Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDAHULUAN FISIKA INTI

APLIKASI FISIKA INTI PADA PHOTOMULTIPLIER TUBES (TABUNG


PENGGANDA PHOTO)

Diajukan untuk Tugas Mata Kuliah Fisika Inti


Di Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Oleh
1. SANTI MISRIANAH
NIM.08021381621051
2. BERLIANI
NIM. 08021181621059
3. RINA LINTANG ASIH
NIM. 08021181621069

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat dibuat untuk melengkapi tugas Fisika Batuan di Jurusan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Makalah
ini yang berjudul “Sifat Termal Batuan”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna yang disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
bantuan berupa saran dan kritik yang sifatnya membantu dan membangun dalam
menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya, kami sangat mengharapkan agar kiranya makalah ini dapat
bermanfaat dan tak lupa mengucapkan terima kasih atas izin serta kesempatan yang telah
diberikan.

Indralaya, 11 April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Tujuan Makalah .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
2.1.Efek Fotolistrik ..............................................................................................................3
2.2.Photomultiplier Tubes .......................................................................................... 3
2.3. Prinsip Kerja Photomultiplier Tubes................................................................... 5
2.4. Proses yang Terjadi pada Photomultiplier Tubes .............................................. 6
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika inti secara umum, ilmu yang mempelajari mengenai inti atom, serta

perubahan-perubahan pada inti atom dengan menggunakan pendekatan fisika. Dalam

fisika inti mencakup tentang konsep-konsep keterkaitan dengan atom dan elektron-

elektron yang ada dalam inti atom. Semua yang berada di alam seperti makhluk hidup

dan lain-lain tersusun atas atom-atom. Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri

dari proton yang bermuatan positif dan neutron bermuatan netral. Elektron-elektron

pada atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.

Fisika inti banyak digunakan atau dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada pengaplikasiannya ada keterkaitan-keterkaitannya pada efek fotolistrik, efek

compton dan produksi pasangan. Tergantung pada pengaplikasiannya. Dalam hal ini,

efek fotolistrik berpengaruh dalam prinsip kerja photomultiplier tubes. Photomultiplier

tubes merupakan salah-satu perangkat elektronika yang berfungsi mengukur cahaya

yang sangat lemah. Untuk mengetahui apa itu photomultiplier tubes, prinsip kerjanya ,

keterkaitan efek fotolistrik pada photomultiplier tubes dan kelebihan serta

kekurangnnya. Maka dari itu, dibuatlah makalah ini untuk membahas mengenai aplikasi

fisika inti pada photomultiplier tubes.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Apa itu efek fotolistrik?

2. Apa itu photomultiplier tubes?

1
3. Bagaimana prinsip kerja photomultiplier tubes?

4. Bagaimana Proses yang terjadi pada Photomultiplier Tubes?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan di buatnya makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui mengenai efek fotolistrik.

2. Mengetahui mengenai photomultiplier tubes.

3. Dapat mengetahui prinsip kerja photomultiplier tubes.

4. Dapat mengetahui proses yang terjadi pada photomultiplier tubes.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik adalah suatu gejala terlepasnya elektron karena frekuensi foton

lebih dari frekuensi logam yang dikenai cahaya. Efek fotolistrik sangat banyak

digunakan atau dimanfaatkan pada penggunaan alat seperti pada photomultiplier tubes

(tabung pengganda photo) yang digunakan untuk mengamati hampir semua spektrum

radiasi elektromagnetik. Sehingga dengan adanya alat yang dapat menjelaskan efek

fotolistrik akan memudahkan penggunanya dalam mempelajari sifat cahaya sebagai

partikel. Pada efek fotolistrik, pengaruh cahaya terhadap sifat kelistrikan bukan hanya

disebabkan oleh sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik tetapi juga sifat

cahaya sebagai pembawa energi.

2.2 Photomultiplier Tubes

Photomultiplier tubes merupakan alat yang sensitif terhadap cahaya yang secara

optik terhubung dengan kristal Natrium Iodine (NaI). Tujuannya adalah untuk

menkonversikan energi cahaya dari kristal menuju energi listrik dan memperkuat

pulsa hasil kelistrikan.

Gambar 2.1 Tampak Depan Photomultiplier Tubes

3
Gambar 2.2 Tampak Samping Kanan Photomultiplier Tubes

Gambar 2.3 Tampak Samping Kiri Photomultiplier Tubes

Tabung Photomultiplier pada bagian fotokatoda, Selubung kaca diluarnya

berfungsi sebagai tekanan batas untuk mempertahankan kondisi kevakumannya didalam

tabung, itulah yang diperlukan. Sehingga, elektron dengan energi rendah dapat

dipercepat secara efektif dengan medan listrik internal. Photomultiplier tubes terdiri dari

dua bagian yaitu sebagai berikut ini:

a. Fotokatoda (fotosensitif)

Pada fotokatoda bagian pengganda elektron berupa tabung gelas yang

dihampakan bagian dalamnya. Pada bagian ujungnya, berlaku sebagai katoda yang

terdiri dari dinding gelas yang dilapisi material yang sensitif terhadap foton

ultraviolet, foton tampak dan foton infra merah. Fotokatoda berfungsi untuk

mengubah foton cahaya yang datang menjadi energi kinetik elektron. Elektron ini

4
kemudian di gandakan oleh dinoda-dinoda sehingga dapat menghasilkan faktor

penguat elektron. Kemudian muatan elektron ini terkumpul pada anoda yang

keluarannya sebanding dengan jumlah intensitas gamma yang masuk. Secara

umum, fotokatoda adalah sebuah elektroda yang diberi muatan secara negatif pada

alat pendeteksi cahaya seperti pada tabung photomultiplier yang dilapisi dengan

material yang mempunyai sifat sensitif terhadap cahaya. Ketika fotokatoda dikenai

oleh foton, energi yang diserap menyebabkan emisi elektron karna efek fotolistrik.

b. Dinoda Pengganda Elektron

Bagian pengganda elektron pada photomultiplier tubes bekerja berdasarkan

adanya elektron sekunder. Elektron dari fotokatoda di percepat menuju dinoda

pertama tabung photomultiplier tubes. Energi elektron yang datang cukup untuk

membebaskan lebih dari satu elektron. Untuk pelepasan satu elektron pada dinoda

memerlukan energi. Sehingga elektron yang meninggalkan fotokatoda akan

membentuk elektron. Karena gerakan elektron tersebut tidak lurus, maka ada

elektron yang dibebaskan sebagai elektron sekunder.

2.3 Prinsip Kerja Photomultiplier Tubes

Pada Photomultiplier, ketika cahaya masuk dalam fotokatoda, fotokatoda

mengeluarkan foto elektron kedalam vakum. Fotoelektron merupakan elektron

yang dihasilkan dari peristiwa efek fotolistrik. Elektron dapat menyerap energi

dari foton yang dipancarkan. Semua energi dari satu foton harus diserap dan

digunakan untuk membebaskan satu elektron dari ikatan atom, atau energi yang di

emisikan kembali. Jika energi foton diserap, beberapa energi akan membebaskan

elektron dari atom, dan sisanya berkontribusi terhadap energi kinetik elektron

5
sebagai partikel bebas. Fotoelektron ini selanjutnya diarahkan dengan memfokuskan

tegangan elektroda kearah pengganda elektron (electron multiplier) dimana elektron

akan digandakan oleh proses secondary emission. Secondary emission adalah fenomena

dimana partikel utama yang kelebihan energi, kemudian mengenai permukaan

atau melewati suatu material mengakibatkan emisi dari partikel sekunder. Bentuk ini

sering diasumsikan terhadap emisi dari elektron ketika partikel bermuatan

seperti elektron atau ion dalam tabung vakum mengenai suatu permukaan metal,

yang dinamakan elektron sekunder.

Elektron yang digandakan dikumpulkan oleh anoda sebagai suatu sinyal

keluaran (output). Karena penggandaan emisi kedua, tabung Photomultiplier

menyediakan sensitivitas tinggi dan noise atau gangguan yang rendah diantara

alat yang sensitif terhadap cahaya yang kini digunakan mendeteksi energi radiasi

dari ultra violet, tampak, dan dekat daerah sinar infra merah.

2.4 Proses yang Terjadi pada Photomultiplier Tubes

Gambar 2.4 Proses yang Terjadi dalam Tabung Photomultiplier

Adapun proses-proses yang terjadi pada tabung photomultiplier saat mendeteksi

sinyal cahaya yang di rubah menjadi energi listrik yaitu sebagai berikut ini:
6
1. Cahaya masuk dari jendela masuk.

2. Cahaya tereksitasi dalam fotokatoda, sehingga fotoelektron dipancarkan ke

dalam vakum (efek fotolistrik eksternal).

3. Fotoelektron di percepat dan di fokuskan dengan elektroda pemfokus ke dalam

dinoda pertama dimana fotoelektron digandakan. Lalu, terjadi proses emisi

sekunder elektron. Emisi sekunder elektron mengalami perulangan secara

berturut-turut pada setiap dinoda.

4. Penggandaan elektron sekunder dipancarkan dari dinoda terakhir dikumpulkan

oleh anoda.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang bisa di ambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pada fotokatoda bagian pengganda elektron berupa tabung gelas yang dihampakan

bagian dalamnya.

2. Ketika fotokatoda dikenai oleh foton, energi yang diserap menyebabkan emisi

elektron karna efek fotolistrik.

3. Dinoda bagian pengganda elektron pada photomultiplier tubes bekerja berdasarkan

adanya elektron sekunder.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, D. Dan Munir, M., 2001. Pengaruh Perubahan Tegangan Tinggi Tabung
Photomultiplier (PMT) terhadap Amplitudo Keluaran Detektor NaI(Tl). Jurnal
Berkala Fisika, 3(4): 72-73.

Fausta, D.E., 2015. Tugas Optoelektronika tentang Photomultiplier Tubes.


Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Umma, B.M. dan Sucahyo, I., 2017. Percobaan Efek Fotolistrik Berbasis
Mikrokontroller dengan LED RGB sebagai Sumber Cahaya. Jurnal Inovasi
Fisika Indonesia (IFI), 3(6): 91.

Anda mungkin juga menyukai