Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH DISKUSI KELOMPOK

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“HAKIKAT MANUSIA”

OLEH :

KELOMPOK 1

AISYAH BINTI SUPRIADI (A1A222047)

NUR HIKMA AMIR (A1A222058)

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PRODI S1 KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

bertemakan “Hakikat Manusia”. Penulisan makalah ini merupakan salah

satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama di

Universitas Mega Rezky Makassar.

Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Abd. Rahman, S.Pdi.,M.Si,.MPd

dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama yang telah memberikan

tugas terhadap kami. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman dan

pihak yang telah bekerja keras dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna, dan kami menyadari makalah ini

masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun sistematika, oleh

karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya

dalam upaya meningkatkan wawasan ilmu agama. Akhir kata kami

ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Makassar, 30 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................2

DAFTAR ISI ...............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

A. Latar belakang .................................................................................4

B. Rumusan Masalah ...........................................................................5

C. Tujuan ..............................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................6

A. Konsep Manusia ................................................................................6

B. Penciptaan Manusia .........................................................................11

C. Dimensi Kemanusiaan .....................................................................12

BAB III PENUTUP ...................................................................................15

A. Kesimpulan ......................................................................................15

B. Saran ...............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hakikat manusia dalam islam merupakan suatu keberadaan yang

mendasari diciptakannya manusia yang telah diberi amanat untuk

mengatur bumi (khalifah) yaitu untuk mengabdi atau beribadah kepada

Allah SWT sebagai mana firman Allah SWT dalam QS. Az-Zariyat ayat 56

yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

Dalam konsepsi islam, manusia merupakan satu hakikat yang

mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi jasad (material) dan dimensi ruh,

jiwa akal dan sebagainya (immaterial). Unsur jasad akan hancur dengan

kematian, sedangkan unsur jiwa akan tetap bangkit kembali pada hari

kiamat . (QS. Yasin 78-79).

Manusia perlu mengenal dan memahami hakikat dirinya agar mampu

mewujudkan eksistensi yang ada dalam dirinya. Pemahaman dalam hidup

akan mengantar manusia pada kesediaan untuk mencari makna

kehidupan agar hidupnya tidak sia-sia. Eksistensi manusia di dunia

merupakan tanda kekuasaan Allah SWT terhadapa hamba-hamba-Nya,

bahwa Dia-lah yangmenciptakan, menghidupkan dan menjaga kehidupan

manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakannya manusia dalam konteks

hubungan manusia dengan Allah SWT adalah dengan mengimani Allah

4
SWT serta memikirkan ciptaan-Nya untuk menambah keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian, unsur dan karakteristik dari manusia?

b. Bagaimana penciptaan manusia menurut islam dan sains?

c. Apa fungsi, peran dan tujuan hidup manusia unggul bermartabat?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian, unsur dan karakteristik manusia

b. Untuk mengetahui bagaimana penciptaan manusia menurut islam

dan sains

c. Untuk mengetahui fungsi, peran dan tujuan hidup manusia unggul

bermartabat.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Manusia

a. Pengertian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, „manusia‟ diartikan sebagai

„makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan;

orang‟. Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi

potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk

lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab,

kata „manusia‟ ini sepadan dengan kata-kata nas, basyar, insan dan lain-

lain. meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan

dalam hal makna spesifiknya. Kata nas misalnya lebih merujuk pada

makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata basyar lebih

merujuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis.

b. Unsur

Pada dasarnya manusia itu terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan

rohani :

 Unsur jasmani

Jasad (jasmani) adalah pokok manusia yang terdiri atas struktur

organisme fisik. Organisme fisik manusia lebih sempurna dibanding

dengan organisme fisik makhluk-makhluk lain. setiap makhluk hidup

memiliki unsur material yang sama, yakni terbuat dari unsur tanah, api,

6
udara dan air. Keempat unsur tersebut merupakan materi yang mati, ia

akan hidup jika diberi energi kehidupan yang bersifat fisik. Energi

kehidupan ini lazimnya disebut dengan nyawa, karena nyawa manusia

hidup. Dengan daya ini jasad manusia dapat bernafs, merasakan sakit,

panas, dingin, pahit, manis dan lainnya.

Jasmani manusia memiliki sifat tersendiri. Para ahli menyatakan

bahwa komponen ini dari alam ciptaan yang memiliki bentuk, rupa,

berkualitas, berkadar, bergerak dan diam, serta berjasad yang terdiri dari

beberapa organ. Ada juga ahli yang berpendapat bahwa jasmani bersifat

komponen materi atau bersifat material.

Ciri-ciri jasmani yaitu:

1. Bersifat materi tercipta karena adanya proses

2. Adanya bentuk berupa kadar dan bisa disifati

3. Terikat oleh ruang dan waktu

4. Pokok temporer dan hancur setelah mati

 Unsur Rohani

Ruh merupakan pokok psikis manusia yang menjadi hakikat

kehidupannya. Ruh yang menjadi pembeda antara hakikat manusia

dengan hakikat makhluk lain.

Istilah yang sering disebut dalam Al-Qur‟an untuk menggambarkan

unsur manusia yang bersifat rohani adalah ruh dan nafs. Tentang ruh

dijelaskan dalam surah Al-Hijr/15: 28-29 Allah berfirman:

7
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para mailkat:

“Sesusungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat

kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila

Aku telah menyempurnakan kejadiaanya, dan telah meniupkan

kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan

bersujud. (QS. Al-Hijr: 28-28).

Sebagaimana yang digambarkan dalam ayat di atas, ruh adalah

unsur terakhir yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dengan

demikian dapat diambil pemahaman bahwa ruh adalah unsur yang

sanagat penting karena merupakan unsur terakhir yang menyempurnakan

proses penciptaan manusia. Ruh juga dikatakan sebagian unsur yang

mulia, hal ini tersirat dari perintah Allah kepada para malaikat (termasuk

pula iblis) untuk sujud kepada manusia sebagai tanda penghormatan

setelah dimasukkannya unsur ruh.

Apakah ruh itu? Pertanyaan ini pernah diajukan kepada Rasulullah

SAW sebagaimana yang tergambar dalam surah Al-Isra/17: 85 sebagai

berikut:

8
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu

termasuk urusan tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan

melainkan sedikit”. (QS. Al-Isra: 85).

Ayat tersebut menyiratkan bahwa pengetahuan manusia tentang ruh

sangat terbatas sehingga tidak mungkin dapat mengetahui hakikat ruh

secara detail.

c. Karakteristik

Karakteristik asal kata dari karakter atau watak. Karakteristik manusia

adalah sifat-sifat kejiwaan dalam diri manusia, akhlak atau karakter yang

dimiliki manusia mempengaruhi perilaku, budi pekerti, dan tabiat manusia.

Al-Qur‟an dan hadits banyak sekali menjelaskan mengenai

karakteristik manusia. Karateristik manusia dalam Al-Qur‟an ada yang

bersifat baik dan ada juga yang bersifat buruk.

Karakteristik manusia yang baik dalam islam berarti manusia tersebut

selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Manusia atau

hamba Allah SWT yang berada dalam ketaatan akan mendapatkan

ampunan dan pahala yang besar disisi Allah SWT.

Karakteristik yang baik dalam islam beberapa diantaranya:

 Shalihin, adalah hamba Allah SWT yang selalu beramal soleh atau

berbuat baik sehingga menjadi amal yang diridhoi-Nya.

(QS. Hud:117, Al-Imran:39, Al-Baqarah:130)

9
 Muttaqin, adalah gelar bagi orang yang selalu melaksanakan perintah

Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

(QS. Al-Baqarah 1-5)

 Sabirin, adalah orang yang sabar. Sabar dalam ketaatan, sabar

menjauhi larangan dan sabar dalam bentuk ujian.

(QS. Al-Ahzab:35)

 Muslimin, adalah orang yang berserah diri kepada Allah SWT dengan

hanya menyembah dan meminta pertolongan kepada-Nya.

(QS. Al-Ahzab:35)

 Mukminin, adalah orang yang beriman kepada Allah SWT tanpa

menyembah dan beribadah kepada selain Allah SWT.

(QS. Al-Ahzab:35)

 Shoimin, adalah orang yang melaksanakan puasa.

(QS. Al-Ahzab:35)

 Qanitin, adalah orang yang selalu dan senantiasa beribadah dan patuh

kepada Allah SWT baik laki-laki dan perempuan.

(QS. Al-Ahzab:35)

Kemudian ada juga yang mempunyai karakteristik yang tidak baik,

beberapa diantaranya:

 Suka membantah, orang yang suka membantah atas perintah Allah

SWT dan Rasul-Nya.

(QS. Al-Kahfi:54)

10
 Zalim, manusia ada yang selalu berbuat zalim. Zalim perbuatan yang

merugikan orang lain.

(QS. Al-Ahzab:77)

 Cinta dunia, sifat dasar manusia adalah mencintai dunia. Dimana

mereka lebih mementingkan kehidupan dunia dibandingkan kehidupan

akhirat.

(QS. Al-Qiyamah:20)

B. Penciptaan Manusia

a. Menurut Islam

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan akal, hati dan rupa yang

paling baik. Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur‟an tercantum dalam

surah Al-Mu‟minun 12-14.

(12) Dan sesunggunya Kami telah menciptakan manusia dari suatu

saripati (berasal) dari tanah.

(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam

tempat yang kokoh (rahim).

11
(14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal

darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami

jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan

daging. Kemudian Kami jadikan makhluk yang (berbentuk) lain. Maka

Maha sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik.

b. Menurut Sains

Kata sains dalam KBBI adalah pengetahuan sistematis yang

diperoleh dari suatu observasi, penelitian dan uji coba yang mengarah

pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki

dan dipelajari.

Menurut perspektif sains modern dijelaskan bahwa proses kejadian

manusia terjadi dalam tiga fase yaitu fase zigot yaitu sejak konsepsi

hingga akhir minggu ke 2. Fase embrio yaitu akhir minggu ke 2 hingga

bulan ke 2 dan fase janin yaitu akhir bulan ke 2 hingga kelahiran.

Sedangkan menurut teori biologi yang dikembangkan oleh Charles

Robert Darwin. Ia mengungkapkan bahwa manusia adalah hasil evolusi

dari makhluk hidup yang sangat sederhana (satu sel organisme) pada

awal kehidupan di bumi yang secara perlahan-lahan melalui proses

penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi

berbagai spesies organisme di muka bumi.

C. Dimensi Kemanusiaan

a. Fungsi dan Peran

12
Manusia mempunyai peran yang ideal yang harus dijalankan, yakni

memakmurkan bumi dan memelihara serta mengembangkannya demi

kemaslahatan hidup, bukan mengadakanpengrusakan di dalamnya.

Kedudukan yang dipegang manusia dalam kehidupan di dunia pasti

berakhir dengan kematian. Sesudah itu, akan dibangkitkan atau

dihidupkan kembali di alam akhirat. Di alam akhirat segala peranan yang

dilaksanakan selama hidup di dunia, sekecil apapun peran itu akan

dipertanggung jawabkan lalu dinilai dan diperhitungkan oleh Allah Yang

Maha Adil. Setiap peran akan mendapat balasan. Peranan yang baik akan

mendapat balasan yang baik, sementara peranan yang buruk akan

mendapatkan balasan yang buruk pula.

Fungsi manusia di dalam kehidupan ini adalah menjalankan peranan

itu dengan sempurna dan senantiasa menambah kesempurnaan itu

sampai akhir hayat. Hal itu dilakukan agar manusia benar-benar menjadi

makhluk yang paling mulia dan bertakwa dengan sebenar-benar takwa.

b. Tujuan Hidup Manusia Unggul Bermartabat

Setiap makhluk yang diciptakan Allah SWT memiliki tujuan hidupnya

masing-masing, setelah dilahirkan kedunia. Tujuan hidup manusia

menurut islam turut tercantum dalam Al-Qur‟an yang turut menerangkan

bagaimana seorang umat menemukan tujuan hidupnya.

Dalam QS. Al-Mu‟minun ayat 115 Allah berfirman

13
Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main

(tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada

Kami? (QS. Al-Mu’minun: 115)

Dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan, kita diciptakan untuk

tujuan yang lebih dari sekedar bermain dan bersenang-senang dalam

hidup ini. kita memiliki tujuan hidup yang harus kita ketahui dan harus

menjalani hidup sesuai dengan tujuan tersebut.

Dalam ayat lain Allah berfirman:

“Aku telah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-

Ku” (QS. Az-zariyat: 56)

Dari ayat tersebut jelas bahwa penciptaan manusia serta jin adalah

bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT. Ketika seorang muslim

menyembah Allah SWT, dia benar-benar menerima ketuhanan-Nya yang

sama seperti yang mereka lakukan pada sumpah yang diambil sebelum

kelahiran mereka. Dengan demikian, semakin seorang muslim

menyembah Allah, semakin dekat pula dengan-Nya.

Singkatnya, Allah SWT telah membimbing manusia kepada tujuan

hidup yaitu beribadah kepada-Nya dan mencari keridhaan-Nya.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi,

nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi

kemakmuran dan kemaslahatannya.

Manusia merupakan satu hakikat yang mempunyai dua unsur, yaitu

unsur jasmani dan unsur ruh atau rohani. Unjur jasmani akan hancur

dengan kematian sedangkan unsur ruh atau rohani akan tetap bangkit

kembali pada hari kiamat.

Fungsi manusia di dalam kehidupan ini adalah menjalankan peran

dengan sempurna dan senantiasa menambah kesempurnaan peran

tersebut sampai akhit hayat. Hal itu dilakukan agar manusia benar-benar

menjadi makhluk yang paling mulia dan bertakwa.

B. Saran

Dari penyusunan makalah ini, penyusun menyarankan agar kita

harus menjadi individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang

lain agar mencapai tujuan dari diciptakannya manusia.

15
DAFTAR PUSTAKA

M Amin. “Manusia dalam Pandangan Islam”, Al Urwatul Wutsqa, Vol. 1

No. 2. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar, Desember

2021.

Fakron Jamalin. “Perbedaan Sinonim Kata Manusia Dalam Al-Qur‟an”,

jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 1 No. 2. Juli 2021.

Rita Oktaviani. “Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur‟an dan

Sains” Banten: Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana

Banten.

Sami‟uddin. “Fungsi dan Tujuan Kehidupan Manusia”, Jurnal Studi Islam,

Vol. 14 No. 2. STAI Pancawaha Bangil, Desember 2019.

https://www.kompasiana.com/irmanmuhammadridwan8203/6288f3901ee9

2209df2a6e82/karakteristik-manusia-dalam-pandagan-islam

https://www.scribd.com/document/453881763/Unsur-Unsur-Jasmani-dan-

Rohani-Kel-3

https://www.studocu.com/id/document/universitas-

diponegoro/agama/hakikat manusia-menurut-islam/36334084

https://khazanah.republika.co.id/berita/m6zi4d/empat-karakter-manusia-

dalam-alquran

16

Anda mungkin juga menyukai