Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ QURBAN“

DOSEN PEMBIMBING :
Dr.H.Muhammad Ali Ngampo,M. Ag

OLEH :
KELOMPOK 9
A.Annisa Adelia Putri (30700121062)
Nurul Mutahhara (30700121061)
Mardiana (30700121057)

ILMU HADIS FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN


POLITIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR MAKASSAR 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “qurban” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah hadist ibadah dan muamalah.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang qurban dan Atsar bagi para pembaca dan juga bagi para
penulis.
terima kasih kepada dosen hadist ibadah dan muamalah yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................
1.4. Manfaat Penulisan ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................
2.1 ketentuan ajaran islam tentang qurban dan
hikmahnya…………………………………......................................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
3.1. Simpulan ....................................................................................................
3.2. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Idul Adha identik ditandai dengan penyembelihan hewan atau yang lebih
kita kenal sebagai “Qurban”. Penyembelihan hewan qurban dalam Islam
sebagai ritual dan peribadatan telah dilakukan selama ribuan tahun. Qurban
mengingatkan sesorang mukmin kepada satu peristiwa yang melukiskan satu
kesediaan memberi qurban kepada yang lebih tinggi dan lebih besar, yakni
peristiwa pengorbanan yang diperintahkan Allah kepada Ibrahim dan anaknya
Ismail. Pada saat usia Ismail kira - kira telah mencapai 7 tahun, Nabi Ibrahim
bermimpi diperintahkan oleh Allah Swt untuk menyembelih Ismail a.s.
Peristiwa tersebut disampaikan oleh Allah Swt dalam Al- Qur‟an yaitu pada QS.
Ash - Shaffat : 102 :

‫ظرْ َما َذا َت ٰر ۗى َقا َل‬ َ ‫َف َلمَّا َب َل َغ َم َع ُه السَّعْ َي َقا َل ٰي ُب َنيَّ ِا ِّن ْٓي اَ ٰرى فِى ْال َم َن ِام اَ ِّن ْٓي اَ ْذ َبح‬
ُ ‫ُك َفا ْن‬
ّ ٰ ‫ت ا ْف َع ْل َما ُتْؤ َم ۖ ُر َس َت ِج ُدن ِْٓي ِانْ َش ۤا َء هّٰللا ُ م َِن ال‬
‫ص ِب ِري َْن‬ ِ ‫ٰ ٓيا َ َب‬

Artinya : Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha
bersamanya (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku ! Sesungguhnya Aku bermimpi
bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" dia (Ismail)
menjawab: "Wahai ayahku !

1.2 Perumusan Masalah


1. Menjelaskan tentang qurban

1.3 Tujuan Penelitan


1. Mengetahui penjelasan tentang qurban

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi
tentang qurban, secara keseluruhan kepada masyarakat dan dapat
memberikan manfaat pula dalam menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan bagi kami sendiri serta dapat dijadikan pula sebagai bahan acuan
dalam melakukan pembuatan makalah yang selanjutnya. Isi dalam makalah
ini di harapkan dapat menambahkan infomasi tentang qurban.

BAB II
PEMBAHASAN
QURBAN
A.PENGERTIAN QURBAN
Menurut bahasa kurban berasal dari kata qaraba – yaqrabu – qurban
qurbanan yang berarti dekat dan mendekatkan. Sedangkan menurut
istilah,kurban berartimenyembelih hewan atau binatang dengan maksuduntuk
beribadah kepada Allah pada hari raya Haji (‘idul Adha) dan setelahtiga hari
berikutnya (hari tasyrik).
Kurban ( ‫ )ﻗﺮﺑﺎن‬atau udhiyyah ( ‫ ) اًﺿﺤﻴﺔ‬jamak dari dhahiyyah adalah
penyembelihan hewan dipagi hari. Yang dimaksudkan ialah mendekatkan diri (
‫ )اﻟﺘﻘﺮب‬atau beribadah kepada Allah SWT. dengan cara menyembelih hewan
tertentu pada hari raya haji (‘idul adha) dan tiga hari tasyrik berikutnya, yaitu
11, 12 dan 13 Dzulhijjah sesuai dengan ketentuan syara’.
Udhiyyah ialah binatang yang disembelih baik unta, sapi, kerbau atau
kambing karena menghampirkan diri kepada Allah SWT. pada waktu yang akan
diterangkan kemudian.

B. SEJARAH QURBAN
Dalam sejarah sebagaimana yang disampaikan dalam al-Qur'an terdapat
dua peristiwa dilakukannya ritual kurban yakni oleh Habil dan Qabilputra Nabi
AdamAS. serta pada saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas
perintah Allah:
1. Kisah Habi dan Qabil
Dalam surah al-maidah ayat 27 menjelaskan tentang kurban yang
dilakukan oleh dua orang putra Nabi Ibrahim yaitu Qabil dan Habil. Diantara
dua kurban yang dipersembahkan oleh putra Nabi Ibrahim, kurban Habillah
yang diterima, karenakurban yang dipersembahkan oleh Habil adalah kurban
yang baik- baik yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang bertakwa.
Sementara kurban yang diberikan oleh Qabil adalah kurban yang buruk-buruk,
sehingga tidak diterima oleh Allah. Disitulah asal mulanya terjadi permusuhan
yang ada didunia. Oleh karena itu ketika kita ingin berkurban, maka
persembahkanlah yang paling baik yang kita miliki.

2. Ibrahim dan Ismail


Disebutkan dalam al-Qur’an, Allah memberi perintah melalui mimpi
kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam al-
Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat
Ismail akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba. Hal ini dijelaskan
dalam surah as-shaffat ayat102-107 yaitu sejarah kurban yang terjadi pada
masa nabi Ibrahim, yang mana nabi Ibrahim mempunyai putra bernama Ismail.
Ketika Ismail mulai beranjak dewasa, Allah SWT, memerintahkan Nabi Ibrahim
melalui mimpi untuk menyembelih anaknya. Maka ketika perintah itu akan
dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim, Allah SWTmenggantinya dengan seekor
kambing kibas yang besar. Hingga saat ini, kita diperintahkan oleh Allah
berkurban dengan hewan sembelihan seperti unta, sapi, kerbau, domba, biri-
biri dan kambing.

C. HUKUM QURBAN
Dalam hal ini para ulama terbagi dalam dua pendapat:

 Pertama, wajib bagi orang yang berkelapangan.

Diantara dalilnya adalah hadits Abu Hurairah yang menyatakan bahwa


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang
berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-
kali mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ibnu Majah 3123, Al Hakim
7672 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

 Kedua menyatakan Sunnah Mu’akkadah (ditekankan).

Ulama yang mengambil pendapat ini berdalil dengan riwayat dari Abu
Mas’ud Al Anshari radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan,
“Sesungguhnya aku sedang tidak akan berqurban. Padahal aku adalah
orang yang berkelapangan. Itu kulakukan karena aku khawatir kalau-
kalau tetanggaku mengira qurban itu adalah wajib bagiku.” (HR. Abdur
Razzaq dan Baihaqi dengan sanad shahih).

D. SYARAT-SYARAT QURBAN
Ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan ibadah qurban antara lain :

a. Hewan yang hendak dijadikan qurban harus memenuhi beberapa

persyaratan. Adapun syarat-syarat hewan yang boleh dijadikan hewan

qurban yaitu :

- Hewan tersebut harus dalam keadaan sehat .

- Hewan yang hendak dijadikan qurban harus berupa hewan

ternak seperti sapi, unta, kambing baik berupa kambing lokal

maupun kambing domba (kibasy).

Para ulama telah sepakat (ijma’) bahwasanya hewan qurban yang lebih

utama adalah unta (Ibil), lalu sapi/ kerbau (baqar), lalu kambing (ghanam).

Alasannya adalah karena unta lebih banyak manfaatnya (karena lebih banyak

dagingnya) bagi fakir miskin dan demikian juga sapi lebih banyak dagingnya

dibandingkan kambing. Dari segi umur hewan-hewan tersebut pun memiliki

kriteria yang berbeda yaitu :

1. Kibasy, biri-biri atau domba sudah berumur satu tahun atau lebih

atau sudah tanggal gigi depannya.


2. Kambing sudah berusia dua tahun atau lebih.

3. Sapi atau kerbau sudah memasuki usia minimal tiga tahun atau

lebih.

4. Unta sudah berusia lima tahun dan memasuki usia keenam

b. Hewan yang akan diqurbankan tidak boleh memiliki cacat .

Adapun yang dimaksud cacat disini mencakup beberapa hal yaitu :

- Salah satu matanya buta atau yang sangat jelas menunjukkan

kebutaan .

- Hewan tersebut pincang atau tidak mampu berjalan normal seperti

hewan lain yang sehat.

- Tubuh hewan tersebut kurus sehingga tulangnya tidak bersumsum.


- Hewan tersebut sakit dan nampak jelas penyakitnya, seperti
penyakit kudis yang terlihat jelas penyakitnya.

E. SUNNAH-SUNNAH QURBAN
Pada saat menyembelih hewan qurban ada beberapa hal yang
disunahkan

dalam berqurban yaitu :

1. Membaca Basmallah atau Bismillah


2. Mengucapkan Takbir.
3. Rasulullah sahallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir saat hendak
menyembelih hewan qurban.
4. shalawat kepada Nabi
5. Menghadap Kiblat.
Baik si penyembelih maupun hewan yang akan disembelih keduanya
dihadapkan kearah kiblat. Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menyembelih hewan qurban dengan menghadap kearah
kiblat.

6. Membaca doa supaya qurbannya diterima oleh Allah Swt.

7.Mengasah pisau yang akan digunakan supaya lebih tajam

F. TATA CARA PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN


Adapun tatacara penyembelihan hewan qurban yaitu :

1. Membaringkan tubuh hewan dengan posisi lambung kirinya ke


tanah dengan muka menghadap kiblat.

2. Mengikat semua kaki hewan tersebut dengan tali kecuali kaki

sebelah kanan bagian belakang.

3. Letakkan kaki si penyembelih di atas leher atau muka hewan

tersebut supaya hewan tersebut tidak dapat menggerakkan

kepalanya.

4. Membaca Bismillah.

5. Membaca Shalawat.

6. Membaca Takbir.

7. Membaca Doa.

8. Apabila orang lain yang menyembelihkan, maka si penyembelih

menyebutkan nama-nama orang yang berqurban.

9. Mulai menyembelih hewan.

Diriwayatkan dalam hadist.


‫ َحى‬1‫ض‬ْ ‫ اَأل‬-‫لم‬11‫لى هللا عليه وس‬11‫ص‬- ِ ‫ول هَّللا‬ ِ 1‫ع َر ُس‬1 َ 1‫ت َم‬ ُ ‫ ِه ْد‬1‫ا َل َش‬11‫ْن َع ْب ِد هَّللا ِ َق‬
ِ ‫َعنْ َج ِاب ِر ب‬
‫ُأ‬
ٍ ‫ضى ُخ ْط َب َت ُه َن َز َل ِمنْ ِم ْن َب ِر ِه َو ت َِى ِب َكب‬
‫لى هللا‬11‫ص‬- ِ ‫و ُل هَّللا‬1 ‫ْش َف َذ َب َح ُه َر ُس‬ َ ‫ِب ْالم‬
َ ‫ُصلَّى َف َلمَّا َق‬
)) ‫ض ِّح ِمنْ ُأ َّمتِى‬
َ ‫ (( ِبسْ ِم هَّللا ِ َوهَّللا ُ َأ ْك َب ُر َه َذا َع ِّنى َو َعمَّنْ َل ْم ُي‬:‫ ِب َي ِد ِه َو َقا َل‬-‫عليه وسلم‬.
“Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia
berkata, “Saya menghadiri shalat idul-Adha bersama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam di mushalla (tanah lapang). Setelah beliau
berkhutbah, beliau turun dari mimbarnya dan didatangkan kepadanya
seekor kambing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyembelihnya dengan tangannya, sambil mengatakan: Dengan nama
Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku dan dari orang-orang yang
belum menyembelih di kalangan umatku.”

G. PEMBAGIAN DAGING QURBAN


Setelah selesai disembelih, daging hewan qurban tersebut kemudian
dibagi-bagikan. Dikalangan para ulama terjadi perbedaan pendapat yaitu
mengenai seberapa banyak daging kurban yang boleh dimakan, yang untuk
disedekahkan dan untuk dihadiahkan yaitu :

1. Sebagian ulama berpendapat bahwa menyedekahkan hewan qurban


seluruhnya itu lebih baik.

2. Pendapat lain mengatakan bahwa sepertiga dimakan sendiri,

sepertiga dihadiahkan, kemudian sepertiga lagi disedekahkan.

Dijelaskan juga bahwa ada 3 golongan yang berhak menerima qurban


yaitu :

1. Shohibul kurban
Orang yang berkurban atau disebut shohibul kurban berhak
mendapatkan 1 per 3 daging kurban. Perlu diingat, orang yang
berkurban tidak boleh menjual kurban bagiannya, baik dalam bentuk
daging, bulu, maupun kulit.

2. Tetangga sekitar, teman, dan kerabat Daging kurban boleh dibagikan


kepada kerabat, teman, dan tetangga sekitar meski mereka
berkecukupan. Banyaknya daging kurban yang diberikan adalah
sepertiga bagian.
3. Fakir miskin
Fakir miskin juga berhak mendapatkan daging dari hewan kurban.

H. HIKMAH QURBAN
Qurban Cukup banyak hikmah yang bisa diambil dari pelaksanaan ibadah
qurban, untuk memudahkan pembahasan ini - karena banyaknya - hikmah
qurban secara garis besar terbagi kepada dua bagian:

1. Hikmah yang berkaitan dengan hubungan kita dengan Allah swt


(Habluminallah). Umat islam mempunyai keyakinan bahwa qurban
itu dapat mendekatkan diri kepada Allah, sebab daging qurban itu
tidak akan sampai kepacla Allah, melainkan ketaqwaannya yang akan
sampai (Q.S. 22:37).
2. Hikmah yang berbubungan antara manusia deogan manusia, satu
dengan yang lainnya, antara individu dengan masyarakatnya
(Hablum.minanas ). Maka dari itu berqurban berarti membunuh rasa
mementingkan diri sendiri, berlatih memerangi rasa bakhil, berlatih
memperbatikan orang lam, berlatih menyantuni fakir miskin, dan
berlatih menyayangi kaum kecil.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Qurban adalah menyembelih hewan pada hari raya idul adha yakni
tanggal 10 dzulhijjah dan hari tasyrik, yakni tanggal 11,12, dan 13 dzulhijjah.
Ibadah berqurban adalah tujuan kita untuk mendekatkan diri kepada allah.
Apabila kita berqurban pada hari tasyrik yang bertepatan pada tanggal
13 dzulhijjah setelah terbenamnya matahari, maka itu tidak termasuk
berqurban. Akan tetapi, hanya sedekah biasa. Firman allah swt. Yang
menjelaskan tentang qurban terdapat pada surah al-kautsar 1-3. Bagi orang
yang mampu, berqurban hukumnya wajib hewan untuk berqurban juga hanya
boleh hewan sapi,kerbau,kambing,dan unta. Kita tidak boleh berqurban selain
hewan itu. Hewan tersebut juga harus cukup umurnya, tidak boleh cacat, harus
dalam keadaan yang baik dan sehat. Berqurban juga mengenang peristiwa
monumental kepatuhan nabi ibrahin a.s dan nabi ismail a.s, yang menjalankan
perintah allah swt. Dan manfaat berqurban selain mendekatkan diri kepada
allah, juga memberikan kesenangan kepada fakir miskin dengan memberikan
daging qurban walaupun tidak terlalu banyak.

3.2. Saran
Demikian makalah yang kami buat ,semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon di maafkan
dan memakluminya karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah,
khilaf dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab khallaf. 1973. Ilmu ushul fiqh, Beirut : dar al-kalam.
Sayid sabiq. 1983. Fiqh sunnah. Jilid I.II.III cet IV. Beirut ; dar al fikr
Sulaiman rasyid 2004. Fiqh islam, bandung : sinar baru algensindo. Cet
ke-47

Anda mungkin juga menyukai