SEMIKONDUKTOR
DISUSUN OLEH :
NAMA : DIAN NOFITHA AFTRIANI
NIM : E1M014010
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Semikonduktor
Pengertian Umum
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni.
Bahan ini sifatnya berada diantara insulator (isolator) dan konduktor. Bahan-bahan logam
seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki
susunan atom yang sedemikian rupa sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Pengertian Khusus
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
insulator (isolator) dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator (isolator)
pada temperature yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai
konduktor.
Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103 sampai 10-8
siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil dari 6 eV .
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah
energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi
lebih besar dari celah energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah
dari satu atom penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan
tersebut (pemberian tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu
semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
Bahan semikonduktor dapat berubah sifat kelistrikannya apabila temperatunya berubah.
Dalam keadaan murninya mempunyai sifat sebagai penyekat ;sedangkan pada temperatur
kamar ( 27 C ) dapat berubah sifatnya menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan
konduktor maupun isolator tidak mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau
medan magnet, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.
Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen yang terputus.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai arus drift dapat dituliskan sebagai
berikut Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel
masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan
akibat adanya pengaruh medan listrik.
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus dinyatakan sebagai:
J npqn p
Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dandan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)=
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka pada semikonduktor
murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel dibawah ini :
Semikonduktor tipe-p
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p dapat
dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen (aluminium, boron,
galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya silikon murni. Atom-atom pengotor
(dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat membentuk
tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi
kristal, terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom
silikon yang tidak berpasangan yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari
proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan
negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom
pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan dengan sebagian
terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan pemasukan tak murni, dan sebagian
kecil berupa electron-elektron bebas yang dihasilkan oleh energi terminal. Dipihak lain, dalam
semikonduktor tipe-n , sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah electron-elektron bebas
dan hanya mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil. Jika dipakai secara terpisah,
baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p, masing-masing tidak lebih berguna
dari sebuah penghambat (resistor) karbon. Tetapi, dengan memasukkan tak-murnian kedalam
suatu kristalsedemikian rupa hingga bertipe p, maka hasilnya berupa suatu penghantar satu
arah. Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan proton yang sama
jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan. Sebagai akibatnya, atom
tersebut mempunyai suatu muatan positif dan disebut ion positif. Sebaliknya, jika suatu atom
netral diberi satu elektron tambahan, atom akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion
negatif.
Pembawa-pembawa mayoritas dan ion-ion. Gb.1.lubang-lubang dan ion-ion negative.
Gb.2. elektron-elektron bebas dan ion-ion positif
Gambar tersebut menunjukkan suatu semikonduktor tipe p. Masing-masing tanda plus
lambang dari suatu lubang, sedangkan masing-masing tanda minus yang dilingkari itu
merupakan representasi suatu atom akseptor yang mengandung bahan lubang-lubang tersebut.
Secara bersama lubang dan atom akseptor merupakan satuan yang netral. Namun bila suatu
lubang menghilang karena terjadi rekombinasi dengan suatu elektron, maka atom akseptor
bersangkutan akan mengandung muatan negatif yang berlebihan dan menjadi ion negative.
Dalam keadaan yang ditunjukkan gambar1, bahan tipe p tersebut netral karena jumlah tanda
plus sama dengan jumlah tanda minus.
Begitu pula dalam gambar 2 telah ditunjukkan semikonduktor tipe n. Disini tanda minus
melambangkan elektron bebas, tanda plus melambangkan elektron bebas, sedangkan tanda
yang dilingkari itu melambangkan atom donor yang mengandung elektron bebas dalam
orbitnya. Setiap elektron bebas bersama dengan atom donor bersangkutan merupakan satuan
yang netral. Jika salah satu elektron tersebut meninggalkan orbitnyadari sekeliling atom donor
dan pindah ke orbit atom lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari
elektron-elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena terikat dalam
struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung tanda minus dan tanda plus
yang jumlahnya sama.
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau lima dalam
tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan diperlihatkan pada
berikut:
Elemen semikonduktor pada tabel periodik
Resistansi
Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor.
Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk
membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang
bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.
Alasan utama bahan semikonduktor sangat berguna ialah bahwa perilaku semikonduktor
dapat dengan mudah dimanipulasi dengan penambahan doping. Konduktiitas semikonduktor
dapat dikendalikan oleh pengenalan medan listrik, dengan paparan cahaya, dan bahkan
tekanan dan panas, dengan demikian dapat membuat sensor yang baik.
9. Proses Semikonduktor
B. Saran
Dari makalah semikonduktor ini, masih terdapat kekurangan dalam pembahasannya, hal
ini dikarenakan keterbatasan penelaahan dari penulis. Makalah berjudul Semikonduktor ini
diharapkan akan menjadi literature terbaru dan bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA