Anda di halaman 1dari 2

HARI RAYA QURBAN ( IDUL ADHA )

Ass..

Ibu guru serta teman-temanku yang berbahagia

Ucapan tahmid dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena kita semua
masih diberi kesempatan oleh Allah hidup di muka buminya, sehingga kita semua masih dapat
bertemu dengan bulan dzulhijjah, utamanya pada tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut dengan hari
raya Adha atau hari raya qurban.

Bulan Dzulhijjah ini disebut dengan bulan haji, karena pada bulan ini tepatnya tanggal 10
Dzulhijjah semua hamba-hamba Allah yang mampu ekonomi dan fisiknya telah berkumpul di padang
arofah dengan pakaian serba putih, menundukkan wajahnya kehadirat Allah, dengan tujuan yang
satu yaitu mengerjakan ibadah haji untuk mengharap ridho dan maghfirohnya. Juga bulan Dzulhijjah
ini disebut dengan hari raya qurban atau idul adha, karena seorang muslim mendapat kesempatan
untuk beramal bakti dengan menyembelih hewan kurban seperti binatang unta, kambing atau
lembu. Dan juga bagi orang yang telah dianugerahi rizki yang melimpah ruah, dia diwajibkan untuk
berkurban. Menyembelih binatang kurban itu tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang
menunaikan ibadah haji di Mekkah, tetapi bagi setiap muslim dimanapun berada. Kemudian daging
kurbannya dibagi-bagikan kepada para fakir miskin dan sebagainya boleh dimakan sendiri.

Dalam Al-quran Surat Al-Kautsar Allah memerintahkan “ Maka sembelihlah untuk Tuhan dan
Berkurbanlah”. Dan dalam hadist lain Rasulullah saw bersabda “ Barang siapa mempunyai
kelapangan (kejembaran rezeki), mampu untuk berkurban tetapi tidak melakukannya maka janganlah
dia dekat dekat ke Musholla tempat kami beribadat”

Selain itu, binatang kurban yang di sembelih dengan hati yang ikhlas itu kelak di hari akhir akan
ditimbang darahnya, tanduknya, bulunya dan semua anggota tubuhnya, sekaligus akan menjadi saksi
baginya. Rasulullah saw bersabda yang artinya “sembelihlah kurban dan senangkanlah hatimu,
sesungguhnya seorang muslim yang menghadapkan hewan-hewan sembelihnya ke kiblat, maka
darah hewan itu, tanduknya dan bulunya semuanya merupakan kebajikan yang akan ditimbang pada
hari kiamat”

Teman-teman sekalian,

Menyembelih binatang kurban itu mengandung dua aspek perwujudan, yaitu

Pertama : Aspek uhudiah ( Peribadatan ), yaitu berbakti dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sesuai
dengan asal kata kurban itu berasal dari kata “Qoroba” yang artinya mendekatkan diri kepada Allah.
Sebagai imbangan pendekatan itu, maka Allah dekat pula kepada orang yang berkurban, dan Tuhan
akan melipatgandakan pahalanya diakhirat kelak.

Kedua : Aspek kemasyarakatan, karena dengan melakukan kurban dan membagi bagikan daging
sembelihan itu akan berkembanglah pendekatan sesama umat manusia. Dimana kaum muslimin
yang sedang hidup dalam garis kemiskinan yang selama hidupnya tidak pernah makan daging sapi,
kini dia merasakan bagaimana nikmatnya makan daging sapi. Dengan jalan ini insya Allah akan
terciptalah kemurnian sosial dalam masyarakat.
Ibu guru serta teman temanku sekalian

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga pidato ini membuat
kita lebih beriman dan mendekatkan dri kepada Allah swt. Terima kasih atas perhatiannya dan jika
ada kata yang kurang berkenan saya minta maaf sebesar besarnya.

wass....

Anda mungkin juga menyukai