DISUSUN OLEH
NIM : 202212093
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu yang mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Pasien merasa ditolak, tidak
diterima, kesepian dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
disekitarnya (Keliat, 2014). Jadi isolasi sosial menarik diri adalah suatu keadaan kesepian yang
dialami seseorang karena merasa ditolak, tidak diterima, dan bahkan pasien tidak mampu
berinteraksi untuk membina hubungan yang berarti dengan orang lain disekitarnya.
B. PREDISPOSISI, PRESIPITASI
Faktor Predisposisi
Menurut Fitria (2009) faktor predisposisi yang mempengaruhi masalah isolasi sosial yaitu:
1. Tumbuh Kembang
Pada setiap tahap tumbuh kembang terdapat tugas tugas perkembangan yang harus
terpenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial. Apabila tugas tersebut
4
tidak terpenuhi maka akan menghambat fase perkem bangan sosial yang nantinya dapat
menimbulkan suatu masalah.
2. Faktor komunikasi dalam keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya
gangguan dalam hubungan sosial. Dalam teori ini yang termasuk masalah dalam
berkomunikasi sehingga menimbulkan ketidak jelasan (double bind) yaitu suatu keadaan
dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling bertentangan dalam
waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat
untuk hubungan dengan lingkungan diluar keluarga.
3. Faktor sosial budaya
Norma-norma yang salah didalam keluarga atau lingkungan dapat menyebabkan
hubungan sosial, dimana setiap anggota keluarga yang tidak produktif seperti lanjut usia,
berpenyakit kronis dan penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya.
4. Faktor biologis
Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi gangguan dalam
hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat mempengaruhi gangguan hubungan sosial
adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia yang mengalami masalah dalam hubungan
memiliki struktur yang abnorm al pada otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran
dan bentuk sel-sel dalam limbic dan daerah kortika.
Faktor Presipitasi
Menurut Direja (2011) terjadinya gangguan hubungan sosial juga dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi dapat dikelompokan sebagai
berikut:
1. Faktor eksternal
Contohnya adalah stressor sosial budaya, yaitu stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial
budaya seperti keluarga.
2. Faktor internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stress yang terjadi akibat kecemasan atau
ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan untuk berpisah
dengan orang terdekat atau tidak terpenuhi kebutuhan individu.
C. TANDA GEJALA
5
Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan isolasi sosial: menarik diri menurut Dermawan
dan Rusdi (2013) adalah sebagai berikut:
1. Gejala Subjektif
a. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
b. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c. Respon verbal kurang atau singkat
d. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
e. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
f. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
g. Klien merasa tidak berguna
h. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
2. Gejala Objektif
a. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
b. Klien banyak diam dan tidak mau bicara
c. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
d. Kontak mata kurang
e. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
f. Aktivitas menurun
g. Rendah diri
h. Banyak berdiam diri di kamar
D. POHON MASALAH
6
A. KONDISI KLIEN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. ORIENTASI
a. salam terapeutk
b. evaluasi/validasi
c. kontrak
2. KERJA (langkah langkah keperawatan)
3. TERMINASI
a. Evaluasi
b. rencana tindak lanjut
c. kontrak yang akan datang
LAPORAN KASUS
PENGKAJIAN
IDENTITAS KLIEN
ALASAN MASUK
Alasan klien masuk yayasan pemenangan jiwa adalah klien suka berbicara sendiri dan suka
menyendiri, tidak mempunyai teman dekat, merasa kesepian, dan tidak berguna.
FAKTOR PREDISPOSISI
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam √ 23 - - - -
keluarga
Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan No. 1, 2, 3 :-
Ya Tidak √
PEMERIKSAAN FISIK
PSIKOSOSIAL
Genogram
9
10
1. Konsep diri
2. Hubungan Sosial
Orang yang berarti : Klien mengganggap bahwa keluarganya adalah orang yang sangat berarti
dalam hidupnya, terutama orangtuanya.
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Klien tidak pernah serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien lebih suka menyendiri
3. Spiritual
Kegiatan Ibadah
STATUS MENTAL
1. Penampilan
2. Pembicaraan
Jelaskan : Klien tidak mampu memulai pembicaraan dan menjawab pertanyaan dengan jelas
serta tidak dapat cepat memahami pertanyaan yang diberikan
3. Aktivitas Motorik
AgitasTik GrimasenTremor
4. Alam penasaran
5. Afek
Jelaskan : Tidak kooperatif karena klien mudah tersinggung dan mudah curiga
7. Persepsi
Halusinasi
Pengecapan Penghidu
12
8. Proses Pikir
Pengulangan pembicaraan/persevariasi
Jelaskan : Selama wawancara klien mudah beralih, kontak mata kurang, sering menunduk dan
tidak banyak berbicara
9. Isi Pikir
Waham :
Kontrol pikir √
Jelaskan : Klien dapat mengontrol isi pikirnya, klien tidak mengalami gangguan isi pikir dan
tidak ada waham.
Disorientasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : Klien mampu berkonsentrasi dalam perhitungan sederhana tanpa bantuan orang
lain.
Jelaskan : Klien dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk.
Jelaskan : Klien menyadari penyakit yang diderita dan mengetahui bahwa ia sering medengar
suara-suara bisikan
Ya Tidak
Makanan √
Pakaian √
UangTransportasi √
KeamanTempat Tinggal √
Perawatan Kesehatan √
a. Perawatan diri
Mandi √
BAK/BAB √
Kebersihan √
Ganti pakaian √
Makan √
Jelaskan : Pasien melakukan perawatan diri masih dibantu minimal karena saat makan
pasien lebih suka di ambilkan oleh orang tuanya.
b. Nutrisi Ya Tidak
Nafsu makan
Meningkat menurun √
BB : 65 BB tertinggi : 71 BB terendah : 62
Diet khusus :
Jelaskan :
c. Tidur
Ya Tidak
Jelaskan : Pasien tidak ada masalah saat tidur tetapi kadang suka gelisah saat tidur.
Ya Tidak
Ya Tidak
Keluarga √
Teman Sejawat
Profesional / Terapis
Kelompok Sosial
f. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi
Ya √ Tidak
16
Jelaskan :
MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : -
Terapi medik : -
Pemeriksaan penunjang :-
ANALISA DATA
2. Keluarga klien
mengatakan bahwa klien
sering asik dengan
pikirannya sendiri.
DO:
- Afek labil
POHON MASALAH
18
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi sosial
NO
INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN RASIONALISASI TTD
4. Setelah 2x 2. Memberikan
interaksi klien kesempatan kepada
dapat berkenalan dengan
20
5. Setelah 2x
interaksi klien
dapat menyebutkan
perasaannya
setelah
berhubungan sosial
dengan (orang lain,
kelompok)
1 Isolasi sosial DS : S:
- Sharring dengan
keluarga agar klien bisa
merawatnya.
- Lanjutkan intervensi