Sejak Elektronik berkaitan dengan Kontrol Gerak Elektron, satu harus diingat bahwa
Elektron, yang bermuatan Negatif, tertarik untuk muatan Positif dan ditolak oleh
muatan Negatif lainnya. Dengan demikian, elektron dalam ruang hampa cenderung
mnyendirri terpisah dari satu sama lain. Arus Listrik yang dihasilkan dari gerakan
ELEKTRON.
TEORI ELEKTRON
Teori Elektron dikemukakan oleh Democretos, yang mengatakan:
"Jika suatu benda / Zat (padat, cair, gas) dibagi-bagi menjadi bagian
yang terkecil dan bagian tersebut masih memiliki sifat asalnya
disebut Molekul. Kemudian jika Molekul tersebut terus dibagi-bagi menjadi
bagian yang sangat kecil dan bagian tersebut tidak memiliki sifat asalnya,
disebut Atom."
Adalah Partikel Subatomik, simbol e atau ß-, dengan muatan listrik dasar
NEGATIF. Elektron milik generasi pertama dari keluarga Lepton Partikel,
dan umumnya dianggap partikel dasar.
TEORI ATOM
Berasal dari kata Yunani yang berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi. A = Tidak
sedangkan Tomos = dibagi-bagi. Atom adalah bagian yang terkecil dari suatu
molekul yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menurut reaksi kimia biasa.
Atom terdiri dari sebuah inti atom (Nukleus) yang disusun oleh Proton dan
Netron, dan dikelilingi oleh Elektron-Elektron.
1
Elektron -- Partikel penyusun atom yang bermuatan Negatip
Neutron -- Partikel penyusun atom yang tidak bermuatan (Netral)
NETRAL
Sebuah atom dikatakan Netral apabila Jumlah Proton dalam Inti sama dengan
Jumlah Elektron yang mengelilingi Inti Atom tersebut. (Jumlah Proton = Jumlah
Elektron)
ION POSITIF
Jika diambil/dikurangi satu atau lebih Elektronnya, maka atom tersebut tidak
berkesetimbang (Tidak Netral) lagi, karena kekurangan elektron. Atom yang
kekurangan elektron akan bermuatan Positip.
ION NEGATIF
Jika ditambahkan satu atau lebih elektronnya, maka atom tersebut tidak
berkesetimbang (Netral) lagi, karena kelebihan elektron. Atom yang kelebihan
elektron akan bermuatan Negatip.
PERTEMUAN 2
SIFAT ATOM
a. Nomor Atom - Suatu unsur menyatakan jumlah Proton
2
Atom Silicon Atom Germanium
28 Elektron 14 Proton 14 Neutron 72 Elektron, 32 Proton dan 41 Neutron
LINGKARAN VALENSI
Karena Elektron ini berputar di orbit, memiliki terlalu banyak elektron dalam
orbit tertentu dapat menyebabkan mereka menabrak satu sama lain. Jadi
dasar utama alam menempatkan mereka di orbit yang berbeda pada tingkat
yang berbeda. Menyebutnya Lapisan atau Cincin.
3
Masing Cincin memiliki jumlah maksimum Elektron yang dapat menahan,
tanpa harus membentuk Cincin lain.
(Germanium) memiliki 32 elektron. Menampung
- 2 elektron dalam Cincin pertama,
- 8 elektron dalam Cincin kedua
- 18 elektron dalam Cincin ketiga
- 4 elektron dalam Cincin keempat
TINGKAT ENERGI
4
HUKUM MUATAN ELEKTROMAGNETIK
Pertemuan ke – 3
2. SEMIKONDUKTOR
Pengertian Semikonduktor adalah suatu benda yang tidak bisa menghantarkan arus
listrik pada suhu yang rendah, semikonduktor hanya bisa menghantar listrik pada suhu
yang tinggi.
Definisi semikonduktor adalah suatu bahan yang mempunyai sifat hantaran listrik
diantara isolator dan konduktor. Contoh semikonduktor adalah silicon, germanium dan
gallium
Pengertian semikonduktor intrinsic adalah jenis semikonduktor murni karena belum
diberi pengotoran atau campuran sehingga jumlah hole dan electron bebeasnyaadalah
sama. Sifat semikonduktor intrinsik ini konduktivitasnya sangat rendah karena jumlah
pembawa muatan electron bebas dan holenya sangat terbatas. Contoh semikonduktor
intrinsikyakni Germanium (Ge) & Silikon (Si)
Pengertian semikonduktor extrinsic adalah semikonduktor murni yang telah dikotori
atau mengalami penyisipan atom dari atom lain. Semikonduktor ekstrinsik terbagi
menjadi 2 jenis yaknisemikonduktor ekstrinsik type-p dan type-n.
Pengertian semikonduktor type-p adalah semikonduktor yang sifatnya positive dan
dikotori oleh atom akseptor. Sedangkan pengertian semikonduktor type-n adalah
semikonduktor negative yang dikotori oleh atom donor.
Tahuka kalian kenapa pegangan panci atau wajan terbuat dari bahan plastic atau kayu?
Atau mengapa kita menggunakan kain sebagai pelapis ketika memegang panciyang
masih panas? Ya, benar sekali karena bahan-bahan tersebut tidak dapat atau kurang
5
baik dalam menghantarkan panas sehingga panas dipanci atau wajan yang
sedang digunakan tidak sampai atau terasa oleh tangan kita.
Bahan-bahan seperti plastic dan kayu disebu tbahan isolator sebaliknya panci
atau wajan dibuat dari bahan-bahan yang mudah menghantarkan panas
seperti baja dan besi agar panas dari kompor sampai kepanci sehingga
makanan menjadi matang. Bahan-bahan seperti baja dan besi disebut bahan
konduktor.
Diantara kegua jenis bahan ini ada bahan atau benda yang kemampuannya
menghantarkan panas berada diantara konduktor dan isolator yang disebut
dengan semikonduktor. Tidak seperti isolator, bahan semikonduktor mampu
menghantarkan panas namun tidak sebaik konduktor. Kita dapat menjadikan
sebuah bahan semikonduktor berfungsi layaknya konduktor dengan cara
memberikan arus tertentu, suhu tertentu, serta tatacara dan persyaratan
tertentu,
Pemilihan bahan ini karena sifat elektroniknya dapat diatur atau diubah
dengan cara menambahkan sejumlah kecil ketidak murnian atau yang
disebut dopan, Proses penambahan ini disebut dengan doping. Beberapa
contoh dopan yang dapat digunakan untuk merubah sifat elektronik
semikonduktor seprti arsenic, antimony serta indium. Semikonduktor murni
yang telah melalui proses doping dan siap menjadi komponen elektronika
disebut dengan doping dan siap menjadi komponen elektronika disebut
dengan semikonduktor ekstrinsik.
Type – N
6
Kelebihan elrktron membentuk semikonduktor type-N. Semikonduktor type-
N disebut juga donor yang siap melepaskan electron.
Type-P
JIka silicon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat
semikonduktor type-p, Untuk mendapatkan silicon type-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalent yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada
pita valensi. Karen ion silicon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada
ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor
yang siap menerima electron. Dengan demikian , kekurangan electron
menyebab kan semikonduktor inimenjadi type-p.
Soal,
Pertemuan ke – 4
Ringkasan Efek Fotolistrik
A. Pengertian
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan
logam ketika logam dikenai cahaya. Gejala tersebut dapat dijelaskan oleh
Einstein.
B. Susunan Alat
foton
C. Hasil
7
Tidak semua frekuensi sinar dapat menyebabkan efek fotolistrik. Jika
energi foton yang datang lebih besar dari energi ikat atom logam maka
elektron baru terlepas.
Intensitas tinggi
V
V5 Intensitas rendah
Pada waktu tegangan yang diberikan nol, ternyata tetap ada arus yang
mengalir. Jika keping katoda diberi tegangan minus dan anoda diberi
tegangan positif maka arus yang mengalir bertambah besar. Jika tegangan
pada anoda dan katoda dibalik, ternyata arus yang mengalir makin kecil
hingga pada tegangan tertentu (Vs = tegangan penghenti atau potensial
henti) tidak ada arus. Tegangan penghenti Vs memiliki nilai yang sama
untuk intensitas yang berbeda-beda. Nilai Vs hanya dipengaruhi oleh energi
kinetic maksimumnya. Hubungan antara Vs dan energi kinetiknya
dirumuskan :
½ mv 2 = e Vs
Dimana : m = massa elektron, v=kecepatan, e = muatan elektron, V s =
potensial henti
D. Analisis
Energi terkecil yang harus diberikan agar elektron lepas disebut energi
ambang E0 = hf0. Besarnya energi ambang harus sama dengan energi
ikat atom yang disebut fungsi kerja W0. (h= konstanta Planck= 6,62 x
10 – 34 J.s)
8
Semua foton memiliki energi yang sama yaitu hf, sehingga menaikkan
intensitasnya sama dengan menambah jumlah foton, tetapi tidak
menambah energi tiap foton selama frekuensinya tetap.
Hubungan : hf = W0 + EKmaks atau EKmaks = hf – W0 y = mx – c
EK
α
α
f
W0
Jika frekuensi foton lebih kecil dari frekuensi ambang maka tidak ada
elektron yang lepas dari permukaan logam meskipun intensitas cahaya
diperbesar.
Kenaikan intensitas cahaya menyebabkan bertambahnya jumlah foton,
tetapi energi foton tidak berubah, energi kinetic maksimum elektron
foto juga tidak berubah karena energi tiap foton akan berinteraksi
dengan tiap elektron.
F. Kegagalan teori gelombang dalam menjelaskan efek fotolistrik
Menurut teori gelombang, energi kinetic maksimum elektron semakin
besar apabila intensitas cahaya dinaikkan. Namun, pada kenyataanya
energi kinetic tidak bergantung pada intensitas cahaya
Menurut teori gelombang, efek fotolistrik bisa terjadi pada sembarang
frekuensi. Namun, pada kenyataannya efek fotolistrik terjadi untuk
frekuensi di atas frekuensi ambang.
Menurut teori gelombang, transfer energi dari foton ke elektron butuh
waktu yang lama untuk bisa melepaskan elektron dari permukaan
logam. Namun pada kenyataanya, transfer energinya sangat singkat.
Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa energi kinetic
elektron bertambah jika frekuensi gelombang diperbesar.
Seorang "ELECTRICIAN"
9
Akan memperhatikan Standar Simbol dalam merangkai suatu Sirkuit.
Akan terlebih dahulu membaca Skematik dari Rangkaian Elektrik
sebelum melalukan proses Pemasangan atau Perbaikan.
Pemakaian Simbol yang ada tidak hanya pad Teknik Listrik dan Elektronika
akan tetapi pada bidang lain seperti Arsitek, yang berkaitan dengan bidang
teknik untuk mempermudah pembacaan dan pengertian setelah di Rancang.
Secara khusus :
- IEC 60617 (also known as British Standard BS 3939).
- ANSI standard Y32.2 (also known as IEE Std 315).
- IEEE Std 91/91a: graphic symbols for logic functions (used in digital
electronics).
- Australian Standard AS 1102.
10
SIMBOL-SIMBOL DASAR
1. Analog Dan Digital
11
03. Electrical
05. Switch
12
06. Switches and Relays
07. Miscellaneous
08. Qualifying
13
Dalam Fisika dan Teknik, Pengukuran merupakan aktivitas yang
membandingkan kuantitas Fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Adalah
alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.
PENGUKURAN
ALAT UKUR adalah perangkat untuk menentu kan Nilai atau Besaran dari
Kuantitas atau Variabel. Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik
yang harus dipahami.
Akurasi
Kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang sebenarnya dari variabel yang
diukur.
Presisi
Hasil pengukuran yang dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat untuk
membedakan satu pengukuran dengan lainnya.
Kepekaan
14
Ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input atau
variabel yang diukur,
Resolusi
Perubahan terkecil dari nilai Pengukuran yang mampu ditanggapi alat ukur.
Kesalahan
Angka penyimpangan dari nilai sebenarnya variabel yang diukur.
Terkalibrasi
Dengan suatu STANDAR yang telah ditetapkan (Ketentuan SI)
Ini semua untuk menguragi kesalahan yang akan terjadi.
Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan Metrologi.
1. AMPERE
Menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang
dialirkan pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1
meter, diantara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m
panjang.
2. RESISTANSI
Adalah kawat alloy manganin resistansi 1ȍ yang memiliki tahanan listrik
tinggi dan koefisien temperatur rendah, ditempatkan dalam tabung terisolasi
yang menjaga dari perubahan temperatur atmospher.
3. TEGANGAN
Adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua elektrode, tabung
elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung elektrode negatip diisi
elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan elektrode
Weston pada suhu 200C sebesar 1.01858 V.
4. KAPASITANSI
Diturunkan dari standart Resistansi SI dan standar Tegangan SI, dengan
menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi dan
frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).
5. INDUKTANSI
15
Diturunkan dari standar resistansi dan standar kapasitansi, dengan metode
geometris, standar induktor akan diperoleh.
6. TEMPERATURE
Diukur dengan derajat Kelvin besaran derajat kelvin didasarkan pada tiga
titik acuan air saat kondisi menjadi es, menjadi air dan saat air mendidih. Air
menjadi es sama dengan 00Celsius = 273,160Kelvin, air mendidih 1000C.
7. LUMINASI CAHAYA
Armatur Pengujian dilakukan untuk memeriksa, mengamati dan mengukur
tingkat pencahayaan (Lux) dan indeks kesilauan.
- Hambatan (R)
- Kuat Arus (I)
- Potensial (V)
- Daya listrik (P)
- Frequensi (F) ... Dan lainnya.
16
Awalnya dipakai alat-alat ukur analog dengan penunjukan menggunakan
jarum dan membaca dari skala. Kini banyak dipakai alat ukur listrik digital
yang praktis dan hasilnya tinggal membaca pada layar display
- Alat ukur ANALOG
- Alat ukur DIGITAL
17
Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai
katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).
Alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm,
Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan
(ohm-meter), maupun arus (amper-meter).
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-
meter) (untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan
multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC,
maupun listrik DC.
05. OSCILOSCOPE
18
Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung
sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian
khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari
kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga
dapatdipelajari.
06. SIGNAL ANALIZER
Adalah Instrumen yang mengukur besarnya dan Fase dari sinyal input pada
frekuensi tunggal dalam IF bandwidth instrumen. Ini mempekerjakan teknik
digital untuk mengekstrak informasi yang berguna yang dilakukan oleh sinyal
listrik.
Dalam penggunaan umum istilah ini terkait dengan kedua Analisis Spektrum
dan Analisa Sinyal Vektor. Sementara analisa spektrum mengukur amplitudo
atau besarnya sinyal, sebuah analisa sinyal dengan software atau program
19
yang tepat dapat mengukur aspek dari sinyal seperti modulasi. analisa sinyal
frekuensi tinggi. ... Dan Masih Banyak lagi.
ALAT UKUR BANTU PENGUKURAN
01. POWER SUPPLY
Sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai SumberDdaya untuk piranti
lain, terutama daya listrik.
Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi
listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan Energi
Mekanik, dan Energi yang lain.
Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output
sebanding terhadap beberapa input. Contohnya, Output berbentuk
kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan
dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog. .... Dan masih banyak
lagi
20
KOMPONEN ELEKTRONIKA
Benda yang menjadi bagian pendukung suatu Rangkaian Elektronik yang
dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Mulai dari yang menempel langsung
pada Papan Rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard maupun Veroboard
dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada Papan Rangkaian.
(Dengan alat penghubung lain, misalnya Kabel).
Komponen Elektronika terdiri dari satu atau lebih Bahan Elektronika, dan jika
disatukan, untuk desain Rangkaian yang diinginkan.
Berfungsi.
*- Mengatur Arus
*- Mengatur Tegangan
*- Meratakan Arus
*- Pembatas Arus
*- Pembagi Tegangan
*- Menyekat Arus
*- Penurun Tegangan
Dan masih banyak fungsi lainnya.
KOMPONEN PASIF
Komponen yang tidak bisa hanya sendirian untuk membangkitkan Arus atau
21
Tegangan. Yang merupakan bagian dari Rangkaian Elektronika baru dapat
berfungsi bila ada Catu Daya.
[ RESISTOR ]
A. Fixed Resistor
*- Carbon Composition Resistor
*- Carbon Film Resistor
*- Metal Film Resistor
B. Variable Resistor
*- Potensiometer
*- Rheostat
*- Preset Resistor (Trimpot)
C. Thermistor
(Thermal Resistor)
[ KAPASITOR ]
A. Fixed Capasitor
*- Kapasitor Keramik
*- Kapasitor Polyester
*- Kapasitor Kertas
*- Kapasitor Mika
*- Kapasitor Elektrolit
22
*- Kapasitor Tantalum
B. Variable Capasitor
1. VARCO (Variable Condensator)
2. Trimmer
[ INDUKTOR ]
*- Air Core
*- Iron Core
*- Ferrite Core
*- Torroidal Core
*- Laminated Core Induction
*- Variable
[ TRANSFORMATOR ]
*- Step-Up
*- Step-Down
*- Autotransformator
*- Autotransformator variabel
*- Transformator isolasi
*- Transformator pulsa
*- Transformator tiga fase
23
KOMPONEN AKTIF
Komponen dari suatu Rangkaian Elektorik yang hanya bisa Berfungsi dan
Bekerja dengan baik bila mendapatkan tegangan dasi sumber Catu Daya.
[ DIODA ]
*- Light Emitting Diode
*- Dioda Foto
*- Dioda Laser
*- Dioda Zener
*- Dioda Bridge
*- Dioda Schottky
[ TRANSISTOR ]
*- Transistor Efek Medan
*- Transistor Bipolar
*- Transistor IGBT
*- Transistor Darlington
*- Transistor Foto
*- Transistor UJT, BJT, JFET
24
*- Transistor IGFET (MOSFET)
*- Transistor HBT, MISFET
*- Transistor VMOSFET, MESFET
*- Transistor HEMT, SCR
[ INTEGRATED CIRCUIT ]
KOMPONEN PENDUKUNG
Komponen yang melengkapi suatu Rangkaian Elektronika yang biasanya
tidak mesti harus ada didalamnya seperti :
*- Konektor
*- Saklar
*- Termistor
*- Kristal
*- Dan lain-lain.
Selain itu terdapat pula Sensor dan Aktuator Elektromekanik
*- Mikrofon
*- Speaker
25
*- Strain Gauge
*- MEMS (Micro Electro Mechanical Systems)
*- Dan lain-lain.
Tiga Jenis Komponen yang mesti sudah dikenal bila ingin belajar Ilmu
Elektronika Dasar. Memang tidak semua komponen bisa disebut karena
jumlahnya sangat banyak. Disini kita bedakan menjadi tiga agar lebih mudah
mengetahui Fungsi masing-masing komponen.
Pertemuan ke -5
SEMIKONDUKTOR
26
Pengertian Semikonduktor adalah suatu benda yang tidak bisa
menghantarkan arus listrik pada suhu yang rendah, semikonduktor hanya
bisa menghantar listrik pada suhu yang tinggi.
Tahuka kalian kenapa pegangan panci atau wajan terbuat dari bahan plastic
atau kayu? Atau mengapa kita menggunakan kain sebagai pelapis ketika
memegang panciyang masih panas? Ya, benar sekali karena bahan-bahan
tersebut tidak dapat atau kurang baik dalam menghantarkan panas sehingga
panas dipanci atau wajan yang sedang digunakan tidak sampai atau terasa
oleh tangan kita.
Bahan-bahan seperti plastic dan kayu disebu tbahan isolator sebaliknya panci
atau wajan dibuat dari bahan-bahan yang mudah menghantarkan panas
seperti baja dan besi agar panas dari kompor sampai kepanci sehingga
makanan menjadi matang. Bahan-bahan seperti baja dan besi disebut bahan
konduktor.
Diantara kegua jenis bahan ini ada bahan atau benda yang kemampuannya
menghantarkan panas berada diantara konduktor dan isolator yang disebut
dengan semikonduktor. Tidak seperti isolator, bahan semikonduktor mampu
menghantarkan panas namun tidak sebaik konduktor. Kita dapat menjadikan
sebuah bahan semikonduktor berfungsi layaknya konduktor dengan cara
memberikan arus tertentu, suhu tertentu, serta tatacara dan persyaratan
tertentu,
27
Dibalik canggihnya berbagai gadget seperti handphone, laptop, televisi dan
kamera ada peran teknologi semikonduktor yang mendukungnya. Berbagai
komponen elektronika yang terdapat pada sebuah perangkat elektronik
dibuat dari bahan semikonduktor. Contohnya seperti diode, transistor dan IC
(Integrated Circuit)
Pemilihan bahan ini karena sifat elektroniknya dapat diatur atau diubah
dengan cara menambahkan sejumlah kecil ketidak murnian atau yang
disebut dopan, Proses penambahan ini disebut dengan doping. Beberapa
contoh dopan yang dapat digunakan untuk merubah sifat elektronik
semikonduktor seprti arsenic, antimony serta indium. Semikonduktor murni
yang telah melalui proses doping dan siap menjadi komponen elektronika
disebut dengan doping dan siap menjadi komponen elektronika disebut
dengan semikonduktor ekstrinsik.
Type – N
28
Struktur Kristal Semikonduktor (Silikon) Tipe N
Type-P
JIka silicon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat
semikonduktor type-p, Untuk mendapatkan silicon type-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalent yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada
pita valensi. Karen ion silicon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada
ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor
yang siap menerima electron. Dengan demikian , kekurangan
elektronmenyebabkan semikonduktor inimenjadi type-p.
DIODA
29
o Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor.
Dioda penyearah
Dioda penyearah adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
30
Dioda Zener.
Tidak semua dioda difungsikan dengan diberi tegangan maju, yaitu tegangan
dengan polaritas yang membuat dioda menjadi menghantar ke satu arah.
Contohnya adalah anoda yang diberi tegangan positif, maka dioda akan
menghantarkan tegangan positif tersebut dan akan muncul di katoda. Atau
katoda yang diberi tegangan negatif. Dioda zener justeru difungsikan dengan
cara diberi tegangan terbalik. Katodanya diberi tegangan positif. Efek dari
pemberian tegangan terbalik ini adalah stabilnya tegangan di antara katoda
dan anodanya. Besarnya tegangan stabil yang dihasilkan oleh diode zener
bermacam-macam, tergantung karakteristik dari tipe diode zener tersebut.
Dioda zener banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian stabilisasi
tegangan DC.
Contoh diode zener : 1N748A (3,9V), 1N823 (6,2V), 1N963 (12V) dan lain-
lain.
Dioda Veractor.
Dioda veractor atau dioda varicap adalah juga dioda yang difungsikan dengan
diberi tegangan terbalik sebagaimana dioda zener. Akan tetapi efek yang
terjadi ketika dioda veractor diberi tegangan terbalik adalah terbentuknya
sebuah kapasitas kecil di antara katoda dan anodanya seolah ia adalah
sebuah kondensator. Besar kapasitas itu tergantung kepada tinggi tegangan
terbalik yang diberikan kepadanya. Semakin tinggi tegangan yang diberikan
akan semakin besar kapasitas yang terbentuk. Dioda veractor banyak
digunakan sebagai pengganti varco (variable-condensator) pada rangkaian-
rangkaian tuning radio dan TV digital. Contoh dioda veractor : MV2109,
BB122, ZC805, ITT210 dan lain-lain.
Dioda Photo.
Adalah dioda yang menghantarkan tegangan ke satu arah apabila pada
badan (body) nya terkena cahaya. Dioda photo dilengkapi sensor cahaya.
Seberapa kuat hantaran dioda ditentukan oleh intensitas cahaya yang jatuh
kepadanya. Dioda ini banyak digunakan pada rangkaian-rangkaian yang
berhubungan dengan cahaya, seperti pengatur cahaya otomatis, saklar peka
cahaya dan lain-lain. Contoh dioda photo : BPX41, C30802, OAP12, dan lain-
lain.
31
mempunyai karakteristik menghantarkan tegangan pada tinggi tegangan
yang bermacam-macam, tergantung tipenya. Ia digunakan pada rangkaian-
rangkaian proteksi tegangan lebih, switch peka tegangan dan lain-lain.
Dioda ini adalah dioda yang paling langka dan paling sulit didapatkan di
pasaran umum.
Dioda Schottky.
Sebenarnya dioda schottky adalah dioda penyearah sebagaimana diode
power rectifier. Namun ia mempunyai kelebihan karena mempunyai
tegangan jatuh maju (VFD) yang sangat kecil. Umumnya dioda power
rectifier silikon mempunyai VFD antara 0,65 sampai 1,2V. Dioda schottky
mempunyai VFD yang sangat kecil bahkan nyaris nol. Karena itu ia sangat
ideal diterapkan pada rangkaian-rangkaian dengan suplai tegangan rendah (3
sampai 5V) karena tegangan “hilang” yang menjadi VFD dioda sangat
diminimalisir. Pada rangkaian dengan suplai tegangan rendah (misalnya 3V)
kehilangan tegangan sebesar 1V saja sudah sangat berarti dan bisa sangat
mempengaruhi kinerja rangkaian.
Contoh dioda schottky : 18TQ045, 1N5818, 20L15T dan lain-lain.
LED.
LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode. Ketika LED diberi tegangan
maju, arus yang mengalir padanya menyebabkan terjadinya emisi cahaya.
LED masih termasuk keluarga dioda, karena itu ia juga bisa digunakan
sebagai penyearah dari AC ke DC (dalam taraf rendah). Tetapi LED lebih
difungsikan sebagai penghasil cahaya daripada sebagai dioda penyearah.
Cahaya yang dihasilkan LED bisa bermacam-macam warna, tergantung
bahan pembuatannya dan intensitas cahaya yang dihasilkan LED tergantung
seberapa besar tegangan yang diberikan kepadanya. Setiap LED mempunyai
tegangan jatuh maju yang bervariasi dan tidak boleh dilampaui. LED untuk
indikator (warna merah, kuning, hijau) mempunyai tegangan jatuh maju
antara 1,2 sampai 1,7V. LED yang mengeluarkan cahaya infra merah (LED
untuk remote-control) mempunyai tegangan jatuh maju sekitar 3V.
Sedangkan LED untuk penerangan (lampu) mempunyai tegangan jatuh maju
antara 3 sampai 4V. LED lampu tertentu bahkan mempunyai tegangan jatuh
maju hingga 12V atau lebih. Contoh LED : CQY26 (LED merah), CQY28 (LED
hijau), CQY29 (LED kuning), CQY50, GAL10 (LED infra merah).
SCR.
SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier. SCR atau sering
disebut juga dengan thyristor adalah penyearah dari bahan silikon yang
mempunyai pintu kontrol yang disebut dengan “gate” (G). Meskipun
(misalnya) anodanya diberi tegangan maju, tegangan itu tidak akan
dihantarkan oleh SCR sehingga muncul di katodanya, kecuali jika pada gate-
nya diberikan tegangan. Seberapa besar tegangan yang dihantarkan oleh
SCR tergantung level tegangan yang diberikan kepada gate. SCR sering
digunakan pada rangkaian-rangkaian konversi daya (inverter daya tinggi),
pengisi baterai otomatis, bagian akhir output vertikal pada rangkaian TV
lama dan lain-lain. Contoh SCR : BT109, FOR3G, TIC106, 2N1595 dan lain-
lain.
Simbol Dioda
32
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa Dioda merupakan komponen
Elektronika aktif yang terdiri dari 2 tipe bahan yaitu bahan tipe-p dan tipe-n :
JENIS-JENIS DIODA
33
Ringkasan
Area PN Junction dari Dioda Junction memiliki karakteristik penting sebagai
berikut:
Kita juga telah melihat di atas bahwa dioda adalah dua perangkat terminal
non linier yang karakteristik intinya adalah polaritas tergantung pada
polaritas tegangan yang diberikan, VD dioda adalah Bias Maju(Forward
Biased), VD > 0 atau Bias Mundur (Reverse Biased), VD < 0.
34
Pada tutorial selanjutnya tentang Dioda, kita akan melihat dioda sinyal kecil
yang terkadang disebut dioda switching yang biasa digunakan pada
rangkaian elektronik umum.
Juga pada tutorial selanjutnya kita akan melihat kurva karakteristik dan
parameter arus statis Signal Diode.
Dioda ditemukan oleh J.A Fleming pada tahun 1904, seorang ilmuwan dari
inggris (1849-1945). Mungkin bagi anda seorang yang hobby dengan
elektronika atau seorang sarjana elektro, mungkin anda sudah sangat
familiar dengan komponen elektronika yang namanya dioda. Bahkan untuk
memahami cara kerjanya mungkin sangat mudah sekali bagi anda. Dioda
adalah salah satu komponen yang sangat sering digunakan seperti halnya
resistor dan kapasitor. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan
sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang
mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan
menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup. Atau untuk bisa lebih
mengetahui prinsip kerja dioda, berikut saya kan membahasnya.
35
Gambar simbol dioda
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan
dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga
sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai
katoda (kaki negative = N).
stuktur diode
Di atas merupakan gambar dari struktur dioda untuk pertama kalinya. Plate
dirancang mengelilingi katoda, didalam katoda ditanam sebuah heater,
dimana pada saat katoda dipanaskan maka, electron yang ada pada katoda
akan bergerak menuju plate.
36
Gambar dioda bias maju
Gambar di atas merupakan gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias
maju. Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut sebagai
lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini terjadi proses
keseimbangan hole dan electron. Secara sederhana cara kerja dioda pada
saat diberi bias maju adalah sebagai berikut, pada saat dioda diberi bias
maju, maka electron akan bergerak dari terminal negative batere menuju
terminal positif batere (berkebalikan dengan arah arus listrik). Elektron yang
mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan membuat electron yang ada
pada katoda akan bergerak menuju anoda dan membuat depletion layer akan
terisi penuh oleh electron, sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai
kawat yang tersambung.
Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak
dari terminal negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada kondisi
ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron
pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi
pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada
bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat
tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.
1. Silicon, tegangan yang jatuh pada saat bias maju adalah 0,7 volt.
2. Germanium, tegangan yang jatuh pada saat bias maju adalah 0,3 volt
37
Pertemuan ke -6
Thyristor
Karakteristik Thyristor
Pada daerah I, thyristor sama seperti diode, dimana pada keadaan ini tidak
ada arus yang mengalir sampai dicapainya batas tegangan tembus (Vr). Pada
daerah II terlihat bahwa arus tetap tidak akan mengalir sampai dicapainya
38
batas tegangan penyalaan (Vbo). Apabila tegangan mencapai tegangan
penyalaan, maka tiba – tiba tegangan akan jatuh menjadi kecil dan ada arus
mengalir. Pada saat ini thyristor mulai konduksi dan ini adalah merupakan
daerah III. Arus yang terjadi pada saat thyristor konduksi, dapat disebut
sebagai arus genggam (IH = Holding Current). Arus IH ini cukup kecil yaitu
dalam orde miliampere. Untuk membuat thyristor kembali off, dapat
dilakukan dengan menurunkan arus thyristor tersebut dibawah arus
genggamnya (IH) dan selanjutnya diberikan tegangan penyalaan.
Konstruksi Thyristor
Pada thyristor konstruksi P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks
dibanding transistor bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan
sebagai saklar (switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan
seperti halnya transistor.
Konstruksi Thyristor
39
NPN yang tersambung pada masingmasing kolektor dan base. Jika
divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan Q2, maka konstruksi thyristor ini
dapat diperlihatkan seperti pada gambar berikut.
Jika misalnya ada arus sebesar Ib yang mengalir pada base transistor Q2,
maka akan ada arus Ic yang mengalir pada kolektor Q2. Arus kolektor ini
merupakan arus base Ib pada transistor Q1, sehingga akan muncul
penguatan pada pada arus kolektor transistor Q1. Arus kolektor transistor Q1
tdak lain adalah arus base bagi transistor Q2. Demikian seterusnya sehingga
makin lama sambungan PN dari thyristor ini di bagian tengah akan mengecil
dan hilang. Tertinggal hanyalah lapisan P dan N dibagian luar.
Jika keadaan ini tercapai, maka konstruksi yang demikian todak lain adalah
konstruksi dioda PN (anoda-katoda) yang sudah dikenal. Pada saat yang
demikian, disebut bahwa thyristor dalam keadaan ON dan dapat mengalirkan
arus dari anoda menuju katoda seperti layaknya sebuah dioda.
40
Pemberian Tegangan Pada Thyristor
Bagaimana kalau pada thyristor ini kita beri beban lampu dc dan diberi suplai
tegangan dari nol sampai tegangan tertentu seperti pada gambar diatas. Apa
yang terjadi pada lampu ketika tegangan dinaikkan dari nol. Ya betul, tentu
saja lampu akan tetap padam karena lapisan N-P yang ada ditengah akan
mendapatkan reversebias (teori dioda). Pada saat ini disebut thyristor dalam
keadaan OFF karena tidak ada arus yang bisa mengalir atau sangat kecil
sekali. Arus tidak dapat mengalir sampai pada suatu tegangan reverse-bias
tertentu yang menyebabkan sambungan NP ini jenuh dan hilang. Tegangan
ini disebut tegangan breakdown dan pada saat itu arus mulai dapat mengalir
melewati thyristor sebagaimana dioda umumnya. Pada thyristor tegangan ini
disebut tegangan breakover Vbo thyristor.
Jenis-Jenis Thyristor
41
SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai
fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron.
Sebagai pengendalinya adalah gate (G).
TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik)
adalah sebuah komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR
yang disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan
bersama. Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor.
Pertemuan ke -7
1. Flip-flop
2. Gerbang Logika (Logic Gate)
3. Timer
4. Counter
5. Multiplexer
42
6. Clculator
7. Memory
8. Clock
9. Microprocessor
10. Microcontroller
IC Analog
IC Analog adalah IC yang beroperasi pada sinyal yang berbentuk gelombang
kontinyu. Contoh IC jenis Analog ini seperti IC Penguat daya, IC Penguat
sinyal, IC Regulator Tegangan, IC Multiplier dan IC Op-Amp.
IC Digital
IC Digital adalah IC yang beroperasi pada sinyal digital yaitu sinyal yang
hanya memiliki 2 level yakni “Tinggi” dan “Rendah” atau dilambangkan
43
dengan kode Binary “1” dan “0”. Contoh IC Digital seperti IC Mikroprosesor,
IC Flip-flip, IC Counter, IC Memory, IC Multiplexer dan IC Mikrocontroller.
Small-scale integration atau IC SSI adalah IC yang berskala kecil yaitu hanya
terdiri dari beberapa Transistor didalamnya.
Medium-scale integration (MSI) ini terdiri dari ratusan Transistor dalam sebuah
kemasan IC. IC yang berskala Menengah ini dikembangkan pada tahun 1960-an
dan lebih ekonomis jika dibanding dengan IC Small-scale integration (SSI).
Large-scale integration atau LSI adalah IC yang terdiri dari ribuan Transistor
didalamnya. IC Mikroprosesor pertama yang dikembangkan untuk Kalkulator
dikembangkan pada tahun 1970-an memiliki kurang dari 4000 buah Transistor.
Very large-scale integration atau disingkat dengan IC VLSI adalah IC yang terdiri
dari puluhan ribu hingga ratusan ribu transistor didalam kemasannya. IC yang
berskala sangat besar ini dikembangkan mulai tahun 1980-an.
Ultra large-scale integration (ULSI) adalah IC yang terdiri dari lebih dari 1 juta
Transistor didalammnya.
44
IC Monolitik (Monolithic IC)
Thin Film IC dan Thick Film IC relatif lebih besar dari IC Monolitik. Hal ini
dikarenakan hanya komponen pasif (resistor dan kapasitor) yang dapat
diintegrasikan pada wafer IC sedangkan komponen aktif seperti Transistor dan
Dioda tidak dapat diintegrasikan dan harus dihubungkan secara terpisah yang
membentuk rangkaian tersendiri di dalam kemasan IC.
Thin Film IC dan Thick Film IC memiliki karakteristik dan bentuk yang hampir
sama, perbedaannya hanya terletak pada proses pembentukan komponen
pasifnya. Thin Film IC menggunakan teknik penguapan atau teknik katoda-
sputtering sedangkan Thick Film IC menggunak teknik Sablon.
Seperti namanya, IC Hybrid atau IC Multi-chip ini terbuat dari sejumlah chip
yang dihubungkan menjadi satu sirkuit terintegrasi. IC jenis ini biasanya
digunakan dalam rangkaian Penguat (Amplifier) yang berdaya tinggi mulai 5W
hingga lebih dari 50W. Kinerja IC Hybrid ini lebih baik dibanding dengan IC
Monolitik.
45
E. Pengelompokan IC berdasarkan Fungsi umumnya
Pertemuan ke -8
MID TEST
Pertemuan ke -9
menjelaskan secara singkat fungsi dari tipe IC berikut ini:
- Transistor Transistor Logic (TTL)
- Emitter Coupled Logic (ECL)
- Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS)
- Erasable Programmable Read-Only Memory (EP-ROM)
- Random Access Memory (RAM)
- Central Processing UNIT (CPU)
Pertemuan ke - 10
46
listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature
Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V
2A.
Dibawah ini adalah gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering
ditemukan di Rangkaian Elektronika.
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
47
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah
kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila
Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet
yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya
(NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak
terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke
posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin
ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif
kecil.
48
Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak
(Contact)
Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan
Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw)
ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelas mengenai Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan
Throw, silakan lihat gambar dibawah ini :
49
Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay
Kontrol Sekuensial
Monitoring Plant
Fungsi Khusus
CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika
dibandingkan dengan PLC.
50
Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda
kerja, moulding dan sebagainya.
a)Feedback control
Feedback control adalah kendali dengan umpan balik, contoh untuk feedback
control adalah cerita mengenai seorang ayah yang meminta anaknya untuk
memutar antenna agar mendapatkan hasil gambar TV yang berkualitas.
Kemudian seseorang yang mengendarai mobil dengan kecepatan tertentu,
pada saat orang tersebut menginjak pedal gas dia akan memperhatikan
speedometer apabila dia melebihi batas kecepatan tertentu dia akan
melambatkan kendaraan, sebaliknya apabila terlalu pelan dia akan
menambah kecepatan dengan menekan pedal gas lebih dalam.
b)Sequence Control
Sequence control merupakan control yang diberikan berdasarkan serangkaian
proses yang berjalan/berdasarkan urutan tertentu. Contohnya adalah apabila
kita meminta seseorang memasak telor goreng, mula-mula dia akan
menyalakan kompor, setelah selesai dia akan menuangkan minyak ke wajan,
setelah panas cukup, dia kemudian mulai menggoreng telur dan memberikan
bumbu tertentu hingga akhirnya matang, kemudian dia akan menaruhnya
diatas piring, mematikan kompor lalu menghidangkannya. Cerita tadi
merupakan contoh langsung bentuk sequence/urutan proses. Di system
control listrik misalnya kita ingin menyalakan motor 3 detik setelah main
switch telah ditekan, hal semacam ini juga merupakan sequence control.
51
1. SEQUENCE CONTROL INSTRUMENT
Ada beberapa elemen yang menyusun relay sequence control, yaitu :
- Normally Open (kontak yang pada saat belum aktif tidak menyambung)
- Normally Close (kontak yang pada saat belum aktif menyambung)
(untuk materi mengenai NO dan NC lebih jelas silahkan baca normally close dan
normally open dalam sistem kontrol )
PERTEMUAN 11
52
KARAKTERISTIK PNP TRANSISTOR
Transistor PNP Bipolar, Transistor Positif-Negatif-Positif. Lapisan material N-
Negatif diantara dua Lapisan P-Positif. Tiga terminal Basis (B), Kolektor (C)
dan Emitor (E) dan menghubungkan transistor ke papan sirkuit.
Perangkat yang dikontrol sejumlah kecil arus Basis dikendalikan baik Emitor
dan arus Kolektor. Transistor PNP memiliki dua Dioda Kristal. Sisi kiri sebagai
Diode Emitor-Base dan sisi kanan Dioda Kolektor-Base.
53
Polaritas Transistor PNP dibalik berarti "Tenggelam" arus ke Basis sebagai
lawan dari Transistor NPN berarti "Sumber" melalui Basisnya. Perbedaan
dua jenis transistor adalah Lubang Pembawa penting untuk Transistor PNP,
sedangkan Elektron adalah pembawa penting untuk Transistor NPN.
Transistor PNP menggunakan Arus Basis Kecil dan Tegangan Basis Negatif
untuk mengendalikan Arus Emitor-Kolektor yang jauh lebih besar. Dengan
kata lain, Emitter lebih Positif terhadap Basis sehubungan dengan Kolektor.
Untuk menyebabkan Arus Base mengalir dalam transistor PNP, Base harus
lebih Negatif daripada Emitter (Arus meninggalkan Basis) sekitar 0,7 volt
(Silikon) atau 0,3 volt (Germanium). Rumus untuk menghitung Basis
Resistor, Arus basis atau Arus Kolektor sama dengan Transistor NPN yang
setara.
54
Perbedaan mendasar antara Transistor NPN dan Transistor PNP adalah Bias
yang tepat dari Persimpangan Transistor sebagai arah arus dan kutub
tegangan selalu berlawanan satu sama lain. Jadi untuk rangkaian di atas: Ic
= Ie - Ib sebagai arus harus meninggalkan Base.
Saklar Semikonduktor
Transistor PNP dapat menggantikan Transistor NPN di sebagian besar sirkuit
elektronik, satu-satunya perbedaan adalah polaritas tegangan, dan arah
aliran arus. Transistor PNP juga dapat digunakan sebagai Perangkat
Switching.
Transistor Matching
Memiliki Transistor PNP, ketika banyak Transistor NPN tersedia dapat
digunakan sebagai Penguat atau Solid-State Switch. Memiliki dua jenis
Transistor "PNP" dan"NPN", menjadi keuntungan ketika merancang
rangkaian penguat daya seperti"Penguat Kelas B".
55
Penguat Kelas-B menggunakan “Complementary” atau “Matched Pair”
(PNP dan satu NPN terhubung bersama) dalam tahap Output atau Rangkaian
KontrolMotor H-Bridge, bila ingin mengontrol Aliran Arus secara merata
melalui Motor di kedua arah pada waktu yang berbeda untuk gerakan Maju
dan Mundur.
Sepasang Transistor NPN dan PNP sesuai dengan karakteristik identik satu
sama lain disebut Transistor Complementary
➤ TIP3055 (NPN Transistor)
➤ TIP2955 (PNP Transistor)
Contoh Transistor Daya Silikon Komplementer atau pasangan yang cocok.
Keduanya memiliki Gain Arus DC, Beta (Ic/Ib) yang dicocokkan hingga 10%
dan Arus Kolektor tinggi 15A, ideal untuk Kontrol Motor atau Aplikasi Robotik.
56
Konstruksi dan Tegangan terminal transistor NPN Bipolar
Tegangan antara Base dan Emitter (VBE), Positif di Base dan Negatif pada
Emitter karena untuk transistor NPN, terminal Base selalu Positif sehubungan
Emitter. Tegangan pasokan Kolektor Positif sehubungan Emitter (VCE).
Menjadikan Kolektor selalu lebih Positif sehubungan Base dan Emitter.
57
Transistor NPN pergerakan pembawa Arus Negatif (Elektron) melalui
wilayah Basis yang merupakan aksi transistor, karena elektron menyediakan
hubungan antara sirkuit Collector dan Emitter. Hubungan antara rangkaian
Input dan Output, Fitur aksi transistor karena transistor yang memperkuat
properti berasal dari kontrol konsekuen yang diberikan oleh Base pada
Collector ke Emitter.
Arus transistor dalam transistor NPN bipolar adalah rasio dari dua arus ini
(Ic/ Ib), disebut Gain Arus DC dan simbol dari HFE atau sekarang Beta
(β). Nilai β hingga 200 untuk transistor standar, Rasio antara Ic dan Ib
menjadi penguat ketika digunakan diwilayah aktif karena Ib menyediakan
Input dan Ic Output.
58
Konfigurasi Common Emitter
Sebagai Penguat Kelas A
Salah satu Terminal Base Bias untuk Bias Maju Persimpangan Base-
Emitor. Hasilnya transistor beroperasi diantara daerah Cut-Off dan Saturasi,
sehingga memungkinkan penguat transistor secara akurat mereproduksi
bagian Positif dan Negatif dari Sinyal Input AC.
59
Konfigurasi Emitor dikenal Kurva Karakteristik Keluaran, menghubungkan
arus kolektor output, (Ic) ke tegangan kolektor, (Vce) ketika nilai-nilai yang
berbeda dari arus Base, (Ib). Kurva karakteristik output diterapkan pada
transistor untuk transistor dengan nilai β yang sama.
60
PERTEMUAN 12
61
➥ MOS Turn-Off Thyristors (MTO)
➥ Emitter Turn-Off Thyristors (ETO)
➥ Integrated Gate-Commutated Thyristors (IGCT)
➥ MOS–Controlled Thyristors (MCT)
➥ Static Induction Thyristors (SITH)
➤ Bidirectional Control Thyristors
➥ Bidirectional Triode Thyristors (TRIAC)
➥ DIode Alternating Current (DIAC)
➥ Bidirectional Phase-Controlled Thyristors (BCT)
➥ Unijunction transistor (UJT)
➥ Gate Assisted Turn-Off Thyristor (GATT)
➥ Light Triggered Thyristor (LTT)
➥ SIlicon Diode Alternating Current (SIDAC)
➥ Breakover Diode (BOD)
➥ Base Resistance Controlled Thyristor (BRT)
➥ Light Activated Semiconducting Switch (LASS)
62
Tegangan VT on-state bervariasi sekitar 1.15V - 2.5V tergantung
arus. Tersedia hingga 5-6 kV dan arus maksimum 4-6 kV. Karena biaya
rendah, efisiensi tinggi, kekasaran, dan kemampuan tegangan dan arus yang
tinggi.
Fitur
Umpan balik positif - perangkat Latching
Perangkat pembawa minoritas
Injeksi ganda mengarah ke resistansi yang sangat rendah, sehingga
Tegangan maju yang rendah turun pada perangkat tegangan sangat tinggi
Tidak bisa aktif dimatikan oleh kontrol gerbang
Sakelar dua-kuadran dua arah tegangan
Perangkat 5kV- 6kV, 1kA - 2 kA
Aplikasi
Line Commutated Converters
DC Motors Drives
AC/DC Static Switches
SVC – Static Var Compensator
Pada Arus dan Tegangan yang tinggi, kemampuan Thyristor untuk menahan
Wave-Front curam, Pulsa arus tinggi (Kemampuan di/dt) sering terbukti
menjadi faktor pembatas utama dalam aplikasinya.
63
Karakteristik ditentukan oleh suhu sambungan seketika. Bahwa pemanasan
lokal diminimalkan. Masalah diperparah oleh peningkatan disipasi yang
dihasilkan dari masa hidup lebih rendah, yang diperlukan untuk mencapai
waktu turn-off yang singkat.
Misalnya
DC choppers, inverter bermutasi paksa dan Inverter Resonansi. Thyristor ini
dikenal sebagaiThyristor Inverter. Penurunan maju ke depan bervariasi
kira-kira sebagai fungsi invers dari waktu Turn-Off.
Thyristor ini memiliki dv/dt tinggi biasanya 1000 V / µs dan di / dt dari 1000
A / µs. Cepat Turn-Off dan tinggi di/dt mengurangi ukuran dan berat
komponen sirkuit Reaktif. Tegangan On-State dari 1800-V, 2200-A thyristor
biasanya 1,7 V.
Aplikasi
DC–DC Converters for Small Power Drives
Converters for Resistive Welding
Forced Commutated inverters
Induction Heating
64
Matikan waktu ASCR jauh lebih pendek daripada SCR, biasanya 3 hingga 5
µs. Karena peralihan cepat; ASCR cocok dalam inverter dan karenanya
disebut juga sebagai Inverter Thyristor.
Selama pemulihan balik sementara aliran arus balik menyebabkan lubang
untuk disuntikkan melintasi persimpangan J2 dari daerah p2 ke daerah n1.
Lubang ini harus menghilang, terutama oleh rekombinasi, sebelum
persimpangan J2, yang merupakan persimpangan yang bertanggung jawab untuk
memblokir tegangan ke depan, memulihkan kemampuan nya.
Aplikasi
Frequency converters
Induction heating
Resistive welding, electrical heating
DC motors control
Forced commutated inverters
Asynchronous drives
Battery Charging equipment
LASCR menawarkan isolasi listrik lengkap antara sumber pemicu cahaya dan
perangkat switching dari konverter daya, yang mengapung pada potensi setinggi
beberapa ratus kilovolt. Karena kemampuan isolasi listrik, LASCR digunakan dalam
aplikasi tegangan tinggi dan arus tinggi.
Contoh
Transmisi HVDC dan daya reaktif statis atau kompensasi VAR. Peringkat tegangan
dari LASCR bisa setinggi 4 kV pada 1500A dengan kekuatan pemicu cahaya kurang
dari 100 mW. Karena energi turn-on yang rendah ini, beberapa gerbang penguatan
bergradasi secara lateral diintegrasikan untuk mencapai kenaikan arus awal
65
Sederhana terbatas pada 300A/μs. Yang khas di/dt adalah 250 A/µs dan dv/dt bisa
setinggi 2000 V/µs.
Aplikasi
HVDC Transmission Equipment
Reactive Power Compensators
High Voltage Drives
High Power Pulse Generators
FET–Controlled Thyristors (FET-CTH)
Memicu arus Thyristor utama dihasilkan secara Internal. Karena kebutuhan drive
perangkat tegangan yang dikendalikan dari SCR.
66
Aplikasi
RCT melakukan aplikasi thyristor di inverter frekuensi dan penukar, digunakan di
pengendali AC dengan mengguna kan Sirkuit Snubbers.
Keuntungan
Kekompakan konverter diperoleh karena inbuilt diode.
Efek induktansi loop yang tidak diinginkan dihilangkan.
Transien tegangan balik yang tidak diinginkan akan berkurang
yang menghasilkan pergantian yang lebih baik.
Aplikasi
DC Drives for Traction Applications
High Power Choppers and Inverters
➤ Solid State Relay (SSR)
Jenis khusus perangkat semikonduktor daya tinggi adalah GTO (Gerbang Turn-Off
Thyristor). Terminal gerbang mengontrol saklar untuk AKTIF dan NONAKTIF.
67
Jika tegangan Pulsa Positif diterapkan antara katoda dan terminal Gerbang, maka
perangkat akan AKTIF. Katoda dan terminal gerbang sebagai persimpangan PN dan
ada tegangan kecil relatif antara terminal. Ini tidak dapat diandalkan sebagai SCR.
Untuk meningkatkan keandalan, harus mempertahankan sedikit arus gerbang positif.
Jika tegangan Pulsa Negatif diterapkan antara gerbang dan terminal Katoda,
perangkat akan NONAKTIF. Menginduksi tegangan gerbang katoda beberapa arus
maju, yang pada gilirannya menyebabkan arus maju dapat jatuh dan secara
otomatis GTO akan bertransisi ke kondisi pemblokiran.
Aplikasi
Drive motor kecepatan variabel
Inverter dan traksi daya tinggi
Dua alasan utama untuk penggerak kecepatan yang dapat disesuaikan adalah
percakapan dan kontrol energi proses. Dan memberikan operasi yang lebih mulus.
Frekuensi tinggi melakukan pembalikan GTO dalam aplikasi ini.
68
Jika gerbang 2 diterapkan dengan beberapa tegangan positif dan akan
MENGAKTIFKAN MOSFET yang dihubungkan secara seri dengan terminal katoda
thyristor PNPN. MOSFET yang terhubung ke terminal gerbang thyristor akan mati
saat kita menerapkan tegangan positif ke gerbang 1.
Aplikasi
Perangkat ETO digunakan untuk pembatas arus gangguan dan pemutus sirkuit Solid-
State karena interupsi kemampuannya yang tinggi, Kecepatan Switching yang cepat,
struktur yang kompak dan kehilangan konduksi yang rendah.
69
TURN-ON
ETO DIAKTIFKAN dengan menerapkan tegangan positif ke gerbang, gerbang 1 dan
gerbang 2. Ketika tegangan positif diterapkan ke gerbang 2, ternyata pada MOSFET
yang dihubungkan secara seri dengan terminal katoda struktur thyristor PNPN.
Tegangan positif yang diterapkan ke gerbang 1 mematikan MOSFET yang terhubung
ke terminal gerbang Thyristor.
TURN-OFF
Ketika sinyal tegangan negatif turn-off diterapkan ke MOSFET terhubung ke katoda,
itu mematikan dan mentransfer semua arus dari katoda (N-emitor dari transistor
NPN di thyristor) ke gerbang basis melalui MOSFET terhubung ke gerbang dari
thyristor. Ini menghentikan proses pelekatan regeneratif dan menghasilkan
perputaran yang cepat.
Mirip dengan GTO, ETO memiliki ekor Turn-Off yang panjang. Akhir Turn-
Off danTurn-On berikutnya harus menunggu sampai muatan sisa pada sisi anode
dihamburkan melalui proses Rekombinasi.
Perangkat semikonduktor daya, yang digunakan untuk beralih arus listrik dalam
peralatan industri.
70
Thyristor Gerbang Turn-Off (GTO). Dikembangkan oleh Mitsubishi dan ABB. Seperti
Thyristor GTO, IGCT adalah sakelar daya yang sepenuhnya dapat dikontrol, yang
berarti dapat dinyalakan dan dimatikan oleh terminal kontrolnya (gerbang). Gerbang
drive elektronik terintegrasi dengan perangkat Thyristor.
IGCT - Tipe khusus thyristor yang mirip dengan Gerbang Turn-Off Thyristor (GTO).
Dapat dihidupkan dan dimatikan oleh sinyal gerbang, memiliki kerugian konduksi
yang lebih rendah dibandingkan dengan GTO, dan menahan tingkat kenaikan
tegangan lebih tinggi (dv/dt), sehingga tidak ada snubber diperlukan disebagian
Aplikasi.
MOS–Controlled Thyristors (MCT)
Thyristor MOS-dikendalikan (MCT) menambahkan kecepatan untuk beralih daya.
Mirip dengan Thyogor Gerbang Turn-Off (GTO), kekuatan drive jauh lebih sedikit
untuk mematikan MCT karena arus kecil mengalir ke gerbang.
Menangani 100 A pada 1.000 V dengan mematikan waktu di bawah 2 mdetik dan
waktu pengaktifan 200 nsec. Memiliki tegangan penahan rendah. dikontrol Voltase.
MCT serupa dalam operasi Thyristor GTO, tetapi memiliki gerbang terisolasi tegangan
terkendali. Memiliki dua MOSFET tipe konduktivitas yang berlawanan di sirkuit.
Satu untuk Turn-On dan Turn-Off. Thyristor dengan hanya satu MOSFET di sirkuit,
yang hanya dapat dihidupkan (SCR normal), disebut Thyristor MOS-Gated.
71
Thyristor yang dikendalikan MOSFET Tegangan positif pada terminal gerbang
sehubungan dengan katoda mengubah thyristor pada keadaan.
Tegangan Negatif terminal gerbang sehubungan dengan anoda, yang dekat dengan
tegangan katoda selama keadaan nyala, mengubah thyristor menjadi mati.
Memiliki kebisingan rendah, distorsi rendah, kemampuan daya frekuensi audio yang
tinggi. Waktu Turn-On dan Turn-Off sangat singkat, biasanya 0,25 mikrodetik.
Teknologi listrik berdenyut mencakup teknik pulsa berdaya tinggi cepat, digunakan
dalam akselerator partikel, sumber plasma, laser gas berdenyut, sumber cahaya
panjang gelombang pendek.
72
Thyristor digunakan sebagai katup arus fase yang dikendalikan untuk konversi AC ke
DC dan sebaliknya, beroperasi pada frekuensi rendah (paling sering di sekitar
frekuensi saluran AC). Dalam keadaan konduksi, thyristor memiliki kerugian yang
sangat rendah, menjadikannya alat yang menarik untuk secara efisien
mengendalikan arus dan energi yang sangat tinggi.
Bi-Directional Thyristor
Sebagai TRIAC untuk arus bolak-balik adalah perangkat yang melakukan arus dua
arah. Baik positif atau negatif dapat mengaktifkan aliran dan aktif elektroda
gerbangnya.
Setelah perangkat dipicu, kemudian berhenti melakukan jika nilai turun dari nilai
ambang yang dikenal sebagaiHolding Current.
UniJunction Transistor (UJT)
Programmable Unijunction Transistor (PUT)
Silicon Controlled Switch (SCS)
73
Breakover Diode (BOD)
Base Resistance Controlled Thyristor (BRT)
Light Activated Semiconducting Switch (LASS)
Silicon Unilateral Switch (SUS)
Gerbang AND
74
GERBANG TRANSISTOR-TRANSISTOR
LOGIC (TTL)
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, siswa dapat :
a. Mengenal dasar-dasar logika, operasi-operasi yang berlaku dan teknik matematis
yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan logika.
b. Memahami tabel kebenaran gerbang logika
c. Mengidentifikasi kemasan IC dan penomeran pin yang digunakan
d. Menerapkan gerbang logika ke dalam bentuk hardware (IC / Integrated Circuits)
2. Materi
a. Operasi-operasi logika dasar
b. Tabel kebenaran
c. Gerbang-gerbang logika (Logic Gates)
d. Sekilas tentang IC TTL
3. Teori
Gerbang digit dikenal pula sebagai perangkat digit atau sebagai perangkat
logika (logic device). Perangkat ini memiliki satu atau lebih masukan dan satu
keluaran. Masing-masing masukan (input) atau keluaran (output) hanya mengenal
dua keadaan logika, yaitu logika '0' (nol, rendah) atau logika '1' (satu, tinggi) yang
oleh perangkat logika, '0' direpresentasikan dengan tegangan 0 sampai 0,7 Volt DC
(Direct Current, arus searah), sedangkan logika '1' diwakili oleh tegangan DC
setinggi 3,5 sampai 5 Volt untuk jenis perangkat logika IC TTL (Integrated Circuit
Transistor-Transistor Logic) dan 3,5 sampai 15 Volt untuk jenis perangkat IC CMOS
(Integrated Circuit Complementary Metal Oxyde Semiconductor).
Transistor-transistor Logic (TTL) merupakan kelas digital sirkuit dibangun dari
Transistor, dan resistor. Disebut transistor-transistor logika karena fungsi logika
(misalnya, AND, NAND,NOR) dilakukan oleh Transistor. Ada banyak sirkuit terpadu
dengan teknologi TTL. Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi seperti komputer,
kontrol industri, peralatan dan instrumentasi tes, synthesizers, dll.
75
F - Fast (faster than normal Schottky, similar to AS)
CMOS
C - CMOS 4-15V operation similar to 4000 series
HC - High speed CMOS, similar performance to LS, 12nS
HCT - High speed, compatible logic levels to bipolar parts
AC - Advanced CMOS, performance generally between S and F
AHC - Advanced High-Speed CMOS, three times as fast as HC
ALVC - Low voltage - 1.65 to 3.3V, tpd 2nS
AUC - Low voltage - 0.8 to 2.7V, tpd<1.9ns@1.8v
FC - Fast CMOS, performance similar to F
LCX - CMOS with 3V supply and 5V tolerant inputs
LVC - Low voltage - 1.65 to 3.3V and 5V tolerant inputs, tpd<5.5ns@3.3v,>
LVQ - Low voltage - 3.3V
LVX - Low voltage - 3.3V with 5V tolerant inputs
VHC - Very High Speed CMOS - 'S' performance in CMOS technology and
power
G - Super high speeds at more than 1 GHz, 1.65V to 3.3V and 5V tolerant
inputs, tpd 1nS (Produced by Potato Semiconductor)
BiCMOS
BCT - BiCMOS, TTL compatible input thresholds, used for buffers
ABT - Advanced BiCMOS, TTL compatible input thresholds, faster than ACT
and BCT
76
ECL ditemukan oleh Hannon S. Yourke pada tahun 1956[6]. Aslinya disebut logika
pengendali arus. Ini digunakan pada komputer Stretch, IBM 7090, dan IBM 7094
CMOS atau nama penuhnya (Complementary Metal Oxide Semiconductor)
adalah jenis teknologi litar bersepadu. Istilah ini sering digunakan untuk
merujuk kepada sesebuah cip bertenaga bateri yang ditemui di banyak
komputer peribadi yang menyimpan beberapa maklumat asas termasuk
tarikh, masa dan tetapan sistem konfigurasi yang diperlukan oleh sistem
input/output (BIOS) untuk mengawal komputer. CMOS juga berfungsi
sebagai RAM (Random Access Memory) yang berukuran kecil 64 byte
digunakan untuk menyimpan tetapan BIOS sewaktu komputer dimatikan.
FUNGSI CMOS ?
Fungsi CMOS
Complementary metal–oxide–semiconductor (CMOS) atau
semikonduktor–oksida–logam komplementer, adalah sebuah jenis utama dari
rangkaian terintegrasi. Teknologi CMOS digunakan di mikroprosesor,
pengontrol mikro, RAM statis, dan sirkuit logika digital lainnya. Teknologi
CMOS juga digunakan dalam banyak sirkuit analog, seperti sensor gambar,
pengubah data, dan trimancar terintegrasi untuk berbagai jenis
komunikasi. Frank Wanlass berhasil mematenkan CMOS pada tahun 1967
(US Patent 3,356,858).
CMOS juga sering disebut complementary-symmetry metal–oxide–
semiconductor or COSMOS (semikonduktor–logam–oksida komplementer-
simetris). Kata komplementer-simetris merujuk pada kenyataan bahwa
biasanya desain digital berbasis CMOS menggunakan pasangan
komplementer dan simetris dari MOSFET semikonduktor tipe-p dan
semikonduktor tipe-n untuk fungsi logika.
77
KETENTUAN PENTING RESISTOR
Istilah dan Ketentuan yang penting dan perlu diskusikan sebelum masuk ke Jenis
Resistor. Perlu diperkenal kan dengan istilah pada tahap ini dan dapat memahaminya
ketika kita melangkah lebih jauh.
RESISTANSI
Perlawanan / Oposisi yang ditawarkan terhadap aliran arus listrik.
Ketika arus listrik satu Ampere melewati komponen dengan perbedaan Potensial
(Tegangan) satu Volt. Maka hambatan dari komponen adalah satu Ohm.
Indikasi - R
Unit - Ohm
Simbol - Ω
( Arus, Hambatan dan Tegangan)
REAKTANSI
Resistensi terhadap arus Bolak-Balik karena Kapasitansi dan Induktansi yang ada
disirkuit, dipahami sebagai Reaktansi.
Reaktansi - Oposisi dari elemen sirkuit untuk perubahan Arus atau Tegangan, karena
Induktansi atau Kapasitansi elemen tersebut. Gagasan Reaktansi mirip dengan
hambatan listrik.
Ketika arus bolak-balik melewati Reaktansi murni, jatuh tegangan dihasilkan yang 90
° keluar dari Fase dengan Arus. Tergantung pada fase yaitu,
+ 90° Sebagai Reaktansi Induktif
78
- 90° Sebagai Reaktansi Kapasitif
Indikasi - X
Unit - Ohm
Simbol - Ω
IMPEDANSI
Resistansi Efektif terhadap arus bolak-balik yang timbul dari efek gabungan dari
Resistansi ohmik dan Reaktansi.
Ketika arus bolak-balik melewati impedansi, jatuh tegangan dihasilkan yang berada
di suatu tempat antara 0° hingga 90° dari fase dengan arus.
Indikasi - I
Unit - Ohm
Simbol - Ω
79
Electrical Impedance (Z), adalah oposisi total yang diberikan rangkaian ke arus
bolak-balik. Impedansi diukur dalam ohm dan mungkin termasuk
➽ Resistansi (R)
➽ Reaktansi induktif (XL)
➽ Reaktansi kapasitif (XC)
KONDUKTANSI
Kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan listrik. Resistansi timbal balik.
Hambatan listrik dari konduktor listrik - Ukuran kesulitan untuk melewatkan arus
listrik melalui konduktor. Kuantitas terbalik adalah konduktansi listrik, dan
kemudahan yang dilalui arus listrik.
Indikasi - G
Unit - Mhos
80
Simbol - ℧
WATT
Menggunakan Resistor, jika aliran arus meningkat, Resistor menghilangkan panas.
Jika nilai ini melintasi nilai kritis tertentu, Resistor mungkin rusak. Peringkat Watt
dari resistor terjadi pada beberapa resistor nilai yang lebih tinggi untuk menghindari
situasi seperti itu.
Hambatan listrik dari kawat diharapkan akan lebih besar untuk kawat yang lebih
panjang, lebih sedikit untuk kawat dengan luas penampang yang lebih besar, dan
akan diharapkan tergantung pada bahan dari mana kawat tersebut dibuat.
81
Kulit" di mana kerapatan arus maksimum pada radius maksimum kawat dan turun
untuk jari-jari yang lebih kecil di dalam kawat.
Pada Frekuensi Radio, ini menjadi faktor utama dalam desain karena bagian luar
kawat atau kabel membawa sebagian besar arus.
Kebalikan dari Resistivitas disebut Konduktivitas.
Konteks di mana penggunaan konduktivitas lebih nyaman.
Konduktivitas listrik
JENIS KAPASITOR
Berkisar dari kapasitor pemangkasan halus yang sangat kecil menggunakan osilator
atau sirkuit radio, hingga power metal yang besar - Jenis kapasitor digunakan dalam
koreksi daya tegangan tinggi dan sirkuit penghalusan.
82
Perbandingan Jenis Kapasitor
Dibuat berkaitan dengan Dielektrik yang digunakan di antara lempeng
83
KAPASITOR TETAP - Dibangun sehingga memiliki nilai kapasitansi tetap yang tidak
dapat disesuaikan. Diklasifikasikan menurut jenis bahan yang digunakan sebagai
Dielektriknya, seperti Kertas, Minyak, Mika, Elektrolit.
KAPASITOR VARIABEL - Disebut Pemangkas. Perangkat kecil yang dapat
disesuaikan ke nilai kapasitansi tertentu dengan bantuan obeng kecil dan tersedia
dalam kapasitas sangat kecil yaitu 500pF dan tidak terpolarisasi.
Jenis Variabel Kapasitor yang memungkinkan untuk mengubah nilai kapasitansi yang
digunakan di Sirkuit Jenis Radio atau Tuning Frekuensi. Variasi Kapasitansi kontinu
yang diperlukan untuk tuning pemancar, penerima dan radio transistor.
Tala Kapasitor jenis tegangan tinggi memiliki jarak yang relatif besar atau celah
udara antara pelat dengan tegangan tembus mencapai ribuan volt.
84
TIPIKAL KAPASITOR
Elektrolitic (ELECTROLYITIC)
• Menyimpan muatan dalam jumlah besar pada tegangan yang relatif rendah
• Elektrolit adalah solusi yang menghantarkan listrik berdasarkan gerak ion
yang terkandung dalam larutan
85
86
PENGGUNAAN KAPASITOR
• Secara umum
- Sebagai Reservoir Energi secara perlahan diisi dan dibuang dengan cepat
untuk menyediakan sejumlah besar energi dalam pulsa pendek.
• Defibrillator
- Ketika Fibrilasi jantung terjadi, jantung menghasilkan pola irama yang cepat
dan tidak teratur
- Pembuangan Energi Listrik yang cepat melalui jantung dapat
mengembalikan organ ke pola irama normal
• Dielektrik
- Bahan Non-Konduktor yang, ketika ditempatkan di antara pelat-pelat apasitor,
meningkatkan kapasitansi
- Dielektrik termasuk karet, kaca, dan kertas lilin
- Dengan dielektrik, kapasitansi menjadi C = κCo
- Kapasitansi meningkat oleh faktor κ
ketika dielektrik benar-benar mengisi wilayah di antara lempeng
- κ adalah konstanta dielektrik material
87
• Untuk kapasitor pararel, C = κεo (A / d)
• Secara teori
d bisa dibuat sangat kecil untuk menciptakan kapasitansi yang sangat besar
• Dalam prakteknya, ada batasan untuk d
- D dibatasi oleh Debit Listrik yang terjadi meskipun medium dielektrik
memisahkan pelat
• Untuk diberikan, tegangan maksimum yang dapat diterapkan ke kapasitor
tanpa menyebabkan debit tergantung pada kekuatan dielektrik material.
• Dielektrik memberikan keuntungan sebagai berikut:
- Peningkatan kapasitansi
- Meningkatkan tegangan operasi maksimum
- Kemungkinan dukungan mekanis antara lempeng.
• Ini memungkinkan lempengan berdekatan tanpa disentuh
• Ini menurunkan d dan meningkatkan C
Aplikasi Kapasitor
88
Metalised Polyester Capacitor
Sebaliknya,
Huruf seperti p (pico) atau n (nano) digunakan sebagai pengganti titik desimal untuk
mengidentifikasi posisinya dan bobot nomornya.
89
Contoh,
Kapasitor diberi label sebagai, n47 = 0,47nF, 4n7 = 4.7nF atau 47n = 47nF dst.
Kadang Kapasitor ditandai dengan K untuk menandakan nilai seribu pico-Farad, jadi,
Kapasitor dengan tanda 100K menjadi 100 x 1000pF atau 100nF.
90
Mengurangi kebingungan mengenai huruf, angka dan titik desimal, skema
pengkodean warna Internasional dikembangkan beberapa tahun yang lalu sebagai
cara sederhana untuk mengidentifikasi nilai dan toleransi kapasitor.
91
Cara Mengukur Kapasitor dengan Multimeter
LCR Meter adalah alat ukur yang dapat mengukur nilai L (Induktansi /
Inductance, untuk mengukur Induktor atau Coil), C (Kapasitansi / Capacitance,
untuk mengukur Kapasitor atau Kondensator) dan R (Resistansi / Resistance,
untuk mengukur Hambatan atau Resistor) sedangkan Multimeter adalah alat
ukur gabungan yang mendapat mengukur Arus, Tegangan, Hambatan
(Resistansi) dan juga menguji beberapa macam Komponen Elektronika seperti
Dioda, Kapasitor, Transistor dan Resistor.
92
Saat ini, telah banyak jenis Multimeter Digital yang telah mempunyai fungsi
untuk mengukur nilai Kapasitor sehingga kita tidak perlu membeli alat khusus
untuk mengukur nilai Kapasitansi Kapasitor dan tentunya Multimeter sebagai alat
ukur gabungan memiliki batas tertentu dalam Mengukur Kapasitansi sebuah
Kapasitor. Kapasitor yang mempunyai Kapasitansi yang besar terutama pada
Kapasitor Elektrolit (ELCO) tidak semuanya dapat diukur nilainya oleh sebuah
Multimeter Digital. Seperti contoh pada salah satu Multimeter dengan merek
SANWA yang bertipe CD800a, batas pengukuran Kapasitansi Kapasitor hanya
berkisar antara 50nF sampai 100µF.
Untuk menguji apakah Komponen Kapasitor dapat berfungsi dengan baik, kita
juga dapat menggunakan Multimeter Analog dengan Skala Resistansi (Ohm).
Multimeter Analog tidak dapat mengetahui dengan pasti nilai Kapasitansi dari
sebuah Kapasitor, tetapi cukup bermanfaat untuk mengetahui apakah Kapasitor
tersebut dalam Kondisi baik ataupun rusak (seperti Bocor ataupun Short
(hubungan pendek)).
93
Mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital
(Yang memiliki Fungsi Kapasitansi Meter)
Cara mengukur Kapasitor dengan Multimeter Digital yang memiliki fungsi
Kapasitansi Meter cukup mudah, berikut ini caranya :
94
Hal yang perlu diingat, cara diatas hanya dapat digunakan pada Multimeter
Digital yang memiliki kemampuan mengukur Kapasitansi.
Untuk lebih akurat, tentunya kita memerlukan alat ukur khusus untuk mengukur
Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor seperti LCR meter dan Capacitance Meter.
Cara pengukurannya pun hampir sama dengan cara menggunakan Multimeter
Digital, hanya saja kita perlu menentukan nilai Kapasitansi yang paling dekat
dengan Kapasitor yang akan kita ukur dengan cara mengatur Sakelar Selektor
LCR meter dan Kapasitansi Meter. Dibawah ini adalah gambar bentuk
Capacitance Meter, LCR Meter dan Multimeter.
95
Artikel Kapasitor lainnya :
– Jenis-jenis Kapasitor beserta fungsinya.
96
Dalam aturan standar EIA-RS-279 tersebut ditetapkan 3 sistem kode warna
resistor, yaitu :
97
Sistem Kode 4 (empat) warna
Dalam dunia elektronika sistem yang sering dipakai adalan sistem kode
warna 4 (empat) pita yang mengelilingi badan resistor, dimana 2 (dua) pita
merupakan sebagai petunjuk harga resistansi, dan pita ke 3 (tiga)
merupakan faktor penggali ( jumlah nol yang ditambahkan setelah 2 (dua)
digit nilai resistensi didepannya). Unruk pita yang ke empat adalah sebagai
nilai toleransi resistansi. Terkadang tidak jarang pula kita mendapati 5 (lima)
pita yang merupakan sebagai petunjuk koefisien.
98
Contoh misal:
Resistor yang memiliki 5 gelang warna banyak dipakai atau digunakan pada
resistor presisi, untuk mengetahui nilai resistansi adalah pita pertama sampai
dengan ke pita ke tiga sebagai penunjuk harga resistansi, sedangkan pita ke
empat sebagai penggali dan pita ke lima sebagai nilai toleransi. Perhatikan
gambar dibawah ini :
Contoh skema gelang resistor 5 gelang/pita
99
Kode warna resistor 5 gelang/pita
Contoh misal :
Gelang ke-1 Kuning = 4
Gelang ke-2 Biru =6
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Orange = 1000 (nilai 1000 didapat dari 10³ (nilai warna orange)
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Nilainya adalah 460 X 1000 = 460000 Ω atau 460 kΩ dengan nilai toleransi
5%
100
pita ke empat sebagai penggali, pita ke lima sebagai petunjuk toleransi dan
terakhir yaitu pita yang ke enam sebagai koefisian suhu. Berikut detail
gambar resistor dengan 6 (enam) pita warna :
Contoh misal :
Gelang ke-1 Merah = 2
Gelang ke-2 Ungu = 7
Gelang ke-3 Biru = 6
Gelang ke-4 Hitam = -
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Gelang ke-6 Coklat = 100 ppm
Nilainya adalah 276 toleransi 5% dengan koefisien 100 ppm
101
Gelang ke-2 Biru = 6
Gelang ke-3 Hitam = 0
Gelang ke-4 Orange = 1000
Gelang ke-5 Emas = 5 %
Gelang ke-6 Merah = 50 ppm
Nilainya adalah 560 X 10³= 560000 atau 560 kΩ toleransi 5% koefisien 50
ppm.
Sistem ini merupakan kode warna paling sering digunakan yang terdiri dari 4
(empat) pita warna yang mengelilingi badan resistor. Dua pita yang terdapat
pada bagian depan merupakan informasi dua digit harga resistansi,
sedangkan pita ketiga factor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah
dua digit harga resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga
resistansi. Kadang didalam resistor terdapat pipa kelima yang berfungsi
untuk menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini juga tergantung dari system
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Contoh:
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Perak, Pita ke-4 = Emas.
Nilainya adalah 0,56 ohm, dengan toleransi 5%
Sistem kode warna ini banyak digunakan pada resistor presisi. Tiga pita
pertama menunjukkan harga resistansi, sedangkan pita keempat adalah
pengali dan pita kelima adalah toleransi. Pada resistor yang memiliki lima
kode warna dengan pita keempat yang berwarna emas atau perak kadang
diabaikan, karena hanya digunakan pada resistor lawas atau penggunaan
khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien.
Contoh:
Pita ke1 = Hijau, Pita ke2 = Hitam, Pita ke3 = Hitam, Pita ke4 = Perak, Pita
ke5 Coklat. Nilainya adalah 5 ohm, dengan toleransi 1%
102
System kode warna 6 pita:
Sistem kode warna satu ini terdapat 6pita, dimana 3 pita pertama
menunjukkan nilai tahanan, pita keempat menunjukkan perkalian decimal,
pita kelima menunjukkan nilai toleransi dan pita keenam menunjukkan
koefisien suhu.
Contoh:
Pita ke1 = Hijau, ke2 = Biru, ke3 = Hijau, ke4 = Emas, ke5 = Coklat, ke6 =
coklat. Nilainya adalah 56,6 ohm. Toleransi 1%, Koefisien suhu 100ppm/ ⁰C
Simbol Resistor
104
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan
resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema
elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel
disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada
yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu
dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat
dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan
Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya
resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi
kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk
efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
105
Jenis-Jenis Resistor
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan
bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan
resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran
resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8
Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
106
3. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film
merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang
memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan
nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip
denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang
digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon,
resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu
1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk
keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah
atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika
sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap
dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
107
kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier
dan Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang
membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya.
Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer
Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan
berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2
jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas
dalam artikel yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang
nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh
LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam
artikel yang lain.
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada
resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat
ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan
nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor
tetap daaya besar dan resistor variable.
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna.
Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan
nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
108
2. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna
ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah
karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang
dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai
resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai
resistansi dan toleransi resistor.
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
109
M, berarti x 1000000 (MOhm)
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
110
Emitter Coupled Logic (ECL)
ECL adalah jenis rangkaian logika yang paling cepat. Kecepatan yang tinggi
ini diperoleh dengan :
111
- Menjaga simpangan logikan yang relative kecil (±0,8 V) →mengurangi
waktu pengisian atau pengosongankapasitansi beban atau kapasitansi
parasitic lainnya
Prinsip Dasar
ECL berdasarkan pada penggunaan sakelar kendali arus yang realisasinya
menggunakan asangan differential seperti yang terlihat pada gambar 38.
Pasangan transistor di-bias dengan sumber arus yang konstan (I) dan satu
sisi di-hubungkan dengan sumber tegangan rujukan (V R) Aus (I) dapat
diarahkan ke Q1 atau Q2 dibawah kendali sinyal masukan (VI)
Perbedaan IC menurut:
1. Struktur
2. Fungsi
3. Tingkat integrase
Pembagian menurut struktur:
- Semikonduktor IC→ Bipolar, MOS
- IC lapisan (monolitik)
- IC hybrid→ lapisan tipis dan lapisan tebal
Pembagian menurut fungsi:
- IC Digital→ DTL (diode-transistor logic), TTL (transistor-
transistor logic), CML (current mode logic) dll.
- IC Linier→ penguat bidang lebar, penguat operasional (op
– amp), dll.
Pembagian menurut tingkat integrase
- IC SSI → mengandung < 24 gate
- IC MSI → mengandung 24 – 100 gate
- IC LSI → mengandung > 100 gate
- dst.
Catatan:
IC hybrid : komponen- 2 (spt transistor) dibuat diatas substrat
keramik yang terhubung satu sama lain membentuk rangkaian dengan
jalur kawat logam dsb
IC Monolitik
- Sangat baik untuk rangkaian yang memilikifungsi yang sama
- Interkoneksi dilakukan hanya dengan satu atau proses
>harganya lebih murah dan reabilitasnya lebih tinggi, ketimbang
IC-hybrid
112
PENGELOMPOKAN MIKROPROSESOR
113
Perusahaan semikonduktor seperti Intel memulai debutnya dengan
memproduksi RAM , lebih tepatnya jenis DRAM.
Biasanya RAM dapat ditulis dan dibaca, berlawanan dengan ROM (read-only-
memory), RAM biasanya digunakan untuk penyimpanan primer (memori
utama) dalam komputer untuk digunakan dan mengubah informasi secara
aktif, meskipun beberapa alat menggunakan beberapa jenis RAM untuk
menyediakan penyimpanan sekunder jangka-panjang.
Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ROM merupakan jenis lain dari
RAM, karena sifatnya yang sebenarnya juga Random Access seperti halnya
SRAM ataupun DRAM. Hanya saja memang proses penulisan pada ROM
membutuhkan proses khusus yang tidak semudah dan fleksibel seperti
halnya pada SRAM atau DRAM. Selain itu beberapa bagian dari space addres
RAM ( memori utama ) dari sebuah sistem yang dipetakan kedalam satu atau
dua chip ROM.
114
Karakteristik 4000 Seri CMOS IC
Supply: 3 hingga 15V, Fluktuasi kecil ditoleransi.
115
Fan-Out: Satu output dapat mendorong hingga 50 input.
Static Precautions
CMOS IC Seri 4000 bersifat Statis Sensitif
Menyentuh pin saat diisi dengan Listrik Statis dapat merusak IC.
Kebanyakan IC dalam penggunaan cukup toleran dan membumikan tangan dengan
menyentuh pipa air logam atau bingkai jendela sebelum menangani.
IC harus dibiarkan dalam kemasan pelindung sampai siap menggunakannya.
116
U1 adalah Counter Ripple Binary 14-bit dan memiliki osilator internal. Osilator
berjalan pada 32.768KHz. Pin-3, Sinyal Clock 2Hz, yang berasal dari sinyal Osilator
utama yang frekuensi dibagi dengan 214 (16384).
Sinyal 2Hz dilewatkan ke pin Input clock U2, merupakan Flip-Flop JK Ganda, dan
Frekuensi dibagi 2. Output Q2 (Pin-1 dari U2) mendapatkan 1Hz.
Generator sangat Stabil dan lebih akurat jenis generator jam sederhana lainnya.
Stabilitasnya tergantung pada kualitas kristal dan pada perubahan suhu sekitar.
117
- Basic Logic Gate -
LOGIC Integrated Circuit
CD4001 Quad 2 input NOR gate
CD4002 Dual 4 input NOR gate
CD4007 Dual comp pair plus inverter
CD4008 4 bit full adder
CD4009 Hex buffer / converter inverting
CD4010 Hex buffer / converter non-inverting
CD4011 Quad 2 input NAND gate
CD4012 Dual 4 input NAND gate
CD4013 Dual D-Type flip flop with set/reset
CD4015 Dual 4 stage static shift register
CD4016 Quad bilateral switch
CD4017 Decade counter
CD4018 Preset Divide ny N counter
CD4020 14 stage binary counter
CD4022 Octal counter
CD4023 Triple 3 input NAND gate
CD4024 7 stage binary counter
CD4025 Triple 3 input NOR gate
CD4026 Decade counter / divider
CD4027 Dual JK master - Slave flip flop
CD4028 BCD to decimal decoder
CD4030 Quad 2 input XOR gate
CD4033 Decade counter / divider
CD4035 4 stage PIPO shift register
CD4040 12 stage binary counter
CD4041 Quad true / compliment buffer
CD4042 Quad clocked D latch
CD4043 Quad 3 state R/S latch NOR
CD4044 Quad 3 state R/S latch NAND
CD4046 Phase locked loop
CD4047 Monostable / Astable multivibrator
CD4049 Hex buffer / converter inverting
CD4538 Dual precision monostable multivibrator
CD4543 BCD to 7 segment LCD driver
CD4555 Dual binary to 1 of 4 decoder
CD4556 Dual binary to 1 of 4 decoder
118
CD4055 BCD to 7 segment decoder / driver
CD4056 BCD to 7 segment decoder / driver
CD4059 Programmable divide by N counter
CD4060 14 stage ripple carry binary counter / divider
CD4063 4-bit comparator
CD4066 Quad bilateral switch
CD4068 8-input NAND/AND gate
CD4069 Hex inverter
CD4070 Quad 2 input XOR
CD4071 Quad 2 input OR
CD4072 Dual 4 input OR gate
CD4073 Triple 3 input AND gate
CD4075 Triple 3 input OR gate
CD4077 Quad 2 input XNOR gate
CD4081 Quad 2 input AND
CD4082 Dual 4 input AND gate
CD4089 Binary rate multiplier
CD4098 Dual monostable multivibrator
Clock Speed, Diukur dalam MHz, 1 MHz mewakili 1 juta siklus per detik, atau
dalam GHz, 1 GHz mewakili 1 ribu juta siklus per detik. Semakin tinggi kecepatan
CPU, semakin baik komputer akan melakukan. Komponen seperti RAM, Hard drive,
Motherboard, dan Inti Prosesor (Inti Ganda atau Quad Core) dapat meningkatkan
kecepatan komputer.
119
Prosesor memiliki Inti Ganda atau Quad, kinerja komputer meningkat bahkan jika
kecepatan CPU tetap sama. Prosesor Dual-Core 3.0 GHz mampu melakukan dua kali
lipat jumlah perhitungan sebagai prosesor Single-Core 3.10 GHz.
Definisi Waktu
Waktu ditentukan dengan cara berbeda, tergantung pada apa yang di ukur:
➤ Waktu Merespon :
Waktu antara awal dan penyelesaian tugas. Termasuk waktu yang dihabiskan untuk
mengeksekusi pada CPU, mengakses disk dan memori, menunggu I/O dan proses
lainnya dan overhead sistem operasi. Sebagai Waktu Eksekusi.
Throughput: Jumlah total pekerjaan yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Waktu Eksekusi CPU:Total waktu CPU menghabiskan komputasi pada tugas
yang diberikan (tidak termasuk waktu untuk I/O atau menjalankan program
lain).
Mengukur Kinerja Prosesor
• Pipeline - Meningkatkan kinerja
• Program - Harus dioptimalkan
• Cache - Meningkatkan kinerja
• Benchmark - Mengukur kinerja
• Pabrikasi Perangkat - Meningkatkan kinerja
• Optimasi - Dimungkinkan
Computer Clock
Berjalan pada laju yang konstan dan menentukan kapan peristiwa ditempatkan di
perangkat keras. Clk - Clock Period.
120
Contoh:
Anggap Benchmark memiliki 100 instruksi:
➥ 25 Instruksi Loads/Stores (Mengambil 2 siklus)
➥ 50 Instruksi Adds (Membutuhkan 1 siklus)
➥ 25 Instruksi Square Root (Membutuhkan 50 siklus)
Contoh 1:
➥ Clock Rate CPU adalah 1 MHz
➥ Program membutuhkan 45 juta siklus untuk dieksekusi
➥ Waktu CPU = 45.000.000 * (1/1.000.000) = 45 detik
Contoh 2:
➥ Clock Rate CPU adalah 500 MHz
➥ Program membutuhkan 45 juta siklus untuk dieksekusi
➥ Waktu CPU = 45.000.000 * (1 / 500.000.000) = 0,09 detik
Benchmark Komputer
➽ Patokan adalah program atau serangkaian program yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja komputer.
➽ Benchmark memungkinkan membuat perbandingan kinerja
berdasarkan waktu eksekusi
➽ Benchmark seharusnya
➽ Jadilah perwakilan dari jenis aplikasi yang dijalankan di komputer
➽ Jangan terlalu bergantung pada satu atau dua fitur komputer
➽ Tolak ukur sangat bervariasi dalam hal kompleksitasnya dan kegunaannya.
Metrik Kinerja
Metrik pemasaran untuk kinerja komputer disertakan
121
➽ Sebagai contoh, sebuah program yang mengeksekusi 3 juta instruksi
dalam 2 detik memiliki rating MIPS 1,5
➽ Keuntungan: Mudah dimengerti dan diukur
➽ Kekurangan: Mungkin tidak mencerminkan kinerja yang sebenarnya,
karena instruksi sederhana lebih baik.
Ringkasan Kinerja
➽ Dua ukuran kinerja utama adalah
➥ Waktu eksekusi: Waktu untuk melakukan tugas
➥ Throughput: Jumlah tugas yang diselesaikan per satuan waktu
➽ Kinerja dan waktu eksekusi adalah timbal balik.
Meningkatkan kinerja, mengurangi waktu eksekusi.
➽ Waktu untuk menjalankan program yang diberikan dihitung:
➥ Waktu CPU = Jumlah instruksi x CPI x clock cycle time
➥ Waktu CPU = Jumlah instruksi x CPI / clock rate
➽ Faktor dipengaruhi oleh
➥ Teknologi Kompiler
➥ Set Arsitektur instruksi
➥ Organisasi Mesin dan teknologi yang mendasari.
Arsitektur
Desain (IBM XT), CPU, RAM dan perangkat I/O dihubungkan pada satu dan bus yang
sama, dan semuanya berjalan serempak (dengan kecepatan yang sama). CPU
memutuskan Frekuensi Clock dimana perangkat lain harus berfungsi:
122
Ketiga perangkat "Terkunci satu sama lain", bekerja pada Frekuensi Clock
terendah. Arsitektur PC pertama, kecepatannya sangat lambat.
1987, Compaq menemukan ide memisahkan bus sistem dari bus I / O, sehingga
kedua bus bekerja pada Frekuensi Clock berbeda. CPU dan RAM bekerja di bus
sendiri, terlepas dari perangkat I/O, kecepatan ditingkatkan.
Sistem menempatkan tuntutan berat pada RAM, ketika CPU secara internal
memproses data dua kali lebih banyak, tentu harus “Feed” lebih sering. Karena RAM
hanya bekerja setengah secepat CPU.
Solusi, 486 diberi Cache L1 Built-In, mengurangi ketidakseimbangan antara RAM
lambat dan Prosesor cepat. Cache tidak meningkatkan bandwidth (RAM tidak bekerja
lebih cepat), tetapi memastikan efisiensi lebih dalam Transfer Data ke CPU, sehingga
mendapat data yang tepat.
123
Clock Doubling, Memungkinkan prosesor dengan Frekuensi Clock yang lebih
tinggi. Pentium diperkenalkan, modul RAM baru dan bus sistem menjadi 66 MHz.
Pentium II dan III, bus sistem ditingkatkan menjadi 100 dan 133 MHz.
124
Pabrikan
Kode dua huruf dan merupakan kode produsen yang diberikan.
SN digunakan oleh Texas Instruments.
Kisaran Suhu
74 Menunjukkan Komersial (0° C hingga 70° C )
54 Menunjukkan Militer (-55° C hingga +125° C).
Seri Logika
7400 seri dasar, tetapi ada banyak lagi yang didefinisikan di atas.
Alat
Menunjukkan Fungsi / Tipe perangkat. Perangkat 04 adalah Hex Inverter, dll.
Kode paket
Merujuk ke lembar data produsen karena kode bervariasi antara produsen.
Catu Daya
125
2.0V - lebih Tinggi Logika "1"
0.8V - lebih Rendah Logika "0"
Open Collector:
Bentuk Output memiliki satu transistor dengan emiternya terhubung ke 0V. Beban
eksternal dihubungkan antara output, yaitu kolektor transistor dan 5V. Banyak
aplikasi, Kecepatan peralihan dan tergantung pengaruh eksternal.
Tri-State:
Bentuk Output memiliki tiga keadaan. Mampu memberikan output tinggi dan rendah
dari normal. Untuk menonaktif kan Output sehingga tidak berpengaruh pada jalur.
Keadaan sirkuit terbuka atau mengambang.
74Lxx - TTL Daya Rendah (1/10 kecepatan, 1/10 kekuatan TTL "Biasa")
74Hxx - TTL Berkecepatan tinggi (dua kali lebih cepat,
Kekuatan dua kali lebih banyak)
74Sxx - Schottky TTL (untuk penggunaan High Frequency)
74LSxx - Kombinasi Daya Rendah & Schottky, Kecepatan yang sama
Dengan TTL biasa, tetapi pada 1/5 konsumsi daya
74LS121
- Monostable Multivibrator
126
Multivibrators Monostable
Menggunakan IC dua Logika 2-input “NOR” Gates.
74LS221
- Dual Monostable Multivibrator,
Schmitt-Trigger Input
127
74LS245
- Octal 3-State Non-inverting Bus Transceiver
Transceiver untuk kontrol dua arah, input atau output, dari perangkat digital atau
analog ke bus data bersama. Tidak seperti buffer, Transceiver adalah perangkat
dua arah yang memungkinkan data mengalir melalui keduanya.
Dua Buffer IC Tri-State digunakan adalah TTL 74LS125 dan TTL 74LS126.
128
Buffer tiga keadaan membutuhkan dua input. Input Data (A) dan Kontrol atau Input
Aktifkan (EN).
74LS365
- Hex Bus Line Drivers
129
74LS540
- 8-Bit Inverting Line Driver
74LS629
- Voltage Controlled Oscilator
Osilator dengan Sinyal Output yang dapat divariasikan melalui suatu jangkauan,
yang dikendalikan oleh tegangan DC input. Osilator yang frekuensi outputnya
langsung berhubungan dengan tegangan pada inputnya. Frekuensi Osilasi bervariasi
dari Hertz hingga Ratusan GHz.
Oscillator Dikendalikan Tegangan (VCO), Versi perbaikan dari keluarga VCO asli:
SN54LS124, SN54LS324 melalui SN54LS327, SN74LS124, dan SN74LS324 melalui
SN74LS327. Meningkatkan Linearitas, Rentang, dan Kompensasi Tegangan-ke-
Frekuensi. Pengecualian 'LS624 dan 'LS628, menampilkan dua VCO independen
dalam satu Chip Monolitik.
130
74LS00 - Quad 2-Input NAND Gate
74LS01 - Quad 2-Input NAND Gate; Open Collector Outputs
74LS02 - Quad 2-Input NOR Gate
74LS03 - Quad 2-Input NAND Gate; Open Collector Outputs
74LS04 - Hex Inverter
74LS05 - Hex Inverter; Open Collector Outputs
74LS06 - Hex Inverter; Open Collector High Voltage Outputs
74LS07 - Hex Buffer; Open Collector High Voltage Outputs
74LS08 - Quad 2-Input AND Gate
74LS09 - Quad 2-Input AND Gate; Open Collector Outputs
74LS10 - Triple 3-Input NAND Gate
74LS11 - Triple 3-Input AND Gate
74LS12 - Triple 3-Input NAND Gate; Open Collector Outputs
74LS13 - Dual 4-Input NAND Schmitt Triggers
74LS14 - Hex Schmitt-Trigger Inverter
74LS15 - Triple 3-Input AND Gate; Open Collector Outputs
74LS16 - Hex Inverter; Open Collector 15V Outputs
74LS17 - Hex Driver; Open Collector 15V Outputs
74LS19 - NAND Schmitt Trigger; Totem Pole Output
74LS20 - Dual 4-Input NAND Gate
74LS21 - Dual 4-Input AND Gate; Open Collector Outputs
74LS22 - Dual 4-Input NAND Gate; Open Collector Outputs
74LS23 - 2x Four input NOR with Strobe
74LS25 - 2x Four input NOR with Strobe
74LS26 - Quad 2-Input NAND Gate; OC (15V)
74LS27 - Triple 3-Input NOR Gate
74LS28 - Quad 2-Input NOR Gates
74LS30 - 8-Input NAND Gate
74LS31 - Delay Element
74LS32 - Quad 2-Input OR Gate
74LS33 - Quad 2-Input NOR Gate; Open Collector Outputs
74LS37 - Quad 2-Input NAND Gates
74LS38 - Quad 2-Input NAND Gates; Open Collector Outputs
74LS39 - 4x Two input NAND, Open collector
74LS40 - Dual 4-Input NAND Gates
74LS42 - BCD to DECIMAL Decoder
74LS45 - Four-to-Ten (BCD to Decimal) DECODER, High current
74LS46 - BCD to 7-Segment DECODER, Open Collector, Leading zero handling
74LS47 - BCD to 7-Segment Decoder; Open Collector Outputs (15V)
74LS48 - BCD to 7-Seg Decoder; Outputs Active high
74LS49 - BCD to 7-Seg Decoder-Outputs Active High
74LS50 - 2x (Two input AND) NOR (Two input AND), expandable
131
74LS75 - Dual 2-Bit D-Type Flip-Flop
74LS76 - Dual J-K Flip-Flop
74LS77 - 4-Bit D-Type Latch
74LS78 - Dual J-K Flip-Flop
74LS83 - 4-Bit Full Adder
74LS85 - 4-Bit Comparator
74LS86 - Quad Exclusive OR Gate
74LS90 - Decade Counter
74LS91 - 8-Bit Shift Register
74LS92 - Divide-By-12 Counter
74LS93 - 4-Bit Binary Counter
74LS94 - Four bit SHIFT register
74LS95 - 4-Bit Shift Register with Parallel Inputs and Outputs
74LS96 - 5-Bit Shift Register with Parallel Inputs and Outputs
132
74LS165 - 8-Bit Shift Register with Parallel Inputs
74LS166 - 8-Bit Shift Register with Parallel Inputs
74LS168 - Up/Down 4-Bit Synchronous Counter
74LS169 - Up/Down 4-Bit Synchronous Counter
74LS170 - 16-Bit RAM; Open Collector Outputs
74LS173 - 4-Bit Quad D-Type Flip-Flops; 3-State Outputs
74LS174 - Hex D-Type Flip-Flop
74LS175 - Quad D-Type Flip-Flop
74LS180 - Four bit parity checker
74LS181 - 4-bit Arithmetic Logic Unit
74LS182 - Look Ahead Carry Generator
74LS183 - Dual Carry-Save Full Adder
74LS190 - Synchronous Up/Down Decade Counter
74LS191 - Synchronous Up/Down 4-Bit Binary Counter
74LS192 - Synchronous Up/Down Decade Counter
74LS193 - Synchronous Up/Down 4-Bit Binary Counter
74LS194 - 4-Bit Bidirectional Shift Register
74LS195 - 4-Bit Parallel-Access Shift Register
74LS196 - Programmable Decade Counter
74LS197 - Programmable Decade Counter
74LS198 - 8-Bit parallel in and out bidirectional SHIFT register
74LS199 - 8-Bit parallel in and out bidirectional SHIFT register, JK serial input
133
74LS367 - Hex Bus Line Drivers
74LS368 - Hex Inverting Bus Line Drivers
74LS373 - Octal D-Type Latch
74LS374 - Octal D-Type Flip-Flop
74LS375 - Quad D-Type Latch
74LS377 - Octal D-Type Flip-Flop
74LS378 - Hex D-Type Flip-Flop
74LS379 - Quad D-Type Flip-Flop
74LS386 - Quad 2-Input Exclusive OR Gates
74LS390 - Dual Decade Counters
74LS393 - Dual Decade Counters
74LS395 - 4-Bit Shift Register with 3-State Outputs
74LS398 - Quad 2-Input Register
74LS399 - Quad 2-Input Register
74LS490 - Dual Decade Counter
134
DIODE ALTERNATING CURRENT (DIAC)
DIAC (DIode Alternating Current) Perangkat Semikonduktor persimpangan
dua arah yang dirancang untuk memecah ketika tegangan AC melewatinya
melebihi arus yang melewati tingkat tertentu di kedua arah.
135
DIAC Dioda melakukan arus listrik setelah tegangan Breakover-nya, VBO,
telah tercapai sesaat. Merupakan akronim "Dioda untuk arus bolak-balik".
136
Saat berganti, S1 terbuka tanpa arus gerbang dan lampu "MATI". Ketika
saklar S1 ditutup, arus gerbang IG saat ini dan SCR melakukan pada
setengah siklus positif hanya karena beroperasi di kuadran Ι.
Dioda tetap dalam keadaan konduksi sampai arus yang lewat jatuh di bawah apa
yang disebut sebagai arus holding, yang biasanya ditunjuk oleh huruf IH. Di bawah
Holding Current, DIAC kembali ke status resistansi tinggi (Non-
Conduct). Perilakunya Bi-Directional dan operasinya terjadi pada kedua bagian dari
siklus bolak-balik.
Karakteristik DIAC IV di atas kurva yang diac blok aliran arus di kedua arah sampai
tegangan yang diterapkan lebih besar dari VBR, di mana titik kerusakan perangkat
terjadi dan diac melakukan banyak hal dengan cara yang sama dengan zener dioda
melewati pulsa tegangan tiba-tiba. Titik VBR ini disebut tegangan tembus atau
tegangan Dreakover Diacs.
Penerapan DIAC
137
Biasanya DIAC ditempatkan secara seri dengan TRIAC. DIAC sering digunakan
bersama dengan TRIAC karena perangkat ini tidak menyala secara Simetris sebagai
akibat dari perbedaan antara kedua bagian perangkat.
Menghasilkan harmonik dan perangkat yang kurang simetris menyala, semakin besar
tingkat harmonik yang dihasilkan. Umumnya tidak diinginkan untuk memiliki tingkat
harmonik yang tinggi dalam sistem tenaga listrik.
Aplikasi utamanya.
➽ Digunakan dalam rangkaian Lampu Dimmer.
➽ Digunakan dalam rangkaian Kontrol Panas.
➽ Digunakan dalam kontrol Kecepatan Motor Universal.
Kesimpulan
Diac adalah perangkat penting dalam keluarga thyristor.
Keuntungan utama.
➽ Tdak beralih tajam ke kondisi tegangan rendah pada tingkat arus rendah
Seperti yang dilakukan oleh SCR atau triac.
➽ Memiliki tegangan rendah pada tegangan tertentu
Sampai saat ini jatuh di bawah level nya
➽ Penurunan tegangan menurun dengan meningkatnya arus.
138
TRIAC (TRIode for Alternating Current) Komponen elektronik tiga terminal
yang melakukan arus di kedua arah saat dipicu. Bidirectional Triode
Thyristor atau Triode Thyristor Bilateral. Thyristor analog dengan relai
dalam tegangan kecil dan arus mengontrol tegangan dan arus yang lebih
besar.
139
Jenis lain perangkat semikonduktor disebut "Triode AC Switch" atau Triac
merupakan keluarga Thyristor sebagai perangkat switching kekuatan solid
state tetapi yang lebih penting adalah perangkat "Bidirectional".
TRIAC dapat dipicu ke dalam konduksi oleh tegangan positif dan negatif yang
diterapkan pada Anoda dan dengan pulsa pemicu positif dan negatif yang
diterapkan ke terminal Gate membuatnya menjadi perangkat Gerbang
Pengontrol Dua-Kuadran.
TRIAC adalah 4-layer, PNPN dalam arah positif dan NPNP dalam arah negatif,
perangkat bidirectional tiga-terminal yang memblokir arus dalam keadaan
"OFF" bertindak seperti Switch Sirkuit Terbuka.
Karakteristik I-V TRIAC
140
Kuadran Ι, TRIAC dipicu ke konduksi oleh arus gerbang positif, sebagai
mode Ι +. Tapi itu juga bisa dipicu oleh arus gerbang negatif, mode Ι–.
Kuadran ΙΙΙ, memicu dengan arus gerbang negatif, –ΙG juga umum, mode
ΙΙΙ– bersama dengan mode ΙΙΙ +.
141
TRIAC Untuk mengontrol pengalihan arus pada kedua bagian gelombang
bolak memungkinkan penggunaan daya yang jauh lebih baik. Namun TRIAC
tidak selalu nyaman untuk beberapa aplikasi daya tinggi di mana
peralihannya lebih sulit.
Aplikasi TRIAC
142
PENGUKURAN KAPASITANSI
Kapasitansi adalah kemampuan untuk menyimpan Muatan Listrik. Bahan Kapasitansi
yang besar memiliki lebih Muatan Listrik pada tegangan yang diberikan. Setiap
objek yang dapat bermuatan listrik sebagai Kapasitansi, namun konsep ini penting
untuk memahami operasi dari Kapasitor, salah satu dari tiga komponen elektronik
dasar (bersama dengan resistor dan induktor).
PERINGATAN !!
Sebuah kapasitor yang baik menyimpan muatan listrik dan dapat tetap ber-Energi
setelah daya dihilangkan. Sebelum pengukuran.
143
Untuk Aman nya
Setelah listrik dimatikan, hubungkan Resistor 2 KΩ, 0.5 Watt di terminal Kapasitor
selama 5 detik.
Gunakan DMM untuk memastikan semua listrik ke sirkuit MATI.
Jika Kapasitor dirangkaian AC, Ukur tegangan AC.
Jika Kapasitor dirangkaian DC, Ukur tegangan DC.
Catatan.
- Beberapa DMM memberikan modus Relatif (REL).
- Saat mengukur nilai Kapasitansi Rendah, REL dipakai untuk menghapus
Kapasitansi Test-Lead.
- Menempatkan DMM mode Relatif Kapasitansi, tekan tombol REL. Ini
menghilangkan nilai Kapasitansi tersisa dari Test-Lead.
PENGUKURAN DIODA
DIODA
Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan Arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
144
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna,
melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan
serta parameter penggunaan.
DMM dapat menguji DIODA menggunakan salah satu dari dua METODE:
- Modus Uji Dioda: Hampir selalu pendekatan yang terbaik.
- Modus Resistance: Biasanya digunakan hanya jika multimeter tidak dilengkapi
dengan mode Diode Test.
Dalam beberapa kasus mungkin perlu untuk menghapus salah satu ujung
dioda dari rangkaian dalam rangka untuk menguji dioda.
Hal yang perlu diketahui tentang Modus Resistace saat pengujian Dioda:
- Tidak Selalu menunjukkan apakah dioda Baik atau Jelek.
- Tidak harus diambil saat Dioda pada sebuah rangkaian ini dapat menghasilkan
pembacaan palsu.
- BISA digunakan untuk memverifikasi Dioda Buruk dalam aplikasi tertentu setelah
Test Diode menunjukkan Dioda itu Jelek.
Sebuah Dioda terbaik diuji dengan mengukur Tegangan-Jatuh dioda ketika Maju-
Bias.
Sebuah Dioda Maju-Bias beraksi sebagai Saklar Tertutup, memungkinkan arus
mengalir.
ANALISIS
Dioda yang Baik berbasis Maju-Bias akan menampilkan Tegangan Jatuh
berkisar 0,5-0,8 Volt untuk Dioda Silikon. Dioda Germanium memiliki
Tegangan-Jatuh 0,2-0,3 V.
DMM Menampilkan OL ketika dioda yang baik Balik-Bias. OL menunjukkan
Dioda berfungsi sebagai Saklar Terbuka.
Dioda Jelek tidak memungkinkan arus mengalir di kedua arah. Sebuah DMM
akan menampilkan OL di kedua arah ketika dioda dibuka.
Dioda Korsleting memiliki penurunan yang sama tegangan membaca (sekitar
0,4 V) di kedua arah.
145
MODUS RESISTANCE
Dapat digunakan sebagai tes dioda tambahan atau Jika DMM tidak termasuk Diode
Uji
Dioda Maju-Bias ketika Positif ( MERAH ) pada Anoda dan Negatif ( HITAM ) pada
Katoda.
- Perlawanan Maju-Bias Dioda yang Baik harus berkisar dari 1.000 Ω.- 10 MΩ.
- Pengukuran Resistansi Tinggi ketika Dioda Maju-Bias
Karena arus dari DMM mengalir melalui Dioda, menyebabkan pengukuran Resistansi
Tinggi
Dioda Reverse-Bias ketika Negatif ( HITAM ) Anoda dan Positif ( MERAH ) pada
Katoda.
- Perlawanan reverse-bias dari dioda baik menampilkan OL pada multimeter. dioda
adalah buruk jika pembacaan yang sama di kedua arah.
146
1
147