PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik jika mengalami kekurangan atau
kelebihan elektron. Muatan tersebut diam di dalam benda dan muatan listrik
tersebut dinamakan listrik statis. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya
muatan listrik suatu benda disebut elektroskop.
Penulis merasa tertarik terhadap elektroskop, terutama bagaimana cara
kerja dari elektroskop. Selain itu, penulis juga tertarik ingin mengetahui apa saja
penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari – hari.
Atas dasar itulah dalam penulisan karya tulis ini, penulis memberi judul
“Cara Kerja Elektroskop Dan Penerapan Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari –
Hari.”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulis yang merasa tertarik terhadap cara kerja
elektroskop dan apa saja pemanfaatan listrik statis dalam kehidupan sehari –
hari, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara kerja elektroskop?
2. Apa saja contoh penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari – hari?
C. HIPOTESIS
Adapun hipotesis dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Cara kerja elektroskop yaitu jika didekatkan benda bermuatan maka daun
akan mngembang (mekar), sedangkan jika didekatkan benda tidak
bermuatan maka daun elketroskop akan tetap kuncup.
2. Contoh penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari – hari adalah
elektroskop dan generator Van De Graff.
1
D. TUJUAN
Adapun tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Mengetahui cara kerja elektroskop
2. Mengetahui contoh penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari – hari
3. Sebagai syarat kelulusan
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat umum tentang elektroskop.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MUATAN LISTRIK
Rutherford (1871 - 1937) dan Niels Bohr (1885 - 1962) menamai elektron
sebagai bagian dari atom. Elektron memiliki muatan listrik negatif (-). Karena
pengaruh dari luar misalnya digosok, diputar, atau dipengaruhi induksi, elektron –
elektron dapat meninggalkan atomnya. Atom yang menerima elektron akan
mengalami kelebihan elektron dan dikatakaan bermuatan negatif, sedangkan atom
yang ditinggalkan akan mengalami kekurangan elektron dan dikatakan bermuatan
positif.
Bagian atom yang lain adalah inti atom. Inti atom terdiri dari proton yang
bermuatan listrik positif (+) dan neutron yang tidak bermuatan listrik (netral).
Atom dikatakan netral apabila jumlah muatan inti atom sama dengan jumlah
muatan seluruh elektron yang mengelilinginya (jumlah proton = jumlah
elektron)....(Ilmu Pengetahuan Alam, 2006 : 55-65)
Suatu molekul yang memiliki muatan akan tarik menarik jika jenis
muatannya berbeda dan akan tolak menolak jika jenis muatannya sama.
Sedangkan molekul yang bermuatan netral akan terinduksi muatan molekul jika
didekatkan dengan molekul yang memiliki muatan dan akan tarik menarik dengan
molekul tersebut.
Benda Keterangan Muatan yang Dihasilkan
3
B. ELEKTROSKOP
Elektroskop adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi apakah
sebuah benda bermuatan listrik atau tidak, dan mendeteksi jenis muatan listrik
benda. Elektroskop terdiri dari sebuah bola konduktor yang dihubungkan dengan
dua buah daun logam (biasanya emas) dengan menggunakan batang konduktor.
Dengan menggunakan bahan dari isolator sebagai penyekat, daun elektroskop
dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang terbuat berdinding kaca.
(http://nandaimoet.blogspot.com/2011/09/elektroskop.html)
keterangan:
a = daun elektroskop
b = batang konduktor
c = tabung kaca
d = kepala elektroskop
4
Elektroskop yang telah bermuatan listrik dapat digunakan untuk
mengetahui jenis muatan. Apabila benda yang didekatkan menyebabkan daun
elektroskop lebih mekar, maka muatan listrik pada kepala elektroskop adalah
sejenis dengan benda yang didekatkan. Apabila benda yang didekatkan
menyebabkan daun elektroskop lebih kuncup, maka muatan listrik pada kepala
elektroskop berbeda jenis dengan benda yang didekatkan.
(http://trilailatulsains.blogspot.com/p/laporan-praktikum.html)
5
elektroskop maka muatan yang sejenis dengan benda bermuatan listrik tadi
akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun elektroskop akan bermuatan
sejenis sehingga tolak menolak (daun elektroskop membuka).
4. Mesin fotocopy elektrostatik
Mesin fotocopy bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik menarik antar muatan
yang tidak sejenis. Muatan positif di berikan pada silinder alumunium (Al)
berlapis selenium (Se). Selanjutnya silinder di sinari dengan proyeksi
gambar/naskah yang akan di kopi. Selenium merupakan fotokonduktor, yaitu
materi yang bersifat isolator dalam keadaan gelap dan bersifat konduktor jika
mendapat cahaya. Bagian Se yang terkena sinar akan bersifat konduktif dan
akan menghantarkan elektron dari Al untuk menetralkan muatan positif di
bagian tersebut. Bagian Se yang tidak mendapat sinar tetap bermuatan
positif. Partikel toner akan menempel pada lapisan Se yang bermuatan positif.
Selembar kertas di beri muatan positif di lewatkan pada silinder itu sehingga
partikel toner yang bermuatan negatif akan di tarik menuju kertas yang
bermuatan positif. Pola partikel toner pada kertas akan membentuk bayangan
naskah/gambar yang di kopi. Toner akan melekat pada kertas yang
selanjutnya di lewatkan di antara pelat penggulung yang panas. Prinsip ini
juga berlaku padaprinter laser.
Dalam kehidupan sehari – hari listrik statis dapat dimanfaatkan antara lain:
1. Pengendap elektrostatis/penggumpal asap
Alat ini berfungsi untuk membersihkan partikel-partikel abu hasil
pembakaran gas pada cerobong asap, sehingga mengurangi pencemaran udara.
2. Pengecatan mobil
Sebelum dicat, biasanya mobil diamplas terlebih dahulu, sehingga bergesekan
dan akan menghasilkan muatan listrik. Sedangkan alat semprot cat
elektrostatis saat akan disemprotkan, maka butiran-butiran cat dari aerosol
akan bergesekan dengan mulut pipa semprot dan udara sehingga butiran cat
akan bermuatan listrik. Akibatnya muatan tersebut akan ditarik ke badan
mobil. Cara ini sangat efektif, efisien, dan murah biayanya.
3. Mesin fotokopi
Cara kerja mesin ini berdasarkan konsep listrik statis dan optik. di dalam
6
mesin ini terdapat logam selenium (merupakan konduktor foto), yang
menghantarkan arus listrik saat terkena cahaya dan merupakan isolator listrik
saat dalam kegelapan.
4. Printer laser
Alat ini terdiri dari drum photoreceptor, fuser, corona wire, laser, dan toner.
Prinsip kerja alat ini adalah penyinaran laser dan proses pemanasan.
Bahaya listrik statis antara lain:
1. Petir
Petir disebabkan awan yang kelebihan elektron berada di atas atap sebuah
gedung, maka gedung terinduksi menjadi bermuatan positif. Loncatan
elektron terjadi dari awan ke atap gedung karena adanya gaya tarik-menarik
antara keduanya. Peristiwa ini menyebabkan gedung disambar petir. Untuk
menghindari sambaran petir, atap gedung dilengkapi dengan penangkal petir.
Penangkal petir melindungi gedung dengan cara sebagai berikut :
Loncatan elektron dari awan mengalir melalui penangkal petir dan masuk ke
dalam tanah. Jika molekul-molekul udara bermuatan listrik positif berkumpul
di sekitar ujung runcing penangkal petir mengalir ke luar, maka muatan listrik
induksi pada atap berkurang dan sebagian muatan negatif pada awan menjadi
netral sehingga kemungkinan sambaran petir diperkecil.
2. Percikan Api
Putaran pada saat mobil truk berjalan menghasilkan muatan negatif yang
diperoleh dari gesekan ban dengan jalan. Bagian dalam logam yang
berdekatan dengan ban menjadi bermuatan positif dengan cara induksi. Hal
ini dapat menimbulkan percikan api. Untuk menghindari peristiwa tersebut,
truk pengangkut bensin atau bahan yang mudah terbakar lainnya dilengkapi
dengan sepotong logam di bagian belakang mobil menyentuh tanah. Logam
ini menghantarkan elektron dari tanah untuk menetralisir muatan positif yang
ada di badan logam mobil sebelum terjadi percikan api.
3. Bahaya Listrik Statis di Pesawat
Listrik statis pesawat dibuang ke semua ujung dari struktur badan pesawat
yaitu di atap sayap dan ekor bentuknya seperti penangkal petir berbentuk
logam mencuat dan memanjang instrument pesawat sudah diproteksi
7
sedemikian rupa tetapi bisa juga terjadi walaupun hanya berupa visual. Visual
ini terlihat jika pesawat berada di ketinggian 30000 feet ke atas dan altimeter
set ke 29.92 Hg, partikel bebas dan ion-ion di udara akan terkena gesekan
body pesawat dan radiasi elektromagnetik dari sinyal HP akan meningkatkan
sekian persen radiasi didalam pesawat, dimana sinyal HP akan dianggap
sebagai radiasi dan diserap oleh struktur body dan dibuang ke setiap ujung
badan pesawat, hal ini bisa mengakibatkan ujung-ujung pembuangan
elektrostatis berpendar dan menyala sepeti kilat kecil. Hal ini memang tidak
berbahaya, namun jika frekuensi HP sama dengan pesawat hal ini dapat
menyebabkan mesin pesawat mati.
4. Bahaya Listrik Statis di Rel Kereta Api
Roda KA dari baja berjenis ferritic, mempunyai medan magnet yang sangat
kuat. Medan magnet inilah yang dapat mengakibatkan mesin kendaraan mati
di tengah rel kereta api. Biasanya kendaraan yang mudah mati adalah
kendaraan berbahan bakar bensin karena kendaraan berbahan bakar bensin
masih menggunakan platina dan CDI. Jika terkena medan magnet, maka
pengapiannya akan terpengaruh sehingga mesin bisa mati. Sedangkan solar
berbeda. Selain accunya di atas 12 volt juga tidak menggunakan platina.
5. Bahaya Listrik Statis di SPBU
Terjadi 29 kebakaran dimana kendaraan dimasuki kembali dan nozzle
disentuh saat pengisian bahan bakar dari berbagai jenis merek dan model.
Untuk menghindari hal ini jangan sekali-kali masuk kembali kedalam
kendaraan anda saat pengisian bensin sedang berlangsung. Jika anda memang
terpaksa harus masuk kembali kedalam kendaraan anda saat bensin dipompa,
pastikan anda keluar, menutup pintu sambil menyentuh logam, sebelum anda
menarik nozzle keluar. Dengan cara ini listrik statis dari tubuh anda akan
dibuang sebelum anda menarik keluar nozzle.(http://gang-
listrik.blogspot.com/2013/06/post-10-penerapan-listrik-statis-dalam_592.html)
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Tang Gunting
Bahan :
Mika
enggaris
9
C. LANGKAH – LANGKAH PENELITIAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Melubangi gelas plastik seukuran diameter paku
3. Memasukkan paku pada lubang tersebut sehingga menggantung
4. Menggosok kawat tembaga
5. Potong bagian kawat tembaga yang sudah digosok menggunakan tang
6. Melilitkan kawat tembaga yang sudah digosok ke paku dan menyisakan
sedikit bagian untuk mengkaitkan daun elektroskop
7. Gunting alumunium foil menjadi dua sama panjang (3cm x 1cm)
8. Kaitkan alumunium foil tersebut ke kawat tembaga
9. Mendekatkan mika dengan ujung paku di luar gelas plastik
10. Mengamati hasil penelitian
10
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. DATA
Hasil elektroskop yang telah dibuat:
Gambar 4.2 Daun Elektroskop Kuncup Gambar 4.2 Daun Elektroskop Mekar
11
B. PEMBAHASAN
Suatu muatan atom akan saling tolak menolak jika didekatkan atom yang
bermuatan sejenis dan akan tarik menarik jika didekatkan dengan atom yang
berlainan jenis.
Mika jika didekatkan dengan ujung elektroskop yang netral, elektron –
elektron pada kepala elektroskop ditolak oleh mika lalu menuju ke bawah (daun
elektroskop). Sehingga kepala elektroskop bermuatan positif sedangkan daun
elektroskop bermuatan negatif. Karena kedua daun bermuatan negatif, maka akan
tolak menolak yaitu daun elektroskop berubah menjadi mekar. Beberapa saaat
kemudian, dua sisi daun elektroskop yang tadinya mekar akan menguncup
kembali.
12
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan teori yang ada dan hasil penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Cara kerja elektroskop adalah induksi listrik. dimana jika kepala
elektroskop netral didekatkan dengan benda bermuatan, maka daun
elektroskop akan mengembang atau mekar, dan akan tetap kuncup
jika benda yang didekatkan tidak bermuatan.
2. Penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari – hari antara lain:
halilintar, generator Van De Graff, elektroskop, mesin fotokopi
elektrostatik, printer laser.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberi saran:
1. Kawat tembaga yang akan digunakan harus digosok terlebih dahulu
2. Paku yang digunakan sebaiknya jangan yang berkarat.
13
DAFTAR PUSTAKA
14