Dosen Pengampu :
Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang atas rahmat-nya sehingga
kami dapat selesai penyusunan makalah yang berjudul “Hakikat Manusia Prespektif Islam “.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
pendidikan agama islam di Universitas Jember.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
juga materi, mengingat atas kemampuan yang kami punya.untuk itu, kritik dan saran dari
saudara semua sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami
yang telah memberi petunjuk kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
sesuai waktu yang ditentukan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
BAB 2.PEMBAHASAN...............................................................................4
BAB 3. PENUTUP.........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘Manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain),insane,orang’ (1989;558). Menurut
pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar
dan molar untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan
kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata
nas,basyar,insane,mar`u,ins,dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata
tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata nas misalnya lebih
merujuk pada makna manusia sebagai makhluk social, Sedangkan kata basyar lebih
menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis, begitu juga dengan kata-kata
lainnya.
Disamping itu masih ada ungkapan lain tentang definisi manusia, diantaranya manusia
sebagai ‘animal rationale’ (hewan yang rasional atau berpikir), ‘animal symbolycum’
(hewan yang menggunakan symbol) dan ‘animal educandom’ (hewan yang bisa dididik).
Tiga istilah terakhir ini menggunakan kata animal atau hewan dalam menjelaskan
manusia. Hal ini mengakibatkan banyak orang terutama dari kalangan islamtidak
sependapat dengan ide tersebut. Dalam islam hewan dan manusia adalah dua makhluk
yang sangat berbeda. Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk sempurna dengan
berbagai potensi yang tidak diberikan kepada hewan, seperti potensi akal, dan potensi
agama. Jadi jelas bagaimanapun keduanya, manusia tidak pernah sama dengan hewan.
Munir Mursyi seorang ahli pendidikan Mesir mengatakan bahwa pendapat tentang
manusia sebagai animal rationale atau al insane Hayawan al-Natiq bersumber dari
filsafat Yunani dan bukan dari ajaran Islam. Terkait dengan hal ini adalah gagalnya teori
evolusi Charles Darwin. Ternyata Darwin tak pernah bisa menjelaskan dan membuktikan
mata rantai yang dikatakannya terputus (the missing link) dalam proses transformasi
primate menjadi manusia. Jadi pada hakikatnya manusia tidak pernah berasal dari hewan
manapun, tetapi makhluk sempurna ciptaan Allah dengan berbagai potensinya.
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”
(QS;95;4).
Selain membahas tentang definisi manusia, tulisan ini juga menelaah tentang hakikat
manusia dalam berbagai pandangan dan pendapat.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian hakikat dan manusia itu?
2) Apa saja tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia?
3) Bagaimana tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT?
4) Apa saja hakikat manusia itu?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian hakikat dan manusia
2) Untuk mengetahui tujuan penciptaan manusia serta fungsi dan peran manusia
3) Untuk mengetahui tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah Allah SWT
4) Untuk mengetahui apa saja hakikat manusia.
BAB 2
Pembahasan
1. Hakikat manusia
Kata Hakikat (haqiqah) merupakan kata benda yang berasal dari bahasa arab
yaitu dari kata “Al-haqq” dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak”
yang berarti milik (kepunyaan),kebenaran,atau yang benar-benar ada,sedangkan secara
etimologi hakikat berarti inti sesuatu,puncak atau sumber dari segala sesuatu.
Manusia,siapa,dan apakah dia? Sejak manusia ada sampai hari ini,persoalan tersebut
belum terjawab dengan tuntas.banyak hal yang secara parsial yang berkaitan manusia
sudah di ketahui secara jelas dan pasti. Tetapi secara menyeluruh,jauh lebih banyak
persoalan yang belum di ketahui secara konkret,jelas dan pasti. Hal-hal yang fisik-
kuantitatif pada umumnya sudah jelas,tetapi hal-hal yang spiritual-kualitatif masih
tertinggal sebagai “misteri”.manusia itu adalah sebuah “ misteri” bagaimana cara
memahami manusia?para filosofi telah berupaya untuk merenungkan manusia.hasil
renungan mereka kemudian mewujud dalam hasil-hasil pemikiran filosofi tentang
manusia.(ismail tholib,2008:3-4).
2. Manusia Menurut Pandangan Islam
Ada beberapa dimensi manusia dalam pandangan Islam, yaitu:
Manusia Sebagai Hamba Allah (Abd Allah)
Sebagai hamba Allah, manusia wajib mengabdi dan taat kepada Allah selaku
Pencipta karena adalah hak Allah untuk disembah dan tidak disekutukan. Bentuk
pengabdian manusia sebagai hamba Allah tidak terbatas hanya pada ucapan dan
perbuatan saja, melainkan juga harus dengan keikhlasan hati, seperti yang
diperintahkan dalam surah Bayyinah: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan
agama yang lurus …,” (QS:98:5). Dalam surah adz- Dzariyat Allah menjelaskan:
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah
Aku.”(QS51:56).Dengan demikian manusia sebagai hamba Allah akan menjadi
manusia yang taat, patuh dan mampu melakoni perannya sebagai hamba yang hanya
mengharapkanridhaAllah.
Dari kedua ayat di atas dapat dijelaskan bahwa sebutan khalifah itu
merupakan anugerah dari Allah kepada manusia, dan selanjutnya manusia
diberikan beban untuk menjalankan fungsi khalifah tersebut sebagai amanah yang
harus dipertanggungjawabkan.10 Sebagai khalifah di bumi manusia mempunyai
wewenang untuk memanfaatkan alam (bumi) ini untuk memenuhi Kebutuhan
hidupnya sekaligus bertanggung jawab terhadap kelestarian alam ini. seperti
dijelaskan dalam surah al- Jumu’ah, “Maka apabila telah selesai shalat, hendaklah
kamu bertebaran di muka bumi ini dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah
banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS: 62: 10), selanjutnya dalam surah AlBaqarah
disebutkan: “Makan dan minumlah kamu dari rezeki yang telah diberikan
Allah kepadamu, dan janganlah kamu berbuat bencana di atas bumi.” (QS: 2 : 60).
Manusia disebut al- insan dalam al- Qur’an mengacu pada potensi yang
diberikan Tuhan kepadanya. Potensi antara lain adalah kemampuan berbicara
(QS:55:4), kemampuan menguasai ilmu pengetahuan melalui proses tertentu
(QS:6:4-5), dan lain-lain. Namun selain memiliki potensi positif ini, manusia
sebagai al- insan juga mempunyai kecenderungan berprilaku negatif (lupa).
Misalnya dijelaskan dalam surah Hud: “Dan jika Kami rasakan kepada manusia
suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya, pastilah ia menjadi
putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS: 11:9).
Melalui kemampuan ini manusia menyadari bahwa dirinya memang ada dan
eksis dengan sebenarnya. Dalam hal ini manusia punya kebebasan dalam
keberadaannya. Berbeda dengan hewan di kandang atau tumbuhan di kebun yang
‘ada’ tapi tidak menyadari ‘keberadaan’ nya sehingga mereka menjadi onderdil
darilingkungannya. Sementara itu manusia mampu menjadi manajer bagi
lingkungannya. Kemampuan ini juga perlu dibina melalui pendidikan. Manusia
perlu diajarkan belajar dari pengalaman hidupnya, agar mampu mengatasi
masalah dalam hidupnya dan siap menyambut masa depannya.
Yang dimaksud dengan kata hati di sini adalah hati nurani. Kata hati akan
melahirkan kemampuan untuk membedakan kebaikan dan keburukan. Orang
yang memiliki hati nurani yang tajam akan memiliki kecerdasan akal budi
sehingga mampu membuat keputusan yang benar atau yang salah. Kecerdasan
hati nurani inipun bisa dilatih melalui pendidikan sehingga hati yang tumpul
menjadi tajam. Hal ini penting karena kata hati merupakan petunjuk bagi moral dan
perbuatan.
Moral dan Aturan
Karakteristik manusia yang lainnya adalah memiliki rasa tanggung jawab, baik
itu tanggung jawab kepada Tuhan, masyarakat ataupu pada dirinya sendiri.
Tanggung jawab kepada diri sendiri terkait dengan pelaksanaan kata hati.
Tanggung jawab kepada masyarakat terkait dengan norma- norma sosial, dan
tanggung jawab kepada Tuhan berkaitan erat dengan penegakan norma-norma
agama. Dengan kata lain kata hati merupakan tuntunan, moral melakukan
perbuatan,dan tanggung jawab adalah kemauan dan kesediaan menanggung segala
akibat dari perbuatan yang telah dilakukan.
KESIMPULAN
Jadi manusia merupakan makhluk yang luar biasa komplek sedemikian sempurna
manusia diciptakan oleh sang pencipta dan manusia tidak selalu diam karena dalam setiap
kehidupan manusia selalu ambil bagian. Kita sebagian manusia harus menjadi individu yang
berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Manusia itu tidak sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu ada masalah
yang tidak bisa kita selesai,oleh karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang lain, karena
manusia adalah makhluk sosial sama seperti yang lain karena manusia tidak bisa berdiri
sendiri ,dalam hal agama kita juga mempunyai banyak maka dari itu kita harus saling
menghargai dan dengan karena kita sama-sama makhluk yang diciptakan tidak ada
bedanya,selain itu dalam hidup manusia yang terdapat melarang aturan yang harus kita patuhi
sebagai umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
-www.academia.edu/8454535/Makalah_hakikat_manusia_Menurut_Islam