A. MASALAH UTAMA
Menarik diri
1
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
h. Posisi janin saat tidur.
(Budi Anna Keliat, 1998)
4. Faktor predisposisi
a. Faktor tumbuh kembang
Pada masa tumbuh kembang seorang individu, ada perkembangan tugas
yang harus terpenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan sosial.
Tugas perkembangan ini pada masing-masing tahap tumbuh kembang
mempunyai spesifikasi sendiri-sendiri. Bila tugas-tugas dalam
perkembangan ini tidak terpenuhi, misalnya pada fase oral dimana tugas
2
dalam membentuk rasa saling percaya tidak terpenuhi, akan menghambat
fase perkembangan selanjutnya.
b. Faktor komunikasi keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung
untuk terjadinya gangguan dalam hubungan sosial atau isolasi sosial.
Dalam teori ini termasuk komunikasi yang tidak jelas (double blind)
dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang sering
bertentanggan dalam waktu bersamaan ekspresi emosi yang tinggi
dalam keluarga untuk berhubungan di luar lingkungan keluarga
(pingit).
c. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan sosial merupakan
satu faktor pendukung untuk terjadinya gangguan dalam hubungan
sosial. Hal ini disebabkan oleh norma yang dianut oleh keluarga yang
salah, dimana setiap anggota keluarga yang tidak produktif diasingkan
dari orang lain (lingkungan sosial). Misalnya pada usia lanjut, penyakit
kronis dan penyandang cacat. Tidak nyata harapan dalam hubungan
sosial dengan orang lain merupakan faktor pendukung terjadinya
gangguan hubungan sosial.
d. Faktor biologi
Faktor keturunan juga merupakan faktor pendukung terjadinya
gangguan dalam hubungan sosial. Organ tubuh yang jelas mengalami
perubahan adalah otak misalnya : pada pasien schizofrenia terdapat
abnormal dari organ tersebut adalah atropi otak, menurunkan berat
otak secara dramatis, perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam
limbik dan daerah kortikol (Keliat, 1994)
5. Faktor presipitasi
a. Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan
mencetuskan seorang sehingga mempunyai masalah respon sosial
3
maladaptif. Sistem keluarga yang terganggu dapat menunjang
perkembangan respon maladaptif. Beberapa orang percaya bahwa
individu yang mempunyai masalah ini adalah orang yang tidak
berhasil memisahkan dirinya dari orang tua. Norma keluarga mungkin
tidak mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain di luar
keluarga. Peran keluarga sering kali tidak jelas. Orang tua pecandu
Alkohol dan penganiaya anak juga dapat mempengaruhi seseorang
berespon sosial maladaptif. Organisasi anggota keluarga bekerjasama
dengan tenaga profesional untuk mengembangkan gambaran yang
lebih tepat tentang hubungan antara kelainan jiwa dengan stres
keluarga. Pendekatan kolaboratif sewajarnya mengurangi menyalahkan
keluarga oleh tenaga profesional.
b. Faktor Biologi
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptif.
c. Faktor Sosial-kultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini
akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan orang lain, atau
tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti
lansia, orang cacat dan berpenyakit kronis. Isolasi dapat terjadi karena
menghadapi norma, perilaku dan sistem nilai yang berbeda dari
kelompok budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistik terhadap
hubungan merupakan faktor yang berkaitan dengan gangguan ini.
4
a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri.
b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain.
c. Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata.
d. Tidak dapat memusatkan perhatian.
e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya), takut.
f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.
(Budi Anna Keliat, 1999)
C. POHON MASALAH
5
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi sosial: menarik diri
E. RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
6
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
7
b. Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain
melalui tahap :
1) Klien – Perawat
Perawat
2) Klien – Perawat
Perawat – Perawat
Perawat lain
3) Klien – Perawat
Perawat – Perawat
Perawat lain – Klien
Klien lain
4) Klien – Kel / Klp / Masyarakat
c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan.
e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu.
f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.
g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan
ruangan.
8
3) Buat kontrak.
4) Eksplorasi perasaan klien.
b. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
1. Perilaku menarik diri.
2. Penyebab perilaku menarik diri.
3. Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak
ditanggapi.
4. Cara keluarga menghadapi klien menarik diri.
c. Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
d. Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk
klien minimal satu kali seminggu.
e. Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga.
9
F. DAFTAR PUSTAKA
Azis R, dkk. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa.
Jiwa. Semarang : RSJD Dr.
Amino Gondoutomo. 2003
http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/laporan-pendahuluan-menarik-
diri.html#ixzz3cWvgP3bb
http://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/laporan-pendahuluan-
menarik-diri.html#ixzz3cWvqTZ2F
10