaan bermotor,dan
pernah mengalami penyakit malaria,dan Tn.D juga mengatakan dulu
pernah mengalami sakit malaria, tetapi sampai saat ini tidak pernah
sakit malaria lagi.

c. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.J
menurut Ny.J rumah yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian
belakang.kondisi rumah masih terlihat berantakan karena baru
seminggu yang lalu pasca pernikahan.antara rumah Ny.J dengan yang
lainnya tidak terlalu dekat,berjarak lebih kurang 2 meter. Kondisi
ventilasi dirumah baik dan cukup karena setiap kamar ada jendela atau
ventilasinya. Sehingga cahaya yang masuk cukup dan pertukaran udara
sangat cukup.
2. Karakteristik Tetangga dan komunitas RW
Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang
padat.Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari
2 meter.Ny.J mengatakan tetangganya cukup ramah,baik,dan sangat
kompak denagn berbagai kegiatan.mereka terkadang menghabiskan
waktu untuk mengobrol diteras salah satu rumah.
Jarak masjid sekitar 500 meter dari rumah Ny.J.Menurut Ny.J
diseberang jalan rumahnya ada tempat praktek bidan,sehingga apabila
ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan,mereka
pergi ke tempat praktek bidan tersebut atau kepuskesmas yang berjarak
100 meter dari rumah Ny.J.kegiatan posyandu biasanya diadakan di
posyando terpadu yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah Ny.J
Untuk fasilitas umum,lingkungan rumah Ny.J jauh dari perkotaan.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.D Mengatakan mereka sejak menikah masih tinggal di
rumah Ny.J di Bengkulu tengah,dan untuk saat ini belum ada rencana
untuk pindah rumah
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.D Mengatakan berinteraksi sangat baik.Ny.J sering
mengikuti pengajian ma‟jlis ta‟lim di desa nya.begitu juga dengan
Tn.D semenjak  tinggal dilingkungan Bengkulu tengah, mengikuti
kegiatan yang ada disana,seperti mengikuti pengajian.

d. Struktur Keluarga
1. Sistem Pendukung Keluarga
Tn.D Mengatakan dukungan dari keluarga besar sangat membantu
Tn.D dan Ny.J.apabila ada diantara mereka yang sakit,maka orang tua
dari Ny.J akan membantu pekerjaan rumah karena mereka berada
dalam satu rumah.
2. Pola Komunikasi Keluarga
Kluarga Tn.D mempunyai pola komunikasi yang cukup
baik,terbuka,Bila timbul masalah kelurga berusaha mendiskusikan
bersama-sama dan memberikan umpan balik yang tepat.Dan tidak ada
pola komunikasi fungsional yang ditemukan keluarga.
3. Struktur Kekuatan Keluarga.
Tn.D Merupakan pemegang kendali rumah tangga,tetapi apabila
berkaitan dengan hal pengambilan keputusan Tn.D bertanggung jawab
untuk mengendalikan masalah dengan mengambil keputusan secara
kompromi dengan Ny.J.
4. Strukur Peran
Tn.D sebagai suami, ia bukan merupakan pencari nafkah satu-satunya
karena ia masih tinggal bersama mertuanya. Tn.D merupakan
pemimpin keluarga, sedangkan Ny.J sebagai istri/ibu rumah tangga.
Peran Tn. D di dalam keluarga dilakukan dengan sebaik- baiknya.
Menurut Tn.D ia selalu berusaha menjadi suami yang baik. Tn.D pun
tidak  pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny.J
untuk memberikan masukan.
5. Nilai atau Norma Keluarga
Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka
berdua tinggal dilingkungan orang-orang lembak. Tn.D dan Ny.J
merupakan pekerja keras. Namun menurut Ny.J,mereka sendiri tidak
tahu yang seperti apa nilai lembak sehingga mereka menjalani
kehidupan sehari-hari seperti biasa. Norma yang dianut adalah norma
agama. Apabila menurut agama tidak baik maka mereka tidak akan
melakukan hal itu.

e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif 
Tn.D dan Ny.J selalu berusahha saling memperlihatkan kasih sayang
baik anatar mereka berdua, maupun orang tua dari ny.Jeni. mereka
selalu berusaha menerapkan komunikasi yang terbuka dalam segala
hal,sehingga sampai saat ini jarang terjadi masalah. Mereka tidak
sungkan mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan- perasaan
mereka.
2. Fungsi Sosialisasi
Ny.J mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling
menyesuaikan diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru
yang mereka terima, termasuk peran suami istri. Dengan lingkungan
sekitar, keluarga Tn.D mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan
lingkungan. Interaksi dan hubungan dalam keluarga berjalan baik dan
harmonis. Keluarga meyakini akan norma keluarga sesuai dengan
norma agama dan adat istiadat sehingga keluarga tetap dalam keadaan
harmonis dan sejahtera. Dalam hal mengatur kebutuhan rumah tangga
diserahkan kepada istri(Ny.J) namun apabila nanti ada masalah yang
sulit dan mendesak, mereka akan membicarakan bersama. Kelaurga
mengatakan, bila nanti mempunyai anak, mereka akan mencoba
menerapkan kedisiplinan kepada semua anak mereka.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Bagi keluarga Tn.D sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan
seluruh aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti
demam, batuk filek, hipertensi, dan lain-lain. Sampai saat ini, kedua
pasangan suami istri belum mengalami sakit/membutuhkan pelayanan
perawatan.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.Dedi saat ini belum memiliki anak, karena baru 1
minggu menikah. Kedua pasangan suami istri ini berharap nantinya
diberi dua orang anak, tetapi mereka juga mengatakan terserah
kepada Yang Kuasa mau member mereka anak berapa, mereka akan
bahagia.
5. Fungsi Ekonomi.
Saat ini keluarga Tn.Dedi belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari kedua pasangan ini, masih
bergantung kepada orang tua. Sehingga mereka memutuskan untuk
tinggal bersama orangtua Ny.J.

f. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka panjang dan jangka pendek 
Keluarga mengatakan ada stressor saat ini, karena mereka belum
mempunyai pekerjaan. Keluarga mengatakan ada perasaan cemas akan
masa depan jika terus-terusan bergantung kepada mertua/orangtua.
Mengingat akan kebutuhan kedepanya akan semakin banyak seperti
membuat rumah sendiri, menyekolahkan anak, dan kebutuhan-
kebutuhan lainya, jadi keluarga sedikit berkecil hati dengan keadaan
sekarang ini.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

a.   Sistem dukungan keluarga sangat kuat. Keluarga besar


saling membantu dalam menyelesaikan masalah keluarga
atau kebutuhan-kebutuhan keluarga saat ini.
b.   Tempat tinggal yang memadai, dan sarana kesehatan yang
mudah di jangkau oleh keluarga.
c. Pola komunikasi yang baik dalam keluarga.

 
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa
lalu. Keluarga mengatakan mereka nanti akan menggunakan sistem
dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka
pada saat membutuhkan pertolongan dikemudian hari.
4.   Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga terutama Ny.J secara telah melakukan adaptasi disfungsional
yaitu pada saat banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia
sering lupa makan, dan membiarkan menunda waktu makan,
sehingga terjadi penurunan BB drastic pada Ny.J.
g. Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada keluarga, secara umum
kondisi kesehatan secara fisik, Ny.Jeni mengalami penurunan BB drastic dan
Tn.Dedi ada masalah cemas terhadap masa depan dan ada riwayat merokok

NO Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


. Fisik
Tn. H Ny. S

1. Keadaan Umum 52 kg 45 kg
BB 165 cm 150 cm
TB

2. Kepala :
Rambut Ikal, hitam, dan bersih Lurus, hitam, halus dan
bersih
Mata Konjungtivaan anemis, Konjungtivaan anemis,

scleraan ikterik,  penglihatan scleraan ikterik,  penglihatan


baik baik

Hidung sinusitis(-), polip(-), sinusitis(-), polip(-),

penciuman  baik penciuman  baik

   

Mulut mulut bersih,mukosa mulut bersih, mukosa

lembab, lidah bersih, gigi lembab, lidah bersih, gigi


cukup. cukup.

Telinga
Pendengaran baik, serumen Pendengaran baik, serumen
(-) (-)
3. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
JVP vena jugularis Tidak ada vena jugularis Tidak ada
Kelenjar Tiroid pembengkakan pembengkakan

4. Dada :
Mamae
 Inspeksi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan,simetris pembengkakan,simetris
antara kiri dan kanan antara kiri dan kanan
 Palapasi Tidak ada  pembengkakan Tidak ada  pembengkakan

Paru :

 Inspeksi Saat bernafas Saat bernafas


tidak menggunakan otot tidak menggunakan otot
bantuan pernafasan. bantuan pernafasan.

 Palapsi Tidak ada bengkak, lesi (-) Tidak ada bengkak, lesi (-)

 Perkusi Tidak ada penimbunan Tidak ada penimbunan


cairan cairan

 Auskulta
Bunyi nafas vesikuler, RR Bunyi nafas vesikuler, RR
si
normal normal

Jantung : Letak normal ics 2 dan 3 – Letak normal ics 2 dan 3 –


5 dan 6 5dan 6
 Palpasi
Ictus cordis normal yaitu Ictus cordis normal yaitu

 Perkusi ics 5 dan 6 ics 5 dan 6


Irama teratur, suara Irama teratur, sura

 Auskulta tambahan tidak ada TD : tambahan tidak ada TD :


si 120/70 mmHg 110/70 mmHg

5. Abdomen
 Inspeksi Simetris, warna normal, Simetris, warna normal,
asites (-) asites (-)
 Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan tidak ada benjolan

 Auskultad Bising usus (+) Bising usus (+)


i Organ pada abdomen Organ pada abdomen
 Perkusi normal normal

6. Genetalia _ _

7. Ekstermitas
Atas dan Bawah
 Inspeksi Berfungsih dengan baik Berfungsih dengan baik

 Palpasi Reflek patella (+) Reflek patella (+)

ANALISA DATA

DATA Kemungkinan Penyebab Masalah / Diagnosa

Data Subjektif : Ketidakmampuan keluarga Kurang pengetahuan


mengenal masalah tugas tentang tugas
- Tn.H mengatakan  belum
perkembangan keluarga baru perkembangan
merencanakan kapan akan
menika keluarga baru
punya anak dan berapa
menikah
jumlah  jumlah anak yang
diinginkan - Tn.H
mengatakan  belum tahu
tentang apa itu kesehatan
reproduksi - Tn.H
mengatakan  belum tahu
tentang sex yang sehat -
Tn.H mengatakan  belum
tahu apa yang harus
dipersiapkan untuk
kehamilan istrinya nanti -
Tn.H mengatakan rencana
punya anak nanti setelah
usia pernikahan 1 tahun

Data Objektif :

- Usia pernikahan 5  bulan


- Usia Tn.H 22 tahun dan
Ny.S 19 tahun

Data Subjektif : Ketidakmampuan keluarga Kerusakan


melakukan  perawatan pemeliharaan rumah
- Tn.H mengatakan
perawatan rumah yang sehat
istrinya malas untuk
membuka  jendela

Data Objektif :

- Ruangan dalam rumah


tampak  gelap - Jendela
sebagian  besar tertutup
tertutup hanya pintu depan
yang terbuka - Penataan
perabotan  perabotan
kurang teratur terutama
bagian  bagian dalam
rumah dan dapur

PROITITAS MASALAH

Dx.I. Penurunan berat badan setelah pernikahan sehingga terjadi mudah lelah pada keluarga
Tn.Dedi khususnya Ny.Jeni B.d ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan.

No Kriteria Perhitungan bobot Pembenaran

1 Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 = 1 Masalah


penurunan berat
badan telah
terjadi pada
Ny.Jeni
dikarenakan
terlalu banyak
pekerjaan dalam
mempersiapkan
penikahan dan
setelah
pernikahan dan
akhirnya terjadi
mudah lelah

2 Kemungkinan untuk d 2/2 x 2 =2 2 Keluarga


ubah: Tinggi memiliki
sumberdaya
yang cukup kuat
untuk mengatasi
masalah yaitu:
1. Karena tidak
memiliki
pekerjaan, jadi
lebih banyak
istirahat dan
makan yang
teratur. 2. Pola
komunikasi
yang baik dalam
keluarga

3 Potensial di cegah : Cukup 2/3 x 1 = 2 1 Masalah sidah


berlangsung
belum terlalu
lama, sekitar
kurang lebih 2
minggu terakhir

4 Menonjolnya masalah : ½x1=½ ½ Masalah ada


Masalah ada tapi tidak tapi di anggap
perlu segera diatasi hal yang biasa
oleh keluarga

Tota 41/2
l

Dx.II. Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada keluarga Tn.Dedi
khususnya pada Tn.Dedi B.d ketidakmampuab mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat

No Kriteria Perhitungan bobot Pembenaran

1 Sifat masalah : aktual 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Cemas


menjadikan
Tn.Dedi
berkecil
hati,tidak
percaya diri dan
khawatir
terhadap masa
depan.

2 Kemungkinan untuk di 2/2 x 2 =2 2 Sumberdaya di


ubah: Tinggi keluarga cukup
kuat 1. Mertua
saling
menghargaibdan
dapat mengerti
2. Sistim
dukungan sosial
keluarga kuat 3.
Pola komunikasi
keluarga baik

3 Potensial di cegah : Cukup 2/3 x 1 = 2 1 Jarak rumah


dengan kota
terjangkau
( agak dekat).
Keluarga belum
memanfaatkan
lapangan
pekerjaan yang
ada.

4 Menonjolnya masalah : ½x1=½ 2/3 Keluarga


Tidak segera perlu diatasi merasakan
adanya masalah
tapi cemas
dianggap hal
biasa
Tota
l

Dx.III Resiko Tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada keluarga Tn.Dedi Khususnya
Tn.Dedi yang berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah.

No Kriteria Perhitungan bobot Pembenaran

1 Sifat masalah:Resiko 2/3x1=2/3 2/3 Merokok dapat


mengakibatkan
berbagai
masalah
kesehatan baik
untuk yang
merokok
maupun yang
pasif. Resiko
penyakit yang
timbul karena
merokok sangat
banyak
diantaranya
PPOM,
bronchitis,
sampai dengan
Kanker Paru

2 Kemungkinan untuk 1/2x2=1/2 2 Keluarga


dirubah: sebagian memiliki
sumber daya
diantaranya: 
Pola
komunikasi
yang baik dalam
keluarga 
Hubungan
keluarga yang
harmonis 
Keluarga
terutama
Ny.jeni
mempunyai
keinginan agar
Tn.dedi berhenti
merokok. 
Namun,
kebiasaan
merokok ini
sudah sangat
lama jadi susah
untuk dengan
cepat
merubahnya.

3 Potensial di cegah : Cukup 2/3 x 1 = 2 1 Perilaku


merokok ini
sudah lama
Tn.dedi
lakukan.
Keluarga tidak
pernah
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan untuk
mengurangi
perilaku
merokok karena
belum ada yang
memotivasi kuat
untuk berhenti
merokok

4 Menonjolnya masalah : 0/2x1=0 2/3 Keluarga


masalah tidak dirasakan merasakan
adanya masalah
Keluarga tidak
merasakan
adanya masalah
karena tn.dedi
selama ini tidak
hal biasa pernah
menderita sakit
yang
diakibatkan oleh

Tota
l

PERENCANAAN
Rencana Keperawatan pada keluarga Tn.Dedi Khusunya Ny.Jeni Dengan
Penurunan Berat badan drastic, serta Tn.Dedi dengan Cemas da Resiko
terjadinya penyakit akibat merokok

Tujuan Kriteria evaluasi

n Dx Jangka Jangka kriteri Standar Rencana


o panjang pendek a intervensi

Perubahan etelah intervensi Vespo  Masalah  Diskusikan


nutrisi dilakuka keperawatan n Penurunan bersama
kurang dari n selama 2x45 erbal BB adalah keluarga
kebutuhan interven menit, Jika terjadi penurunan BB
tubuh si keluarga Penurunan drastic. 
sehingga keperaw mampu: 1. BB dalam Ajak keluarga
terjadi ata n Mengenal waktu untuk
Penurunan selama masalah. Cepat/singk menceritakan
berat badan 2x45 1.1.Menjela at.  penyebab-
setelah menit skan Penyeba penyebab lain
pernikahan selama 6 kembali Penurunan terjadinya
menyebabk minggu, tetntang BB drastic penurunan Bb
an mudah BB penurunan adalah drastic. 
lelah, BB ny.Jeni BB drastis. kurangnya Menjelaskan
jauh dari kembali 1.2.Menjela asupan pada keluarga
rentang naik/kon skan makanan, tanda dan
ideal pada dis i kembali pola tidur gejala akibat
kelaurga Ideal. penyebab yang tidak penurunan BB
Tn.Dedi penurunan baik(kurang drastic. 
khususnya BB drastis tidur/begada Jelaskan pada
Ny.Jeni B.d 1.3.Menyeb ng), keluarga
ketidakmam utkan penyakit- dampak dari
puan kembali penyakit penurunan BB
mengenal tanda dan tertentu.  drastic jika
masalah gejala Tanda dan berkelanjutan.
kesehatan. penurunan gejala  Berikan
BB drastic penurunan kesempatan
1.4.Menjela BB drastic keluarga
skan adalah bertanya. 
kembali Badan Bantu
dampak terlihat keluarga
yang dapat Kurus, untuk
terjadi bila mudah mengulangi
BB tidak lelah.  apa yang telah
Dampak didiskusikan
penurunan atau
BB drastic dijelaskan 
adalah Beri pujian
kurus(BB atas perilaku
tidak ideal), yang benar.
daya tahan
tubuh
lemah, dan
lain-lain.

Mengambil Respo  Keluarga  Jelaskan


keputusan n mengatakan pada keluarga
untuk verbal keputusanny mengenai
mengatasi a dalam tindakan yang
penurunan mengatasi harus
BB drastic penurunan dilakukan saat
BB drastic Ny.jeni sakit
pada Ny.jeni akibat
penurunan BB
drastic ini. 
Bombing dan
motivasi
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
dalam
menangani
masalah
penurunan BB
drastic 
Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah gizi
kurang pada
Ny.Jeni

2 Cemas Setelah Setelah Respo  Cemas  Diskusikan


. terhadap dilakuka dilakukan n adalah bersama
masa depan n intervensi verbal mekanisme keluarga
karena interven keperawatan yang tentang
belum si selama 2x45 digunakan pengertian
memiliki keperaw menit, tubuh untuk cemas. 
pekerjaan ata n keluarga mengatasi Jelaskan
pada selama2 mampu: 1. stress.  kepada
keluarga x45 mengenal kecemasan keluarga
Tn.Dedi menit masalah 1.1 jadi dampak
khususnya selama 6 Menjelaskan berlebihan akibat cemas
pada minggu, kembali dan tak yang
Tn.Dedi B.d keluarga pengertian terkendali, berkelanjutan.
ketidakmam mampu cemas. 1.2. kemungkina  Jelaskan
puab menghia menjelaskan n bias pada keluarga
mengambil lng kan dampak menandakan mengenai
keputusan rasa karna cema penyakit tuags
untuk cemas/b yang disebut perkembanga
melakukan erk Anxiety n keluarga
tindakan urang. Disorder pada tahap
yang tepat sebagai ini. 
dampaknya. Jelaskan pada
keluarga
masalah-
masalah yang
terjadi pada
tahap
perkembanga
n keluarga
saat ini. 
Beri
kesempatan
pada keluarga
untuk
bertanya. 
Bantu
keluarga
untuk
mengulangi
apa yang telah
didiskusikan
atau
dijelaskan. 
Beri pujian
untuk perilaku
yang
2. Respo  keluarga  Jelaskan
Mengambil n menyatakan pada keluarga
keputusan verbal untuk terus mengenai
untuk memotivasi tindakan yang
mencegah keluarga, harus
terjadinya dan saling dilakukan saat
gangguan menghargai. Tn.Dedi
cemas yang terlihat
lebih parah, kecewa. 
misalnya Bombing dan
dengan motivasi
memanfaatk keluarga
kan untuk
peluang- mengambil
peluang keputusan
kerja dalam
menangani
masalah. 
Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
untuk
mengatasi
masalah
cemas pada
Tn.Dedi.

3 Resiko Setelah Setelah verbal   Diskusikan


. tinggi dilakuka dilakukan Ketergantun bersama
terjadinya n kunjungan gan rokok keluarga
penyakit interven 2x45 menit, adalah tentang
akibat si keluarga menyebabka pengertian
merokok keperaw mampu: 1. n ketergangung
pada ata n mengenal ketergantun an. 
Tn.dedi 2x45 bahaya atau gan baik Jelaskan pada
khususnya menit penyakit fisik keluarga
Tn.dedi B.d selama 6 lanjut akibat maupun tentang
ketidakmam minggu, merokok.  mental.  3 penyebab
puan diharapa Pengertian dari 4 seseorang
mengenal kan ketergantun penyebab merokok:
masalah keluarga gan rokok merokok karena
kesehatan mampu  yaitu: 1. pengaruh
mencega Penyebab Keluarga: keluarga,
h resiko ketergantun adanya teman, atau
terjadiny gan rokok figure karena
a merokok kepribadianny
penyakit dirumah. 2. a.  Beri
akibat Kepribadian kesempatan
merokok : perokok keluarga
pada biasanya untuk
Tn.ded dapat bertanya
membuat tentang hal
orang lebih yang tidak
percaya diri, dimengerti. 
rokok bias Bimbing
dijadikan keluarga
teman bagi untuk
orang yang mengulangi
introped. 3. apa yang telah
Kelompok/t didiskusikan
em an: takut atau
tidak dijelaskan. 
diterima Beri pujian
oleh atas
kelompok, kemampuan
sering keluarga
mendapat menyebutkan
ekanan dari kembali apa
teman dan yang telah
besarnya dijelaskan
pengaruh atau
teman yang didiskusikan
merokok 4.
Kesempatan
: mudahnya
mendapatka
n rokok dan
dengan
harga yang
lebih murah.
 3 akibat
merokok
terkait
dengan
gangguan:fi
sik,
psikologis,
dan social.

3. Setelah verbal Keluarga  Jelaskan


dilakukan mengatakan kepada
kunjungan keputusanya keluarga
rumah 3x45 untuk tentang akibat
menit, membantu lanjut dari
keluarga Tn dedi merokok. 
dapat berhenti Bombing
mengambil atau keluarga
keputusan mengurangi untuk
untuk rokok. menyebutkan
mencegah kembali
Tn Dedi akibat
mengurangi merokok. 
rokok. Bombing dan
motivasi
keluarga
untuk
mengambil
keputusan
dalam
mengatasi
ketergantunga
n rokok. 
Beri pujian
atas
keputusan
yang diambil
keluarga
untuk
mencegah
ketergantunga
n rokok pada
Tn.Dedi.

4. Setelah Verba  Keluarga  Keluarga


dilakukan l dapat dapat
5x45 menit redem menjelaskan menjelaskan
kunjungan ent tentang cara tentang cara
rumah, rasi mencegah mencegah
keluarga atau atau
dapat mengurangi mengurangi
membantu rokok pada Cara
Tn.Dedi Tn.dedi berkomunikas
untuk yaitu tetap i yang efektif
mengurangi memberikan  Cara
atau dukungan memeberikan
berhenti dan dukungan. 
merokok. perhatian Beri
pada kesempatan
Tn.dedi, keluarga
tentukan untuk
apakah akan mendemonstr
berhenti asikan
total atau kembali cara
berhenti membantu
sedikit demi mengurangi
sedikit.  atau berhenti
Keluarga merokok. 
dapat Beri
menyebutka kesempatan
n cara keluarga
membantu untuk
Tn.Dedi menanyakan
mengurangi hal-hal yang
atau tidak jelas
berhenti atau
merokok.  dimengerti. 
Keluarga Beri pujian
dapat keluarga atas
mendemonst keberhasilan
rasik an tindakan yang
kembali dilakukan
dengan keluarga.
benar
tentang: 
Cara
berkomunik
asi yang
efektip 
Cara
memberikan
dukungan.

5. Setelah Verba  Keluarga  Diskusikan


dilakukan l, dapat dengan
kunjungan psiko menyebutka keluarga
3x35 menit, mot n cara tentang
keluarga or, memodifika modifikasi
mampu kunju si:  lingkungan
memodifika nga n Lingkungan yang dapat
si yang fisik rumah membantu
lingkungan tidak yaitu: Tn.Dedi
untuk di menghindari mengurangi
membantu duga teman- atau berhenti
mengurangi teman merokok
atau perokok, untuk
berhenti menghindari mencegah
merokok tempat- penyakit
pada tempat akibat
Tn.Dedi mengijinkan merokok. 
untuk orang bebas Motivasi
mencegah merokok.  keluarga
terjadinya Lingkungan untuk dapat
penyakit psikologis menata
akibat yaitu; buat lingkungan
merokok. lingkungan rumah baik
yang fisik maupun
nyaman.  psikologis
Keluarga yang dapat
dapat membantu
memodifika T.Dedi
si mengurangi
lingkungan atau berhenti
agar merokok
Tn.Dedi untuk
berhenti mencegah
merokok penyakit. 
atau Beri pujian
mengurangi. atas penataan
lingkungan
yang telah
dilakukan
oleh keluarga.

EVALUASI

DX TGL & Implementasi evaluasi


waktu

Perubahan Sabtu,02  Diskusikan Subjektif:  Ny.Jeni


nutrisi kurang juli bersama keluarga Mengatakan ia
dari kebutuhan 2011, penurunan BB sekarang mengerti
tubuh sehingga Pukul drastic.  Ajak mengenai masalah
terjadi 10.00 keluarga untuk penurunan BB
Penurunan berat wib menceritakan drastis yang
badan setelah penyebab- mempunyai Dampak.
pernikahan penyebab lain  Ny.Jeni
menyebabkan terjadi penurunan mengatakan lebih
mudah lelah, BB BB drastic.  memperhatikan
jauh dari rentang Menjelaskan pada supan makanan
ideal pada keluarga tanda dan kalori dan proteinya.
kelaurga gejala akibat Objektif:  Ny.Jeni
Tn.Dedi penurunan BB dapat menjelakan
khususnya drastic.  Jelaskan kembali masalah
Ny.Jeni B.d pada keluarga penurunan BB
ketidakmampuan dampak dari drastis  Ny.jeni
mengenal penurunan BB sebelumnya
masalah drastic jika mengangkap bukan
kesehatan berkelanjutan.  masalah dengan
Berikan penurunan BB
kesempatan drastic dan BB tidak
keluarga bertanya. ideal saat pertama
 Bantu keluarga kali dijelaskan,
untuk mengulangi namun setelah
apa yang telah terlibat diskusi,
didiskusikan atau Ny.Jeni banyak
dijelaskan  Beri sekali melontar
pujian atas perilaku pertanyaan. Analisa:
yang benar   Keluarga sudah
Jelaskan pada mengetahui masalah
keluarga mengenai mengenai penurunan
tindakan yang BB drastic dan telah
harus dilakukan mengambil
saat Ny.jeni sakit keputusan yang tepat
akibat penurunan yaitu Ny.Jeni banyak
BB drastic ini.  makan
Bombing dan kalori,vitamin,
motivasi keluarga makan
untuk mengambil teratur,istirahat
keputusan dalam teratur. Planning: 
menangani masalah Lakukan pemantauan
penurunan BB BB sampai BB ideal.
drastic  Beri
pujian atas
keputusan yang
diambil untuk
mengatasi masalah
gizi kurang pada
Ny.Jeni

Cemas terhadap masa Minggu,  Diskusikan  Diskusikan


depan karena belum 03 juli bersama keluarga bersama keluarga
memiliki pekerjaan pada 20011, tentang pengertian tentang pengertian
keluarga Tn.Dedi Pukul cemas.  Jelaskan cemas.  Jelaskan
khususnya pada Tn.Dedi 11.00 kepada keluarga kepada keluarga
B.d ketidakmampuab wib dampak akibat dampak akibat cemas
mengambil keputusan cemas yang yang berkelanjutan.
untuk melakukan tindakan berkelanjutan.   Jelaskan pada
yang tepat Jelaskan pada keluarga
keluarga keluarga di tahap
mengenai tuags perkembangan
perkembangan keluarga saat
keluarga pada tahap ini/pemula. Objektif:
ini.  Jelaskan  Tn.Dedi
pada keluarga menjelaskan kembali
masalah-masalah definisi cemas,
yang terjadi pada dampak cemas jika
tahap berkelanjutan,serta
perkembangan tugas keluarga
keluarga saat ini. ditahap
 Beri kesempatan perkembangan saat
pada keluarga ini.  Tn.Dedi
untuk bertanya.  sebelumnya
Bantu keluarga menganggap cemas
untuk mengulangi itu bukan masalah,
apa yang telah namun setelah telibat
didiskusikan atau diskusi, Tn.Dedi
dijelaskan.  Beri banyak sekali
pujian untuk melontarkan
perilaku yang benar pertanyaan. Analisa:
 Jelaskan pada  Keluarga sudah
keluarga mengenai mengetahui
tindakan yang mengenai cemas,
harus dilakukan dampak dan tugas
saat Tn.Dedi keluarga pada tahap
terlihat kecewa.  perkembangan saat
Bombing dan ini. Planning: 
motivasi keluarga Lakukan pemantauan
untuk mengambil terhadap Ekspresi
keputusan dalam atau ucapan kalimat-
menangani kalimat yang keluar
masalah.  Beri dari Tn.Dedi, apakah
pujian atas masih ada kata
keputusan yang menyerah,mengeluh,
diambil untuk atau rasa ketakutan.
mengatasi masalah
cemas pada
Tn.Dedi

Resiko tinggi terjadinya Senin,04  Diskusikan Subjektif: 


penyakit akibat merokok juli bersama keluarga Tn.Dedi mengatakan
pada Tn.dedi khususnya 2011, tentang pengertian ia sekarang mengerti
Tn.dedi B.d Pukul ketergangungan.  mengenai
ketidakmampuan 09.00 Jelaskan pada ketergantungan
mengenal masalah WIB keluarga tentang merokok.  Tn.Dedi
kesehatan penyebab mengataka ia
seseorang sekarang mengerti
merokok: karena tentang dampak jika
pengaruh keluarga, tidak berhenti atau
teman, atau karena engurangi merokok.
kepribadiannya.   Tn.Dedi sekarang
Beri kesempatan telah memperhatikan
keluarga untuk kesehatannya. 
bertanya tentang Tn.dedi mengatakan
hal yang tidak akan mengurangi
dimengerti.  merokok sedikit
Bombing keluarga demi sedikit sampai
untuk mengulangi berhenti. bjektif: 
apa yang telah Tn.Dedi menjelaskan
didiskusikan atau kembali tentang
dijelaskan.  Beri ketergantungan
pujian atas merokok.  Tn.Dedi
kemampuan menjelaskan kembali
keluarga tentang
menyebutkan dampak/akibat dari
kembali apa yang merokok.  Tn.Dedi
telah dijelaskan yang awalnya belum
atau didiskusikan. antusias saat
 Jelaskan kepada dijelaskan mengenai
keluarga tentang dampak-dampak dari
akibat lanjut dari merokok, namun
merokok.  setelah terlibat dalam
Bimbing keluarga diskusi, Tn.Dedi
untuk menyebutkan banyak melontarkan
kembali akibat pertanyaan-
merokok.  pertanyaan. Analisa:
Bimbing dan Keluarga sudah
motivasi keluarga mengetahui
untuk mengambil akibat/dampak dari
keputusan dalam merokok, dan telah
mengatasi mengambil
ketergantungan keputusan yang tepat
rokok.  Beri untuk mengurangi
pujian atas atau berhenti
keputusan yang merokok. Planning:
diambil keluarga  Lakukan
untuk mencegah pemantauan terhadap
ketergantungan Tn.Dedi dalam
rokok pada mengurangi atau
Tn.Dedi.  berhenti merokok.
jelaskan pada
keluarga tentang
cara mengurangi
atau berhenti
merokok pada Tn
Dedi meliputi: Cara
memberikan pada
Tn.Dedi,
komunikasi efektif.
 Demonstrasikan
kepada keluarga
tentang:  Cara
berkomunikasi
yang efektif 
Cara memeberikan
dukungan.  Beri
kesempatan
keluarga untuk
mendemonstrasika
n kembali cara
membantu
mengurangi atau
berhenti merokok.
 Beri kesempatan
keluarga untuk
menanyakan hal-
hal yang tidak jelas
atau dimengerti. 
Beri pujian
keluarga atas
keberhasilan
tindakan yang
dilakukan keluarga.
 Diskusikan
dengan keluarga
tentang modifikasi
lingkungan yang
dapat membantu
Tn.Dedi
mengurangi atau
berhenti merokok
untuk mencegah
penyakit akibat
merokok. 
Motivasi keluarga
untuk dapat menata
lingkungan rumah
baik fisik maupun
psikologis yang
dapat membantu
T.Dedi mengurangi
atau berhenti
merokok untuk
mencegah penyakit.
 Memberi pujian
atas penataan
lingkungan yang
telah dilakukan
oleh keluarga.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang / lebih,


memiliki ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi, punya peran masing-masing dan mempertahankan
suatu budaya.

Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut : Diikat tali perkawinan,


ada hubungan darah, ada ikatan batin, tanggung jawab masing – masing,
ada pengambil keputusan, kerjasama diantara anggota keluarg, interaksi,
dan tinggal dalam suatu rumah.

Tugas perkembangan kelaurga pada tahap keluarga pemula yaitu:


membangun perkawinan, menghubungkan jaringan persaudaraan secara
harmonis, membina hubungan dengan keluarga lain: teman dan
kelompok social, serta merencanakan penambahan anggota baru
(mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak 
4.2 Saran
Sebaiknya sebagai seorang perawat/calon perawat harus selalu
memberikan pendidikan kesehatan kepada pasangan keluarga pemula,
agar bias menjalin hubungan keluarga yang harmonis ke depanya
nanti.
DAPTAR PUSTAKA
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga(aplikasi dalam
praktik).EGC:Jakarta. Elizabeth, Anderson.2006.Buku Ajar Keperawatan
Komunitas Teori dan Praktik.EGC:Jakarta. Friedman, Marylinn
M.1978.Keperawatan Keluarga Teori dan praktik.EGC:Jakarta.
Supriadi.2009.Keperawatan Keluarga.-:Bandung.

Anda mungkin juga menyukai