A. Pengertian Semikonduktor
Dalam pengertian umum bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat
setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini
lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi
bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom
penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan
tersebut (pemberiantegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu
semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor merupakan material zat
padat yang memiliki harga resistivitas antara 10 -5105 .cm. Semikonduktor
disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik. Semikonduktor
merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan
sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena
bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan -
bahan
logam seperti
tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Bahan semikonduktor memegang peranan penting dalam teknologi
modern.
Hampir
semua
komponen
dalam
peralatan
elektronik
seperti
alumunium
semikonduktor
untuk
aplikasi
industri
umumnya
bukan
Gambar 3. Gambaran ikatan kovalen atom silikon pada kondisi (a) temperatur
nol Kelvin, (b) pada temperatur di atas nol Kelvin
D. Model Pita Energi Semikonduktor
Setiap atom penyusun kristal semikonduktor memiliki sejumlah elektron
valensi pada kulit terluarnya yang menempati keadaan valensi (gambar 4b),
keadaan elektron valensi ini memiliki tingkat energi yang besarnya Ev. Elektron
valensi ini berkontribusi pada pembentukan ikatan kovalen antara atom-atom
penyusun kristal semikonduktor. Sedangkan keadaan dimana elektron sudah
terbebas dari ikatan kovalen disebut keadaan konduksi dengan tingkat energi Ec
(gambar 4a). Apabila kristal semikonduktor tersebut temperaturnya dinaikan maka
akan ada penambahan energi termal yang menyebabkan terputusnya ikatan
kovalen yang terbentuk. Pemutusan ikatan kovalen ini akan menghasilkan
elektron bebas yang sudah dalam keadaan konduksi dengan tingkat energi Ec.
Pada gambar 4c diilustrasikan keadaan elektron konduksi dimana setelah
terjadinya pemutusan ikatan kovalen, elektron valensi pada tingkat energi Ev akan
berpindah kekeadaan konduksi dengan tingkat energi Ec. Selisih antara tingkat
energi konduksi dengan tingkat energi valensi ini dinamakan energi celah pita
(energy gap) dimana energi gap tersebut merupakan energi minimal yang
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni (lihat gambar). Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa
digunakan diperlihatkan pada tabel 2.
maka semikonduktor yang terbentuk diberi nama semi konduktor tipe N. dalam
hal ini N kependekan dari kata Negatif, yakni jenis muatan mayoritasnya. Jadi
tidak berarti bahwa semikonduktor ini bermuatan negatif. Semikonduktor ini tetap
netral.
Semikonduktor tipe-n dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil
atom pengotor pentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon
murni. Atom-atom pengotor (doping) ini mempunyai lima elektron valensi
sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom
pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat
elektron valensi yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa
sebuah elektron yang tidak berpasangan (lihat gambar 7).
Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan
menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran
listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor
tipe-n karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral.
Karena atom pengotor memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut
sebagai atom donor. Secara skematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti
terlihat pada gambar 7.
Gambar 7. a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi lima
menggantikan posisi salah satu atom silikon dan b) Struktur pita
energi semikonduktor tipe-n, perhatikan letak tingkat energi atom
donor.
Jika konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tipe N ini dinyatakan
dengan nn sedang konsentrasi holenya dinyatakan dengan pn dan konsentrasi
atom donor dinyatakan dengan ND maka berlaku:
nn ND
Menurut hukum massa aksi hasil kali konsentrasi pembawa muatan positif
dengan pembawa muatan negatif dalam keseimbangan termal merupakan suatu
tetapan yang tidak bergantung pada donor dan aseptor yang besarnya n22. Maka
berdasarkan hukum ini berlaku
nn pn ND
Daya hantar jenis listriknya dapat dicari dari hubungan sebagai berikut :
Semikonduktor tipe-p
Semikonduktor ini diperoleh dari semikonduktor intrinsik yang dikotori
dengan atom asing yang bervalensi 3, misalnya Al, atau Ga.Karena perbandingan
atom pengotor dengan atom asli sangat kecil,maka setiap atom pengotor hanya
bervalensi 3 maka hanya menyediakan 3 elektron dalam ikatan kovalen, sehingga
ada kekurangan (kekosongan = lubang = hole). Dengan demikian pengotoran ini
menyebabkan meningkatnya jumlah hole. Sedang pembawa muatan minoritasnya
adalah elektron bebas yang terbentuk adalah elektron bebas yang terbentuk akibat
suhu. Karena hole bermuatan positif maka semikonduktor yang terbentuk disebut
semikonduktor tipe P. Seperti halnya semikonduktor tipe N,semikonduktor tipe p
bermuatan netral. karena atom pengotor menyediakan kekurangan, maka disebut
aseptor (atom aseptor).
Jika konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tope P ini disebut np,
konsentrasi holenya pp dan konsentrasi aseptornya NA maka analog pada
semikonduktor tipe N berlaku persamaan-persamaan :
Pp NA
np pp
menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom
pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom
aseptor (acceptor). Secara skematik semikonduktor tipe-p digambarkan seperti
terlihat pada gambar 8.
Gambar 8. a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi tiga
menggantikan posisi salah satu atom silikon dan b) Struktur pita
energi semikonduktor tipe-p, perhatikan letak tingkat energi atom
aseptor.
Tipe Arus Listrik pada Semikonduktor
Keberadaan elektron dan hole pada semikonduktor akan mempengaruhi
karakteristik listrik pada bahan tersebut. Ada dua jenis arus listrik yang terjadi
pada semikonduktor yaitu arus hanyut (drift) dan arus difusi.
1. Arus hanyut (drift)
Ketika semikonduktor diberi medan listrik E, maka partikel-partikel
bermuatan dalam semikonduktor tersebut akan bergerak (hanyut) dengan
laju yang berbanding lurus dengan medan listriknya.
vn = -nE .......... laju hanyut elektron
vp = pE ............laju hanyut
dimana:
vn dan vp = laju dari elektron dan hole (cm/s)
n dan p = mobilitas dari elektron dan hole (cm2/V.s)
Rapat arus drift untuk elektron adalah:
jn = q n n E
Rapat arus drift untuk hole adalah:
jp = q p p E
Sehingga rapat arus total drift pada semikonduktor adalah penjumlahan dari
rapat arus drift elektron dengan rapat arus drift hole.
jT = jn + jp = q (n n + p p)E = E
Konduktivitas muatan pembawa pada semikonduktor:
= q(n n + p p)
Dan resistivitasnya = 1/
2. Arus Difusi
Arus difusi terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi muatan pembawa.
Arus difusi akan mengalir dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah
yang memiliki konsentrasi rendah. Arus difusi akan sebanding dengan
gradien konsentrasi yang dirumuskan:
Arus difusi untuk hole:
Arus difusi untuk elektron:
Konstanta DP dan Dn adalah konstanta difusivitas dari hole dan elektron
Rapat arus total dalam semikonduktor adalah penjumlahan dari arus drift
dengan arus difusi yang dirumuskan:
Rapat arus total untuk elektron:
Rapat arus total untuk hole:
Semikonduktor
sangat
berguna
dalam
bidang
elektronik,
karena
dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya,
polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti logam.
Diagram pita energi untuk germanium dan silikon mirip dengan intan
dengan perbedaan celah energi hanya sekitar 1 eV. Konfigurasi atom Ge [Ar] 3d10
4s2 4p2 dan Si [Ne] 3s2 3p2; kedua macam atom ini memiliki 4 elektron di tingkat
energi terluarnya. Tumpang-tindih pita energi di tingkat energi terluar akan
membuat pita energi terisi penuh 8 elektron. Karena celah energi sempit maka jika
temperatur naik, sebagian elektron di pita valensi naik ke pita konduksi mudah
dan dengan meninggalkan tempat kosong (hole) di pita valensi. Baik elektron
yang telah berada di pita konduksi maupun hole di pita valensi akan bertindak
sebagai pembawa muatan untuk terjadinya arus listrik. Konduktivitas listrik naik
dengan cepat dengan naiknya temperatur.
material
semikonduktor
juga
dapat
ditingkatkan
dengan
listrik. Atom pengotor seperti ini disebut akseptor (karena ia menerima elektron
dari pita valensi) dan semikonduktor dengan akseptor disebut semikonduktor tipe
p. Untuk membuat perubahan konduktivitas yang memadai di material
semikonduktor, cukup ditambahkan sekitar 1 pengotor per sejuta atom
semikonduktor.
6. Contoh soal dan Penyelesaian
1. konsentrasi atom Ge adalah 4,411022 atom/cm3. Jika tiap 108 atom Ge
dikotori 1 atom donor, dan n = 3800 cm2/Vs, tentukan !
Penyelesaian:
4,41 x
-1
KESIMPULAN
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Merupakan material zat padat yang
memiliki harga resistivitas antara 10-2109 .cm. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Unsur-unsur yang banyak digunakan
sebagai bahan semikonduktor yaitu alumunium arsanide, alumunium gallium
arsanide,boron nitride, cadmium sulfide, cadmium selenide, berlian, gallium
arsanide, gallium nitride, germanium, indium phosphide, silicon, silicon carbide,
silicon germanium, silicon on insulator, zinc sulfide, zinc selenide.
Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis muatan pembawanya, yaitu:
7. Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. Pengantar Fisika Statistik. 2009. Bandung:Penerbit ITB
http://www.slideshare.net/mansen3/bahan-semikonduktor
http://blog.ub.ac.id/bleng2/2012/02/26/teori-semikonduktor/
http://id.wikipedia.org/wiki/Semikonduktor
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20pokok/view&id=338&uniq=3331
http://www.file-edu.com/2012/11/soal-dan-jawaban-zat
-padat.html?m=1#!