Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kata kurban atau kurban, berasal dari bahasa Arab qurban, diambil dari kata :
qaruba (fiil madhi) yaqrabu (fiil mudhari) qurban wa qurbaanan
(mashdar).Artinya, mendekati atau menghampiri.
Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan
diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya.
Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau
adh-dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata dhuha,
yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan
kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 10.00 (Ash Shanani, Subulus Salam IV/89).
Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari
raya Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah.
Sedangkan Aqiqah merupakan salah satu ajaran islam yang di contohkan
rasulullah SAW. Aqiqah mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa kita petik
di dalamnya. Di laksanakan pada hari ke tujuh dalam kelahiran seorang bayi. Dan
Aqiqah hukumnya sunnah muakad (mendekati wajib), bahkan sebagian ulama
menyatakan wajib. Setiap orang tua mendambahkan anak yang shaleh, berbakti dan
mengalirkan kebahagiaan kepada kedua orangnya. Aqiqah adalah salah satu acara
penting untuk menanamkan nilai-nilai ruhaniah kepada anak yang masih suci. Dengan
aqiqah di harapkan sang bayi memperoleh kekuatan, kesehatan lahir dan batin. Di
tumbuhkan dan di kembangkan lahir dan batinnya dengan nilai-nilai ilahiyah.
Aqiqah juga salah satu upaya kita untuk menebus anak kita yang tergadai. Aqiqah
juga merupakan realisasi rasa syukur kita atas anugerah, sekaligus amanah yang di
berikan allah SWT terhadap kita. Aqiqah juga sebagai upaya kita menghidupkan
sunnah rasul SAW, yang merupakan perbuatan yang terpuji, mengingat saat ini sunnah
tersebut mulai jarang di laksanakan oleh kaum muslimin.
B. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberi gambaran tentang Kurban dan
Aqiqah secara umum, terutama berkaitan dengan hal-hal yang umum dilakukan dalam
melakukan Kurban dan Aqiqah.

BAB II
PEMBAHASAN
A. KURBAN
1. Pengertian Kurban
Kurban dalam bahasa Arab disebut udhiyah, yang berarti menyembelih hewan
pada pagi hari. Sedangkan menurut istilah, kurban adalah beribadah kepada Allah
dengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan hari tasyrik
(tanggal 11,12 dan 13 Zulhijah)
Perintah menyembelih Kurban Firman Allah SWT:

Artinya: Sesungguhnya kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka


dirikanlah shalat karena Tuhanmu da berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu dialah yang terputus.(QS. Al-Kautsar ayat 1-3)
2. Hukum
Hukum berkurban ada 3, yaitu:
Wajib bagi yang mampu
Kurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS. Al-Kautsar
ayat 1-3:

Artinya: Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.


Maka dirikan lah shalat karena Tuhanmu dan berkubanlah. Sesungguhnya orangorang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS. Al-Kautsar 1-3)

Sunnah
Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:

Artinya: Nabi SAW bersabda: Saya diperintah untuk menyembelih kurban dan
kurban itu sunnah bagi kamu.

Sunnah Muakkad
Berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:
Artinya: Diwajibkan melaksanakan kurban bagiku dan tidak wajib atas
kamu.(HR. Daruqutni)
2

3. Jenis Dan Syarat Hewan Untuk Kurban


Jenis-jenis binatang yang dapat untuk kurban, syaratnya adalah:
a. Domba
: syaratnya telah berumur 1 tahun lebih atau sudah berganti gigi.
b. Kambing : syaratnya telah berumur 2 tahun atau lebih.
c. Sapi atau Kerbau : syaratnya yelah berumur 2 tahun atau lebih.
d. Unta
: syaratnya telah berumur 5 tahun atau lebih.
Sebaiknya berkurban dengan binatang yang mulus dan gemuk serta tidak
cacat, seperti: Jelas-jelas sakit, Sangat kurus, Sebelah matanya tidak berfungsi atau
keduanya, Pincang, Putus telinga, Putus ekor, Dst
4. Syarat-Syarat Hewan Kurban
a. Hewan yang dijadikan untuk kurban hendaklah hewan jantan yang sehat, bagus,
bersih, tidak ada cacat seperti buta, pincang, sangat kurus, tidak terpotong
telinganya sebelah atau ekornya terpotong dan sebagainya.
b. Hewan yang dikurban
5. Syarat Dan Waktu Melaksanakan Kurban
Orang yang berkurban beragama Islam
Dilaksanakan pada bulan Zulhijah
Waktu penyembelihan kurban pada tanggal 10 Zulhijah setelah shalat hari raya
Idul Adha, dilanjutkan pada hari tasyriq, yaitu tanggal 11, 12 dan tanggal 13
Zulhijah sampai terbenam matahari.
Cara penyembelihan dan do`a berkurban
a. Cara menyembelih sama dengan penyembelihan yang disyaratkan Islam, yakni
penyembelih harus orang Islam (khusus kurban, sunnah penyembelih adalah
yang berkurban sendiri, jika diwakilkan disunatkan hadiri pada waktu
penyembelihannya)
b. Alat untuk menyembelih harus benda tajam. Tidak boleh menggunakan gigi,
kuku dan tulang.
c. Memotong 2 urat yang ada di kiri-kanan leher agar lekas matinya, tetapi jangan
sampai putus lehernya (makruh).
d. Binatang yang disembelih hendaklah digulingkan ke sebelah kiri tulang
rusuknya agar mudah saat penyembelihan.
e. Hewan yang disembelih disunnahkan dihadapkan ke arah Kiblat.

f. Orang yang menyembelih disunatkan membaca:


-

Basmalah:
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Shalawat:
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami
Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Muhammad.
Takbir
Artinya: Allah Maha Besar.
Do`a:
Artinya: Ya Allah, kurban ini adalah nikmat dari Engkau dan aku berdekat
diri kepada Engkau. Oleh karena itu, terimalah kurbanku! Wahai Zat Yang
Maha Pemurah. Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

6. Hikmah Dari Kurban


a. Menambah cintanya kepada Allah SWT
b. Akan menambah keimanannya kepada Allah SWT
c. Dengan berkurban, berarti seseorang telah bersyukur kepada Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya.
d. Dengan berkurban, berarti seseorang telah berbakti kepada orang lain, dimana
tolong menolong, kasih mengasihi dan rasa solidaritas dan toleransi memang
dianjurkan oleh agama Islam.

B. AQIQAH
1. Pengertian Aqiqah
Dari segi bahasa:
- Rambut yang berada dikepala bayi yang baru dilahirkan
- Berarti pertolongan
Dari segi syarak:
- Menyembelih kambing atau biri-biri untuk bayi yang baru dilahirkan
- Kadang-kadang,kambing yang disembelih itu disebut juga aqiqah
Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir
sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat-syarat
tertentu. Oleh sebagian ulama ia disebut dengan nasikah atau dzabihah
(sembelihan).Hukum aqiqah itu sendiri menurut kalangan Syafii dan Hambali

adalah sunnah muakkadah. Dasar yang dipakai oleh kalangan Syafii dan Hambali
dengan mengatakannya sebagai sesuatu yang sunnah muakkadah adalah hadist
Nabi SAW. "Anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelihkan untuknya pada hari
ketujuh (dari kelahirannya)"
2. Hukum Aqiqah
Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad. Aqiqah bagi anak laki-laki dengan
dua ekor kambing, sedangkan bagi wanita dengan seekor kambing. Apabila
mencukupkan diri dengan seekor kambing bagi anak laki-laki, itu juga
diperbolehkan. Anjuran aqiqah ini menjadi kewajiban ayah (yang menanggung
nafkah anak, pen). Apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah (misalnya tujuh hari
kelahiran, pen), orang tua dalam keadaan faqir (tidak mampu), maka ia tidak
diperintahkan untuk aqiqah. Karena Allah Taala berfirman (yang artinya),
Bertakwalah kepada Allah semampu kalian (QS. At Taghobun: 16)
Namun apabila ketika waktu dianjurkannya aqiqah, orang tua dalam keadaan
berkecukupan, maka aqiqah masih tetap jadi kewajiban ayah, bukan ibu dan bukan
pula anaknya.
3. Syarat-Syarat Aqiqah
a. Dari sudut umur binatang Aqiqah & kurban sama sahaja.
b. Sembelihan aqiqah dipotong mengikut sendinya dengan tidak memecahkan
tulang sesuai dengan tujuan aqiqah itu sebagai Fida(mempertalikan ikatan
diri anak dengan Allah swt).
c. Sunat dimasak dan diagih atau dijamu fakir dan miskin, ahli keluarga, jiran
tetangga dan saudara mara. Berbeza dengan daging kurban, sunat diagihkan
daging yang belum dimasak.
d. Anak lelaki disunatkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan seekor untuk anak
perempuan kerana mengikut sunnah Rasulullah. Aisyah Radhiallahu anha
katanya: Maksudnya: "Afdhal bagi anak lelaki dua ekor kambing yang sama
keadaannya dan bagi anak perempuan seekor kambing. Dipotong anggotaanggota (binatang) dan jangan dipecah-pecah tulangnya." (HR.AL-HAKIM).
4. Sunat-Sunat Ketika Menyembelih Binatang Kurban
a. Membaca Basmalah
b. Selawat ke atas nabi
c. Menghadap kiblat
5

d. Bertakbir
e. Berdoa supaya diterima ibadah kurban itu.
5. Hikmah Aqiqah
Sejak seorang suami memancarkan sperma kepada istrinya, lalu sperma itu
berlomba-lomba mendatangi panggilan indung telur melalui signyal kimiawi yang
dipancarkan darinya, sejak itu tanpa banyak disadari oleh manusia, sesungguhnya
setan jin sudah mengadakan penyerangan kepada calon anak mereka. Hal tersebut
dilakukan oleh jin dalam rangka membangun pondasi di dalam janin yang masih
sangat lemah itu, supaya kelak di saat anak manusia tersebut menjadi dewasa dan
kuat, setan jin tetap dapat menguasai target sasarannya itu. Maka sejak itu pula
Rasulullah saw. telah mengajarkan kepada umatnya cara menangkal serangan yang
sangat membahayakan itu sebagaimana yang disampaikan Beliau saw. melalui
sabdanya berikut ini :



:


*
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a berkata: Rasulullah s.a.w pernah bersabda:
apabila seseorang diantara kamu ingin bersetubuh dengan isterinya hendaklah dia
membaca:


Yang artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhanku! Jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang
Engkau karuniakan kepada kami. Sekiranya hubungan aantara suami istri itu
ditakdirkan mendapat seorang anak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Arab, hewan kurban disebut juga dengan istilah udh-hiyah atau
adh-dhahiyah , dengan bentuk jamaknya al adhaahi. Kata ini diambil dari kata dhuha,
yaitu waktu matahari mulai tegak yang disyariatkan untuk melakukan penyembelihan
kurban, yakni kira-kira pukul 07.00 10.00 (Ash Shanani, Subulus Salam IV/89).
Udh-hiyah adalah hewan kurban (unta, sapi, dan kambing) yang disembelih pada hari
raya Qurban dan hari-hari tasyriq sebagai taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah.
Sedangkan Aqiqah merupakan salah satu ajaran islam yang di contohkan
rasulullah SAW. Aqiqah mengandung hikmah dan manfaat positif yang bisa kita petik
di dalamnya. Di laksanakan pada hari ke tujuh dalam kelahiran seorang bayi. Dan
Aqiqah hukumnya sunnah muakad (mendekati wajib), bahkan sebagian ulama
menyatakan wajib. Setiap orang tua mendambahkan anak yang shaleh, berbakti dan
mengalirkan kebahagiaan kepada kedua orangnya. Aqiqah adalah salah satu acara
penting untuk menanamkan nilai-nilai ruhaniah kepada anak yang masih suci. Dengan
aqiqah di harapkan sang bayi memperoleh kekuatan, kesehatan lahir dan batin. Di
tumbuhkan dan di kembangkan lahir dan batinnya dengan nilai-nilai ilahiyah.
Aqiqah merupakan penyembelihan kambing dimana saat anak dilahirkan pada
hari ketujuh. Dan hukumnya sunnah muakad. Dan hendaklah orang yang berqurban
melaksanakan qurban karena Allah semata. Jadi niatnya haruslah ikhlas lillahi taala,
yang lahir dari ketaqwaan yang mendalam dalam dada kita. Bukan berqurban karena
riya` agar dipuji-puji sebagai orang kaya, orang dermawan, atau politisi yang peduli
rakyat, dan sebagainya. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa
kita, bukan daging dan darah qurban kita.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, kami butuh saran pembaca sekalian agar dapat memperbaiki letak
kesalahan

dan

kekurangan

dalam

menyusun

makalah

demi

tercapainya

kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://aguslezz.wordpress.com/2010/12/06/makalah-qurban/
http://anahrahmat44artikle.blogspot.com/2011/12/makalah-aqiqah.html
http://aqiqahdidepok.com /

Anda mungkin juga menyukai