DISUSUN OLEH:
Rafki Sahasika Riyuda
(09011182227007)
Kelas : SK3A
Program Studi : Sistem Komputer
Mata Kuliah : Elektorinka Dasar
2. Atom :
Atom adalah unit dasar materi yang terdiri dari inti atom dan elektron yang
mengelilinginya. Inti atom terdiri dari proton (muatan positif) dan neutron (tanpa
muatan), sedangkan elektron berada dalam orbit di sekitar inti. Jumlah proton
dalam inti atom menentukan jenis unsur kimia (misalnya, atom dengan satu proton
adalah hidrogen, dua proton adalah helium, dan seterusnya). Atom memiliki
jumlah elektron yang sama dengan jumlah proton dalam keadaan netral.
3. Pita Energi :
Konsep pita energi sangat penting dalam menjelaskan perilaku elektron
dalam atom dan dalam bahan padat. Ini terkait erat dengan teori mekanika
kuantum dan teori tentang elektron dalam kristal padat. Pita energi
menggambarkan tingkat energi yang diperbolehkan bagi elektron dalam materi.
Pita energi terbagi menjadi beberapa tingkat energi, dan setiap tingkat energi dapat
diisi oleh satu atau beberapa elektron sesuai dengan prinsip eksklusi Pauli.
Pita energi terdiri dari dua jenis pita utama dalam konteks bahan padat:
• Pita Valensi: Ini adalah pita energi yang berisi elektron-elektron yang
berpartisipasi dalam ikatan kimia dan terletak pada tingkat energi lebih
rendah. Elektron di pita valensi berkontribusi pada sifat-sifat kimia bahan.
• Pita Konduksi : Di atas pita valensi, terdapat pita konduksi yang berisi
tingkat energi yang dapat dihuni oleh elektron yang mendapatkan energi
tambahan. Elektron di pita konduksi dapat bergerak bebas, sehingga bahan
dengan elektron di pita konduksi yang penuh konduktor listrik, seperti
logam.
Selain itu, ada pita energi berlubang yang terbentuk ketika ada kekosongan
dalam pita valensi. Elektron yang berpindah dari pita valensi ke pita energi
berlubang dapat berkontribusi pada sifat-sifat semikonduktor.
4. Konduktor:
• Definisi: Konduktor adalah bahan yang memungkinkan arus listrik
mengalir dengan mudah melalui mereka karena memiliki banyak elektron
bebas yang dapat bergerak.
• Struktur Elektronik: Dalam konduktor, pita energi valensi dan pita energi
konduksi overlap, sehingga banyak elektron bebas berada dalam pita energi
konduksi. Ini disebabkan oleh jumlah besar elektron yang tersedia untuk
berpartisipasi dalam konduksi listrik.
• Contoh Konduktor: Logam seperti tembaga, aluminium, perak, dan emas
adalah contoh konduktor yang baik. Elektron bebas dalam logam bergerak
dengan relatif bebas antara ion positif dalam struktur kristal logam.
5. Isolator:
• Definisi: Isolator adalah bahan yang tidak mengizinkan arus listrik
mengalir dengan mudah melalui mereka karena memiliki sedikit atau tidak
ada elektron bebas yang dapat bergerak.
• Struktur Elektronik: Dalam isolator, pita energi valensi dan pita energi
konduksi terpisah dengan celah energi yang cukup besar di antara
keduanya. Jumlah elektron yang berada di pita energi konduksi sangat
sedikit.
• Contoh Isolator: Bahan seperti kaca, plastik, dan keramik adalah isolator.
Elektron dalam isolator biasanya terikat secara ketat pada atom dan tidak
dapat bergerak dengan bebas.
6. Semikonduktor:
• Definisi: Semikonduktor adalah bahan yang berada di antara konduktor dan
isolator. Mereka dapat mengizinkan arus listrik mengalir dalam kondisi
tertentu. Cara kerja semikonduktor melibatkan perubahan
konduktivitasnya dengan mengontrol jumlah dan mobilitas elektron dalam
pita energi konduksi.
• Struktur Elektronik: Dalam semikonduktor, celah energi antara pita energi
valensi dan pita energi konduksi lebih kecil daripada isolator, tetapi masih
cukup besar. Sejumlah kecil elektron berada di pita energi konduksi pada
suhu kamar, tetapi jumlah ini dapat ditingkatkan dengan doping atau
kenaikan suhu.
• Contoh Semikonduktor: Silikon dan germanium adalah contoh
semikonduktor yang umum. Mereka memiliki kemampuan untuk
menghantarkan arus listrik ketika elektron yang berada dalam pita energi
valensi mendapatkan energi tambahan untuk melompat ke pita energi
konduksi.
7. Semikonduktor Murni:
Semikonduktor murni adalah semikonduktor yang tidak mengandung
pencemaran (doping) dengan unsur lain. Dalam semikonduktor murni, semua
atom dalam kristal semikonduktor adalah atom dari jenis yang sama, misalnya,
semua atom silikon (Si) atau germanium (Ge). Beberapa karakteristik
semikonduktor murni adalah sebagai berikut:
• Pita Energi: Semikonduktor murni memiliki dua pita energi utama yang
penting: pita energi valensi dan pita energi konduksi. Pita energi valensi
berisi elektron-elektron yang terikat secara kuat pada atom dalam struktur
kristal semikonduktor. Pita energi konduksi berisi tingkat energi kosong
yang dapat diisi oleh elektron yang mendapatkan energi tambahan.
• Celah Energi: Selisih energi antara pita energi valensi dan pita energi
konduksi disebut celah energi (band gap). Besar celah energi ini
menentukan sifat konduktif semikonduktor. Semikonduktor murni
memiliki celah energi yang cukup besar, tetapi tidak sebesar isolator.
8. Rekombinasi:
Rekombinasi adalah proses di mana sebuah elektron yang berada di pita
energi konduksi bertemu dengan lubang (kekosongan dalam pita energi valensi)
dan menghilang. Saat ini, ini adalah salah satu cara yang menyebabkan
semikonduktor kehilangan konduktivitasnya. Proses ini melepaskan energi dalam
bentuk foton (biasanya dalam spektrum cahaya terlihat). Ada dua jenis
rekombinasi yang umum:
• Doping p-type: Dalam doping ini, atom dengan sedikit elektron ekstra
(seperti boron) digunakan untuk mencemari semikonduktor. Ini
menghasilkan "lubang" dalam pita energi valensi yang bertindak sebagai
pembawa muatan positif.
• Doping n-type: Dalam doping ini, atom dengan satu atau lebih elektron
tambahan (seperti fosfor) digunakan untuk mencemari semikonduktor.
Elektron ekstra ini berperan sebagai pembawa muatan negatif.
Doping semikonduktor adalah teknik penting dalam pembuatan perangkat
semikonduktor seperti transistor dan dioda, yang memungkinkan pengendalian
aliran arus listrik dengan presisi dan mendalam mengembangkan teknologi
elektronik modern.
• Gaya Lorentz: Gaya Lorentz adalah gaya yang diterapkan pada elektron
yang bergerak dalam medan magnet. Gaya ini mendorong elektron
menjauh dari arah medan magnet.
Hall ini dapat diukur dan digunakan untuk menentukan kekuatan medan
magnet atau karakteristik konduktivitas bahan.
Pengaplikasian Efek Hall dalam Elektronika:
Efek Hall memiliki banyak aplikasi dalam elektronika, antara lain:
• Sensor Arus: Efek Hall digunakan dalam sensor arus untuk mengukur
arus listrik dalam kawat tanpa harus memutus kawat tersebut. Ini
umumnya digunakan dalam perangkat seperti amperemeter digital.
12. Dioda
Dioda adalah salah satu komponen dasar dalam elektronika yang memiliki
dua terminal, yaitu anoda (anode) dan katoda (cathode), dan berfungsi sebagai
penghantar arus listrik hanya dalam satu arah tertentu. Dalam dioda, arus listrik
mengalir dari katoda ke anoda, tetapi tidak sebaliknya. Di bawah ini, saya akan
menjelaskan dioda secara rinci dan mengenai hubungannya hingga pada
hubungan p-n yang dicatu:
a. Struktur Dioda:
Dioda biasanya terbuat dari semikonduktor seperti silikon atau
germanium. Struktur dasar dioda terdiri dari dua lapisan semikonduktor
yang berbeda, yaitu lapisan p-type (pembebanan positif) dan lapisan n-
type (pembebanan negatif).
d. Aplikasi Dioda:
Dioda digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika, seperti:
• Proteksi: Dioda digunakan sebagai perlindungan terhadap arus
balik (reverse current) yang dapat merusak perangkat.
• Penyearah (Rectifier): Dioda penyearah mengubah arus AC
(bolak-balik) menjadi arus DC (searah).
• Dioda Zener: Dioda Zener digunakan untuk mengatur tegangan
dalam rangkaian.
• Dioda LED: Dioda LED (Light Emitting Diode) menghasilkan
cahaya ketika arus mengalir melalui mereka.
• Dioda Schottky: Dioda Schottky memiliki tegangan ambang
rendah dan digunakan dalam aplikasi kecepatan tinggi.
e. Hubungan Dioda
• Hubungan Arus dan Tegangan Dioda (Karakteristik I-V):
Hukum dioda (hukum Shockley): Hubungan antara arus (I)
dan tegangan (V) pada dioda dalam kondisi bias maju (forward
bias) dapat dinyatakan dengan persamaan hukum dioda:
Di mana:
I adalah arus melalui dioda.
Is adalah arus jenuh terbalik (reverse saturation current) dioda.
V adalah tegangan dioda.
n adalah faktor ideality (biasanya mendekati 1 untuk dioda
silikon).
VT adalah tegangan termal (sekitar 26 mV pada suhu kamar).
Di mana:
E adalah energi foton.
h adalah konstanta Planck.
c adalah kecepatan cahaya.
Lambda adalah panjang gelombang cahaya.