Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUHAMMAD ILHAM WAHYUDI

NIM : 202271566

KELAS : C

RANGKUMAN PRESENTASI MATERIAL TEKNIK ELEKTRO


A. Definisi

Dielektrik adalah sejenis bahan isolator listrik yang dapat diberikan polarisasi dengan cara
menempatkan bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan
listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus listrik seperti
bahan konduktor, tetapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya sehingga mengakibatkan
terciptanya pengutuban dielektrik

Dalam bahan dielektrik, semua elektron-elektron terikat dengan kuat pada intinya sehingga
terbentuk suatu struktur regangan(lattices) benda padat, atau dalam hal cairan atau gas, bagian-bagian
positif dan negatifnya terikat bersama-sama sehingga tiap aliran massa tidak merupakan perpindahan dari
muatan.

Sifat dielektrik muncul pada isolator listrik yang tidak dapat melalukan muatan listrik akan tetapi
ia peka terhadap suatu medan listrik. Hal ini dapat dibuktikan dengan memisahkan dua pelat elektroda
sejarak dan memberikan tegangan diantara kedua pelat tersebut.

Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor yang dapat
mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik
dan gerbang elektronik.

Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor
yang tergabung membentuk gerbang. Masing – masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk
logika tertentu yang dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik.

B. Karakteristik
Karateristik bahan semikonduktor :
1. Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti
silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk
kristal intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat
digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.

2. Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik
golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5
dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V
misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.

C. Tipe material bahan semikonduktor


Tipe material bahan semikonduktor terdiri sebagai berikut :
1. Insulator: Konduktivitas rendah, resistivitas tinggi dan sulit menghantarkan listrik.
Contoh: gelas, keramik, plastik.
Pada material insulator, elektron terikat dengan kuat sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk
melepaskannya dari orbitnya.
2. Kondutor: Konduktivitas tinggi, resistivitas rendah dan mudah menghantarkan listrik.
Contoh: tembaga, emas, perak,
Material konduktor mempunyai elektron yang tidak terikat kuat pada orbitnya. Energi yang kecil
dapat membuat elektron tersebut terlepas dan berpindah dari satu atom ke atom lainnya.
3. Semikonduktor: Konduktivitas dan resisitivitas dapat diatur. Dapat bersifat sebagai konduktor
maupun insulator. Semikonduktor merupakan bahan untuk membuat transistor, dioda, thyristor, dll.
Bahan semikonduktor yang terutama : Silikon (Si), Germanium (Ge).

D. Jenis Semikonduktor

Berdasarkan mekanisme terbentuknya gejala semi konduktivitas, semikonduktor terdiri atas :

1. Semikonduktor Instriksik
Mekanisme terbentuknya semikonduktor intrinsik diperlihatkan pada semikonduktor murni
seperti Si. Pada kondisi normal atom – atom Si saling berikatan melalui 4 ikatan kovalen (masing –
masing memiliki 2 elektron valensi). Ketika suhu dinaikkan maka stimulasi panas akan mengganggu
ikatan valensi ini sehingga salah satu elektron valensi akan berpindah ke pita konduksi. Lokasi yang
ditinggalkan oleh elektron valensi ini akan membentuk hole. Pasangan hole dan elektron ini menjadi
pembawa muatan dalam semikonduktor intrinsik. Proses ini diperlihatkan pada :

Kondisi Normal Kondisi terstimulasi

Besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan elektron dan hole pada semi-
konduktor intrinsik ditentukan oleh jarak celah energi antara pita valensi dengan pita konduksi semakin
jauh jaraknya maka semakin besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk elektron – hole sebagai
pembawa muatan. Pada Si dibutuhkan energi Eg = 1,12 eV.

Semakin kecil celah energi maka jumlah pembawa muatan semakin meningkat. Sehingga
konduktivitas dari unsur golongan IV pada sistem periodik meningkat dari karbon ke silikon, germanium
dan timah putih. Konduktivitas ini merupakan sifat dasar dari bahan dan tidak ditimbulkan oleh kotoran,
oleh karena itu dinamakan semikonduktivitas intrinsik. Perbandingan celah energi unsur pada golongan
IV diperlihatkan pada gambar berikut:

Semikonduktor intrinsik juga dapat dibuat lebih bersifat konduktor dengan menambahkan atom
lain (doping). Suatu semikonduktor yang di doping dinamakan semikonduktor ekstrinsik (extrinsic
semiconductor)

2. Semikonduktor Ekstrinsik
Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme doping, yang dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen sehingga diharapkan akan
dapat menghantarkan listrik. Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan atom pengotor ke bahan
semikonduktor murni sehingga apabila atom pengotor memiliki kelebihan elektron valensi (valensi 5)
akan terdapat elektron bebas yang dapat berpindah. Apabila semikonduktor murni diberikan pengotor
dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa
muatan. Mekanisme ini menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk yaitu Tipe – N ( silicon +
phosphor atau Arsenic ) dan Tipe – P ( Silikon + boron , Galium atau Indium ).
a. Semikonduktor Tipe – N :
Bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal
dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, silikon yang tidak lagi murni ini
(impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk
semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

b. Semikonduktor Tipe – P :

Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan
ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan
demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap
menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi
tipe-p.

Berikut perbedaan gambar semikonduktor tipe-N dan semikonduktor tipe-P:


E. Pemanfaatan Semikonduktor
Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang memungkinkan pembuatan
komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang
lebih kecil. Beberapa komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu :
1. Diode
Diode merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe dan tiap tipe
memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Kata diode berasal dari Di (Dua) & Ode (Elektrode),
jadi diode adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua electroda yang berfungsi sebagai
penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai konduktor bila beda
potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai
Isolator bila beda potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari
diode adalah diode sambungan PN.
Berikut contohnya :
• Lapisan pengosongan dioda


2. Transistor
3. IC ( Integated Circuit )
4. Mikroprosesor

Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari
universitas Leiden pada tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes berhasil mencairkan helium dengan cara
mendinginkan 4,2 Kelvin atau -269 Derajat Celcius. Kemudian pada tahun 1911, Onnes mulai memperlajari
sifat-sifat listrik dari logam pada suhu sangat dingin. Selanjutnya Onnes mengalirkan arus pada kawat merkuri
yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil menurunkan suhunya, pada suhu 4,2 Kelvin
Onnes mendapatkan hambatannya tiba-tiba menjadi hilang. Arus mengalir melalui kawat merkuri terus menerus.

Onnes melakukan percobaan beberapa kali dan ia berhasil menemukan penemuan yang diberi nama
Superkonduktivitas. Atas penemuannya itu, Onnes di anugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913.
Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor di gerakkan dalam medan magnet, suatu arus induksi akan
mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan dalam generator. Akan tetapi, dalam
superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak
dapat menembus material superkonduktor tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak.
Fenomena ini dikenal dengan istilah Diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan EFEK MEISSNER.

Efek Meissner ini sedemikian kuatnya sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak oleh
superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya terlalu besar, maka
efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat superkonduktivitasnya.

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai nol pada suhu yang sangat
rendah. Superkonduktor dapat menghantarkan arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari
bahan superkonduktor adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek Meissner.
Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.

Tipe-tipe Superkonduktor

Superkonduktor Tipe I

menurut teori BCS (Braden, Cooper dan Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan pasangan electron yang
sering disebut pasangan cooper. Superkonduktor tipe I memiliki kekhasan dimana tahanan yang diamati adalah
nol. Ketika dinaikkan terperaturnya melebihi 4,152 K ternyata tahanannya mendadak naik. Temperatur dimana
suatu bahan memiliki sifat superkonduktif maka disebut temperature kritis (Tc).

Superkonduktor Tipe II

Berbeda dengan superkonduktor I, superkonduktor tipe II memiliki dua buah nilai medan kritik, yaitu medan
kritik bawah, Hc1 dan medan kritik atas, Hc2. Jika medan luar (H) yang diberikan lebih kecil dari Hc1 (H<Hc1)
maka bahan tersebut akan bersifat seperti superkonduktor tipe 1, tapi jika diantara Hc1 dan Hc2 (Hc1 < H < Hc2)
maka fluksi magnet akan menembus bahan dan berada pada keadaan campuran dimana efek Meissner terjadi
secara parsial.

Green Material adalah bahan yang menggunakan sumber daya alam yang terdiri dari elemen-elemen terbarukan.
Green Material tidak terbatas pada bahan bangunan yang ramah lingkungan tetapi juga akan terkait dengan aspek
asal bahan, proses produksi, pengangkutan dan pemasangan pada bangunan.

Istilah green energy dikenal luas sebagai energi yang bersumber dari alam dan bukan energi fosil, yang
didefinisikan sebagai energi yang dapat diperbarui dan tidak pernah habis

Green energy kerap pula didefinisikan sebagai sumber energi yang tidak mencemari lingkungan.

Kriteria Green eNERGY

1. Rendah emisi gas rumah kaca

2. Minim penggunaan lahan


3. Tidak membahayakan ekosistem

4. Penanganan limbah yang tepat

5. Berkelanjutan secara sumber daya alam (bahan baku dan bahan bakar)

6. Berkelanjutan secara ekonomi

Nanoteknologi adalah satu ilmu atau teknologi yang mempelajari obyek yang ukurannya sangat kecil
(sepersemiliar meter), kemudian dilakukan manipulasi-manipulasi untuk menghasilkan benda-benda baru yang
menjadi karakter khusus seperti yang diinginkan. Sederhananya, nanoteknologi merupakan lompatan teknologi
untuk merekayasa benda-benda baru dari benda-benda yang sudah ada.

Nanoteknologi ini sudah dipakai dalam bidang pertanian seperti nano modifikasi benih dan pupuk, teknik
pengemasan makanan, energy ramah lingkungan dan teknik jaringan. Nanoteknologi itu sendiri juga dapat
membantu dalam produksi atau memperbaiki kerusakan jaringan secara artificial distimulasi dengan
menggunakan poliferasi sel. Penerapan teknologi nano dalam pertanian ini akan dapat membantu petani dalam
meningkatkan produktifitas pertanian, kualitas produk hingga penggunaan sumber daya. Sehingga pada akhirnya
hal ini dapat mengurangi biaya pertanian dan meningkatkan pendapatan.

Nano technology semakin banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut
adalah beberapa manfaat teknologi mutakhir ini bagi kehidupan manusia.

• Bidang Lingkungan : Teknologi nano membantu menciptakan baterai yang dapat menyimpan lebih
banyak energi untuk mobil listrik serta penciptaan panel surya yang dapat mengubah lebih banyak sinar
matahari menjadi listrik. Ini merupakan perkembangan terbaru dalam mengatasi perubahan iklim yang
terjadi dengan teknologi yang lebih efisien dan optimal.

• Bidang kedokteran : Salah satu contoh aplikasi nano technology dapat dilihat pada terapi kanker di mana
agen kemoterapi memiliki efek toksik terhadap sel tumor sebagaimana pada sel normal lainnya. Selain
itu, nano technology digunakan untuk mengembangkan alat pacu jantung yang dapat mencegah gagal
jantung.

• Bidang pertanian : Dalam ilmu pangan, penggunaan teknologi nano berpotensi memperpanjang umur
buah dan sayuran. Hal ini dicapai dengan memasukkan nanopartikel ke dalam makanan yang bekerja
sebagai agen anti-bakteri dan hasilnya buah dan sayuran akan bertahan lebih lama.

• Bidang elektronik dan computer : Nano technology dapat digunakan untuk membuat titik kuantum yaitu
sel penghasil cahaya kecil yang dapat digunakan untuk penerangan dalam layar komputer atau elektronik
lainnya. Selain itu, sirkuit yang ada sekarang ini dapat dibuat lebih kecil lagi sehingga dapat bekerja lebih
optimal dan tidak memakan banyak tempat.

• Bidang keamanan : Nano technology meningkatkan kemungkinan diciptakannya alat perekam


mikroskopis yang hampir tidak dapat dideteksi. Salah satu kemungkinan lainnya adalah diciptakannya
“peluru pintar” yaitu peluru terkomputerisasi yang dapat dikendalikan dan diarahkan dengan sangat
akurat.

• Bidang manufaktur : Salah satu temuan terkini di bidang manufaktur adalah penemuan material kayu
berwujud tembus pandangan yang memiliki kekuatan setara atau bahkan melebihi baja tetapi dengan
bobot yang lebih ringan. Ini merupakan manfaat nano technology yang dapat mengganti kaca karena
kayu memiliki struktur sel dan serat alami yang tidak mudah pecah seperti kaca.

• Bidang kecantikan : Seperti disebutkan di atas, teknologi nano juga mulai banyak ditemukan di berbagai
produk skincare dan kosmetik yang diklaim memiliki perlindungan lebih tinggi dibanding produk
sejenis. Partikel nano dalam produk ini dapat memaksimalkan penyerapan bahan kosmetik ke dalam kulit
dan juga bisa menyalurkan bahan kosmetik lebih merata yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari
dan energi negatif.

NATURAL MATERIAL ATAU BAHAN ALAM

Yang dimaksud dengan Bahan Alam adalah semua bahan-bahan yang asalnya dari alam dan diambil
secara alamiah (tanpa melalui proses sitensa) dan dipergunakan sebagai bahan baku.
Setiap material yang diambil dari bumi adalah natural material yang terbagi menjadi biotic dan inorganic.

Biotic material

Material yang berasal dari mahluk hidup (mengandung karbon dan dapat membusuk)

Jenis-jenis Biotic Material

❑ Viber Tanaman : Serat kelapa, bambu, sedotan, dan serat daun dari tumbuhan seperti pisang dan nanas.

❑ Bulu Hewan : Benang wol dari domba, alpaca, atau kambing. Kain sutra dari ulat sutra dan
kepompong.

❑ Polimer Alami : Chitosan ditemukan di dinding sel tumbuhan dan kerangka luar serangga. Kitosan
sering dimurnikan menjadi bentuk lain yang disebut kitin. Kitosan dan kitin digunakan dalam industry
pengolahan makanan untuk tekstur. Ini juga digunakan sebagai bahan biodegradable untuk regenerasi
jaringan.

Inorganic material

Material yang berasal dari mineral atau besi. Biasanya materi ini lebih stabil dan dapat bertahan lama.

Jenis-jenis Biotic Material

o Batu-batuan : Granit, Obsidian, Pasir, Permata, Kaca.

o Metal Asli : Copper, Besi, Silver, Emas.

o Komposit : Tanah liat, Plastisin.


Material Modern

❑ Komposit

Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih
bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan
tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit).

❑ Grafena

Grafena merupakan material karbon dua dimensi yang memiliki sifat yang unik dan luar biasa sehingga memiliki
potensi yang cukup besar dalam berbagai aplikasi.

❑ Karbon fiber

Carbon fiber adalah sebuah serat dari karbon murni yang sangat kuat dalam ketegangan (pada saat ditarik) dan
cukup fleksibel. Bahan ini terkenal sangat kuat namun memiliki bobot yang ringan.

❑ Polimer

Polimer adalah material berbentuk rantai molekul panjang dan berulang. Struktur polimer dibuat dari proses
polimerisasi. Metode ini merupakan pembuatan polimer sintetis dengan mengombinasikan berbagai macam
molekul kecil yang disebut monomer.

❑ EPDM (Ethylene Propylene Diene Monomer )

Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM) dipolimerisasi oleh etilena, propilena dan monomer² diena. Ini
sangat diterima di industri farmasi, makanan dan mobil. EPDM memiliki ketahanan yang tinggi terhadap iklim,
ozon dan sinar matahari.

❑ Epoxy

Epoxy adalah resin polimer epoxide thermosetting yang mengandung satu atau lebih gugus epoksida. Terdapat
dua jenis epoxy, yakni epoxy resin glycidyl dan epoxy resin novolac.

Anda mungkin juga menyukai