Anda di halaman 1dari 14

Bunga Innashofa

1511003
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA LANSIA DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN

A. PENGERTIAN
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya. Bailon dan Maglaya (1978).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI (1988).

B. TIPE KELUARGA
1. Tipe keluarga tradisional terdiri dari:
a. Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,
istri dan anak kandung atau anak adopsi.
b. Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, bibi dan paman.
c. Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam satu
rumah tanpa anak.
d. Single parent family adalah suatu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dan anak
(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
e. Single adult adalah satu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
f. Keluarga usia lanjut adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah
lanjut usia.
2. Tipe keluarga non tradisional terdiri dari:
a. Keluarga communy yang terdiri dari satu keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam
satu rumah.
b. Orang tua (ayah, ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama
dalam satu rumah tangga.
c. Homo seksual dan lesbian adalah dua individu sejenis yang hidup bersama dalam satu
rumah dan berpefilaku layaknya suami istri.
Bunga Innashofa
1511003
C. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing.
2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak
pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan.
3. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun.
4. Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada
usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk.
5. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7
tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak
dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orang tua.
7. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
8. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal.
Bunga Innashofa
1511003
D. DEFINISI
Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang
menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga
dapat terjadi pada anak-anak yang lahir dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat
terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya. Katarak senilis adalah semua
kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun (Ilyas, 2005).

E. ETIOLOGI
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia
seseorang. Usia rata-rata terjadinya katarak adalah pada umur 60 tahun keatas. Akan
tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat
hamil muda.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. Gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. Gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
8. Rokok dan alcohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui

F. MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda: lensa keruh, penglihatan kabur secara berangsur-angsur tanpa rasa sakit, pupil
berwarna putih, miopisasi pada katarak intumessen.
2. Gejala: merasa silau terhadap cahaya matahari, penglihatan kabur secara berangsur-
angsur tanpa rasa sakit, penglihatan diplopia monokuler (dobel), persepsi warna
berubah, perubahan kebiasaan hidup.
Sejak awal, katarak dapat terlihat melalui pupil yang telah berdilatasi dengan
oftalmoskop, slit lamp, atau shadow test. Setelah katarak bertambah matang maka
Bunga Innashofa
1511003
retina menjadi semakin sulit dilihat sampai akhirnya reflex fundus tidak ada dan pupil
berwarna putih

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kartu mata snellen/mesin telebinokuler: mungkin terganggu dengan kerusakan
kornea, lensa, akueus/vitreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf,
penglihatan ke retina.
2. Lapang Penglihatan: penurunan mungkin karena massa tumor, karotis, glukoma.
3. Pengukuran Tonografi: TIO (12 – 25 mmHg).
4. Pengukuran Gonioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma.
5. Tes Provokatif: menentukan adanya/tipe glaucoma.
6. Oftalmoskopi: mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema,
perdarahan.
7. Darah lengkap, LED: menunjukkan anemi sistemik/infeksi.
8. EKG, kolesterol serum, lipid.
9. Tes toleransi glukosa: kotrol DM.

H. KLASIFIKASI
1. Katarak senile: Katarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut. Katarak senil merupakan katarak yang terjadi akibat terjadinya degenerasi serat
lensa karena proses penuaan.
Stadium senile:
a. Insipiens: Dimana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa. Kekeruhan
lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur. Pada stadium ini proses
degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam lensa kekeruhan ringan pada lensa.
Tajam penglihatan pasien belum terganggu.
b. Imatur: Dimana pada stadium ini lensa yang degeneratif mulai terserap cairan mata ke
dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung. Pada katarak imatur maka
penglihatannya mulai berangsur-angsur menjadi berkurang, hal ini diakibatkan media
penglihatan tertutup oleh kekeruhan lensa yang menebal.
c. Matur: Pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh massa lensa. Cairan
lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran yang normal. Akan terjadi
kekeruhan seluruh lensa yang bila lama akan mengakibatkan kalsifikasi lensa.
Bunga Innashofa
1511003
d. Hiperimatur: Stadium ini terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa
dapat mencair, sel yang mencair ini dapat keluar dari kapsul sehingga lensa
mengkerut.
2. Katarak congenital: Merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir, dan
terjadi akibat gangguan perkembangan embrio intrauterin. Katarak ini terjadi karena
gangguan metabolisme serat-serat lensa pada saat pembentukan serat lensa akibat
gangguan metabolisme jaringan lensa pada saat bayi masih di dalam kandungan.
3. Katarak traumatic: Katarak traumatik adalah katarak yang terjadi akibat trauma lensa
mata, serta robekan pada kapsul sebagai akibat dari benda tajam. Apabila terjadi
lubang yang besar pada kapsul lensa, maka humor akuosus akan masuk ke dalam
lensa dan menyebabkan penyerapan lensa, serta menyebabkan uveitis.
4. Katarak komplikata: Katarak komplikata terjadi akibat gangguan keseimbangan
susunan sel lensa faktor fisik atau kimiawi sehingga terjadi gangguan kejernihan
lensa.
5. Katarak juvenile: Adalah katarak yang terlihat setelah usia 1 tahun dapat terjadi
karena lanjutan katarak kongenital yang makin nyata.
6. Katarak diabetika: Katarak diabetika adalah katarak yang disebabkan oleh penyakit
diabetes.

I. PENATALAKSANAAN
Bila penglihatan dapat dikoreksi dengan dilator pupil dan refraksi kuat sampai ke titik di
mana pasien melakukan aktivitas sehari-hari, maka penanganan biasanya konservatif.
Pembedahan diindikasikan bagi mereka yang memerlukan penglihatan akut untuk bekerja
ataupun keamanan. Biasanya diindikasikan bila koreksi tajam penglihatan yang terbaik
yang dapat dicapai adalah 20/50 atau lebih buruk lagi bila ketajaman pandang
mempengaruhi keamanan atau kualitas hidup, atau bila visualisasi segmen posterior
sangat perlu untuk mengevaluasi perkembangan berbagai penyakit retina atau saraf
optikus, seperti diabetes dan glaukoma.
Ada 2 macam teknik pembedahan:
1. Ekstraksi katarak intrakapsuler: Adalah pengangkatan seluruh lensa sebagai satu
kesatuan.
2. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler: Merupakan tehnik yang lebih disukai dan mencapai
sampai 98 % pembedahan katarak. Mikroskop digunakan untuk melihat struktur mata
selama pembedahan.
Bunga Innashofa
1511003
J. KOMPLIKASI
Saat katarak mencapai tahap akhirnya, di mana komplikasi seperti glaucoma yang
terkait katarak dan peradangan bisa terjadi. Pasien mungkin menderita kualitas
penglihatan yang sangat buruk, sakit mata akibat mata merah, dan sakit kepala.
Penglihatan visual akan terganggu setelah dilakukannya pembedahan.
Komplikasi dari operasi katarak: Semua tindakan operasi memiliki risiko tersendiri.
Namun, dengan kemajuan teknologi, lebih dari90% operasi katarak berhasil dilakukan
tanpa adanya komplikasi. Meskipun jarang terjadi, pasien mungkin mengalami gangguan
penglihatan visual. Komplikasi serius dan yang bisa mengancam penglihatan tercantum di
bawah ini:
 Pendarahan
 Infeksi
 Glaukoma
 Rusak atau terlepasnya retina
 Edema macula
 Dekompensasi kornea
 Fragmen lensa yang tertinggal yang membutuhkan operasi pembedahan kedua
untuk mengambilnya
 Hilangnya penglihatan
Bunga Innashofa
1511003
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas DSM, Sidarta,. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2013
Beare & Stanley. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta : EGC.
Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Jilid Pertama. Edisi Pertama.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Setiadi Siti, 2000. Pedoman Praktis Perawatan Kesehatan. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Bunga Innashofa
1511003
ANALISA DATA

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Kurangnya Ketidakefektifan
 Ny. N tidak memahami penyakit pengetahuan terkait manajemen
yang dialaminya pengobatan kesehatan dalam
 Ny. N tidak pernah berkunjung keluarga
ke pelayanan kesehatan
 Ny. N mengatakan mengalami
penurunan penglihatan sejak
kurang lebih 5 tahun yang lalu.
DO:
 Keluarga mengatakan tidak
pernah membawa Ny. N ke
pelayanan kesehatan
2. DS: Koping pelaku rawat Resiko ketegangan
 Keluarga mengatakan khawatir tidak efektif care giver
tentang kelanjutan perawatan
Ny. N dan tidak mampu
merawat Ny. N
DO:
 Keluarga mengatakan sulit
melakukan/ menyelesaikan tugas
merawat Ny. N
Bunga Innashofa
1511003
No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Ketidakefektifan 1) Pengetahuan Pengobatan: 1) Pendidikan kesehatan:
manajemen  Pentingnya menginformasikan professional  Targetkan sasaran pada kelompok berisiko tinggi
kesehatan dalam kesehatan semua obat dan rentang usia yang akan mendapat manfaat
keluarga  Strategi untuk memperoleh obat-obatan yang besar dari pendidikan kesehatan
dibutuhkan  Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
 Strategi untuk memperoleh suplai yang perilaku saat ini pada individu, keluarga, atau
dibutuhkan kelompok sasaran
 Bantu individu, keluarga dan masyarakat untuk
memperjelas keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
 Berikan diskusi kelompok dan bermain peran
untuk mempengaruhi keyakinan terhadap
kesehatan, sikap dan nilai-nilai

2) Partisipasi keluarga dalam perawatan profesional: 2) Dukungan pengambilan keputusan:


 Berpartisipasi dalam perencanaan keperawatan  Tentukan apakah terdapat perbedaan antara
 Mendefinisikan kebutuhan dan masalah yang pandangan pasien dan pandangan penyedia
relevan untuk perawatan perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
 Berpartisipasi dalam tujuan bersama terkait  Informasikan pada pasien mengenai pandangan-
dengan perawatan pandangan atau solusi alternative dengan cara
Bunga Innashofa
1511003
yang jelas dan mendukung
 Berikan informasi sesuai permintaan pasien

3) Perilaku patuh: Pengobatan yang disarankan 3) Peningkatan keterlibatan keluarga:


 Memperoleh obat yang dibutuhkan  Antisipasi dan identifikasi kebutuhan keluarga
 Menginformasikan professional kesehatan  Dorong anggota keluarga keluarga dan pasien
mengenai semua obat yang sudah dikonsumsi untuk membantu dalam mengembangkan rencana
 Mengkonsumsi semua obat sesuai interval keperawatan, termasuk hasil yang diharapkan dan
yang ditentukan pelaksanaan rencana keperawatan
 Monitor keterlibatan anggota keluarga dalam
perawatan pasien
 Berikan dukungan yang diperlukan bagi keluarga
untuk membuat keputusan

4) Pembuatan keputusan: 4) Mendengar aktif:


 Mengidentifikasi informasi yang relevan  Gunakan pertanyaan maupun pertanyaan yang
 Mengidentifikasi kemungkinan konsekuensi mendorong klien untuk mengekpresikan perasaan
dari masing-masing pilihan dan pikiran
 Mengidentifikasi sumber daya yang  Dengarkan isi pesan maupun perasaan yang tidak
dibutuhkan untuk mendukung setiap terungkap selama percakapan
alternative  Klarifikasi pesan yang diterima dengan
Bunga Innashofa
1511003
menggunakan pertanyaan maupun memberikan
umpan balik
 Verifikasi pemahaman mengenai pesan-pesan
yang disampaikan dengan menggunakan
pertanyaan maupun memberikan umpan balik

5) Perilaku pencarian kesehatan: 5) Konsultasi:


 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang  Identifikasi dan klarifikasi harapan dari semua
berhubungan dengan kesehatan pihak yang terlibat
 Menyelesaikan tugas yang berhubungan  Dukung kemampuan bagi mereka yang mencari
dengan kesehatan pertolongan untuk melangkah lebih baik terkait
 Menjelaskan strategi untuk mengoptimalkan dengan lebih (mampu) mengarahkan diri sendiri
kesehatan dan tanggung jawab
 Tunjukkan respon secara professional untuk
menerima atau menolak ide-ide yang ada

2. Resiko ketegangan 1) Pengetahuan: promosi kesehatan 1) Pengajaran: kelompok


care giver  Perilaku yang meningkatkan kesehatan  Sediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar
 Pemeriksaan kesehatan yang  Libatkan keluarga atau orang terdekat pasien, jika
direkomendasikan diperlukan
 Sumber perawatan kesehatan yang termuka  Tetapkan kebutuhan terhadap program
Bunga Innashofa
1511003
 Sumber informasi peningkatan kesehatan  Orientasikan pasien dan orang terdekat terhadap
terkemuka program pengajaran dan tujuan yang ingin
dicapai dari pengajaran tersebut

2) Dukungan keluarga selama perawatan: 2) Dukungan pengambilan keputusan:


 Anggota keluarga mengekpresikan perasaan  Tentukan apakah terdapat perbedaan antara
dan emosi sebagai kepedulian kepada anggota pandangan pasien dan pandangan penyedia
keluarga yang sakit perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
 Meminta informasi mengenai kondisi pasien  Informasikan pada pasien mengenai pandangan-
 Bekerja sama dengan penyedia layanan pandangan atau solusi alternative dengan cara
kesehatan dalam menentukan perawatan yang jelas dan mendukung
 Berikan informasi sesuai permintaan pasien

3) Daya tahan terkait dengan peran caregiver: 3) Peningkatan keterlibatan keluarga:


 Perawatan saling memuaskan antara hubungan  Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk
caregiver dengan penerima rawatan terlibat dalam perawatan pasien
 Dukungan penyedia kesehatan untuk caregiver  Antisipasi dan identifikasi kebutuhan keluarga
 Dukungan sosial untuk caregiver  Dorong anggota keluarga keluarga dan pasien
untuk membantu dalam mengembangkan rencana
keperawatan, termasuk hasil yang diharapkan dan
pelaksanaan rencana keperawatan
Bunga Innashofa
1511003
 Monitor keterlibatan anggota keluarga dalam
perawatan pasien
 Berikan dukungan yang diperlukan bagi keluarga
untuk membuat keputusan

4) Pembuatan keputusan: 4) Mendengar aktif:


 Mengidentifikasi informasi yang relevan  Gunakan pertanyaan maupun pertanyaan yang
 Mengidentifikasi kemungkinan konsekuensi mendorong klien untuk mengekpresikan perasaan
dari masing-masing pilihan dan pikiran
 Mengidentifikasi sumber daya yang  Dengarkan isi pesan maupun perasaan yang tidak
dibutuhkan untuk mendukung setiap terungkap selama percakapan
alternative  Klarifikasi pesan yang diterima dengan
menggunakan pertanyaan maupun memberikan
umpan balik
 Verifikasi pemahaman mengenai pesan-pesan
yang disampaikan dengan menggunakan
pertanyaan maupun memberikan umpan balik

5) Perilaku pencarian kesehatan: 5) Konsultasi:


 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang  Identifikasi dan klarifikasi harapan dari semua
berhubungan dengan kesehatan pihak yang terlibat
Bunga Innashofa
1511003
 Menyelesaikan tugas yang berhubungan  Dukung kemampuan bagi mereka yang mencari
dengan kesehatan pertolongan untuk melangkah lebih baik terkait
 Menjelaskan strategi untuk mengoptimalkan dengan lebih (mampu) mengarahkan diri sendiri
kesehatan dan tanggung jawab
 Tunjukkan respon secara professional untuk
menerima atau menolak ide-ide yang ada

Anda mungkin juga menyukai