hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan. 2. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (al-Taurat) bahwasannya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung telinga dengan telinga, gigi dengan gigi dan luka-lukapun ada qishashnya. Barang siapa melepaskan (hak kisasnya) akan melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. 3. Dari Aisyah ra. bahwa Nabi saw. bersabda, Terangkat hukum (tidak 5 konsep bahan ajar kena hukum) dari tiga orang yaitu; orang tidur hingga ia bangun, anak-anak hingga ia dewaasa, dan orang gila hingga ia sembuh dari gilanya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud). 4. Dan dalam kisas itu ada jaminan (kelangsungan hidup bagimu), hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa.” (QS al-Baqarah/2: 179). 5. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, Tidak boleh bapak (orang tua) diqishash karena sebab (membunuh) anaknya. (HR. Tirmidzi) Evaluasi dan refleksi bahan ajar 1. Betapa tinggi nilai jiwa dan badan manusia, jiwa diganti dengan jiwa, anggota badan juga diganti dengan anggota badan. Di sini, penting kiranya, pihak bank merekrut para bankir atau karyawan yang benar- benar memahami prinsip bank syariah. Karena, ketika bankir atau karyawan tidak memiliki pemahaman ekono-mi syariah, potensi penyalahgunaan atau kekeliruan semakin besar terjadi. 2. Di sinilah kisas memiliki peran penting dalam menjauh-kan manusia dari nafsu membunuh ataupun menganiaya orang lain, hingga akhirnya manusia akan merasakan atmosfer kehidupan yang penuh dengan keamanan, kedamaian dan ketertiban. 1. Kelebihan : menggunakan bahasa yang baku, serta adanya korelasi antara topic dengan pembahasan. Kelebihan dan kekurangan bahan ajar 2. Kekurangan : penyusunan keterkait paragraph kurang rapi dan belum mengikuti metode penulisan sebuah artikel Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, mengutamakan kepentingan orang banyak sebelum Keterkait bahan ajar dengan nilai mengutamakan kepentingan individu, moderasi beragama nyawa lebih berharga dari pada keegoisan manusia didalam menuruti hawa nafsunya