Anda di halaman 1dari 5

bab 5 qurban dan 

aqiqah

Jun2

IBADAH QURBAN

1. Pengertian qurban

َ ‫ قُ َر‬ berarti “dekat”, sedang menurut syariat qurban


     Qurban menurut bahasa berasal dari kata ‫ب‬
berarti hewan yang disembelih dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
dengan syarat-syarat dan waktu tertentu, disebut juga udhiyah

2. Hukum qurban

     Berqurban merupakan ibadah yang disyariatkan bagi keluarga muslim yang mampu. Firman Allah
SWT:

     sebagian ulama berpendapat bahwa berqurban itu hukum-nya wajib, sedangkan Jumhur Ulama
(sebagian besar ulama) berpendapat hukum berqurban adalah sunah muakkad, dengan alasan sabda
Rasulullah saw.:

‫ت ِبال َّنحْ ِر َوه َُو ُس َّن ٌة لَ ُك ْم‬


ُ ْ‫اُمِر‬

“aku di perintahkan berqurban dan qurban itu sunnah bagimu” (H.R. tirmizi)

     Hukum qurban menjadi wajib apabila qurban tersebut dinadzarkan. Menurut Imam Maliki,
apabila seseorang membeli hewan dengan niat untuk berqurban, maka ia wajib menyembelihnya.

3. Latar belakang qurban

     Di dalam Al-Qur’an telah terdokumentasikan secara nyata ketika Nabi Ibrahim  a.s  bermimpi 
menyembelih  putranya  yang  bernama Ismail a.s sebagai persembahan kepada Allah Swt.. Mimpi
itu kemudian diceritakan kepada Ismail a.s dan setelah mendengar cerita itu ia langsung meminta
agar sang ayah melaksanakan sesuai mimpi itu karena diyakini benar-benar datang dari Allah Swt..
Sebagaimana Firman Allah Swt.  QS. As-Saffat 102:
”Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”

     Hari berikutnya, Ismail as dengan segala keikhlasan hati menyerahkan diri untuk disembelih oleh
ayahandanya sebagai persembahan kepada Allah Swt.. dan sebagai bukti ketaatan   Nabi Ibrahim As
kepada Allah Swt., mimpi itu dilaksanakan. Acara penyembelihan  segera dilaksanakan ketika  tanpa
disadari yang di tangannya ada seekor domba.

4. Waktu dan tempat menyembelih qurban

     Waktu yang ditetapkan untuk menyembelih qurban yaitu sejak selesai sholat idhul adha (10
dzulhikkah) sampai terbenam matahari tanggal 13 dzulhijjah. Sabda Rosulullah SAW:

‫ ُأ ْخ َري‬#‫صلِّ َي َف ْل َي ْذ َبحْ َم َكا َن َها‬


َ ‫ان َذ َب َح َق ْب َل اَنْ ُت‬
َ ‫َمنْ َك‬
Artinya: “barang siapa menyembelih (hewan qurban) sebelum kita mengerjakan sholat, maka
hendaklah ia menyembelih yang lain sebagai gantinya. (Muttafaqun Alaih).

     Tempat menyembelih sebaiknya dekat dengan tempat pelaksanaan sholat Idhul Adha. Hal ini
sebagai sarana untuk syi’ar Islam.

5. Ketentuan hewan qurban

Hewan yang dijadikan qurban adalah hewan ternak, sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: “dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka
Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),” (Q.S Al-Hajj: 3
     Hewan yang dimaksud adalah unta, sapi, kerbau dan kambing atau domba. Adapun hewan-hewan
tersebut dapat dijadikan hewan qurban dengan syarat telah cukup umur dan tidak cacat, misalnya
pincang, sangat kurus, atau sakit. Ketentuan cukup umur itu adalah:

1. Domba sekurang-kurangnya  berumur  satu  tahun  atau  telah  tanggal giginya.

2. Kambing biasa sekurang-kurangnya berumur satu

3. Unta sekurang-kurangnya berumur lima

4. Sapi atau kerbau sekurang-kurangnya berumur dua

Hewan yang sah untuk dikurbankan adalah hewan yang tidak cacat, baik karena pincang, sangat
kurus, putus telinganya, putus ekornya, atau kerena sakit. Seekor kambing atau domba hanya untuk
qurban satu orang, sedangkan seekor unta, sapi atau kerbau masing-masing untuk tujuh orang.

6. Sunnah-sunnah dalam menyembelih

Pada waktu menyembelih hewan qurban, disunahkan:

1. Melaksanakan sunah-sunah yang berlaku pada penyembelihan biasa, seperti: membaca


basmallah, membaca shalawat, menghadapkan hewan ke arah qiblat, menggulingkan hewan
ke arah rusuk kirinya, memotong pada pangkal leher, serta memotong urat kiri dan kanan
leher

2. Membaca takbir ْ‫هَّللا ُ اَ ْك َبر‬

3. Membaca doa sebagaimana dianjurkan oleh Rosulullah SAW:

‫اللَّ ُه َّم َت َق َّب ْل مِنْ م َُح َّم ٍد َومِنْ ا ُ َّم ِة م َُح َّم ٍد‬

4.  Orang yang  berqurban  menyembelih  sendiri  hewan   Jika ia mewakilkan kepada           orang
lain, ia disunatkan hadir ketika penyembelihan berlangsung.

7. Hikmah qurban

     Hikmah qurban sebagaimana yang disyariatkan Allah Swt. mengandung beberapa hikmah, baik
pelaku, penerima maupun kepentingan umum, sebagai berikut:

1. Bagi orang yang berqurban :

 Menambah kecintaan kepada Allah

 Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah

 Menunjukkan rasa syukur kepada Allah

 Mewujudkan  tolong   menolong,   kasih   mengasihi   dan   rasa solidaritas.

2.  Bagi penerima daging qurban

 Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah

 Bertambah semangat dalam

3.   Bagi kepentingan umum :

 Memperkokoh tali persaudaraan, karena ibadah qurban melibatkan semua lapisan


 Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran beragama baik bagi orang yang mampu
maupun yang kurang

AQIQAH

1. pengertian aqiqah

     Aqiqah dari segi bahasa berarti rambut yang tumbuh di kepala bayi. Sedangkan dari segi istilah
adalah binatang yang disembelih pada saat hari ketujuh atau kelipatan tujuh dari kelahiran bayi
disertai mencukur rambut dan memberi nama pada anak yang baru dilahirkan.

2. hukum aqiqah

     Aqiqah hukumnya sunah bagi orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban menanggung
nafkah hidup si anak.

Sabda Rasulullah saw.:

‫ُك ُّل غُاَل ٍم مُرْ َت َهنٌ ِب َعقِ ْي َق ِت ِه ُت ْذ َب ُح َعن ُه َي ْو َم َس ِاب ِع ِه َوي ُْخلَ ُق َو ُي َسمَّى‬

Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya pada hari ketujuh,
dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ahmad dan Imam yang empat)

3. jenis dan syarat hewan aqiqah

     Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan seekor. Adapun binatang yang
dipotong untuk aqiqah, syarat-syaratnya sama seperti binatang yang dipotong untuk qurban. Kalau
pada daging qurban disunatkan menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan  daging aqiqah
sesudah dimasak.

Dalam hadist dari Aisyah ra.

ِ ‫ان َو َع ِن ْال َج‬


ٌ‫ار َي ِة َشاة‬ ِ ‫اَنَّ َرس ُْو ُل هَّللا ِ صلم ا!نْ ُي َع َّق َع ِن ْالغُاَل ِم َشا َت‬
ِ ‫لن َم َكا فِ َء َت‬
Artinya: ”Bahwasanya Rasulullah Saw. memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah
untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan seekor
kambing.

4. waktu meyembelih aqiqah

     penyembelihan aqiqah dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Jika hari ketujuh telah
berlalu, maka hendaklah menyembelih pada hari keempat belas. Jika hari keempat belas telah
berlalu, maka hendaklah pada hari ke dua puluh satu.

5. hikmah aqiqah

     Berbagai  peribadahan  dalam  Islam  tidak  terlepas  dari  hikmah-hikmah yang  terkandung  di 
dalamnya.  Hal  itu  merupakan  misi  Islam  sebagai agama Rahmatan li al-alamin. Aqiqah
merupakan satu bentuk peribadahan mempunyai hikmah sebagai berikut:

1. Merupakan wujud rasa syukur kepada Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia yang telah
dilimpahkan pada

2. Menambah rasa cinta anak kepada orang tua, karena anak merasa telah diperhatikan dan
disyukuri kehadirannya di dunia ini, dan bagi orang tua merupakan bukti keimanannya
kepada Allah
3. Mewujudkan hubungan yang baik dengan tetangga dan sanak saudara yang ikut merasakan
gembira dengan lahirnya seorang anak karena mereka mendapat bagian dari aqiqah

Anda mungkin juga menyukai