0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
120 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kurban dan akikah dalam Islam. Kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan akikah dilakukan untuk menandai kelahiran anak sebagai ungkapan syukur. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kurban dan akikah seperti jenis hewan, waktu, dan pembagian dagingnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kurban dan akikah dalam Islam. Kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan akikah dilakukan untuk menandai kelahiran anak sebagai ungkapan syukur. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kurban dan akikah seperti jenis hewan, waktu, dan pembagian dagingnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kurban dan akikah dalam Islam. Kurban dilakukan pada hari raya Idul Adha untuk mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan akikah dilakukan untuk menandai kelahiran anak sebagai ungkapan syukur. Dokumen ini juga menjelaskan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kurban dan akikah seperti jenis hewan, waktu, dan pembagian dagingnya.
A. JudulModul : MAKANAN, MINUMAN DAN PENYEMBELIHAN
B. Kegiatan Belajar : KURBAN DAN AKIKAH (KB 4 )
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. Pengertian dan Hukum Kurban 1. Pengertian Kurban a. Menurut bahasa, kata kurban berasal dari kata qaraba yang berarti mendekatkan diri. Kurban berarti pendekatan diri atau mendekatkan diri. b. Sedangkan dalam pengertian syariat, kurban ialah menyembelih binatang ternak yang memenuhi syarat tertentu yang dilakukan pada Hari Raya (selepas salat hari raya idul adha) dan hari-hari tasyrik yaitu, 11, 12, dan 13 Zulhijjah semata-mata untuk beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. 2. Hukum Kurban a. Para ulama sepakat bahwa kurban nazhar Konsep(Beberapa hukumnya wajib dan Imam Syafi’i mengatakan 1 istilah dan definisi) di bahwa apabila kurban itu wajib, maka yang KB berkurban tidak boleh memakan dagingnya, namun apabila ia sunnah ia boleh memakan dagingnya. b. B. Ketentuan Penyembelihan Hewan Kurban 1. Jenis dan Persyaratan Hewan Kurban
Usia dan keberlakuan hewan kurban tersebut
berdasarkan beberapa dalil berikut ini: a.
b.
2. Waktu dan Tempat Penyembelihan Hewan Kurban
a. Waktu yang syah untuk menyembelih hewan kurban : 1) Pada hari raya idul adha, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat idul Adha. 2) Pada hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah. b. Tempat menyembelih sebaiknya dekat dengan tempat pelaksanaan salat Idul Adha. 3. Sunah Sewaktu Menyembelih Hewan Kurban a. Disunnahkan, hewan kurban disembelih sendiri jika mudlahi (orang yang berkurban) itu laki-laki dan mampu menyembelih. b. Disyariatkan bagi orang yang berkurban bila telah masuk bulan Dzulhijjah untuk tidak mengambil/memotong rambut dan kukunya hingga hewan qurbannya disembelih. c. Daging kurban sebaiknya dibagikan kepada fakir miskin masih mentahan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1/3 untuk yang berqurban dan keluarganya, 1/3 untuk fakir miskin, dan 1/3 untuk hadiah kepada masyarakat sekitar atau disimpan agar sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan. d. Penyembelih hewan kurban atau pengurus kurban boleh saja menerima daging kurban sebagai, tetapi bukan upah sebagai upah menyembeli atau mengurus. e. dilarang menjual daging kurban.
4. Cara Penyembelihan Hewan Kurban
a. Hewan yang akan dikurbankan dibaringkan ke sebelah rusuknya yang kiri dengan posisi mukanya menghadap ke arah kiblat, diiringi dengan membaca doa “Robbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim.” b. Penyembelih meletakkan kakinya yang sebelah di atas leher hewan, agar hewan itu tidak menggerak-gerakkan kepalanya atau meronta. c. Penyembelih melakukan penyembelihan, sambil membaca : “Bismillaahi Allaahu akbar.” (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar). d. Kemudian penyembelih membaca doa kabul (doa supaya kurban diterima Allah) yaitu : “Allahumma minka wa ilayka. Allahumma taqabbal min …” (sebut nama orang yang berkurban). (Ya Allah, ini adalah dari-Mu dan akan kembali kepadaMu. Ya Allah, terimalah dari…. ) 5. Fungsi Kurban a. Pengamalan dan pelaksanaan perintah Allah swt. b. Mendidik jiwa kearah taqwa dan mendekatkan diri kepada Alah swt. c. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mau membelanjakan hartanya dijalan Allah swt. d. Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama manusia terutama antara golongan berada dengan golongan yang kurang bernasib baik e. Sebagai mediator untuk persahabatan dan wujud kesetiakawanan sosial. f. Ikut meningkatkan gizi masyarakat. C. Pengertian dan Dasar Hukum Akikah 1. Pengertian Akikah a. Akikah adalah salah satu acara penting untuk menanamkan nilai-nilai rohaniah kepada anak yang masih suci. b. Akikah dalam bahasa Arab berarti rambut yang tumbuh di kepala anak yang baru lahir ‘bayi’. Sedangkan menurut istilah, akikah berarti menyembelih binatang ternak berkenaan dengan kelahiran anak sebagai bukti rasa syukur kepada Allah swt.
2. Hukum Akikah, ibadah kurban yaitu sunah muakad
kecuali dinazarkan menjadi wajib.
D. Ketentuan-Ketentuan Berkaitan dengan Akikah
1. Pihak yang Dibebani Akikah, Pihak yang berkewajiban melakukan akikah adalah ayah yang dilahirkan baginya seorang anak atau orang yang menanggung nafkah anak yang dilahirkan tersebut.
2. Waktu Pelaksanaan Akikah, Disunahkan menyembelih
akikah pada hari ketujuh dari hari kelahirannya. Jika hari ketujuh terlewatkan, maka pada hari keempat belas dari kelahiran, jika terlewatkan, maka pada hari kedua puluh satu. Jika masih tidak memungkinkan maka pada kapan saja atau kapan pun. 3. Jumlah Kambing yang Disembelih, Diakikahkan untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan (umurnya) dan untuk anak perempuan seekor kambing.
4. Pemanfaatan Daging Akikah, Hendaknya daging
akikah tersebut dibagi menjadi tiga bagian: satu bagian untuk keluarga, satu bagian untuk disedekahkan kepada fakir miskin, dan satu bagian untuk dibagi-bagikan kepada para tetangga. Berkata Ibnu Hazm; “Dikonsumsi, dibagikan, dan disedekahkan, semua ini hukumnya sunah, bukan wajib.” E. Hal-hal Lain yang Disyariatkan Terkait Akikah 1. Disyariatkan memberi nama anak yang lahir dengan nama yang baik pada hari yang ketujuh 2. Mencukur (menggundul) semua rambutnya tanpa tersisa.
3. Men-tahnik-nya, (yaitu mengunyah kurma sampai lembut
lalu meletakkanya pada rongga mulut bagian atas si bayi seraya mengoles-ngolesnya), berdasarkan hadis al- Bukhari dan Muslim, dan sebaiknya yang melakukan adalah orang yang saleh. 4. Mengolesi kepala si bayi dengan minyak wangi sebagai pengganti apa yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah yang mengolesi kepala si bayi dengan darah hewan akikah. F. Hikmah Disyariatkan Akikah 1. Merupakan bentuk taqarub (pendekatan diri) kepada Allah swt. sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugrahkan Allah swt. dengan lahirnya sang anak. 2. Menambah kecintaan anak pada orang tua. 3. Mewujudkan hubungan yang, baik sesama tetangga maupun saudara dengan ikut merasakan kegembiraan atas kelahiran seorang anak 4. Akikah ini mengandung unsur perlindungan dari syetan yang dapat mengganggu anak yang terlahir itu. 5. Akikah merupakan tebusan hutang anak untuk memberikan safaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Sebagaimana Imam Ahmad mengatakan: “Tergadai dari memberikan safaat dari kedua orang tuanya (dengan akikahnya).” 6. Akikah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah saw. pada hari kiamat. 7. Akikah memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat terutama antara yang kaya dengan yang fakir
Daftarmateripada 2 .Jenis dan Persyaratan Hewan Kurban KByangsulit dipahami
Materi yang sering menjadi kegagalan pemahan adalah keterkait
tempat penyembelihan hewan kurban, bahwa dalam hukum islam Daftarmateriyangsering menyarankan alangkah lebih baiknya menyembelih hewan kurban mengalami 3 ditempat yang dekat dengan pada saat melaksanakan sholat Idul miskonsepsi dalam pembelajaran Adha namun pada kenyataannya banyak masyarakat indonesia yang menyembelih hewan kurban didepan rumahnya masing padahal jauh dengan tempat pelaksanaan sholat Idhul Adha.