Anda di halaman 1dari 13

Aplikasi Fisika Gelombang dan Optik di Lapangan Kerja

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dalam mata kuliah Fisika Dasar 2 pada
Semester Genap 2016/2017

Mata Kuliah : Fisika Dasar 2

Dosen Pengampu : Haris Isyanto, ST., MT.

Oleh :

1. Arif Iqbar (2016420017)


2. Andi Santoso (2016420023)
3. Haenur Riski (2016420030)
4. Muhamad Arifan (2016420036)

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Jakarta

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Gelombang Dan Optik , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Jakarta, Juli 2017

(Penyusun )
BAB I
PENDAHULUAN

Aktifitas manusia dalam kehidupan tidak lepas dari gejala atau fenomena alam.
Disadari maupun tidak disadari dalam aktifitas manusia selalu berhadapan dengan fenomena
alam. Kebanyakan manusia dalam melakukan aktifitasnya tidak memperhatikan gejala alam
yang terjadi. Manusia memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan yang hendak
dicapai.
Pada fenomena alam terdapat fenomena fisis. Manusia kurang memperhatikan
fenomena fisis yang terjadi dalam aktifitasnya kecuali fenomena fisis sesuai dengan tujuan
kegiatan atau fenimena fisis itu langka bagi mereka. Fenomena fisis yaitu kejadian kejadian
yang didalamnya terdapat variabel fisis. Yang dimaksud variabel fisis adalah variabel-
variabel yang dapat dinyatakan secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka angka.
Fenomena fisis dipelajari dalam ilmu fisika.
Pada pembelajaran ilmu fisika siswa mempelajari variabel fisis yang terdapat pada
kejadian alam. Kosep-konsep dalam ilmu fisika diberikan ke siswa dalam proses belajar
mengajar (PBM). Saat pembelajaran fisika sebaiknya tidak hanya sekedar memberikaan
konsepnnya tetapi bagaimana proses penemuan dari konsep seperti dikemukakan oleh
(Supriyono, 2003:8) bahwa hakikat fisika yakni fisika bukan hanya sekedar kumpulan fakta
dan prinsip tetapi lebih dari itu fisika juga mengandung cara-cara bagaimana memperoleh
fakta dan prinsip tersebut beserta fisikawan dalam melakukannya.
Pembelajaran fisika tidak akan menarik bagi siswa apabila siswa hanya diberi konsep
dan rumus-rumus yang terdapat pada konsep yang dipelajari. Pembelajaran fisika akan
menarik dan lebih bermakana bagi diri siawa apabila fenomena alam dihadirkan dihadapan
siswa. Pengalaman langsung yang diperoleh 3 siswa akan lebih lama diingat siswa. Kejadian
nyata yang dilihat siswa akan memudahkan siswa ketika menghadapi kejadian yang
sesungguhnya dalam kehidupan siswa.
Konsep-konsep fisika yang nyata dihadirkan dalam PBM memudahkan siswa
mengimpementasi konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Konsep fisika atau ilmu fisika
akan bernilaiguna bagi manusia kalau ilmu fisika sudah diwujudkan dalam teknologi.
Berbagai teknologi yang ada dapat digunakan sebagai contoh atau media dlm PBM.
Implementasi ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari yang dihadirkan dihadapan siswa
disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa.
Berbagai peralatan yang berkembang saat ini karena adanya kemajuan teknologi
berdasar pada ilmu fisika. Mulai dari peralatan dapur sampai peralatan industri menggunakan
prinsip kerja yang ada di ilmu fisika. Ketika konsep fisika sudah diwujudkan dalam bentuk
teknologi perlatan maka ilmu fisika baru berguna bagi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. GELOMBANG

Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran/usikan. Gelombang akan terus
terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang membawa energi dari
satu tempat ke tempat lainnya. Contoh sederhana gelombang, apabila kita mengikatkan satu
ujung tali ke tiang, dan satu ujung talinya lagi digoyangkan, maka akan terbentuk banyak
bukit dan lembah di tali yang digoyangkan tadi, inilah yang disebut gelombang.
Sedangkan gelombang dibagi mejadi 3 jenis yaitu :

1. Berdasarkan Mediumnya Gelombang dibagi dua, yaitu :

a. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam proses
perambatannya memerlukan medium (zat perantara) . Artinya jika tidak ada
medium, maka gelombang tidak akan terjadi. Contohnya adalah Gelombang
Bunyi yang zat perantaranya udara, jadi jika tidak ada udara bunyi tidak akan
terdengar.

b. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dalam proses
perambatannya tidak memerlukan medium (zat perantara). Artinya gelombang
ini bisa merambat dalam keadaan bagaimanapun tanpa memerlukan medium.
Contohnya adalah gelombang cahaya yang terus ada dan tidak memerlukan zat
perantara.

2. Berdasarkan Arah Getar dan Arah Rambatnya, Gelombang dibagi menjadi


dua, yaitu :
a. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambatannya. Bentuk Getarannya berupa lembah dan
bukit (dapat dilihat pada gambar di bawah).
Berdasarkan gambar di atas dapat saya jelaskan bahwa :
Arah rambat gelombang di atas adalah ke kiri dan ke kanan, sedangkan
arah getarnya adalah ke atas dan ke bawah. Jadi itulah yang dimaksud arah
rambat tegak lurus dengan arah getarnya. Contohnya adalah gelombang pada
tali yang saya contohkan di atas.

b. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya
sejajar dengan arah getarannya. Bentuk getarannya berupa rapatan dan
renggangan (Dapat dilihat pada gambar di bawah).
Berdasarkan gambar kita ketahui bahwa :
Arah rambat gelombangnya ke kiri dan ke kanan, dan arah
getarnya ke kiri dan ke kanan pula. Oleh karena itu gelombang ini
adalah gelombang longitudinal yang arah getar dan arah rambatnya
sejajar. Contoh gelombang ini adalah Gelombang bunyi, di udara yang
dirambati gelombang ini akan terjadi rapatan dan renggangan pada
molekul-molekulnya, dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga
bergetar. Akan tetapi getaranya hanya sebatas gerak maju mundur dan
tetap di titik keseimbang, sehingga tidak membentuk bukit dan lembah.

3. Berdasarkan Amplitudonya(simpangan terjauh) Gelombang juga


dibagi menjadi dua :
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya
tetap pada setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang
pada tali.

b. Gelombang diam
Gelombang diam adalah gelombang yang amplitudonya
berubah, misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.

PENGAPLIKASIAN GELOMBANG

1. Radar

Teori
Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan suatu perangkat yang
digunakan untuk menentukan posisi objek, arah pergerakannya maupun bentuk dari
suatu objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat
pendeteksi musuh saat perang. Tetapi saat ini radar tidak hanya digunakan pada
bidang militer, tapi juga digunakan pada kapal nelayan dan kapal pesiar [1]. Radar
dapat membantu manusia untuk melihat area yang tidak dapat terjangkau oleh
pandangan manusia. Pada kapal, radar berfungsi untuk membantu kapal terhindar dari
benturan terhadap karang, juga untuk memberikan informasi tentang keberadaan
kapal lain di sekitar, garis pantai, dan lain sebagainya. Radar juga membantu awak
kapal saat dalam keadaan gelap (malam hari) atau berkabut.

Cara Kerja Radar


Prinsip Kerja Radar Radar bekerja dengan cara yang sama dengan prinsip
pemantulan gelombang. Ketika gelombang elektromagnetik (sinyal) dipancarkan dari
pemancar 7 (transmitter), gelombang tersebut akan membentur suatu objek, lalu
sebagian gelombang tersebut diterima oleh penerima (receiver). Setelah objek tersebut
terdeteksi, objek tersebut akan ditampilkan pada suatu display untuk diketahui oleh
pengguna radar.

Gambar Alat dan rangkaian


2. Sinar X
Teori
Sinar X merupakan radiasi elektromagnetik yang memiliki energi tinggi
sekitar 200 eV sampai 1 MeV. Sinar X dihasilkan oleh interaksi antara berkas
elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom. Spektrum Sinar X memilki
panjang gelombang 10 -5 – 10 nm, berfrekuensi 10 17 -10 20 Hz dan memiliki energi
10 3 -10 6 eV. Panjang gelombang sinar X memiliki orde yang sama dengan jarak
antar atom sehingga dapat digunakan sebagai sumber difraksi kristal.

Cara Kerja Sinar X


Sinar-X berada pada rentang frekuensi 300 juta GHz ( 10 pangkat 17) dan 50
miliar GHz (10 pangkat 19). Sinar-X memiliki daya tembus yang kuat, besarnya daya
tembus sinar-X bergantung pada frekuensi sinar-X dan jenis bahan yang ditembusnya.
Sinar-X dapat menembus buku tebal, kayu setebal beberapa centimeter, dan pelat
aluminium setebal 1 cm. Meskipun demikian, suatu lapisan besi, tembaga, dan
terutama timbal dengan ketebalan beberapa milimeter tidak dapat ditembus sinar-X
sama sekali. Cara paling umum untuk memproduksi sinar-X adalah melalui
mekanisme yang disebut bremstrahlung atau radiasi perlambatan. Mekanisme ini
yang ditempuh oleh Rontgen saat pertama kali menghasilkan sinar-X. Dalam teori
radiasi gelombang elektromagnetik diketahui bahwa muatan listrik yang dipercepat
(atau diperlambat) akan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Selain melalui
radiasi perlambatan, Sinar-X juga dihasilkan dari proses transisi internal elektron di
dalam atom atau molekul.
Sinar-X terjadi ketika elektron yang bergerak dengan kecepatan tinggi, mengalami
perlambatan saat menumbuk suatu benda. Maka dari itu, monitor TV dan komputer
menghasilkan sinar-X karena elektron dari bagian belakang tabung monitor TV atau
komputer menabrak layar monitor. Sinar-X juga dihasilkan oleh elektron-elektron
yang mengisi kekosongan tempat pada kulit atom bagian dalam.

Gambar alat dan rangkaian


B. OPTIK
Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Optika menerangkan dan diwarnai oleh gejala optis.
Kata optik berasal dari bahasa Latin ὀπτική, yang berarti tampilan.
Bidang optika biasanya menggambarkan sifat cahaya
tampak, inframerah dan ultraviolet; tetapi karena cahaya adalah gelombang elektromagnetik,
gejala yang sama juga terjadi di sinar-X, gelombang mikro, gelombang radio, dan bentuk lain
dari radiasi elektromagnetik dan juga gejala serupa seperti pada sorotan partikel
muatan (charged beam). Optik secara umum dapat dianggap sebagai bagian
dari keelektromagnetan. Beberapa gejala optis bergantung pada sifat kuantum cahaya yang
terkait dengan beberapa bidang optika hingga mekanika kuantum. Dalam praktiknya,
kebanyakan dari gejala optis dapat dihitung dengan menggunakan sifat elektromagnetik
dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh persamaan Maxwell.

Pengaplikasian Optik
1. Mikroskop

Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan
scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop
adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah
lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa
okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan
diperbesar terhadap posisi benda mula- mula.

2. Cara Kerja Alat

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan


menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai
"apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan
daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan
sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas
tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar
bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya
pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat
maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu
dan pembesarannyapun akan kurang optimal.
Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif
dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan
diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan
diperbesar.
Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa
objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda
dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus ensa
okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara
terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler.

Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak
terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

3. Gambar Alat dan Rangkaian


BAB III
Penutup

Kesimpulan
Gelombang dan optik memiliki fungsi yang sangat berarti bagi kemudahan kedihupan
manusia. Gelombang biasanya digunakan ntuk berkomunikasi dengan frekuensi tertentu,
mengandung rahasia. Dsb.
Sedangkan optik biasa digunakan untukpenggunanan kinerja cahaya yang berbeda-
beda.

Anda mungkin juga menyukai