Disusun Oleh :
Kelompok 3
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya kepada kita semua. Sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Keperawatan Islami I dan diberi kesempatan membahas tentang “ PARADIGMA
KEPERAWATAN MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM “
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami sangat berterima kasih apabila pembaca makalah ini bersedia memberikan kritik
dan saran, sehingga kami dapat lebih banyak belajar dan menjadi lebih baik dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma Keperawatan Islam.......................................................... 2
B. Pengertian Manusia............................................................................................. 2-5
C. Fungsi dan Kedudukan Manusia......................................................................... 6
D. Hakekat Manusia menurut Al-Qur’an................................................................. 6-7
E. Peran dan Tanggungjawab Manusia dalam Islam............................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk
yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558). Menurut
pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar
dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan
kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata
nâs, basyar, insân, mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata
tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata nâs misalnya lebih
merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata basyar lebih
menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu juga dengan kata-kata
lainnya.
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi
dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan
baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara
fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau
agama yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula
hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan paradigma keperawatan dalam Islam ?
2. Apa yang dimaksud dengan manusia ?
3. Apa fungsi dan kedudukan manusia ?
4. Apa saja hakekat manusia menurut al-qur’an ?
5. Bagaimana peran dan tanggungjawab manusia dalam islam ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Islami I dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di rumusan masalah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia
diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan,
al-naas, al-abd, bani adam, dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah,
atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia
sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan
Nabi Adam.
2
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah
makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk
kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Dalam Al-Quran manusia diistilahkan dengan sebutan : Al-Basyar, Al-Insan dan An-Naas.
Kata Basyar disebut dalam Al-Qur’an 27 kali. Kata basyar menunjuk pada pengertian
manusia sebagai makhluk biologis.
3
Kata al-insan dituturkan sampai 65 kali dalamAl-Qur’an yang dapat dikelompokkan
dalam tiga kategori. Pertama al-insan dihubungkan dengan khalifah sebagai penanggung
amanah
Kata an-nas yang disebut sebanyak 240 dalam Al-Qur’an mengacu kepada manusia
sebagai makhluk sosial dengan karateristik tertentu misalnya mereka mengaku beriman
padahal sebenarnya tidak .
Dari uraian ketiga makna untuk manusia tersebut, dapat disimpulkan bahwa manusia
adalah mahkluk biologis, psikologis dan sosial. Ketiganya harus dikembangkan dan
diperhatikan hak maupun kewajibannya secara seimbang dan selalu berada dalam hukum-
hukum yang berlaku (sunnatullah).
Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan
sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Peristiwa yang menimpa Nabi Adam sebagai
4
cikal bakal manusia, yang melakukan dosa dengan melanggar larangan Tuhan,
mengakibatkan Adam dan istrinya diturunkan dari surga, tidak bisa dijadikan argumen
bahwa manusia pada hakikatnya adalah pembawa dosa turunan. Al-Quran justru
memuliakan manusia sebagai makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju
suatu kehidupan spiritual yang suci dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati
rintangan dan cobaan dengan beban dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di
dunia ini. Bahkan manusia diisyaratkan sebagai makhluk spiritual yang sifat aslinya
adalah berpembawaan baik (positif, haniif). Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian
manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki
kualitas dan kesejatian semulia itu. Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas
dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses
pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat
berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu
dihadapkan pada dua tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena
itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi
manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas mutaqqin.
Tujuan Penciptaan Manusia
Kata “Abdi” berasal dari kata bahasa Arab yang artinya “memperhambakan
diri”, ibadah (mengabdi/memperhambakan diri). Manusia diciptakan oleh Allah agar
ia beribadah kepada-Nya. Pengertian ibadah di sini tidak sesempit pengertian ibadah
yang dianut oleh masyarakat pada umumnya, yakni kalimat syahadat, shalat, puasa,
zakat, dan haji tetapi seluas pengertian yang dikandung oleh kata memperhambakan
dirinya sebagai hamba Allah. Berbuat sesuai dengan kehendak dan kesukaann (ridha)
Nya dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.
C. Fungsi dan Kedudukan Manusia
Sebagai orang yang beriman kepada Allah, segala pernyataan yang keluar dari mulut
tentunya dapat tersingkap dengan jelas dan lugas lewat kitab suci Al-Qur’an sebagai satu
kitab yang abadi. Dia menjelaskan bahwa Allah menjadikan manusia itu agar ia menjadi
khalifah (pemimpin) di atas bumi ini dan kedudukan ini sudah tampak jelas pada diri
Adam . (QS Al-An’am [6]:165 dan QS Al-Baqarah [2]:30) di sisi Allah
menganugerahkan kepada manusia segala yang ada dibumi, semula itu untuk
kepentingan manusia (ia menciptakan untukmu seluruh apa yang ada dibumi ini. QS Al-
Baqarah [2]:29). Maka sebagai tanggung jawab kekhalifahan dan tugas utama umat
5
manusia sebagai makhluk Allah, ia harus selalu menghambakan dirinya kepada Allah
Swt. Untuk mempertahankan posisi manusia tersebut, Tuhan menjadikan alam ini lebih
rendah martabatnya daripada manusia. Oleh karena itu, manusia diarahkan Tuhan agar
tidak tunduk kepada alam, gejala alam.
Jadi dari uraian tersebut diatas bisa ditarik kesimpulan secara singkat bahwa
manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikologis dan sosial yang memiliki dua
predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah (QS Al-Dzariat [51]:56) dan
fungsinya didunia sebagai khalifah Allah (QS Al-Baqarah [2]:30); al-An’am [6]:165),
mengantur alam dan mengelolanya untuk mencapai kesejahteraan kehidupan manusia itu
sendiri dalam masyarakat dengan tetap tunduk dan patuh kepada sunnatullah.
Kesimpulan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani.
Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur-unsur saripati tanah.
Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat
7
immateri itu ada dua daya, yaitu daya pikir (akal) yang bersifat di otak, serta daya rasa
(kalbu). Keduanya merupakan substansi dari roh manusia.
2. Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka
bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi,
serta pengelolaan dan pemeliharaan alam.
3. Manusia hakikatnya adalah makhluk biologis, psikolsogi dan sosial yang memiliki
dua predikat statusnya dihadapan Allah sebagai Hamba Allah dan fungsinya didunia
sebagai khalifah Allah, mengantur alam dan mengelolanya untuk mencapai
kesejahteraan kehidupan manusia itu sendiri dalam masyarakat dengan tetap tunduk
dan patuh kepada sunnatullah.
Manusia tidak akan pernah lepas dari agama karena dalam diri manusia ada
fitrah. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi
perlunya manusia pada agama. Faktor lain yang melatarbelakangi manusia memerlukan
agama adalah karena di samping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga
memiliki kekurangan, dan Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama
adalah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
SOAL-SOAL
8
Jawaban : B
2. Kata Al-Insan dituturkan sampai 65 kali dalam Al-Qur’an yang dapat dikelompokkan
dalam tiga kategori dalam surah, kecuali….
a. Qs. Al-Azhab [3]:72
b. Qs. Al-Ma’rij [70]:19-21
c. Qs. Al-Hijr [15]:28-29
d. Qs. An-Nas [114]:3
e. Qs. Al-Ikhlas [112]:4
Jawaban : D
3. Manusia terdiri dari sekumpulan organ tubuh, zat kimia, dan unsur biologis yang
semuanya itu terdiri dari zat dan materi secara spiritual manusia adalah rok atau jiwa, hal
ini merupakan definisi manusia menurut….
a. Hakekat manusia dalam al-qur’an
b. Fungsi dan kedudukan manusia
c. Hakekat manusia (menurut Islam- Mohammad Sholiddin, M.HI)
d. Tujuan penciptaan manusia
e. Rufaidah
Jawaban : C
4. Manusia tidak akan pernah lepas dari agama karena dalam diri manusia ada….
a. Khalifah
b. Fitrah
c. Rasa sayang
d. Rendah hati
e. Organ
Jawaban : B
9
5. Suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan professional dan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan, dan
amal, merupakan keperawatan menurut….
a. A. Abdellah, F.G. (1960)
b. Keperawatan Indonesia
c. Keperawatan keislaman
d. Paradigma keperawatan
e. Virgina Henderson
Jawaban ; C
6. Surah dalam Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa Allah menjadikan manusia itu agar ia
menjadi khalifah (pemimpin) diatas bumi ini dan kedudukan ini sudah tampak jelas pada
diri Adam adalah ….
a. Qs. Al-An’am [6]:165, Qs. Al-Baqarah [2]:30
b. Qs. Al-Baqarah [2]:29
c. Qs. Al-Jatsiah [45]:13
d. Qs. Al-Dzariyat [52]:56
e. Qs. At-Tiin [95]:8
Jawaban : A
10
8. Surah apa yang menjelaskan tentang manusia….
a. Qs. Al-Fatiha :3
b. Qs. Yusuf :2
c. Qs. Al-Imran :5
d. Qs. At-Tiin :4
e. Qs. An-Nisa :28
Jawaban : D
9. Surah apa saja yang menjelaskan tentang fungsi dan kedudukan manusia…..
a. Qs. Al-An’am (6) : 165 dan Qs. Al-Baqarah (2) : 30
b. Qs. Al-Baqarah (2) : 29 dan Qs. Al-Dzariyat (51) : 56
c. A dan B benar
d. Semua salah
e. Qs. Yunus (10) : 5
Jawaban : C
DAFTAR PUSTAKA
https://nurdiansyah89.wordpress.com/2009/12/02/keperawatan-islam/
https://zekibl.blogspot.com/2015/05/makalah-konsep-manusia-dalam-
islam.html
11