Anda di halaman 1dari 14

“ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH GANGGUAN JIWA DENGAN

KEPUTUSASAAN “

RENIK SRI UTAMI (1914201033)

DOSEN PEMBIMBING :
NS. AMELIA SUSANTI, M.KEP,SP. KEP.J
 
A. Definisi
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang
melihat keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi
yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energy yang dimilikinya
(NANDA, 2005). Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika
individu merasa bahwa kehidupannya terlalu berat untuk dijalani
( dengan kata lain mustahil ). Seseorang yang tidak memiliki harapan
tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki
kehidupannya dan tidak menemukan solusi untuk permasalahannya,
dan ia percaya bahwa baik dirinya atau siapapun tidak akan bisa
membantunya. Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan,
ketidakmampuan , keraguan .duka cita , apati , kesedihan , depresi ,
dan bunuh diri. ( Cotton dan Range,
B. Faktor penyebab
Beberapa faktor penyebab orang mengalami keputusasaan
yaitu :
1. Faktor kehilangan
2. Kegagalan yang terus menerus
3. Faktor Lingkungan
4. Orang terdekat ( keluarga )
5. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat
mengancam jiwa)
6. Adanya tekanan hidup
7. Kurangnya iman
C. Tanda dan gejala
1. Mayor ( harus ada)
Mengungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang
mendalam , berlebihan, dan berkepanjangan dalam
merespon situasi yang dirasakan sebagai hal yang
mustahil isyarat verbal tentang kesedihan.
a. Fisiologis :
respon terhadap stimulus melambat
b. emosional :
individu yang putus asa sering sekali kesulitan
mengungkapkan perasaannya tapi dapat merasakan
c. Individu memperlihatkan :
Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
d. Kognitif :
Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan
kemampuan membuat keputusan
2. Minor ( mungkin ada )
1. Fisiologis
Anoreksia , BB menurun
2. Emosional
Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
3. Individu memperlihatkan
Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembicara
4. Kognitif
Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
D. Penatalaksaan medis
1. Psikofarmaka
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat meminimalkan gangguan
keputusasaan.  
2. Psikoterapi
adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah
diberikan terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana
kemampuan menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah
baik. Psikoterapi  ini bermacam-macam bentuknya antara lain psikoterapi
suportif dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi
agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya.
3. Terapi Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu
mandiri tidak tergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban
keluarga. Penderita selama menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih
tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka.
4. Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat bagi
penderita gangguan jiwa. Dari penelitian didapatkan kenyataan
secara umum komitmen agama berhubungan dengan manfaatnya
di bidang klinik. Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual
keagamaan seperti sembahyang, berdoa, mamanjatkan puji-
pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan, kajian kitab suci dsb.
5. Rehabilitasi
Program rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan
penempatan kembali kekeluarga dan masyarakat. Program ini
biasanya dilakukan di lembaga (institusi) rehabilitasi misalnya di
suatu rumah sakit jiwa. Dalam program rehabilitasi dilakukan
berbagai kegiatan antara lain; terapi kelompok, menjalankan 
ibadah keagamaan bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik
berupa olah raga, keterampilan, berbagai macam kursus,
bercocok tanam, rekreasi, dsbnya. Pada umumnya program
rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan
ASUHAN
KEPERAWATAN
Biodata Pasien :
Nama :Ny.D
No.Register :098765
Agama : islam
Pendidikan : Smu
Status Pernikahan : Bercerai
Umur : 30 thn
Alamat : Nologaten 23 A
Diagnosa Medis : Isos,
RBD,Defisit perawatan diri
Keluhan utama :
1.) Alasan Masuk : Pasien dibawa ke rumah sakit karena pasien
selalu mengurung diri di kamar, tidak mau bersosialisasi dan ada
keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
2.) Faktor Predisposisi dan Presipitasi
a. Faktor predisposisi : pasien merupakan orang yang
tertutup
b. Faktor presipitasi :pasien putus asa dengna
keadaannya yang selalu mengalami kegagalan dalam menjalin
suatu hubungan
Fisik
a. Kepala : rambut pasien kusut, kulit kepala kotor tidak terdapat lesi, tidak
tampak hematom, tidak terdapat nyeri tekan.
b. Mata : mata pasien tidak konjungtivitis, sayu, tidak terdapat edema,
terdapat lingkaran hitam di kelopak mata bawah.
c. Hidung : simetris, tidak terdapat lesi, tidak ada gangguan penciuman
d. Telinga : telinga pasien simetris, tampak kotor, tidak ada gangguan
pendengaran
e. Mulut : mukosa bibir klien kering, tidak terdapat stomatitis, gigi pasien
kurang bersih
f. Ekstremitas atas ka/ki : tonus otot kuat
4.) Psikososial
Saat dirumah pasien banyak tinggal di rumah,hanya mengurung diri
dikamar, jarang melakukan aktivitas di luar rumah, bahkan pasien malas
bekerja.
Konsep diri
a. Gambaran diri atau citra tubuh:pasien memandang dirinya
adalah seorang wanita yang kurang beruntung
b. Identitas diri :pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang
wanita
c. Peran diri : pasien mengatakan bahwa dirinya dulunya adalah
seorang istri
d. Ideal diri : pasien mengatakan bahwa lebih baik dia tidak
mengenal laki-laki lagi
e. Harga diri : Pasien mengatakan dirinya tidak berguna lagi,dan
putus asa.
ANALISA DATA
No. Data fokus Diagnosa
1. Ds : keluarga yang mengantarkan RBD
mengatakan bahwa pasien pernah
mencoba untuk mengakhiri hidupnya
Do. : saat dilakukan wawancara
pasien hanya diam dengan tatapan
kosong
2. Ds :keluarga mengatakan pasien Isolasi sosial
hanya mengurung diri di kamar,tidak
mau berinteraksi dengan lingkungan
terlebih dengan keluarga
Do : pasien tampak menarik diri dari
perawat dan orang-orang yang
berusaha mendekati pasien
 
N Data fokus Diagnosa
o.
3. Ds : -
Defisit
Do : wajah pasien tampak
pucat,penampilan tampak lusuh dan parawatan diri
tidak terawat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai