Anda di halaman 1dari 4

Nama : Senandra Putra Buana

NIM : 21/482790/TK/53372
STUDI MANDIRI 1

TOPIK : Bahan Semikonduktor


- Material konduktor, semikonduktor
dan isolator
- Semikonduktor Intrinsik dan ekstrinsik

Pengendalian aliran partikel bermuatan adalah dasar operasi dari semua komponen aktif (active devices)
elektronika. Konsekuensinya, material yang digunakan harus mampu menyediakan partikel
bermuatan dan proses yang menjamin bahwa aliran partikel bermuatan tersebut dapat dikendalikan.

1. Dalam hal sifat menghantarkan arus listrik dan panas, dikenal material konduktor, semikonduktor
dan isolator. Dengan membandingkan pita level energi dari elektron dalam material, jelaskan
mengapa ketiga material tersebut berbeda.

Konduktor:
Pita Energi: Dalam material konduktor, pita valensi (pita energi yang berisi elektron-elektron yang
terikat pada atom) dan pita konduksi (pita energi yang berisi elektron-elektron yang bebas untuk
bergerak) overlap atau tumpang tindih. Ini berarti bahwa elektron-elektron dalam pita konduksi
bebas untuk bergerak dengan mudah ketika diberikan energi tambahan, seperti energi dari listrik
atau panas.
Sifat Konduktivitas: Karena elektron-elektron dalam pita konduksi dapat dengan mudah bergerak,
material konduktor memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghantarkan arus listrik dan
panas. Contoh material konduktor yang umum adalah tembaga, aluminium, dan perak.
Semikonduktor:
Pita Energi: Dalam material semikonduktor, terdapat celah energi (band gap) antara pita valensi dan
pita konduksi. Elektron-elektron dalam pita valensi tetap terikat pada atom, tetapi mereka dapat
dipromosikan ke pita konduksi dengan memberikan energi tambahan.
Sifat Konduktivitas: Semikonduktor memiliki konduktivitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan konduktor karena sebagian besar elektron masih berada dalam pita valensi. Namun, mereka
dapat digunakan sebagai penghantar arus listrik dengan mengendalikan jumlah elektron yang
dipromosikan ke pita konduksi. Semikonduktor juga memiliki aplikasi dalam elektronik, seperti
diode dan transistor.
Isolator:
Pita Energi: Isolator memiliki celah energi yang sangat besar antara pita valensi dan pita konduksi.
Elektron-elektron dalam pita valensi sangat terikat pada atom dan memiliki energi yang sangat
rendah, sehingga mereka tidak dapat dengan mudah dipromosikan ke pita konduksi.
Sifat Konduktivitas: Karena celah energi yang besar, isolator memiliki konduktivitas yang sangat
rendah untuk arus listrik dan panas. Ini membuat isolator efektif dalam menghentikan aliran listrik
dan panas. Contoh isolator termasuk kaca dan plastik.

Dengan demikian, perbedaan dalam pita level energi elektron dalam material konduktor,
semikonduktor, dan isolator memainkan peran utama dalam menentukan sifat konduktivitas mereka
terhadap arus listrik dan panas.

1
2. Apa yang dimaksud dengan pembawa muatan (carriers)?. Bagaimana pembawa muatan
tersebut bisa berpindah (dalam material konduktor dan semikonduktor) sehingga timbul apa
yang dinamakan arus listrik?
1.Elektron sebagai Pembawa Muatan: Dalam material seperti logam (konduktor), elektron
adalah pembawa muatan utama. Dalam pita konduksi, elektron-elektron ini memiliki energi
yang cukup untuk bergerak bebas. Ketika diberikan energi tambahan, seperti tegangan listrik,
elektron-elektron ini dapat bergerak dalam respons terhadap medan listrik tersebut. Ini adalah
bagaimana aliran elektron terjadi, menciptakan arus listrik. Elektron-elektron ini saling bergerak
di antara ion-ion positif dalam material, membentuk aliran listrik bersih.

2.Lubang sebagai Pembawa Muatan (Semikonduktor): Dalam material semikonduktor, konsep


lubang juga penting. Lubang adalah tempat kosong dalam struktur kristal di mana sebuah
elektron yang terikat telah "lepas" karena energi tambahan (biasanya panas atau energi foton).
Lubang ini bertindak seperti muatan positif efektif dan dapat bergerak melalui material
semikonduktor. Ketika lubang bergerak, itu memberikan kesan sebagai aliran muatan positif
dalam arah yang berlawanan dengan aliran elektron. Inilah yang memungkinkan aliran listrik
dalam material semikonduktor.

3. Salah satu contoh dari material semikonduktor adalah Silikon.


- Gambarkan suatu struktur atom dari silikon

- Bagaimana jika Silikon dikotori oleh Boron?

1.Pembentukan Lubang (Hole): Atom boron menggantikan beberapa atom silikon


dalam struktur kristal, tetapi karena boron memiliki satu elektron kurang dalam
kulit terluarnya dibandingkan dengan silikon, ini menciptakan lubang atau tempat
kosong dalam struktur kristal. Lubang ini bertindak seperti muatan positif efektif.

2.Penambahan "Pemimpin" (Pendorong Tipe Akseptor): Boron berperan sebagai


pendorong tipe akseptor karena ia menerima satu elektron dari tetangganya dalam
struktur kristal. Ini meningkatkan jumlah muatan positif (lubang) dalam material.

Mengubah Tipe Konduktivitas: Sebelum doping, silikon adalah semikonduktor


tipe n. Namun, dengan penambahan boron, yang menciptakan lubang dan
2 meningkatkan muatan positif, silikon menjadi semikonduktor tipe p. Ini berarti
bahwa dalam silikon yang telah dikotori oleh boron, muatan positif (lubang)
berperan dalam menghantarkan arus listrik, yang bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan elektron.
- Bagaimana jika Silikon dikotori oleh Fosfor?

1.Penambahan Elektron (Donor Tipe): Atom fosfor yang menggantikan beberapa


atom silikon dalam struktur kristal membawa satu elektron ekstra dalam kulit
terluarnya. Elektron ini adalah sebuah "donor," yang berarti mereka dapat
bergerak dalam struktur kristal dan berperan sebagai pembawa muatan negatif
tambahan.

2.Pengubahan Tipe Konduktivitas: Sebelum doping, silikon adalah semikonduktor


tipe p (dengan lubang sebagai pembawa muatan utama). Namun, dengan
penambahan fosfor sebagai dopan, silikon menjadi semikonduktor tipe n. Ini
berarti bahwa elektron yang ditambahkan oleh fosfor berperan dalam
- menghantarkan arus listrik, bergerak dalam arah yang sama dengan arus listrik.
-
-
-
Peningkatan Konduktivitas: Doping silikon dengan fosfor secara signifikan
- meningkatkan konduktivitasnya karena ada lebih banyak pembawa muatan
- (elektron) yang tersedia untuk bergerak, sehingga material ini menjadi lebih baik
- dalam
Dari menghantarkan
jawaban anda di atas, arus listrik.
jelaskan apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik
dan ekstrinsik? Apa tujuan dibuat suatu semikonduktor intrinsik?
Semikonduktor Intrinsik dan Semikonduktor Ekstrinsik adalah dua jenis semikonduktor
yang berbeda berdasarkan jumlah pembawa muatan (elektron dan lubang) yang ada
dalam material semikonduktor.

3
4. Sambungan pn (pn junction) merupakan daerah sambungan yang terbentuk dari
semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n. Jelaskan bagaimana proses terbentuknya
sambungan pn !

1. Persiapan Material: Awalnya, dua potongan semikonduktor yang


berbeda tipe, yaitu semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n,
disiapkan. Semikonduktor tipe p memiliki tingkat pembawa muatan
positif (lubang) yang tinggi, sedangkan semikonduktor tipe n
memiliki tingkat pembawa muatan negatif (elektron) yang tinggi.
2. Kontak Fisik: Potongan-potongan semikonduktor tipe p dan tipe n
ditempatkan berdekatan dan dihubungkan secara fisik. Ketika ini
terjadi, elektron-elektron bebas dari semikonduktor tipe n dan
lubang-lubang dari semikonduktor tipe p mulai berdifusi menuju
daerah sekitarnya.
3. Difusi Elektron dan Lubang: Elektron-elektron yang berlebihan dari
semikonduktor tipe n akan bergerak menuju semikonduktor tipe p
karena ada lebih banyak lubang di sana yang dapat menerima
elektron tersebut. Sebaliknya, lubang-lubang dari semikonduktor
tipe p akan bergerak menuju semikonduktor tipe n karena ada lebih
banyak elektron di sana yang dapat mengisi lubang-lubang tersebut.
4. Zona Depletion: Seiring berlanjutnya proses difusi, elektron dan
lubang bertemu di daerah yang disebut zona depletion. Ini adalah
daerah di sekitar sambungan pn di mana tidak ada pembawa
muatan bebas (elektron atau lubang). Ini terjadi karena elektron-
elektron dari semikonduktor tipe n dan lubang-lubang dari
semikonduktor tipe p saling mengisi dan membentuk pasangan ion
yang bermuatan positif dan negatif.
5. Pembentukan Potensial Barrier: Zona depletion ini menciptakan
perbedaan potensial antara dua sisi sambungan pn. Pada sisi n,
potensialnya lebih tinggi karena adanya muatan positif dari ion-ion
yang bermigrasi dari semikonduktor tipe p. Pada sisi p, potensialnya
lebih rendah karena adanya muatan negatif dari ion-ion yang
bermigrasi dari semikonduktor tipe n. Ini menciptakan potensial
barrier atau penghalang potensial yang mencegah aliran arus listrik
melalui sambungan pn dalam keadaan diam.

Sambungan pn adalah dasar dari banyak perangkat semikonduktor.


Dalam diode, pengubahan polaritas potensial barrier melalui
pemberian tegangan luar memungkinkan atau menghentikan aliran
arus
4 listrik, sedangkan dalam transistor, sambungan pn digunakan
untuk mengontrol aliran arus listrik dan berfungsi sebagai penguat
sinyal.

Anda mungkin juga menyukai