Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH METODOLOGI KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R


DENGAN DIAGNOSA MEDIS PARAPLEGIA
DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD. LABUANG BAJI

Dosen Pembimbing :

Endah Suprihatin, M.,Kep.Sp.Mat

Disusun Oleh :

Putri Dewi Nurbayti

( P27820119087 )

TINGKAT 1 REGULER B
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Diagnosa Medis Paraplegia
Di Ruang Perawatan Bedah RSUD. Labuang Baji ” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga kami
ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang
penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya
makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa
memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 28 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................2
1.3 Manfaat................................................................................................2

BAB II TINJAUAN KASUS


2.1 Pengkajian............................................................................................4
2.2 Analisis Data......................................................................................11
2.3 Diagnosa Keperawatan......................................................................12
2.4 Perencanaan Keperawatan.................................................................14
2.5 Implementasi Keperawatan................................................................15
2.6 Evaluasi..............................................................................................19

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................22
3.2 Saran...................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paraplegia merupakan paralysis permanen dari tubuh yang disebabkan
oleh luka atau penyakit yang dipengaruhi oleh medulla spinalis. Pada luka
medulla spinalis tulang belakang, biasanya rusak di suatu tempat di sepanjang
tulang belakang tersebut akan sembuh, tetapi jaringan saraf pada medulla
spinalis tidak dapat sembuh. Kerusakan saraf inilah yang menyebabkan
kehilangan permanen pada fungsi dan berakibat pada kondisi yang disebut
paraplegia. Kerusakan medula spinalis pada daerah lumbal mengakibatkan
paralisis otot-otot pada kedua anggota gerak bawah, serta gangguan spinkter
pada uretra dan rektum.
Cedera medula spinalis paling umum terjadi pada usia usia 16 sampai
30 tahun, sehingga termasuk salah satu penyebab gangguan fungsi saraf yang
sering menimbulkan kecacatan permanen pada usia produktif. Kelainan ini
sering mengakibatkan penderita harus terus berbaring di tempat tidur atau
duduk di kursi roda karena paraplegia.
Di antara kelompok usia ini, kejadian lebih sering pada laki-laki
(82%) dari pada wanita (18%). Penyebab paling umum adalah kecelakaan
kendaraan bermotor (MVCs: 39%), jatuh (22%), tindakan kekerasan (25%),
dan olahraga 7%. Sekitar 20% dari orang tua yang mengalami CMS adalah
karena jatuh (Morton, 2005). Data epidemiologik dari berbagai negara
menyebutkan bahwa angka kejadian CMS sekitar 11,5-53,4 kasus per 100.000
penduduk per tahun. Angka ini belum termasuk data jumlah penderita yang
meninggal pada saat terjadinya cedera akut (Islam, 2006).
Pasien yang mengalami cedera medula spinalis bone loss pada L2-L3
membutuhkan perhatian lebih dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan
mobilisasi. Pasien beresiko mengalami komplikasi cedera spinal seperti syok
spinal, trombosis vena profunda, dan hiperfleksia autonomik. Oleh karena itu,
sebagai perawat sangat perlu untuk dapat membantu dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien paraplegia dengan cara promotif, preventif,

1
kuratif, dan rehabilitatif sehingga masalah dapat teratasi dan pasien dapat
terhindar dari kemungkinan masalah yang buruk.

1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Melalui penulisan karya ilmiah ini, penulis ingin menelaah mengenai
asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus paraplegia.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui data-data dasar pengkajian yang diperlukan dalam proses
keperawatan.
b. Mampu menyusun langkah-langkah dalam proses keperawatan yang
meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.

1.3 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis
Sebagai sarana berlatih menambah pengetahuan dan mengembangkan
ilmu keperawatan dengan mengumpulkan informasi ilmiah untuk
kemudian dikaji, dianalisis, dan disusun dalam satu karya tulis yang
ilmiah, informatif, bermanfaat, serta menambah kekayaan intelektual.
b. Bagi institusi pendidikan dan para akademisi
Dapat memperkaya hasanah ilmu pengetahuan kesehatan di bidang
keperawatan untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau bahan
kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang keperawatan.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan pengetahuan tentang
asuhan keperawatan pada kasus paraplegia yang belum dikaji dalam
penelitian ini.

2
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perawat
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan yang holistik pada kasus paraplegia
dengan memberikan informasi mengenai standar asuhan keperawatan
yang meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
b. Bagi institusi kesehatan
Sebagai bahan pertimbangan institusi dalam menentukan
kebijakan/keputusan mengenai segala macam bentuk tindakan asuhan
keperawatan yang berorientasi pada respon pasien, sehingga
membantu dalam mempercepat proses penyembuhan.

3
BAB II
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Takalar/Indonesia
Status Marital : Kawin
Pendidikan/Pekerjaan : SD/Ibu Rumah Tangga
Bahasa yang Digunakan : -
Alamat Lengkap : Panrannuangku, Takalar
Kiriman Dari : Datang sendiri
Tanggal Masuk RS : 20-7-11  jam 07.30 Wita
Tanggal Pengkajian : 20-07-11 jam 11.30 Wita
No. Register : 5022/11
Diagnosa : Paraplegia

2. Penanggung Jawab klien


Nama Lengkap : Tn. R
Hubungan Dengan Klien : Suami
Umur : 29 tahun
Pendidikan/Pekerjaan : SD/Swasta
Alamat Lengkap : Panrannuangku, Takalar

B. Alasan Masuk Rumah Sakit


1. Alasan dirawat
Klien merasakan nyeri dari pinggang sampai ujung kaki selama 3 hari
sehingga klien tidak dapat melakukan aktivitas.

4
2. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada bagian pinggang sampai ujung kaki dan
klien tidak dapat berjalan.
a. Provocative/Palliative
Klien mengalami nyeri pada bagian pinggang sampai ujung kaki
dan nyeri bertambah jika dalam keadaan suhu dingin usaha yang
dilakukan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan melakukan
istirahat.
b. Quality
Nyeri dirasakan seperti kesemutan yang terjadi terus-menerus dan
klien tampak sulit menggerakkan kaki.
c. Regional
Klien mengatakan nyeri pada pinggang sampai ujung kaki.
d. Severity scale
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti kesemutan. Skala
nyeri  (ringan).
e. Timing
Nyeri yang dirasakan timbul 3 hari sebelum pasien dirawat di
rumah sakit, nyeri yang dirasakan terjadi secara terus-menerus
dan seperti kesemutan.

C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti
sekarang ini dan jika terjadi nyeri hanya bersifat kadang-kadang
karena kelalahan dan klien dapat mengatasinya dengan melakukan
pijat dan sebelumnya klien juga tidak mempunyai alergi terhadap
obat-obatan.

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


3 hari sebelum klien masuk rumah sakit, klien merasakan nyeri
pada bagian pinggang sampai ujung kaki dan kemudian terjadi secara
terus-menerus seperti kesemutan. Sehingga klien hanya dapat

5
menggerakkan kedua kakinya, tetapi tidak dapat lagi berjalan. Melihat
kondisi klien semakin bertambah parah, karena tidak dapat berjalan
dan nyeri seperti kesemutan yang terus-menerus, akhirnya klien dan
keluarga klien berinisiatif untuk berobat ke Rumah Sakit Umum
Daerah Labuang Baji, pada tanggal 20-07-2-11, jam 07.30.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang pernah
mengalami penyakit seperti yang dialami klien dan tidak ada yang
menderita penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Asma, dll.

D. Aktivitas Hidup Sehari-hari


1. Makan dan Minum
Di rumah : Klien makan 3x sehari dengan menu nasi, ikan, dan sayur.
Nafsu makan klien baik dan klien tidak mempunyai pantangan
terhadap makanan dan minuman. Klien minum + 8 gelas/hari.
Di rumah sakit : Di rumah sakit klien tidak mengalami kurang nafsu
makan, klien makan teratur seperti biasa dengan menu 3x sehari
sesuai dengan yang disediakan di rumah sakit (diet TKTP). Klien
minum + 8 gelas/hari.

2. Eliminasi (BAB dan BAK)


Di rumah : Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi padat,
lunak, warna kuning, dan berbau khas. Klien BAK 3-4x dalam sehari
dan berbau khas.
Di rumah sakit : Klien BAB 1x sehari dengan konsistensi padat,
lunak, warna kuning, dan berbau khas. Klien BAK 3-4 x sehari dan
berbau khas.

3. Istirahat dan Tidur


Di rumah : Klien tidur/istirahat siang + 3 jam dan pada malam hari
klien istirahat + 7 jam.
Di rumah sakit : Klien tidur/istirahat siang + 2 jam dan pada malam
hari klien istirahat + 7 jam.

6
4. Aktivitas
Di rumah : Klien beraktivitas di rumah sebagai ibu rumah tangga.
Di rumah sakit : Klien tidak bisa beraktivitas sendiri. Skala aktivitas
2 (dibantu orang lain).
Skala aktivitas:
0 : Mandiri
1 : Menggunakan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Bantuan dan diawasi
4 : Pengawasan total
5 : Bantuan total

5. Kebersihan diri
Di rumah: Klien mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, dan cuci
rambut 4x seminggu, serta memotong kuku dan rambut apabila dirasa
klien panjang.
Di rumah sakit : Selama di rumah sakit, klien mandi 1x sehari, dan
klien belum pernah keramas.

6. Rekreasi
Di rumah : Klien biasanya sering mendengarkan radio dan menonton
televisi.
Di rumah sakit : Klien hanya berbaring di tempat tidur dan berkumpul
dengan keluarga yang menjaganya.

E. Psikososial
1. Psikologis
Klien tampak cemas terhadap penyakitnya dan terlihat klien
banyak bertanya kepada perawat tentang penyakit yang dideritanya.
Klien juga tampak tegang dan berharap agar cepat sembuh bisa pulang
ke rumah untuk melakukan aktivitas kembali.
2.  Sosial
Hubungan klien dengan keluarga cukup baik, dapat dilihat dari
keluarga yang menjaga dan perhatian terhadap orang lain maupun

7
lawan bicaranya juga cukup baik, terlihat dari cara dan tanggapan klien
berkomunikasi dengan orang lain.
3. Spiritual
Klien beragama Islam, dan klien menyatakan bahwa di rumah
klien selalu melaksanakan ibadahnya, tetapi setelah di rumah sakit klien
tidak bisa melakukan ibadahnya karena kondisi klien yang tidak
memungkinkan, tetapi klien selalu berdo’a kepada Allah SWT untuk
memberikan kesembuhan terhadap penyakitnya.

F.  Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran             : Compos mentis
b. GCS                      : E 4 V5 M6
c. Penampilan            : Bersih
d. Ciri-ciri tubuh        : Kurus
e. Vital sign             
Pds : 88 x/m                
RR : 26 x/m
TD : 130/90               
T : 35,5 oC
f. Golongan darah :B

2. Head to toe
a. Kulit
Kulit tampak bersih dan tidak terlihat adanya lesi.
b. Kepala
Struktur normal, keadaan kulit kepala cukup bersih, tidak terdapat
kutu rambut maupun ketombe. Pergerakan kepala baik, dapat
menoleh ke kiri dan ke kanan.
c. Rambut
Bentuk rambut lurus, berwarna hitam, dan terlihat bersih.

8
d. Mata
Penglihatan normal, mata terlihat bersih, posisi mata simetris, dan
tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
e. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat sekret atau benda asing
lainnya, penciuman normal (dapat membedakan bau alkohol dan
bau minyak kayu putih, tidak terjadi polip, epistaksis, dan
rhinorrhoe, serta tidak ada peradangan).
f. Telinga
Fungsi pendengaran baik, bentuk dan posisi telingan simetris,
tidak terdapat serumen dan cairan, tidak terjadi perdarahan dan
peradangan, serta klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
g. Mulut dan gigi
Bentuk simetris, tidak tercium adanya bau mulut, tidak terdapat
perdarahan maupun peradangan. Kebersihan gigi cukup bersih,
tidak memakai gigi palsu atau benda asing lainnya, tidak terjadi
sariawan, dan fungsi pengecapan baik.
h. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid,
tidak kaku kuduk.
i. Thorax
Inspeksi : Gerakan dinding dada semetris
Palpasi : Kulit teraba hangat
Perkusi : Terdengar bunyi sonor
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan
j. Abdomen
Inspeksi : Gerakan abdomen simetris, kebersihan cukup
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Auskultasi : Bising usus 12 x/m

9
k. Reproduksi
Klien berjenis kelamin perempuan dan tidak terpasang kateter.
l. Ekstremitas
Pada ekstremitas atas, sebelah kanan terdapat infus RL 20 tpm,
dan ekstremitas atas bagian kiri dapat digerakan dengan bebas.
Pada ekstremitas bawah, bagian kiri dan kanan tidak dapat
bergerak bebas dan klien terlihat memegangi kedua
ekstremitasnya yang sakit.

G.  Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Tanggal 21 Juli 2011

Hematologi Hasil Nilai Normal


1.      Hemoglobin 11,2 14,0-18,00 g/dl
2.      Eritrosit 11.200 4,000-10,500 /ul
3.      Lekosit - 4,50-6,50 juta/ul
4.      Hematokrit 34 40-50 vol %
5.      Trombosit 453.000 150.000-450.000  /ul
MCV, MCH, MCHC
1.      MCV - 80,0-97,0+1
2.      MCH - 27,0-32,0  PG
3.      MCHC - 32,0-38,0 %

H.  Pengobatan

Tanggal 20 Juli 2011-24 Juli 2011


1. Inf. RL 20 tpm
2. Inf. D5 20 tpm
3. Inj. IV Ranitidin        2 x 1 ampul (Antitukak)
4. Ijn. IV meloxicam  3 x 15 mg (Antirematik, antipirai)
5. Pem. Oral B1              3 x 1 (Vitamin)
6. Pem. Oral B6              3 X 1 (Vitamin)

2.2 Analisis Data

10
No Hari/Tgl/Jam Data Subjektif dan Objektif Etiologi Masalah
1. Rabu, 20-07- DS : Klien mengatakan nyeri Proses Nyeri
2011 jam pada pinggang sampai ujung penyakit
11.45 Wita kaki               
P : Klien mengatakan nyeri pada
bagian pinggang sampai ujung
kaki, yang memperberatnya jika
usaha yang dilakukan dengan
beristirahat
Q : Nyeri pada pinggang sampai
ujung kaki
R : Skala nyeri 1 (ringan)
S : Nyeri dirasakan terus
menerus
DO : - Klien tampak lemah
- Klien terlihat memegangi
kedua ekstremitasnya yang sakit
- TTV :
TD: 130/90
N  : 80 x/m
R  : 26 xm
T  : 35,5 oC
2. Rabu, 20-07- DS : Klien mengeluh tidak dapat Kelemah Intoleran
2011 jam berjalan dan tidak dapat an si
11.45 Wita melakukan aktivitas aktivitas
DO : - Klien tampak sulit
menggerakan kaki
- Pada ekstermitas bawah,
bagian kiri dan kanan tidak
dapat bergerak bebas
- Skala aktivitas 2 (dibantu
orang lain).
Skala aktivitas :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dengan
pengawasan
4 : Memerlukan pengawasan
total

11
5 : Memerlukan bantuan total
3. Rabu, 20-07- DS : - Kurang Cemas
2011 Jam DO : - Klien tampak cemas pengetah
11.45 Wita - Klien terlihat banyak bertanya uan
tentang penyakitnya kepada tentang
perawat penyakit
- Klien tampak tegang

2.3 Diagnosa Keperawatan

Tgl. Tgl.
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan
Muncul Teratasi
1. RABU, 20-07- Nyeri b/d proses penyakit 20-07-2011 -
2011 Jam ditandai dengan:
11.45 Wita DS : Klien mengatakan nyeri
pada pinggang sampai ujung
kaki
P : Klien mengatakan nyeri
pada bagian pinggang sampai
ujung kaki, yang
memperberat jika keadaan
suhu dingin dan usaha yang
dilakukan dengan beristirahat.
Q : Nyeri seperti kesemutan
dan terus-menerus.
R : Nyeri pada pinggang
sampai ujung kaki.
S : Skala nyeri 1 (ringan)
T : Nyeri dirasakan terus-
menerus.
DO : - Klien tampak lelah
- Klien terlihat memegang
kedua ekstremitasnya yang
sakit
- TTV :
TD: 130/90
N  : 80 x/m
R  : 26 x/m
T  : 35,5 oC
2. Rabu, 20-07- Intoleransi aktivitas b/d 20-07-2011 -

12
2011 Jam kelemahan ditandai dengan:
11.45 Wita DS : Klien mengeluh tidak
dapat berjalan dan tidak dapat
melakukan aktivitas.
DO : - Klien tampak sulit
menggerakan kaki.
- Pada ekstremitas bawah,
bagian kiri dan kanan tidak
dapat bergerak bebas
- Skala aktivitas 2 (dibantu
orang lain)
Skala aktivitas :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dengan
pengawasan
4 : Memerlukan pengawasan
total
5 : Memerlukan bantuan total
3. Rabu, 20-07- Cemas b/d kurang 20-07-2011 -
2011 Jam pengetahuan tentang
11.45 Wita penyakit.
Ditandai dengan :
DS : -
DO :- Klien tampak cemas
- Klien terlihat banyak
bertanya tentang penyakitnya
kepada perawat
- Klien tampak tegang

2.4 Perencanaan Keperawatan

13
N Hari/ Dx Tujuan dan Intervensi
Rasional
o Tgl Keperawatan KH Keperawatan
1. Rabu, Nyeri b/d Nyeri dapat 1. Kaji TTV 1. Mengetahui
20-07- proses teratasi dengan 2. Kaji skala nyeri keadaan umum
2011 penyakit KH : 3. Atur posisi klien
Jam - Nyeri dapat 4. Ajarkan teknik 2. Mengidentifikas
12.05 teradaptasi relaksasi dan i derajat
Wita - Nyeri distraksi ketidaknyamana
berkurang/hila 5. Kolaborasi dalam n klien
ng pemberian obat : 3. Meminimalisir
- Skala nyeri 0 a. Ranitidin nyeri
(tidak terdapat (antitukak) 4. Meminimalisir
nyeri) b. Meloxicam nyeri
- TTV dalam (antirematik) 5. Memberikan
batas normal c. Vitamin B1 penghilangan
d. Vitamin B6 ketidakefektifan
e. Inf. RL nyeri
f. Inf. 05
2. Rabu, Intoleransi Pasien dapat 1. Kaji respon 1. Memudahkan
20-07- aktivitas b/d beraktivitas individu terhadap pemilihan
2011 kelemahan seperti biasa aktivitas intervensi
Jam dengan KH : 2. Berikan 2. Menurunkan
12.05 - Pasien dapat lingkungan yang stress dan
Wita melakukan tenang rangsangan
peningkatan 3. Jelaskan berlebihan
yang dapat pentingnya 3. Menghambat
diukur dalam istirahat dalam energi untuk
pergerakan rencana penyembuhan
aktif pengobatan 4. Meningkatkan
- Skala 4. Anjurkan klien kemandirian
aktivitas 0 untuk melakukan klien
(mandiri) aktivitas sesuai 5. Membantu
kemampuan klien kebutuhan klien
5. Bantu aktivitas yang belum
perawatan diri terpenuhi
sepenuhnya
3. Rabu, Cemas b/d Cemas hilang/ 1. Kaji tingkat 1. Meningkatkan
20-07- kurang berkurang : pengetahuan klien pemahaman
2011 pengetahuan - Klien tampak 2. Berikan penkes klien

14
Jam tentang tenang tentang penyakit 2. Menambah
12.05 penyakitnya - Klien tidak paraplegia pengetahuan
Wita bertanya lagi 3. Beri kesempatan klien
- TTV dalam klien untuk 3. Meningkatkan
batas normal mendiskusikan percaya diri
tentang perubahan klien
yang dialaminya 4. Mengetahui
4. Kaji TTV keadaan umum
klien

2.5 Implementasi Keperawatan

No Hari/Tgl Dx Kep Jam Implementasi


1. Rabu, 20-07- Nyeri b/d 12.15 1. Mengkaji TTV
2011 proses TD : 130/90 mmHg
penyakit N   : 80 x/m
R   : 26 x/m
T   : 35,5oC
12.20 2. Mengkaji skala nyeri (skala
nyeri 1 (ringan))
12.25 3. Mengatur posisi (posisi lateral)
12.30 4. Mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi (mengajarkan
nafas dalam, tarik nafas dalam
melalui hidung keluarkan
melalui mulut secara perlahan)
12.45 5. Berkolaborasi dalam
pemberian obat :
a. Ivfd RL 20 tpm
b. Inf. D5 20 tpm
c. Inj. IV. Ranitidin
(Antitukak)
d. Inj. IV. Melorixicam
(antirematik)
e. Vit. B1 dan B6
2. Rabu, 20-07- Intoleransi 13.00 1. Mengkaji respon individu
2011 aktivitas b/d terhadap aktivitas.
kelemahan 13.05 2. Memberikan lingkungan yang
tenang.
13.25 3. Menjelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana

15
pengobatan.
13.30 4. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai
kemampuan klien.
3. Rabu, 20-07- Cemas b/d 13.35 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
2011 kurang klien
pengetahuan 13.40 2. Memberikan penkes tentang
tentang penyakit paraplegia
penyakit 14.00 3. Memberi kesempatan klien
untuk mendiskusikan tentang
perubahan yang dialaminya.
1. Kamis 21-07- Nyeri b/d 15.15 1. Mengkaji TTV
2011 proses TD : 120/80
penyakit N : 50 x/m
R : 26 x/m
T : 37oC
15.20 2. Mengkaji skala nyeri (skala 1
(ringan))
15.25 3. Mengatur posisi (posisi lateral)
15.30 4. Mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi (mengajarkan
nafas dalam, tarik nafas dalam
melalui hidung, keluarkan
melalui mulut secara
perlahan).
20.45 5. Berkolaborasi dalam
pemberian obat :
a. Meloxicam 3 x 15 mg
b. Ivfd RL 20 tpm
c. B1 1 x 3
d. B6 1 X 3
2. Kamis, 21- Intoleransi 16.00 1. Mengkaji respon individu
07-2011 aktivitas b/d terhadap aktivitas
kelemahan 16.10 2. Memberikan lingkungan yang
tenang
16.15 3. Menjelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan
16.20 4. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai

16
kemampuan klien
3. Kamis, 21- Cemas b/d 16.25 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
07-2011 kurang klien
pengetahuan 16.30 2. Memberikan penkes tentang
tentang penyakit paraplegia
penyakit 16.40 3. Memberi kesempatan klien
untuk mendiskusikan tentang
perubahan yang dialaminya
1. Jum’at, 22- Nyeri b/d 20.45 1. Mengkaji TTV
07-2011 proses TD : 130/80
penyakit N : 40 x/m
R : 20 x/m
T : 36,1oC
20.50 2. Mengkaji skala nyeri (skala 1
(ringan))
20.55 3. Mengatur posisi (posisi lateral)
20.58 4. Mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi (mengajarkan
nafas dalam, tarik nafas dalam
melalui hidung, keluarkan
melalui mulut secara perlahan)
04.45 5. Berkolaborasi dalam
pemberian obat :
a. Ivfd RL 20 tpm
b. B1 3 x 1
c. B6 3 x 1
2. Jum’at, 22- Intoleransi 07.30 1. Mengkaji respon individu
07-2011 aktivitas b/d terhadap aktivitas
kelemahan 07.35 2. Memberikan lingkungan yang
tenang
07.40 3. Menjelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan
08.00 4. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai
kemampuan klien
1. Minggu, 24- Nyeri b/d 08.45 1. Mengkaji TTV
07-2011 proses TD : 130/90
penyakit N : 44 x/m
R : 24 x/m

17
T : 36oC
09.00 2. Mengkaji skala nyeri. Skala 1
(ringan)
09.05 3. Mengatur posisi (lateral)
09.10 4. Mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi (mengajarkan
nafas dalam, tarik nafas dalam
melalui hidung, keluarkan
melalui mulut secara
perlahan).
12.45 5. Berkolaborasi dalam
pemberian analgetik :
a. Ivfd RL 20 tpm
b. Inj.IV Ranitidin 2 x 1 amp
c. B1 3 X 1
d. B6 3 X 1
2. Minggu, 24- Intoleransi 10.00 1. Mengkaji respon individu
07-2011 aktivitas b/d terhadap aktivitas
kelemahan 10.15 2. Memberikan lingkungan yang
tenang
10.30 3. Menjelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana
pengobatan
11.00 4. Menganjurkan klien untuk
melakukan aktivitas sesuai
kemampuan klien

18
2.6 Evaluasi Keperawatan

No Hari/Tg
Dx Kep Evaluasi
l
1. Rabu, Nyeri b/d proses Jam 14.15 Wita
20-07- penyakit S : Klien mengatakan masih merasa nyeri
2011 dari pinggang sampai ujung kaki.
O : - Klien tampak lemah
- Klien terlihat memegangi kedua
ekstremitasnya yang sakit.
- TTV normal
TD : 130/90 mmHg
N  : 80 x/m
R  : 26 x/m
T   : 35,5oC

A : Masalah nyeri belum tertatasi


P : Lanjutkan intervensi (1-5)
2. Rabu, Intoleransi Jam 14.15 Wita
20-07- aktivitas b/d S : Klien mengeluh tidak dapat berjalan
2011 kelemahan O : - Klien tampak sulit menggerakan
kaki
- Pada ekstremitas bawah, bagian kiri dan
kanan tidak dapat bergerak bebas
- Skala aktivitas 2 (dibantu orang lain)

A : Masalah intoleransi aktivitas belum


tertatasi.
P : Lanjutkan intervensi (1-4)
3. Rabu, Cemas b/d kurang Jam 14.15 Wita
20-07- pengetahuan S:-
2011 tentang penyakit O : - Klien tampak cemas
- Klien terlihat banyak bertanya tentang
penyakitnya kepada perawat
- Klien tampak tegang

A : Masalah cemas belum teratasi


P : Lanjutkan intrevensi (1-3)
1. Kamis Nyeri b/d proses Jam 20.50 Wita
21-07- penyakit S : Klien mengatakan masih merasa nyeri

19
2011 dari pinggang sampai ujung kaki.
O : - Klien tampak lemah
- Klien terlihat memegangi
ekstremitasnya yang sakit.
- TTV normal
TD : 120/80
N  : 50 x/m
R  : 26 x/m
T  : 37oC

A : Masalah nyeri belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan (1-5)
2. Kamis, Intoleransi Jam 20.30 Wita
21-07- aktivitas b/d S : Klien mengeluh tidak dapat berjalan
2011 kelemahan O : - Klien tampak sulit menggerakan
kaki
- Pada ekstremitas bawah, bagian kiri dan
kanan tidak dapat bergerak bebas.
- Skala aktivitas 2 (dibantu orang lain)

A : Masalah intoleransi aktivitas belum


teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (1-4)
3. Kamis, Cemas b/d kurang Jam 20.30 Wita
21-07- pengetahuan S:-
2011 tentang penyakit O : - Klien tampak tenang
- Klien tidak bertanya lagi tentang
penyakitnya kepada perawat

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
1. Jum’at, Nyeri b/d proses Jam 08.30 Wita
22-07- penyakit S : Klien mengatakan, nyeri yang
2011 dirasakan dari pinggang sampai ujung
kaki, rasa nyeri dari yang sebelumnya
dirasakan sedikit berkurang
O : - Klien tampak lemah
- TTV normal

A : Masalah nyeri sebagian teratasi

20
P : Intervensi dilanjutkan (1-5)
2. Jum’at, Intoleransi Jam 08.30 Wita
22-07- aktivitas b/d S : Klien mengatakan dapat berjalan
2011 kelemahan dalam beberapa langkah dengan bantuan
keluarganya.
O : Klien mulai dapat menggerakan kaki,
dalam beberapa detik.

A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi


sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (1-4)
1. Minggu, Nyeri b/d proses Jam 14.00 Wita
24-07- penyakit S : Klien mengatakan nyeri yang
2011 dirasakan seperti kesemutan dari
pinggang sampai ujung kaki, yang
biasanya dirasakan terus-menerus,
menjadi berkurang dan hanya timbul
kadang-kadang.
O : - Klien masih tampak lemah
- TTV normal
- Skala nyeri (1) ringan

A : Masalah nyeri sebagian teratasi


P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat
ruangan (1-5)
2. Minggu, Intoleransi Jam 14.00 Wita
24-07- aktivitas b/d S : Klien mengatakan dapat berjalan
2011 kelemahan beberapa langkah dengan bantuan
keluarganya
O : - Klien mulai dapat menggerakan
kaki, dalam beberapa detik
- Skala aktivitas 2 (dibantu orang lain)

A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi


sebagian
P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat
ruangan (1-4)

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hasil pengkajian pada Ny. R didapatkan keluhan utama yang


dirasakan adalah klien mengeluh nyeri pada bagian pinggang sampai ujung
kaki dan klien tidak dapat berjalan dan nyeri bertambah jika dalam keadaan
suhu dingin usaha yang dilakukan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan
melakukan istirahat.

Berdasarkan pengkajian dapat diperoleh data subjektif yaitu klien


merasakan nyeri dari pinggang sampai ujung kaki selama 3 hari sehingga
klien tidak dapat melakukan aktivitas. Klien mengeluh nyeri pada bagian
pinggang sampai ujung kaki dan klien tidak dapat berjalan. Klien tampak
cemas terhadap penyakitnya dan terlihat klien banyak bertanya kepada
perawat tentang penyakit yang dideritanya. Klien juga tampak tegang da
berharap agar cepat sembuh bisa pulang ke rumah, untuk melakukan aktivitas
kembali. TD : 130/90 mmHg, N : 88 x/m, T : 35,5 o C, dan RR : 26 x/m.

Setelah dilakukan analisa data penulis mendapatkan prioritas masalah


keperawatan dengan diagnosa keperawatan nyeri b/d proses penyakit,
intoleransi aktivitas b/d kelemahan, cemas b/d kurang pengetahuan tentang
penyakit. Kemudian klien diberikan intervensi dan implementasi selama 5
hari.

22
3.2 Saran

1. Bagi pelayanan kesehatan

Diharapkan bagi pelayanan kesehatan tidak hanya melaksanakan asuhan


keperawatan di tempat pelayanan kesehatan saja, tetapi bisa juga
dilakukan dengan home care.

2. Institusi

Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai asuhan keperawatan


pada pasien dengan masalah paraplegia.

3. Penulis

Dapat belajar mengenal dan memahami serta dapat mengaplikasikan


asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah paraplegia.

23
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta :


PPNI.

PPNI, T. P. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta : PPNI.

TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(1 ed.). Jakarta : DPP PPNI.

Sudoyo, Aru, W dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

Smeltzer C, Suzanne, dan Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan


Medical Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8, Alih Bahasa Agung
Waluyo. Jakarta : EGC

Carpenito L. J. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk


Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3.
Jakarta : EGC

Wilkinson, J. M. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan NANDA NIC NOC,


Edisi 9. Jakarta : EGC

NANDA International. 2009. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi


2009- 2011. Jakarta : EGC

24

Anda mungkin juga menyukai