Anda di halaman 1dari 20

RESUME IKATAN KIMIA

SEMIKONDUKTOR

DISUSUN OLEH :
NAMA : DIAN NOFITHA AFTRIANI
NIM : E1M014010
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila kita berbicara tentang elektronika maka tidak akan lepas dari semikonduktor.
Memang pada awal kelahirannya elektronika didefenisikan sebagai cabang ilmu listrik yang
mempelajari pergerakan muatan didalam gas ataupun vakum. Penerapannya sendiri juga
menggunakan komponen-komponen yang utamanya memanfaat keduamedium ini, yang
dikenal sebagai Vacuum Tube. Akan tetapi sejak ditemukannya transistor, terjadi perubahan
tren dimana penggunaan semikonduktor sebagai pengganti material komponen semakin
populer dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya Rangkaian
Terpadu (Integrated Circuit ) pada akhir dekade 50-an yang telah menyederhanakan berbagai
rangkaian yang sebelumnya berukuran besar menjadi sangat kecil. Selain itu penggunaan
material semikonduktor juga memberikan fleksibilitas dalam penerapannya. Di era globalisasi
saat ini ditandai dengan banyaknya manusia memenfaatkan peralatan modern yang
berbasiskan komputer atau elektronik untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Adanya
kemudahan kemudahan peralatan yang semakin canggih merupakan sumbangan yang
banyak dan tak ternilai dari kemajuan teknologi peralatan yang menggunakan komponen
elektronika.
Mengingat bahwa semi konduktor sudah umum digunakan pada bahan komposisi
elektronika dan pengunaannya yang luas seperti pada IC, Transistor, Dioda, LED dan
sebagainya. Sehingga pada saat ini dibutuhkan tentang pengetahuan komposisi bahan dan
akibat dari komponen saat teraliri arus listrik dan tegangan. Dalam perkembanganya
semikonduktor menjadi bahan yang sangat penting, terutama dalam dunia ektronika.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor
dan IC (Integrated Circuit).

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Semikonduktor
Pengertian Umum
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni.
Bahan ini sifatnya berada diantara insulator (isolator) dan konduktor. Bahan-bahan logam
seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Pengertian Khusus
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
insulator (isolator) dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator (isolator)
pada temperature yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai
konduktor.
Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai 10-8
siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6 eV .
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah
energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi
lebih besar dari celah energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah
dari satu atom penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan
tersebut (pemberian tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu
semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Bahan semikonduktor dapat berubah sifat kelistrikannya apabila temperatunya berubah.
Dalam keadaan murninya mempunyai sifat sebagai penyekat ;sedangkan pada temperatur
kamar ( 27 C ) dapat berubah sifatnya menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan
konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau
medan magnet, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.

2. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor


Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan, semikonduktor dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik.
Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja,
misalnya Si saja atau Ge saja. Pada Kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4
elektron valensi berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Perhatikan gambar berikut :
Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus. Ikatan yang
terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabkan karena
adanya pemakaian 1 buah electron bersama () oleh dua atom Si yang berdekatan.
Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron,
sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil,
yakni dalam rentang 0,18 - 3,7.
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat penting dalam
elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel periodik dan mempunyai
elektron valensi empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan
setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom tetangganya.
Gambar 2.1 memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi. Pada temperatur
mendekati harga nol mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak
terdapat elektron bebas atau silikon bersifat sebagai insulator.

Ikatan kovalen silikon dalam dua dimensi


Energi yang diperlukan mtuk memutus sebuah ikatan kovalen adalah sebesar 1,1 eV
untuk silikon dan 0,7 eV untuk germanium. Pada temperatur ruang (300K), sejumlah elektron
mempunyai energi yang cukup besar untuk melepaskan diri dariikatan dan tereksitasi dari pita
valensi ke pita konduksi menjadi elektron bebas (gambar 2.2). Besarya energi yang
diperlukan untuk melepaskan elektron dari pita valensi ke pita konduksi ini disebut energi
terlarang (energy gap). Jika sebuah ikatan kovalen terputus, maka akan terjadi kekosongan
atau lubang (hole). Pada daerah dimana terjadi kekosongan akan terdapat kelebihan muatan
positif, dan daerah yang ditempati elektron bebas mempunyai kelebihan muatan negatif.
Kedua muatan inilah yang memberikan kontribusi adanya aliran listrik pada semikonduktor
murni. Jika elektron valensi dari ikatan kovalen yang lain mengisi lubang tersebut, maka akan
terjadi lubang baru di tempat yang lain dan seolah-olah sebuah muatan positif bergerak dari
lubang yang lama ke lubang baru.

Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen yang terputus.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai arus drift dapat dituliskan sebagai
berikut Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel
masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan
akibat adanya pengaruh medan listrik.
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan sebagai:
J npqn p
Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dandan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)=
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada semikonduktor
murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel dibawah ini :

Properti Silikon Germanium


Energi terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas elektron, (m2V-1s-1 ) 0,135 0,39
Mobilitas lubang, (m2V-1s-1 ) 0,048 0,19
Konsentrasi intrinsik, ni (m-3 ) 1,5 1016 2,4 1019
Resistivitas intrinsik, ( 9 m) 2300 0,46
Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni)
Silikon yang didoping dengan phosphor
Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil
elektron konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe N (Silikon + Phospor atau Arsenic)
dan Tipe P (Silikon + Boron, Galium atau Indium). Semikonduktor ekstrinsik terbentuk
melalui mekanisme doping, yang dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas
dalam jumlah lebih banyak dan permanen sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan
listrik. Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan atom pengotor ke bahan
semikonduktor murni sehingga apabila atom pengotor memiliki kelebihan elektron valensi
(valensi 5) akan terdapat elektron bebas yang dapat berpindah. Karena mengandung atom-
atom pengotor, pembawa muatan didominasi oleh elektron saja atau lubang saja. Apabila
semikonduktor murni diberikan pengotor dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan
terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme ini menentukan
jenis semikonduktor yang dibentuk (tipe N atau tipe P).
Semikonduktor tipe-n
Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor pentavalen (antimony,
phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai
lima elektron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom
pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi
yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak
berpasangan (lihat gambar 2.3). Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron
ini akan menjadi elektron bebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran
listrik. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-n
karena menghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral. Karena atom pengotor
memberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom donor. Secara skematik
semikonduktor tipe-n digambarkan seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Semikonduktor tipe-p
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p dapat
dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen (aluminium, boron,
galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya silikon murni. Atom-atom pengotor
(dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat membentuk
tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi
kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom
silikon yang tidak berpasangan yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari
proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan
negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom
pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan dengan sebagian
terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan pemasukan tak murni, dan sebagian
kecil berupa electron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energi terminal. Dipihak lain, dalam
semikonduktor tipe-n , sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah electron-elektron bebas
dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil. Jika dipakai secara terpisah,
baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p, masing-masing tidak lebih berguna
dari sebuah penghambat (resistor) karbon. Tetapi, dengan memasukkan tak-murnian kedalam
suatu kristalsedemikian rupa hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu penghantar satu
arah. Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan proton yang sama
jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan. Sebagai akibatnya, atom
tersebut mempunyai suatu muatan positif dan disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom
netral diberi satu elektron tambahan, atom akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion
negatif.
Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan ion-ion negative.
Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif
Gambar tersebut menunjukkan suatu semikonduktor tipe p. Masing-masing tanda plus
lambang dari suatu lubang, sedangkan masing-masing tanda minus yang dilingkari itu
merupakan representasi suatu atom akseptor yang mengandung bahan lubang-lubang tersebut.
Secara bersama lubang dan atom akseptor merupakan satuan yang netral. Namun bila suatu
lubang menghilang karena terjadi rekombinasi dengan suatu elektron, maka atom akseptor
bersangkutan akan mengandung muatan negatif yang berlebihan dan menjadi ion negative.
Dalam keadaan yang ditunjukkan gambar1, bahan tipe p tersebut netral karena jumlah tanda
plus sama dengan jumlah tanda minus.
Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe n. Disini tanda minus
melambangkan elektron bebas, tanda plus melambangkan elektron bebas, sedangkan tanda
yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang mengandung elektron bebas dalam
orbitnya. Setiap elektron bebas bersama dengan atom donor bersangkutan merupakan satuan
yang netral. Jika salah satu elektron tersebut meninggalkan orbitnyadari sekeliling atom donor
dan pindah ke orbit atom lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari
elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena terikat dalam
struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung tanda minus dan tanda plus
yang jumlahnya sama.
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau lima dalam
tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan diperlihatkan pada
berikut:
Elemen semikonduktor pada tabel periodik
Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor.
Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk
membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang
bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

3. Sifat Bahan Semikonduktor


Semikonduktor adalah bahan yang terletak di antara konduktor dan isolator. Contoh,
silikon, germanium, antimon, dll. Sifat bahan, baik konduktor, isolator, maupun
semikonduktor terletak pada struktur jalur atau pita energi atom-atomnya. Pita energi adalah
kelompok tingkat energi elektron dalam kristal. Sifat-sifat kelistrikan sebuah kristal
tergantung pada struktur pita energi dan cara elektron menempati pita energi tersebut. Pita
energi dibedakan menjadi 3, yaitu:
Jalur valensi
Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang
membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya jika mendapat
energi.
Jalur konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas karena pengaruh
gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron dapat bebas menghantarkan
listrik.
Jalur larangan
Jalur larangan adalah jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur konduksi.Yang
membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau semikonduktor adalah
energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt (eV). Satu elektron volt adalah energi
yang diperlukan sebuah elektron untuk berpindah pada beda potensial sebesar 1 volt. Satu
elektron volt setara dengan 1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk memecahkan ikatan
kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi ke jalur konduksi. Energi gap
germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-
bahan semikonduktor dengan energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan
komponen elektronika yang dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.

4. Karakteristik Bahan Semikonduktor


Semikonduktor elemental terdiri atas unsur unsur pada system periodik golongan IV
A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C).Karbon semikonduktor ditemukan
dalam bentuk Kristal intan.Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi
sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan
semikonduktor laser.
Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam
unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA
dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor
gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe
dan ZnS.

5. Penggunaan Bahan Semikonduktor


Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang memungkinkan
pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga peralatan elektronik dapat
dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa komponen elektronik yang menggunakan
bahan semikonduktor yaitu:
Transistor
Transistor merupakan komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor yang
dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat berfungsi sebagai
saklar elektronik dan gerbang elektronik.
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor
(C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus
dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan
arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.
Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam
rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagaisaklar berkecepatan tinggi. Beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate,
memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
Thermistor
Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang
dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan
(atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai
termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu)
dan resistor (alat pengukur tahanan).
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat
hakpaten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara
umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative
Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik,
sementara sifat NTC justru kebalikannya.
SR (Silicon Control Rectifier)
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi
sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktordengan
karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalahgate (G). SCR
sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari
PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPNTrioda.
IC (Integrated Circuit)
Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang
terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak
peralatan elektronika.
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal
transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing masing gerbang dapat dioperasikan
sehingga membentuk logika tertentu yang dapat mengendalikan pengoperasian suatu
perangkat elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi
dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini
kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah
mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta
transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah
60nm.
Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalamfabrikasi alat
semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat
semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum.
Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil
merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC
yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan
kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.
Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio,
televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian
penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari
keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit
terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia.
Dioda
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus dari arah
sebaliknya. Diodasebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan memiliki
karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak linier dan
seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter penggunaannya.
Awal mulanya dioda adalah sebuah piranti kristal Cats Wahisker dan tabung hampa.
Sedangkan pada saat ini, dioda sudah banyak dibuat dari bahan semikonduktor, contohnya :
Silikon dan Germanium. Di karenakan pengembangannya yang dilakukan secara terpisah,
dioda kristal (semikonduktor) lebih populer di bandingkan dengan dioda termionik. Dioda
termionik pertama kali ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873, sedangkan dioda
kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti asal Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Dioda merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe dan
tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Kata Dioda berasal dari Di (Dua)
Ode (Elektrode), jadi Diode adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode
yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode
bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias
Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial listrik diberikan
dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode sambungan
PN.
Macam-macam Semikonduktor dan Penggunaannya

NAMA SEMIKONDUKTOR KEGUNAANNYA


Barium Titinate (Ba Ti) Termistor
Bismuth Telirida (B12 Te3) Konversi termoeletrik
Cadmium Sulfida (Cd S) Sel Foto Conductif
Galliun Arsenida (Ga As) Dioda, transistor, laser, led, geberator,
gelombang mikro
Germanium (Ge) Dioda, transistor
Indium Antimonida (In Sb0 Magneto resistor, piezo resistor,
detektor radiasi infra merah
Indium Arsenida (In As) Piezo resistor
Silikon (Si) Dioda, transistor, IC
Silikon Carbida (Si Cb) Varistor
Seng Sulfida (Zn S) Perangkat penerangan elektro
Germanium Silikon (Ge Si) Pembangkitan termoelektrik
Selenium (Se) Rectifier
Aluminium Stibium (Al Sb) Dioda penerangan
Gallium Pospor (Ga P) Dioda penerangan
Indium Pospor (In P) Filter infra merah
Tembaga oksida Rectifier
Plumbung Sulfur (Pb S) Foto sel
Plumbung Selenium (Pb Se) Foto sel
Indium Stibium (In Sb) Detektor infra merah

Alasan utama bahan semikonduktor sangat berguna ialah bahwa perilaku semikonduktor
dapat dengan mudah dimanipulasi dengan penambahan doping. Konduktiitas semikonduktor
dapat dikendalikan oleh pengenalan medan listrik, dengan paparan cahaya, dan bahkan
tekanan dan panas, dengan demikian dapat membuat sensor yang baik.

6. Prinsip Kerja Semikonduktor


Dalam kinerja semikonduktor penulis mengambil transistor sebagai contoh dari cara kerja
semikonduktor.
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya
mengatur jumlah aliran arus listrik.Untuk mengerti cara kerja semikonduktor ,misalkan
sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan
tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan
Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan
(chargecarriers). Sehingga, air murni dianggap sebagaiisolator . Jika sedikit garam dapur
dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa
muatan bebas (mobile carriers,ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan
meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-
konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah
sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik , dengan sebuah
proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan
tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron bebas dan hasilnya
memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit
terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4.
Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh
kelebihanelektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif,
karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk. Selain
dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena
Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatanyang baru,
dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak
Kristal silikon. Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh
emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung
hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (hole). Dapat disimak bahwa pembawa
muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang
lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi
semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode
junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam
satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan
P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan
yang berlawanan dari seberangnya. Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan
meningkatkan konduktivitas darimateri semikonduktor, asalkan tata letak kristal
silikon tetap dipertahankan.
Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang
lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter
dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (current
gain)dari transistor tersebut.Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah
sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratu juta, dan ini menjadi kunci
dalam keberhasilan semikonduktor.
Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa
muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa
muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini
sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah
semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan
yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalams ejumlah besar semikonduktor dapat
dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik didalam metal adalah inkompresible (tidak
bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas
yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat dirubah menjadi isolator,
sedangkan metal tidak. Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa
muatan, yaitu electron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar
adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion
zone. Depletion zone initerbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik,
oleh tegangan yangdiberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti
dibentuk oleh duadiode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat
dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus
dibuat dari sepotong Kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

7. Prinsip Dasar Semikonduktor


Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena
bahan ini memang bukan konduktor murni.Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah
disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian
rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang
kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron
menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus.Dibutuhkan energi
yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron
lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar.Orbit terluar ini disebut pita
valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada
satu elektron dan jaraknya jauh dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan
energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannyaPada suhu kamar,
elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus
lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah
berpindah ke arah potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan sebagai arus
listrik.Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan
energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini.Dapat ditebak, semikonduktor
adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8.
Tentu saja yang paling semikonduktor adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron
valensi.

8. Susunan Atom Semikonduktor


Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium
(Ge) dan Gallium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang
dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi
popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan
terbanyak ke dua yang ada di bumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain
adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung
jumlah pasir di pantai.Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing
memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8
elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan
ion-ion atom tetangganya. Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon
divisualisasikan seperti pada gambar berikut.

Gb. struktur dua dimensi kristal Silikon


Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti
atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak
ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada
beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron
terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga
tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba
memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang
diharapkan akan dapat menghantarkan listrik. Kenyataannya demikian, mereka memang iseng
sekali dan jenius. Mengenai sifat dari semikonduktor, berikut tabel dari sifat bahan
semikonduktor :

9. Proses Semikonduktor

Diagram doping semikonduktor


Distribusi Fermi-Dirac sebagai dasar struktur pita dalam semikonduktor.
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifatelektroniknya
dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil
ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant. Doping sejumlah besar
kesemikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu
milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam (J.G.Bednarz 1986).

Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik


adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara
terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopan. Doping sejumlah besar ke
semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih
besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya,
polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti
logam.

Doping dalam produksi semikonduktor, doping menunjuk ke proses yang


bertujuanmenambah ketidakmurnian (impurity). kepada semikonduktor sangat murni (juga
disebut intrinsik) dalam rangka mengubah sifat listriknya. Ketidakmurnian ini tergantung dari
jenis semikonduktor. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektronvalensi
bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat
mengahantarkan listrik.
Beberapa dopant biasanya ditambahkan ketika boule ditumbuhkan, memberikan setiap
wafer doping awal yang hampir seragam.
Untuk membedakan unsur sirkuit,wilayah terpilih (biasanya dikontrol oleh photolithografi)
didop lebih lanjut dengan Proses difusi atau implantasi ion, metode kedua lebih populer dalam
produksi skala besar karena kemudahan pengontrolannya. Jumlah atom dopant yang
dibutuhkan untuk menciptakan sebuah perbedaan dalam kemampuan sebuah semikonduktor
sangat kecil. Bila sejumlah kecil atom dopantditambahkan (dalam order 1 setiap 100.000.000
atom), doping ini disebut rendah atau ringan. Ketika lebih banyak atom dopant ditambahkan
(dalam order 10.000) doping inidisebut sebagai berat atau tinggi. Hal ini ditunjukkan sebagai
n+ untuk dopant tipe-n atau p+ untuk doping tipe-p.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang berjudul Semikonduktor ini, dapat disimpulkan bahwa semikonduktor
adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor.
Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai 10-8 siemens per sentimeter dan
memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6 eV. Dan bahan semikonduktor adalah bahan
yang bersifat setengah konduktor, oleh karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah
menghantar.
Semikonduktor memeliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor elementer dan
semikonduktor gabungan. Semikonduktor juga diklasifikasikan menjadi semikonduktor
intrinsik dan semikonduktor intrinsik. Semikonduktor Intrinsik terbentuk dari semikonduktor
murni yang memiliki ikatan kovalen sempurna seperti Si, Ge, C dan sebagainya, sedangkan.
Semikonduktor Ekstrinsik Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom
dopping sebagai penghasil elektron konduksi atau hole. Bahan semi kondukto dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan komponen-komponen listrik seperti dioda, transistor,
IC(Integated Circuit).

B. Saran
Dari makalah semikonduktor ini, masih terdapat kekurangan dalam pembahasannya, hal
ini dikarenakan keterbatasan penelaahan dari penulis. Makalah berjudul Semikonduktor ini
diharapkan akan menjadi literature terbaru dan bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Syukri. Makalah Semikonduktor (Fisika Zat Padat). Diakses dari


http://adisyukri93.blogspot.co.id/2015/01/makalah-semikonduktor-fisika-zat-padat.html. Pada
tanggal 3 Desember jam 14:30.
Bagus Perkasa, Dedy. Makalah Semikonduktor. Diakses dari
http://dedybagusp.blogspot.co.id/2015/06/makalah-semikonduktor.html. Pada tanggal 3
Desember jam 14:30.
Doankz, Aziz. Makalah Semi Konduktor. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/48264847/MAKALAH-Semi-Semikonduktor. Pada tanggal 3
Desember jam 14:30.
Marwanignsih, Tri. Makalah Bahan Semikonduktor. Diakses dari
http://nhingz-anwar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-bahan-semikonduktor.html.
Pada tanggal 3 Desember jam 14:30.
Wahyuni, Putry. Makalah Bahan Semikonduktor. Diakses dari
http://putry-wahyuni.blogspot.co.id/2012/05/makalah-bahan-semikonduktor.html.
Pada tanggal 3 Desember jam 14:30.

Anda mungkin juga menyukai