Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, serta didorong
dengan kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
yang membahas tentang “ SEMIKONDUKTOR ”dalam mata kuliah Fisika Dasar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan ilmu dan
pengetahuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kabaikan
dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi penulis, masyarakat dan khususnya pembaca.

Cirebon, 21 September 2019

1|KELOMPOK 10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ................................................................................... 3
b. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
c. Tujuan Pembahasan............................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
a. Atom dan Struktur Molekul ............................................................... 5
b. Gejala Transport dalam Semikonduktor ............................................ 6
c. Diode Semikonduktor ........................................................................ 12
d. Transistor ............................................................................................ 13
e. Teknologi Pembuatan Semikonduktor ............................................... 14
f. Rangkaian Terpadu ............................................................................ 19
g. Teknik – Teknik Fabrikasi ................................................................. 20
h. Aplikasi Semikonduktor ..................................................................... 21
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan ......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 24

2|KELOMPOK 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam aktifitas kita sebagai mahasiswa pendidikan fisika, didalam laboratorium ketika kita
melakukan suatu eksperimen pastinya tidak terlepas dari penggunaan alat-alat elektronika. Alat-
alat elektronika alah satunya yaitu dioda. Dioda merupakan bahan yang tersusun atas
semikonduktor tipe-P dan tipe-N.
Bahan semikonduktor merupakan bahan yang banyak di gunakan dalam pembuatan
komponen-kompenen elektronika yaitu kristal silikon. Dahulu orang juga menggunakan unsur
germanium. Kedua unsur itu merupakan kelompok IV dalam susunan berkala. Kristal galium-
arsenida yang terbentuk dari unsur galoium dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok
IV, sehingga dapat pula digunakan untuk membentuk bahan semikonduktor, krital ini banyak
digunakan untuk membuat lampu LED, yang dipakai untuk lampu penunjuk dan laser dioda.
Kristal GaSa juga digunakan untuk membuat transistor yang dapat bekerja hingga daerah
frekuensi tinggi, yaitu dalam daerah gelombang mikro.
Secara sederhana zat padat dikelompokkan sebagai isolator, semikondukor, dan kondukor.
Bahan Isolator adalah material yang susah menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan
konduktor adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik. Bahan Semikondukor adalah
sutau material dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator, contohnya silicon,
germanium. Untuk menjelaskan konduktivias bahan seringkali menggun`akan konsep pita
energy. Ada dua pita energy yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energy
yang mungkin diisi oleh electron dari zat padat hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N electron
dengan N adalah jumlah atom. Bila masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi.
Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan untuk isolator
dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita konduksi
Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur silikon saja atau unsur
germanium saja. Perlu diketahu bahwa semikonduktor yang digunakan dalam pembuatan dioda
dan transistor terdiri dari campuran bahan semikonduktor instrinsik dengan unsur kelompok V
atau kelompok III. Sehingga semikonduktor yang dihasilkan adalah semikonduktor ekstrinsik.

3|KELOMPOK 10
B. RUMUSAN MASALAH
1. Atom dan Struktur Molekul
2. Gejala Transport dalam Semikonduktor
3. Dioda Semikonduktor
4. Transistor
5. Teknologi Pembuatan Semikonduktor
6. Rangkaian Terpadu
7. Teknik – Teknik Fabrikasi
8. Aplikasi Semikonduktor

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mahasiswa dapat Memahami Pengertian Atom, Struktur, Molekul, dan Gejala Transport dalam
Semikonduktor
2. Mahasiswa dapat Memahami Dioda Semikonduktor dan Transistor

4|KELOMPOK 10
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ATOM DAN STRUKTUR MOLEKUL
1. Pengertian Atom
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang
terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas
proton yang bermuatan positif, dan neutron yang
bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1,
yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada
sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik.

2. Pengertian Molekul
Molekul terdiri dari
sejumlah atom yang bergabung
melalui ikatan kovalen, dan atom
tersebut berkisar dari jumlah yang
sangat sedikit(dari atom tunggal,
seperti gas mulia) sampai jumlah
yang sangat banyak (seperti pada
polimer, protein atau bahkan
DNA).

5|KELOMPOK 10
B. GEJALA TRANSPORT DALAM SEMI KONDUKTOR
1. Mobilitas dan Konduktivitas
- Bagian yang gelap menyatakan bagian yang
mempunyai muatan total positif, berasal dari inti
atom dan elektron bagian dalam yang terikat kuat.
- Titik hitam menggambarkan elektron luar atau
elektron valensi dari atom.
- Bayangkan suatu logam dapat dibayangkan sebagai
suatu ruang yang mengandung kisi-kisi ion berat,
yang periodik dalam tiga dimensi, yang saling
mengikat dengan kuat dan diantaranya diisi oleh
kawanan elektron yang bergerak kian kemari.

2. Teori Gas Elektron Dari Logam


- Elektron terus menerus bergerak yang arahnya selalu berubah-ubah setelah mengalami
tumbukan dengan ion yang berat (yang hampir selalu diam).
- Jarak rata-rata antara dua tumbukan disebut jarak bebas rata-rata.
- Gerak elektron yang acak mengakibatkan pada suatu saat elektron yang bergerak melalui
suatu satuan luas dalam logam dalam dua arah yang berlawanan rata-rata sama banyaknya.
Oleh karena itu arus rata-ratanya sama dengan nol.

3. Kecepatan Hanyut
- Arahnya berlawanan dengan arah Medan Listrik
- Kecepatan dalam waktu t antara dua tumbukan adalah at, dimana a = q / m adalah
percepatan.
- Kecepatan V berbanding lurus dengan .
V = 
 (m kuadrat per detik) disebut mobilitas dari elektron.

6|KELOMPOK 10
Rapat Arus
𝑁𝑞 𝑁𝑞𝑣
- Arus dalam Ampere 𝐼 = 𝑇
= 𝐿
𝐼 𝑁𝑞𝑣
- Rapat Arus 𝐽 = 𝐴 𝐽 = 𝐿𝐴
J dalam ampere meter kuadrat, dan A adalah luas penampang dari konduktor dalam
meter kuadrat.

LA adalah volume yang mengandung N electron, sehingga :

𝑁
𝑛 = 𝐿𝐴 𝐽 = 𝑛𝑞𝑣 = 𝑝𝑣

n adalah rapat electron (dalam electron permeter kubik).


𝜌 ≡ 𝑛𝑞 adalah rapat muatan dalam coulomb meter kubik dan v dalam meter/detik.

Konduktivitas
𝜎 = 𝑛𝑞𝜇
𝜎 adalah konduktivitas dari logam (ohm meter) -1

 ELEKTRON & HOLE DALAM SEMIKONDUKTOR


INTRINSIK
 Konduktivitas berbanding lurus dengan konsentrasi n dari electron bebas
-28
 Konduktor yang baik n = 10 elektron/meter kubik
 Isolator n = 107
 Semikonduktor harga n diantara konduktor dan isolator
 Ikatan kovalen
1. Atom germanium mempunyai 32 elektron.
2. Setiap atom menyumbangkan 4 elektron.
3. Merupakan atom tentravalen.
4. Mempunyai muatan listrik +4 dalam satuan muatan listrik
electron.
5. Setiap electron valensi dari germanium dimiliki Bersama
dengan sebuah dari empat atom germanium yang bertetangga dekat.
6. Mempunyai konduktivitas yang rendah.
7|KELOMPOK 10
 HOLE
1. Pada temperature sangat rendah
kristal berperilaku sebagai isolator.
2. Pada temperature kamar, beberapa
dari ikatan kovalen akan patah oleh
energi panas yang diberikan kepada
kristal dan konduksi dimungkinkan.
3. Energi Eg yang diperlukan untuk
mematahkan ikatan Kovalen :
- Germanium : 0.72 eV
- Silikon : 1.1 eV
4. Ikatan kovalen yang tidak lengkap
disebut Lubang.
5. Dalam semikonduktor intrinsik (murni) banyaknya lubang sama dengan banyaknya
electron bebas.
6. Konsentrasi (rapat) lubang p harus sama dengan konsentrasi (rapat) electron n,
sehingga : n = p = ni .
ni disebut konsentrasi atau rapat intrinsic

8|KELOMPOK 10
 TAKMURNIAN DONOR DAN AKSEPTOR
– Apabila kita tambahkan pada silicon atau germanium murni (intrinsic) atom – atom yang
bervalensi tiga atau lima maka terbentuk semikonduktor yang takmurni, yang ekstrinsik.
– Donor – Donor
a) Apabila atom takmurnian mempunyai lima electron valensi, maka atom takmurnian
akan menggeser beberapa atom germanium dari kisi – kisi kristal.
b) Empat dari lima electron valensi akan mengisi ikatan kovalen dan yang kelima akan
terlepas dan dapat digunakan sebagai pembawa arus.
c) Energi yang diperlukan untuk melepas electron adalah :
Ge = 0.1 eV
Si = 0.05 eV
Contoh : Antimurnian (Sb), Fosfor dan Arsenikum
d) Takmurnian ini memberikan kelebihan electron sebagai pembawa muatan negatif,
dikenal sebagai donor atau tipe-n.
– Akseptor
a) Apabila suatu takmurnian trivalen ditambahkan pada semikonduktor intrinsik hanya
tiga ikatan kovalen yang diisi.
b) Kekosongan yang terjadi pada ikatan keempat membentuk lubang.
c) Takmurnian serupa menyediakan pembawa positif oleh karen takmurnian tersebut
menciptakan lubang dan dapat menerima elektron, dikenal sebagai akseptor atau tipe-
p.
– Hukum Aksi Masa
a) Penambahan takmurnian tipe-n, mengurangi banyaknya lubang.
b) Penambahan takmurnian tipe-p, menurunkan rapat elektron bebas.
“Perkalian dari rapat muatan negatif yang bebas dan muatan yang positif, merupakan
suatu tetapan dan tidak bergantung pada banyaknya donor dan akseptor”
np = ni2
– Dalam semikonduktor tipe-n, elektron2 disebut pembawa mayoritas sedangkan lubang
adalah pembawa minoritas.
– Dalam semikonduktro tipe-p, lubang merupakan pembawa mayoritas dan elektron
pembawa minoritas.

9|KELOMPOK 10
 RAPAT MUATAN DALAM SEMIKONDUKTOR
– Rapat muatan positif = ND + p
– Rapat muatan negatif = NA + n
– Pada semikonduktor netral, besarnya muatan positif
sama dengan besar muatan negatif : ND + p = NA + n
– Pada semikonduktor tipe n, banyaknya elektron lebih besar dari banyaknya
lubang (n >> p) sehingga : nn = ND
𝑛𝑖2
– Rapat Lubang pn dalam semikonduktor tipe-n adalah : 𝑝𝑛 =
𝑁𝐷
𝑛𝑖2
– Untuk semikonduktor tipe-p adalah : 𝑛𝑝 =
𝑁𝐴

 SIFAT ELEKTRIK
– Logam
Bersifat unipolar, menghantar arus hanya dengan muatan – muatan (elektron – elektron)
yang mempunyai satu tanda saja.
– Semikonduktor
Bersifat bipolar, mengandung pembawa – pembawa arus dengan muatan yang berlawanan.

 PENENTUAN KONSENTRASI PEMBAWA


– Dari teori tentang Hukum Aksi-Massa maka didapat :
“Bahwa dengan memberi takmurnian pada semikonduktor intrinsik tidak hanya menaikkan
konduktivitas, tapi dapat juga digunakan utk menghasilkan semikonduktor dengna pembawa listrik,
sebagian terbedar lubang atau sebagian terbesar elektron”
– Dalam semikonduktor tipe-n, elektron-elektron disebut pembawa mayoritas dan lubang
adalah pembawa minoritas.
– Dalam semikonduktor tipe-p, lubang merupakan pembawa mayoritas dan elektron
pembawa minoritas.

10 | K E L O M P O K 1 0
 PERSAMAAN ALIRAN ARUS & PERSAMAAN POISSON
𝐼
– Persamaan Aliran Arus : 𝐽 = 𝐴

J dalam ampere meter kuadrat


A adalah luas penampang dari konduktor dalam meter kuadrat
2
𝑑 𝑉 𝜌
– Persamaan Poison : 2 =∈
𝑑𝑥

∈ adalah permitivitas

11 | K E L O M P O K 1 0
C. PENGERTIAN DIODA SEMIKONDUKTOR

Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar, Dioda memiliki banyak tipe dan tiap
tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing – masing. Kata Dioda berasal dari Di
(dua) Ode (Elektrode), jadi Dioda adalah komponen yang memiliki dua terminal atua dua electrode
yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah.

Dengan kata lain dioda bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang
diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi dioda akan bertindak sebagai Isolator buka
beda potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) tipe dasar dari dioda
adalah dioda sambung PN.

12 | K E L O M P O K 1 0
D. Pengertian Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT)
atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya.

13 | K E L O M P O K 1 0
E. TEKNOLOGI PEMBUATAN SEMIKONDUKTOR
1) Pemurnian Semikonduktor
Proses penjernihan/pembersihan zat atau bentuk. Suatu proses memurnikan suatu
campuran larutan untuk mendapatkan zat-zat murni. Sumber daya alam umumnya
ditemukan hamper dalam bentuk yang bermanfaat, tetapi yang lebih berguna dalam bentuk
murni.

Pemurnian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memurnikan suatu


senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari
suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Pemurnian dilakukan
untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain.

Dalam teknologi devais semikonduktor kebutuhan akan bahan baku semikonduktor


yang memiliki struktur kristal tunggal dantingkat kemurnian yang tinggi menjadi syarat
utama untuk memperoleh devais semikonduktor yang berkualitas tinggi.

14 | K E L O M P O K 1 0
Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di
alam semesta dari segi massanya, tapi sangat jarang
ditemukan dalam bentuk murni dialam.
Silikon paling banyak terdistribusi pada debu,
pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai bentuk seperti
silikon dioksida atau silikat.

Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika
ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku
listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang terjadi adalah : 𝑆𝑖𝑂2(𝑖=𝐼) + 2𝐶(𝑆) → 𝑆𝑖(𝐼) + 2𝐶𝑂2

Lelehan silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon.
Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon
dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di
atas direaksikan dengan gas klorin (𝐶𝑙2), sesuai reaksi berikut : 𝑆𝑖(𝑆) + 𝐶𝑙2(𝑔) → 𝑆𝑖𝐶𝑙4(𝑔)

Gas 𝑆𝑖𝐶𝑙4 ini memiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui
sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si,
berikut reaksinya : 𝑆𝑖𝐶𝑙4(𝑔) + 2𝐻2(𝑔) → 𝑆𝑖(𝑠) + 4𝐻𝐶𝑙(𝑔)

Ada beberapa cara untuk memperoleh semikonduktor yang memiliki tingkat kemurniaan
tinggi yaitu :

1) Pemurnian secara proses kimia


Proses pemurnian secara kimia dilakukan untuk memisahkan bahan - bahan
kompon seperti kristal Ge dari kompon 4AgS. GeS2- argyrodite atau kristal Si dari kompon
𝑆𝑖𝐶𝑙4, 𝑆𝑖𝐻4 dan 𝑆𝑖𝐻𝐶𝑙3. Kemurnian maksimum yang diperoleh dengan proses kimia
tersebut hanya 99,999 %.

2) Proses pemurnian secara fisika


Dikenal dengan gejala segregasi. Pada proses pemurnian ini sebagian besar ketidak
murnian atau pengotor dari bagian yang padat terserap kebagian yang sedang meleleh.
Tingkat kemurnian yang diperoleh bias mencapai 99,99999999 %.

15 | K E L O M P O K 1 0
2) Metode Zona Melting
Metode ini digunakan untuk memperoleh kristal tunggal yang sengaja diberi
pengotor untuk bahan baku pembuatan devais semikonduktor.

3) Metode Czockraesi
Metode ini dilakukan dengan menarik benih kristal dari tempat peleburan

Benih Kristal
Tabung
untuk
menambah
ketidak Kristal yang ditumbuhkan
murnian

Semikonduktor yang
dihasilkan
Tempat peleburan

16 | K E L O M P O K 1 0
4) Metode Epitaksi
Dalam bahasa Yunani epi berarti di atas dan taksial berarti menyusun. Dengan kata lain
epitaksi didefinisikan sebagai proses penyusunan atom-atom bahan kristal di atas substrat
kristal tunggal dengan susunan lapisan yang dihasilkan merupakan sambungan dari garis
struktur kristal tunggal.

17 | K E L O M P O K 1 0
5) Metode Bridgeman Horizontal

6) Pengolahaan permukaan semikonduktor


7) Pembuatan hubungan p-n

18 | K E L O M P O K 1 0
F. RANGKAIN TERPADU SEMIKONDUKTOR

Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau disingkat IC) adalah komponen dasar
yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak
peralatan elektronika.

IC yang paling kompleks terletak dalam komputer dan dipanggil mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 (diproduksi pada tahun 2000...2008) dengan ferkuensi sampai 3.8 GHz
terdapat sampai 125 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Dalam sebuah mikroprosesor Intel
Core (diproduksi mulai tahun 2006) dengan ferkuensi sampai 5 GHz terdapat sampai 2 * 10^9
transistor, belum termasuk komponen lain.

19 | K E L O M P O K 1 0
G. TEKNIK – TEKNIK FABRIKASI
Fabrikasi alat semikonduktor adalah proses yang digunakan untuk menciptakan chip, sirkuit
terpadu yang hadir di alat listrik dan elektronik sehari-hari. Proses ini memiliki urutan yang banyak
dari fotografi dan pemrosesan kimia di mana sirkuit elektronik diciptakan secara bertahap di atas wafer
yang terbuat dari bahan ber-semikonduksi murni. Silikon merupakan bahan semikonduktor yang
paling umum digunakan, meskipun gallium arsenide, germanium, dan banyak bahan lainnya
diguanakan dalam aplikasi khusus.

20 | K E L O M P O K 1 0
H. APLIKASI SEMIKONDUKTOR

1. Dioda
Fabrikasi alat semikonduktor adalah proses yang digunakan untuk menciptakan
chip, sirkuit terpadu yang hadir di alat listrik dan elektronik sehari-hari. Proses ini memiliki urutan
yang banyak dari fotografi dan pemrosesan kimia di mana sirkuit elektronik diciptakan secara
bertahap di atas wafer yang terbuat dari bahan ber-semikonduksi murni. Silikon merupakan bahan
semikonduktor yang paling umum digunakan, meskipun gallium arsenide, germanium, dan
banyak bahan lainnya diguanakan dalam aplikasi khusus.

2. Transistor
Transistor adalah suatu piranti yang di buat
dari sambungan 3 semikonduktor jenis n dan p secara Transistor Bipolar
bersalang alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal
atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
dibedakan menjadi transistor :
a) Transistor Bipolar
b) Transistor Efek Medan
Transistor
Efek Medan

21 | K E L O M P O K 1 0
3. Integrated Circuit (IC)
Integrated Circuit (IC) adalah suatu
komponen elektronik yang dibuat dari
bahan semi conductor, dimana IC
merupakan gabungan dari beberapa
komponen seperti Resistor, Kapasitor,
Dioda dan Transistor yang telah
terintegrasi menjadi sebuah rangkaian
berbentuk chip kecil, IC digunakan untuk
beberapa keperluan pembuatan peralatan
elektronik agar mudah dirangkai menjadi
peralatan yang berukuran relatif kecil.

4. Light Emitting Dioda (L E D)


LED adalah singkatan dari Light Emiting
Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. Strukturnya juga
sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan
bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N
juga melepaskan energi berupa energi panas dan
energi cahaya.
LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi
cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai
adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya
yang berbeda pula. Pada saat ini warna-warna
cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau. Pada dasarnya semua
warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien.

22 | K E L O M P O K 1 0
BAB III PENUTUP
Kesimpulan :
Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan bahwa
semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor.

23 | K E L O M P O K 1 0
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35117178/LAPORAN_RESMI_PRAKTIKUM_STRUKTUR_ATOM_dan_MOLEKUL
_IKATAN_KIMIA_dan_KONSEP_MOL
https://id.wikipedia.org › wiki › Semikonduktor
http://shartini.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2577/2.+Gejala+Transport+dalam+Semikonduktor.ppt

24 | K E L O M P O K 1 0

Anda mungkin juga menyukai