Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH


KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA NY.T

Disusun Oleh :
Della sepnita
1914201012

Dosen Pengampu :
Ns. Helmanis suci, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah,
serta Inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEKURANGAN
ENERGI KRONIS”
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik segi
susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penyusun menerima segala saran
dan kritikan dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Harapan penyusun yaitu
semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat serta menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembacanya agar kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah ini agar lebih baik lagi.

Padang, 29 mei 2022


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... …………………..


DAFTAR ISI.................................................................................................................. ………..
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
1. Latar Belakang .................................................................................................................
2. Rumusan masalah ……………………………………………………………..…………
3. Tujuan Penulisan............................................................................................ …………..
BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................... …………….……
1. Konsep dasar keperawatan keluarga................................................................................
2. Konsep dasar kekurangan energi kronis…… ...................................................................
BAB III TINJAUN KASUS……………………………………………………………………...
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................
1. Kesimpulan .....................................................................................................................
2. Saran ..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran penting
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga(Gusti, 2013).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui menderita (KEK) dilihat dari
pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adapun batas lingkar lengan atas(LILA) ibu hamil
dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5cm.(DepKes RI,2014).
Ibu hamil yang menderita kurang energi kronis (KEK) mempunyai resiko kematian ibu
mendadak pada masa perinatal atau resiko pada saat melahirkan bayi.Pada keadaan ini
banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,sehingga akan meningkatkan angka kematian
ibu dan bayi .Kondisi ibu hamil KEK beresiko menurunkan kekuatan otot yang membantu
proses persalinan sehingga mengakibatkan terjadinya partus lama dan perdarahan pasca
salin,bahkan kematian ibu.Resiko pada bayi dapat menyebabkan kematian janin, keguguran,
premature, lahir cacat, berat bayi lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi. Dampak
lebih lanjut dari ibu hamil KEK dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin,
yaitu gangguan pertumbuhan fisik(stunting), gangguan otak dan metabolisme yang
menybabakan rentan terhadap penyakit pada masa dewasa (Direktorat Bina Gizi, 2015).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain
memantau pertambahan berat badan selama hamil,mengukur lingkar lengan atas (LILA),
dan mengukur kadar haemoglobin(Hb).Pertambahan berat badan selama hamil dianggap
normal bila kenaikan berat badan sekitar 10–12 kg, dimana dalam trimester I pertambahan
kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg.
2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menerapkan asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil dengan kekurangan
kronik(KEK).
3. TUJUAN PENULISAN
Untuk memenuhi tugas keperawatan keluarga II dengan masalah asuhan keperawatan keluarga
memenuhi kebutuhan ibu hamil.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1. KONSEP DASAR KELUARGA


A. Defenisi
Menurut UU No.10 tahun 1992 Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya.
Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran penting
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga(Gusti, 2013).
B. Tipe Keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional.
1) Keluarga inti (Nuclear family)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperolehdari
keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga besar (Extended family)
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan
darah (kakek, nenek, paman, bibi, saudara sepupu, dll)
3) Keluarga bentukan kembali (Dyadic family)
Adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan
pasangannya.
4) Orang tua tunggal (Single parent family)
Adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat
perceraian atau ditinggal pasangannya.
5) The Single adult living alone
Adalah orang dewasa yang ditinggal sendiri tanpa pernah menikah.
6) The unmarried teenage mother
Adalah ibu dengan anak tanpa perkawinan
7) Keluarga usila (Niddle age/ Aging couple)
Adalah suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-duanya bekerja atau
tinggal di rumah, anak-anaknya sudah meninggalkan rumah karena sekolah/
perkawinan/ meniti karir.
b. Tipe Keluarga Non Tradisonal
1) Commune family
Adalah lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah.
2) Orang tua (ayah dan ibu) yang ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
3) Homoseksual
Adalah dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu rumah tangga(Gusti,
2013).
C. Fungsi keluarga
Ada beberapa macam pendapat tentang fungsi keluarga :
a. Menurut Friedman, 1998 fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggoata keluarga berhubungan
dengan orang lain.
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social placement
function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan soaial rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi (the reproductive function) adalah fungsi untuk mempertahankan
generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan (the health care function) yaitu fungsi
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi(Gusti, 2013).
E. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
Menurut Freeman, 1981 antara lain :
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4. Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat (Gusti, 2013).
D. Peran perawat keluarga
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat
dilakukan oleh perawat antara lain adalah:
1. Memberikan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit.
2. Mengenalkan masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga.
3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
4. Fasilitator.
5. Pendidik kesehatan.
6. Penyuluh dan konsultan(Andarmoyo, 2012).
2. KONSEP KEKURANGAN ENERGI KRONIK
A. Defenisi
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu penderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan
timbulnya gangguan kesehatan pada ibu.Ibu hamil diketahui menderita (KEK) dilihat
dari pengukuran LILA adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK adalah
kurang dari 23,5cm (Depkes RI,2007).
B. Etiologi
Faktor penyebab masalah gizi ibu hamil Kurang Energi kronis (KEK) menurut
Direktorat Bina Gizi (2015), yaitu:
a. Penyebab Langsung:
1) Infeksi Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan akibat interaksi antara berbagai
faktor,salah satu factor yang mempengaruhi kurang gizi karena adanya penyakit yang
sering diderita.
2) Asupan Makanan/ konsumsi gizi Asupan Makanan adalah jenis dan banyaknya
makanan yang dimakan seseorang yang dapat diukur dengan jumlah bahan
makanan atau energi dan zat gizi.
b. Penyebab tidak Langsung:
1) Pola asuh tidak memadai Pola asuh tidak memadai disebabkan karena faktor
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu dan akan mempengaruhi pengambilan
keputusan, juga akan berpengaruh pada perilaku Ibu hamil dengan pengetahuan
gizi yang rendah, kemungkinan akan memberikan gizi yang kurang bagi janinnya.
2) Persediaan pangan yang tidak mencukupi kebutuhan.Persediaan pangan yang tidak
mencukupi kebutuhan dan Pola konsumsi juga dapat mempengaruhi status
kesehatan ibu hamil,dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan
suatu gangguan kesehatan atau penyakit pada ibu hamil.
3) Kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan yang tidak memadai Kondisi
lingkungan yang kurang sehat akan menyebabkan resiko infeksi,dan berdampak
pada penurunan status gizi.
C.Akibat Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil
1) Terhadap ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi
pada ibu antara lain: anemia,pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah
secara normal, dan terkena penyakit infeksi.(Kristiyanasari,2010)
2) Terhadap persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan oprasi
cenderung meningkat.(Kristiyanasari, 2010)
3) Terhadap janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,abortus,bayi lahir mati,
kematian neonatal,cacat bawaan, anemia pada bayi,asfiksia intra partum (mati
dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).(Kristiyanasari,
2010).

D. Pencegahan Kurang Energi Kronis (KEK)


Menurut Chinue (2009), cara mencegah KEK adalah:
1) Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu : Makan makanan yang mengandung
zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, telur, hati) dan bahan
makanan nabati (sayur berwarna hijau, tempe, kacang-kacangan)
2) Makan sayur–sayuran dan buah–buahan yang banyak mengandung vitamin C
(daun katuk, bayam, daun singkong, jambu, jeruk, tomat) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
3) Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet penambahan darah

E. Gizi Seimbang pada Ibu Hamil


Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan gizi ibu hamil. Gizi bagi ibu hamil akan lebih banyak daripada kebutuhan
gizi wanita biasa, sebab makanan itu selain untuk mempertahankan kesehatan
ibu sendiri juga untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Kepala Keluarga
1) Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. D
2) Umur (KK) : 21 tahun
3) Pekerjaan Kepala Keluarga (KK) : Buruh Proyek
4) Pendidikan Kepala Keluarga (KK) : SMP
5) Alamat dan Nomor Telepon : Jl. Sedar rt 002 rw 005
Cibeureum Kulon,
0895352926002
b. Komposisi Anggota Keluarga
No Nama Umur Jenis Hubungan Pendidik Pekerja Status
Kelamin dengan Kepala an an Kesehatan
Keluarga Saat Ini
1. Tn. Y 44 L Ayah SMP Buruh Sehat
2. Ny. K 40 P Ibu SD Proyek Sehat
3. Ny. T 18 P Istri SMP IRT Sehat
4. An. K 17 P Adik SMA IRT Sehat
5. Ny. I 75 P Nenek SD Pelajar Sehat
6. Tn. U 52 L Om SD IRT Sehat
7. Ny. R 49 P Tante SMA Buruh Sehat
8. An. I 23 L Sepupu SMP Wirasw Sehat
9. An. R 17 L Sepupu SMA asta Sehat
10. An F 15 L Sepupu SMA K. Sehat
11. An. R 11 P Sepupu SD Swasta Sehat
12. An. F 9 L Sepupu SD Pelajar Sehat
13. An. A 4,5 P Sepupu TK Pelajar Sehat
Pelajar
Pelajar
c. Genogram

Keterangan :
= Meninggal ---------- = Tinggal Serumah
= Laki-laki
= Perempuan
= Ibu hamil
= Pasien
=OrangTerdekat
d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. D merupakan tipe keluarga besar atau Extended Familly
yang anggota keluarganya terdiri dari nenek, ayah mertua, ibu mertua, suami,
istri, adik dari suami, om, tante, dan enam orang sepupu.
e. Suku Bangsa
Keluarga Tn. D dan Ny. T merupakan keluarga yang berasal dari suku
sunda. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa sunda. Dan tidak ada
kebiasaan dari adat istiadatnya yang mempengaruhi kesehatan keluarga
f. Agama
Keluarga Tn. D dan Ny. T beragama islam dan selalu menjalankan
kewajiban
sebagai seorang muslim yaitu sholat dan berkeyakinan sesuai akidah agama
islam.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Tn. D diperoleh dari hasil Tn. D yang bekerja
sebagai buruh proyek. Keluarga Tn. D tidak mempunyai tabungan di bank
tetapi mempunyai tabungan di daerah lingkungan rumahnya (koperasi).
Tabungan dipergunakan untuk persiapan persalinan Ny. T Dan yang
memegang penghasilan dari Tn. D adalah Ny. T. Penghasilan Tn. D ±
2.500.000/ bulan.
Makan Rp. 800.000/ bulan
Listrik Rp. 80.000/ bulan
Dana Kesehatan Rp. 25.000/ bulan
Lain – lain Rp. 200.000/ bulan +
Jumlah Rp. 1.105.000/ bulan
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. D dan Ny. T jarang berekreasi keluar, di waktu senggang
biasanya mereka menonton tv dan mendengarkan musik. Tn. D bekerja hampir
setiap hari, dan waktu bekerja biasanya dari pukul 7 atau 8 pagi.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Anggota keluarga Tn D berusia 21 tahun dan Ny. T berusia 18
tahun yang sedang mengandung. Maka keluarga Tn. D dan Ny. E dalam
tahap keluarga pemula.
b. Tahap Perkembangan yang Belum Terpenuhi
Keluarga Tn. D dan Ny. E saat ini sudah memenuhi tugas
perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan keluarga saat ini.
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn. D dan Ny. E mengatakan tidak mempunayi riwayat penyakit
keturunan serta menular, sumber kesehatan yang biasa digunakan oleh
keluarga Tn. D adalah puskesmas terdekat.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya (suami istri)
1) Riwayat keturunan dan penyakit menular di keluarga baik dari pihak istri
maupun dari pihak suami
Keluarga Tn. D dan Ny. E tidak mempunyai penyakit keturunan atau
penyakit menular pada keluarganya. Namun nenek dari Tn. D memiliki
riwayat penyakit asam urat.
2) Riwayat kebiasaan / gaya hidup yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn. D mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang dapat
merugikan kesehatannya serta keluarganya. Tn. D dan Ny. T mengatakan
hidup sederhana dan jarang memakan makanan junk food.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah yang ditempati ±12x8 m2. Lantai rumah menggunakan
keramik.
2) Tipe rumah adalah rumah permanen.
3) Jumlah ruangan yang ada di rumah Tn. D dan Ny. T adalah 10 ruangan
yang terdiri dari 4 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur, 1 tempat makan, dan 1 tempat untuk berdagang.
4) Ventilasi rumah cukup baik, udara diperoleh dari pintu depan dan jendela,
sehingga cahaya dapat masuk ke dalam rumah.
5) Jarak septi tank dengan sumber air ± 8 meter.
6) Sumber air minum yang digunakan adalah menggunakan air yang
dimasak sebelumnya dan air dari sumur.
7) Pengelolaan sampah dengan cara dibakar.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Tn. D mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga dengan
masyarakat lainnya cukup harmonis, dalam melakukan suatu kegiatan
dilakukan dengan gotong royong, tidak ada budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Tn. D mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai kebiasaan
berpindah tempat dan ia menempati rumah itu semenjak ia lahir.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. D biasanya aktif dalam perkumpulan dengan masyarakat seperti
kegiatan kerja bakti.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. D selalu menggunakan fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas
terdekat.
f. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang dipakai oleh keluarga Tn. D yaitu langsung
dengan bahasa lisan. Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Sunda dan Bahasa
Indonesia. Komunikasi berlangsung dengan baik dan tidak memiliki kesulitan
dalam berkomunikasi.
g. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. D saling mendukung satu dengan lainnya. Respon
keluarga bila ada anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan
keluarnya bersama-sama. Bila ada anggota keluarga yang sakit awalnya
diusahakan untuk berobat dan diperiksakan ke tempat pelayanan kesehatan.
h. Struktur Peran
1) Tn. D berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu juga Tn. D berperan
sebagai pelindung keluarga, penasihat keluarga dan sebagai anggota
masyarakat.
2) Ny. T berperan sebagai istri, dan juga memberikan cinta dan kasih
sayang, merawat rumah dan sebagai anggota masyarakat.
i. Norma dan Nilai Kepercayaan
Nilai dan norma yang ada di keluarga Tn. D tidak bertentangan dengan
nilai dan norma yang ada di masyarakat. Keluarga menerapkan nilai-nilai
agama pada setiap anggota keluarga.
2) Fungsi Keluarga
b. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga Tn. D menghargai dirinya sendiri dan mereka saling
membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan dukungan satu sama
lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan dalam rumah
tangganya.
c. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. D termasuk keluarga yang terbuka, dibuktikan dengan
kedekatan anggota keluarga dengan tetangga sekitar rumahnya.
d. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. D cukup memahami sehat sakit dengan cara apabila ada yang
sakit maka akan dibawa ke tempat kesehatan seperti Puskesmas. Keluarga Tn.
D dalam melaksanakan 3 tugas kesehatan keluarga, seperti :.
1) Kemampuan keluarga Tn. D sudah sedikit memahami tentang
kehamilan beresiko.
2) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat : Ny. T dan keluarga mengatakan dengan adanya
masalah kesehatan tersebut tidak terlalu dikhawatirkan karena selalu
rutin untuk pemeriksaan ke pelayanan kesehatan.
3) Kemampuan keluarga dalan merawat anggota keluarga yang sakit serta
kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan dan menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat : Ny. T dan keluarga tidak
mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan untuk
menanggulangi masalah kesehatannya. Ny. T dan keluarga sudah mulai
dapat melihat keuntungan dan pemeliharaan lingkungan dimasa
mendatang dibuktikan Ny. T dan keluarga mengatakan sudah
mengetahui pentingnya ventilasi dan penyinaran matahari bagi
kesehatan lingkungan rumahnya. Keluarga mengatakan setiap hari
membersihkan rumah dan membuka jendela agar udara tidak pengap
dan keluarga selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan.
e. Fungsi Reproduksi
Jumlah anggota keluarga inti Tn. D hanya dua orang, dimana Tn. D
berusia 21 tahun Dan Ny. T berusia 18 tahun.
f. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. D menggunakan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, dan papan keluarganya.
2. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek yang dirasakan Ny. T adalah cemas karena
takut jika mual mual terus. Sedangkan stressor jangka panjang yang dialami
keluarga adalah keselamatan Ny. T calon anak saat persalinan nanti.
b. Respon Keluarga Terhadap Stress
1) Strategi koping yang digunakan
Upaya Ny. T dalam mengatasi stres biasanya dengan cara menghibur
diri sendiri, yaitu kumpul bersama keluarga. Memperbanyak berdo’a dan
jika tidak menemukan jalan keluarnya biasanya keluarga berkomunikasi
dengan saudara-saudaranya untuk mengurangi beban yang dideritanya.
2) Strategi Adaptasi yang Disfungsional
Ny. T mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan
cara-cara diluar cara umum seperti kekerasan dalam menghadapi
masalah.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik pada Ny. T dengan Kehamilan KEK dan beresiko tinggi
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
Baik
- Kesadaran
Composmentis (E 4, M 6, V 5)
- Tanda-Tanda Vital
TD : 110/90 mmHg
Suhu : 360C
Nadi : 79X/mnt
RR : 18X/mnt
- LILA : 23,5
- Tinggi badan
150 cm
- Berat Badan Sebelum dan Saat Hamil
Sebelum 38 kg dan sesudah hamil 39 kg.
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Muka : tidak pucat, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada lesi, dan
simetris.
Mata : Conjungtiva tidak anemis, sklera putih.
b) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
c) Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, nyeri payudara karena
payudara membesar dan tegang.
d) Kulit : Turgor kulit baik dan kulit lembab.
e) Abdomen
Leopold I
Tinggi normal fundus selama kehamilan trimester 1 teraba diatas
simfisis pubis
f) Ekstrimitas
Atas : Normal simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices
Bawah : Normal simetris, tidak ada oedema, tidak ada varices,
refleks
patella normal (+)/(+), terkadang pegal.
g) Genetalia :Tidak dikaji.
3) Pemeriksaan Penunjang
Hb 12,2 gr
5. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn.D yaitu menginginkan anggota
keluarganya tidak ada yang sakit dan keluarga klien berharap janin yang berada
dalam kandungan Ny. T sehat dan lahir dengan keadaan normal, sehat dan lancar,
keluarga klien berharap dengan adanya petugas kesehatan, keluarga klien dapat
sedikit membantu untuk menangani masalah yang terjadi pada klien.
B. Diagnosa Keperawatan
Analisa Data
N DIAGNOSA
DATA
O KEPERAWATAN
1. Data Subjektif : Kurangnya pengetahuan
- Klien mengatakan kurang tentang kehamilan
mengetahui tentang tanda
bahaya kehamilan.
- Klien mengatakan ini adalah
kehamilan pertamanya
Data Objektif :
- Klien bertanya tentang tanda
bahaya kehamilan.
- Klien G1P0A0
- Usia kehamilan klien masih
trimester 1
2. Data Subjektif : Resiko terjadi
- Klien mengatakan setiap perdarahan saat
malam minum obat tablet Fe kehamilan atau
yang telah diberikan oleh persalinan
bidan.
- Klien mengatakan sering
berpergian dengan
menggunakan motor
Data Objektif :
- Usia klien dibawah 20 tahun
- Klien hamil dengan KEK
- TTV
TD : 110/90 mmHg
Suhu : 360C
Nadi : 79X/mnt
RR : 18X/mnt
3. Data Subjektif : Resiko BBLR
- Klien mengatakan BB hanya
39 kg.
- Klien mengatakan ini
kehamilan pertamanya
Data Objektif :
- Usia klien dibawah 20 tahun
- Klien hamil dengan KEK
4. Data Subjektif : Resiko
- Klien mengatakan BB hanya ketidakseimbangan
39 kg. nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan sebelum kebutuhan tubuh
kehamilan BB 38 kg
- Klien mengatakan mual
Data Objektif :
- BB 39 Kg TB 150 Cm
- Klien hamil dengan KEK
- LILA 23,5

1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kurangnya pengetahuan tentang kehamilan pada Ny.T, pada keluarga Tn. D
berhubungan dengan kurangnya informasi.
b. Resiko terjadi perdarahan saat kehamilan atau persalinan pada Ny. T pada
keluarga Tn. D berhubungan dengan kehamilan beresiko.
c. Resiko BBLR pada Ny. T pada keluarga Tn. D berhubungan dengan Usia ibu
dibawah 20 tahun.
d. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. T
pada keluarga Tn. D berhubungan dengan mual.
C. Intervensi
No Tangga Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan
. l Keperawatan
1. 29/11/2 Resiko Tujuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
018 ketidakseimba Setelah dilakukan pasien tentang
ngan nutrisi tindakan masalah
kurang dari keperawatan selama kesehatannya.
kebutuhan 2 minggu, 2. Anjurkan klien
tubuh pada Ny. diharapkan klien makan dengan
T pada mampu nutrisi seimbang
keluarga Tn. D meningkatkan untuk ibu hamil.
berhubungan kebutuhan nutrisinya 3. Anjurkan klien
dengan mual. Tujuan Khusus: memantau BB
Setelah melakukan setiap seminggu
.
pertemuan sebanyak sekali.
6 x 30 menit 4. Anjrukan keluarga
diharapkan keluarga untuk
mampu: memperhatikan
1. Mengenali kebutuhan nutrisi
kebutuhan nutrisi bagi klien.
pada ibu hamil
dengan KEK dan
beresiko tinggi
2. Merawat keluarga
yang sedang
hamil.
2. 29/11/2 Kurangnya Tujuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
018 pengetahuan Setelah dilakukan pasien dan keluarga
tentang tindakan tentang masalah
kehamilan keperawatan selama kesehatannya.
pada Ny.T, 2 minggu, 2. Berikan
pada keluarga diharapkan klien penyuluhan
Tn. D paham dan mampu kesehatan tentang
berhubungan menjalankan yang kehamilan.
dengan dijelaskan secara 3. Anjurkan keluarga
kurangnya benar untuk
informasi. Tujuan Khusus: memeriksakan
Setelah melakukan pasien secara
pertemuan sebanyak teratur.
6 x 30 menit
diharapkan keluarga
mampu:
1. Mengenali
tanda bahaya
kehamilan
2. Merawat
keluarga yang
sedang hamil.
3. Mengenali dan
melakukan
tindakan untuk
meminimalkan
dan mencegah
faktor risiko.
3. 03/11/2 Resiko terjadi Tujuan Umum: 1. Kaji pengetahuan
018 perdarahan Setelah dilakukan pasien dan keluarga
saat kehamilan tindakan tentang tanda
atau persalinan keperawatan selama bahaya kehamilan.
pada Ny. T 2 minggu, 2. Berikan penyuluhan
pada keluarga diharapkan klien kesehatan tentang
Tn. D mampu mengetahui tanda bahaya
berhubungan tanda bahaya kehamilan.
dengan kehamilan. 3. Anjurkan keluarga
kehamilan Tujuan Khusus: untuk membawa
beresiko. Setelah melakukan klien ke fasilitas
pertemuan sebanyak kesehatan bila
6 x 30 menit terdapat tanda
diharapkan keluarga bahaya kehamilan.
mampu: 4. Anjurkan keluarga
1. Mengenali tanda untuk memodifikasi
bahaya kehamilan lingkungan agar
2. Mengenali tidak terjadi hal
bahaya yang tidak
perdaharan saat diinginkan pada
kehamilan. klien.
3. Tidak terjadi 5. Anjurkan untuk
perdarahan. melahirkan ditolong
oleh tenaga
kesehatan.
6. Anjurkan untuk
memeriksakan
golongan darah.
7. Anjurkan untuk
rutin minum tablet
obat Fe

4. 03/11/2 Resiko BBLR Tujuan Umum: 1. Identifikasi sejauh


018 pada Ny. T Setelah dilakukan mana tingkat
pada keluarga tindakan pengetahuan
Tn. D keperawatan selama keluarga resiko
berhubungan 2 minggu, hamil dibawah usia
dengan Usia diharapkan klien 20 tahun.
ibu dibawah paham tentang resiko 2. Identifikasi sejauh
20 tahun. melahirkan BBLR. mana tingkat
Tujuan Khusus: pengetahuan
Setelah melakukan keluarga tentang
pertemuan sebanyak BBLR.
6 x 30 menit 3. Anjurkan untuk
diharapkan keluarga memeriksakan berat
mampu: badan klien dan
1. Mengenali resiko janin ke fasilitas
kehamilan kesehatan.
dibawah usia 20 4. Anjurkan keluarga
tahun. untuk
2. Tidak terjadi meminimalkan
BBLR. BBLR.

BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Menurut Friedman, 1998 Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran penting
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga(Gusti, 2013).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu penderita kekurangan
makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada ibu.Ibu hamil diketahui menderita (KEK) dilihat dari pengukuran LILA
adapun batas LILA ibu hamil dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5cm (Depkes
RI,2007).

2. SARAN
Diharapkan oleh penulis adalah penulis lebih memahami proses terjadinya gastritis
,Selain itu diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu teman-teman dalam
mengenal dan memahami askep keluarga pada gastriti secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA
Gusti, S. (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : CV. Trans Info
Media.
Gusti, S. (2013). Buku Ajar Keperawatan keluarga. Jakarta: CV Trans Info Media.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan definisi &
klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.Jakarta:
Salemba Medika.
Huda, Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keoerawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC NOC, Jilid 1, Yogyakarta : MediAction

Anda mungkin juga menyukai