Disusun Oleh :
Priscel Regina
( 203110183 )
3B
Dosen Pembimbing:
Murniati Muchtar,SKM.M.Biomed
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang bertema “Menyusun Askep pada keluarga baru
menikah dan child bearing” ini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya penulis sampaikan
shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Keluarga sebagai
pengetahuan untuk kita semua. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada bapak Murniati
Muchtar,SKM.M. Biomed selaku dosen mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Penulis menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dalam mencari ilmu dan untuk para
pembaca semua dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
c.Tujuan Penulisan…………….…………………….……………………………………..…..5
BAB II Pembahasan
a. Kesimpulan…………...............................................................................................................17
b.Saran………………………......................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinisikan oleh istilah kerabat,
individu bersatu. Jalin hubungan pernikahan dengan menjadi orang tua. Keanggotaan yang luas
keluarga adalah yang memiliki hubungan pribadi dan timbale balik kembali memenuhi
kewajiban dan memberikan dukungan. Disebabkan oleh kelahiran, adopsi atau pernikahan
(Stuart, 2014). Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat (Helvie dalam Harnilawati, 2013)
Keluarga memiliki 8 tahapan perkembangan, yaitu keluarga baru (keluarga sedang), keluarga
dengan anak pertama <30 bulan (anak lahir), keluarga dengan anak prasekolah (3-5 tahun), dan
keluarga dengan anak usia sekolah ( 6-12 tahun), keluarga dengan anak di bawah umur (13-20
tahun), keluarga dengan anak dewasa (anak pertama meninggalkan rumah), keluarga paruh baya
(keluarga paruh baya). Menurut Harmoko (2012), anak usia sekolah adalah 6 tahun. Usia di
sekolah mengacu pada jumlah anak yang telah memperoleh dasar pengetahuan agar berhasil
beradaptasi dengan kehidupan orang dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.
Perkembangan keluarga yaitu model kerangka kerja yang memperkenalkan bahwa suatu
keluarga berkembang melalui pengalaman dan transisi peran yang dialami selama
perkembangan. Prinsip yang digunakan dalam melihat perkembangan keluarga dapat dilihat
melalui tugas perkembangan keluarga. Tugas perkembangan keluarga harus dipenuhi di setiap
perkembangan. Dalam sebuah perkembangan ini keluarga sebagai system berkembang ke arah
tingkatan fungsi yang lebih tinggi sehingga berdampak terhadap berbagai hal.
4
B. Rumusan Masalah
2. Tujuan
BAB II
5
PEMBAHASAN
Keluarga baru menikah adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang belum
mempunyai anak (baru menikah). Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah
keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang
intim.
6
Masalah yang sering terjadi pada tahap perkembangan keluarga baru yaitu masalah
kekurangan pengetahuan tentang KB atau Prenatal care, membina hubungan intim yang
memuaskan, membina hubungan dengan anggota keluarga yang lain, dan membina kesepakatan
untuk tujuan bersama (Harmoko, 2012).
Salah satu tindakan keperawatan untuk menambah pengetahuan keluarga baru tentang KB
adalah dengan diberikannya pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau
penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan. Secara operasional pendidikan kesehatan adalah
semua kegiatan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, praktek baik individu,
kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri
(Notoatmodjo, 2012).
Dalam sebuah keluarga ada beberapa tugas dasar yang didalamnya terdapat delapan tugas pokok
yaitu :
7
2. Keluarga Child Bearing
1. Pengkajian
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi yangterus menerus dan
keputusan profesional yang mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Dengan
kata lain data dikumpulkan secara sistematik menggunakan alat pengkajian keluarga, kemudian
diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterprestasikan artinya. (Friedman, 2010).
1) Nama KK
2) Umur
3) Alamat
4) Pekerjaan KK
5) Pendidikan KK
6) Komposisi keluarga
7) Genogram
8
8) Tipe Keluarga
9) Suku Bangsa
10) Agama
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh usia anak tertua dari keluarga inti.
(2) Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi Menjelaskan tentang tugas keluarga
yang belum terpenuhidan kendala yang dialami keluarga.
Menjelaskan tentang riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan anggota keluarga, upaya
dalam pencegahan suatu penyakit.
Menjelaskan riwayat kesehatan generasi keluarga dari penyakit menular dan keturunan.
Ukuran rumah.
Kondisi dalam rumah dan luar rumah.
Kebersihan rumah.
Ventilasi rumah.
Saluran pembuangan air limbah.
Pengolahan sampah.
Kepemilikan rumah.
Kamar mandi.
Denah rumah.
9
(b) Karakteristik tetangga dan komunitas
Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunias setempat dan meliputi kebiasaan,
nilai dan norrma serta budaya penduduk setempat.
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul dan berinteraksi
dengan masyarakat.
Menjelaskan jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas keluarga yang mendukung
kesehatan.
Menjelaskan tentang peran masing – masing anggota keluarga secara formal maupun informal
baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
Menjelaskan mengenai sistem norma yang dianut keluarga dan berhubungan dengan kesehatan.
10
(7) Fungsi keluarga
Yaitu fungsi memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif, serta memberikan status pada anggota keluarga.
Yaitu fungsi untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi untuk
keberlangsungan hidup masyarakat.
Yaitu fungsi menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
Yaitu menyediakan kebutuhan fisik : makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan kesehatan.
Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga dan memerlukan penyelesaian
dalam waktu kurang dari 6 bulan. Sedangkan stressor jangka panjang adalah stressor yang
memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan
Menjelaskan strategi seperti apa yang digunakan keluarga bila ada permasalahan.
11
(d) Harapan keluarga
Pada Pemeriksaan fisik anggota keluarga meliputi : Pengkajian mental, pengkajian fisik,
pengkajian fisik, pengkajian emosi, pengkajian sosial dan pengkajian spritual.
Prioritas masalah adalah penentuan prioritas urutan masalah dalam merencanakan penyelesaian
maslah keperawatan melalui perhitungan skor. Skala ini memiliki empat kriteria.
1) Kritera pertama : sifat masalah dengan skala actual (skor 3), risiko (skor 2), dan wellness
(skore 1) dengan bobot 1, pembenaran sesuai dengan masalah yang sudah terjadi, akan terjadi
atau kearah pencapaian tingkat fungsi yang lebih tinggi.
2) Kriteria kedua : Kemungkinan masalah dapat di ubah dengan skala mudah (skor 2), sebagian
(skor 1), dan tidak dapat (skor 0) dengan bobot 2. Pembenaran di tunjang dengan data
pengetahuan (pengetahuan klien/keluarga, teknologi, dan tindakan untuk menangani masalah
yang ada), sumber daya keluarga (dalam bentuk fisik, keuangan, dan tenaga) sumber daya
perawat (pengetahuan, ketrampilan, dan waktu), dan sumber daya masyarakat (dalam bentuk
fasilitas, organisasi dalam masyrakat dan sokongan masyarakat).
3) Kriteria ketiga : Potensial masalah untuk di cegah dengan skala skor tinggi (skor 3) cukup
(skor 2), dan rendah (skor 1) dengan bobot 1. Pembenaran di tunjang dengan data dari masalah
yang berhubungan dengan penyakit atau masalah. Lamanya maslah (waktu masalah itu ada),
tindakan yang sedang dijalankan(tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah), dan adanya
kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
4) Kriteria keempat : Menonjolnya masalah dengan skala segera (skor 2), tidak perlu segera
(skor 1), dan tidak dirasakan (skor 0) dengan bobot 1.
12
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon manusia terhadap gangguan
kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respon dari seorang individu, keluarga,
kelompok, atau komunitas (Herdman, 2015). Menurut Sudiharto (2012), ada tiga komponen
penting dalam suatu diagnosis keperawatan yaitu :
a. Problem
Dapat didefinisikan sebagai respons manusia terhadap masalah - masalah kesehatan yang aktual
atau potensial sesuai dengan data - data yang didapat dari pengkajian yang dilakukan.
b. Etiologi
Dapat didefinisikan sebagai petunjuk pengalaman – pengalaman individu yang telah lalu,
pengaruh genetika, faktor – faktor lingkungan yang ada saat ini, atau perubahan – perubahan
patofisiologis.
Menggambarkan sesuatu yang dikatakan oleh sesuatu yang dikatakan oleh klien dan sesuatu
yang diobservasi oleh perawat yang mengidentifikasikasikan adanya masalah tertentu.
Diagnosa keperawatan keluarga yang bisa diambil berdasarkan masalah menurut Herdman
(2015), yaitu :
13
4. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai setiap tujuan khusus.
Intervensi keperawatan meliputi : perumusan tujuan, tindakan dan penilaian rangkaian asuhan
keperawatan (Sudiharto, 2012). Menurut Bulechek (2013), intervensi yang dapat disusun
berdasarkan masalah keperawatan pada tahap perkembangan pasangan baru dengan keluarga
berencana yaitu :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan. Menurut Moorhead
(2016), diharapkan gangguan proses keluarga berhubungan dengan pergeseran pada status
kesehatan anggota keluarga dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Intervensi :
14
2) Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik
pengambilan keputusan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan. Menurut Moorhead
(2016), diharapkan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik
pengambilan keputusan dapat teratasi dengan kriteria hasil
Intervensi :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama waktu yang ditentukan. Menurut Moorhead
(2016), diharapkan defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
15
Intervensi :
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap penilaian atau evaluasi
adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dengan
tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam
mencapai tujuan (Setiadi, 2010)
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga baru menikah adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang belum
mempunyai anak (baru menikah). Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuah
keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang
intim.
Tahapan dan Tugas keluarga baru yaitu Pasangan pemula atau pasangan baru menikah,
Keluarga dengan “Child Bearing” (Kelahiran Anak Pertama), Keluarga dengan anak prasekolah,
Keluarga dengan anak usia sekolah, Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan melepaskan
anak ke masyarakat, Keluarga dengan tahapan berdua kembali, Keluarga dengan tahapan masa
tua
Keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran dimulai sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
B. Saran
Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa
keperawatan dan menjadi informasi dan pengetahuan bagi kita semuanya. Dan penulis juga
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen yang telah memberikan kesempatan dan
kepercayaan kepada penulis untuk membuat makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria, dkk 2016. Nursing Interventions Classification. Lanford Lane: Elsevier
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta: EGC
Mubarak dan Santoso, 2014. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga childbearing.
Yogyakarta: Graha Ilmu
18