Anda di halaman 1dari 46

SEMIKONDUKTOR

Pengertian Semikonduktor
• Bahan semi konduktor adalah bahan yang daya
hantar listriknya antara konduktor dan isolator.
• Tahanan jenis bahan semikonduktor antara
sekitar 10-6 Ωm sampai dengan sekitar 10+4 Ωm.
• Bahan semi konduktor yang banyak dipakai
dalam elektronika adalah silikon (Si) Germanium
(Ge) dan Galium Arsenida (GaAs).
Posisi Bahan Silikon Dan Germanium
Dalam Sistem Periodik
Struktur Atom Si dan Ge
• Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 atom silikon
mempunyai elektron yang mengorbit (yang
mengelilingi inti) sebanyak 14 dan atom
germanium mempunyai 32 elektron.
• Atom silikon dan germanium masing mempunyai
empat elektron valensi. Oleh karena itu baik
atom silikon maupun atom germanium disebut
juga dengan atom tetra-valent (bervalensi empat).
• Struktur kisi -kisi kristal silikon murni dapat
digambarkan secara dua dimensi
• Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur
kristal, namun bisa saja elektron valensi
tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju
daerah konduksi apabila diberikan energi
panas. Bila energi panas tersebut cukup kuat
untuk memisahkan elektron dari ikatan kovalen
maka elektron tersebut menjadi bebas atau
disebut dengan elektron bebas.
• Semakin besar energi panas yang diberikan
semakin banyak jumlah elektron bebas yang
keluar dari ikatan kovalen, dengan kata lain
konduktivitas bahan meningkat.
Bahan Silicon
Bahan silicon memiliki:
• Konduktivitas lebih rendah dari Germanium
• Digunakan untuk dioda dan transistor daya
tinggi.
• Memiliki ketahanan termal lebih tinggi
daripada Germanium
Bahan Silicon

Gambar 3 Bahan silikon


Bahan Germanium
Bahan semikonduktor germanium memiliki
• Konduktivitas tinggi
• Banyak digunakan pada bahan untuk dioda
dan transistor
•Memiliki daya rendah dan sedang
Bahan Germanium

Gambar 4 Bahan Germanium


KONDUKTIVITAS
• Untuk menjelaskan konduktivitas bahan
digunakan konsep pita energi.
• Ada 2 pita energi yaitu pita valensi dan pita
konduksi.
• Pita valensi adalah pita energi yang terisi penuh
oleh electron.
• Pita konduksi adalah pita energi yang terisi
sebagian atau tidak terisi oleh elektron.
• Antara pita valensi dan pita konduksi terdapat
suatu celah yang disebut celah energi (air gap).
Pita Energi Semikonduktor

Pita
konduksi

elektron

EG  1eV Semikonduktor

hole

Pita
valensi
Gambar 5. Pita Energi Semikonduktor Pada Suhu Rendah
Gambar 6 Pita Energi Semikonduktor Pada Suhu Tinggi
Semikonduktor
• Pada suhu rendah, semikonduktur akan
berperilaku seperti isolator, sedangkan
pada suhu tinggi elektron yang berada
pada pita valensi akan memperoleh energi
kinetik yang mampu untuk memindahkan
elektron ke pita konduksi sehingga pada
pita konduksi terdapat elektron yang dapat
bergerak bebas sehingga semikonduktor
berprilaku seperti konduktor.
Jenis Semikonduktor
Berdasarkan murni atau tidak murninya bahan,
semikonduktor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
semikonduktor intrinsik dan semikonduktor
ekstrinsik.
1. Semikonduktor Intrinsik
Terbentuk dari semikonduktor murni yang
memiliki ikatan kovalen sempurna seperti Si, Ge,
GaAs(Galium Arsida) .
2. Semikonduktor Ekstrinsik
Apabila bahan semikonduktor intrinsik (murni)
diberi (didoping) dengan bahan bervalensi lain
maka diperoleh semikonduktor ekstrinsik.
Mekanisme Terbentuknya
Semikonduktor Intrinsik Pada Si
(Silikon).
• Pada kondisi normal atom–atom Si saling
berikatan melalui 4 ikatan kovalen (masing–
masing memiliki 2 elektron valensi).
• Ketika suhu di naikkan maka stimulasi panas
akan mengganggu ikatan valensi ini sehingga
salah satu elektron valensi akan berpindah ke
pita konduksi.
Mekanisme terbentuknya
semikonduktor intrinsik pada Si
(Silikon).
• Lokasi yang di tinggalkan oleh elektron
valensi ini akan membentuk hole. Pasangan
hole dan elektron ini menjadi pembawa
muatan dalam semikonduktor
• Energi yang diperlukan untuk memutus
sebuah ikatan kovalen untuk bahan silicon
adalah sebesar 1,12 eV
• Sedangkan untuk germanium energi yang
diperlukan untuk memutuskan sebuah ikatan
kovalen adalah sebesar 0,7 eV
Semikonduktor Intrinsik
Semikonduktor Eksterinsik
• Apabila bahan semikonduktor intrinsik
(murni) diberi (didoping) dengan bahan
bervalensi lain maka diperoleh semikonduktor
ekstrinsik.
• Akibat doping ini maka hampatan jenis
semikonduktor mengalami menurunan.
• Pemberian doping dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas dalam
jumlah lebih banyak dan permanen,
yang diharapkan akan dapat menghantarkan
listrik.
• Sehingga semikonduktor ekstrinsik terbentuk
melalui mekanisme doping, dari mekanisme
ini dapat menentukan jenis semikonduktor
yang dibentuk (tipe–N atau tipe–P)
DOPING
Pemberian doping dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas serta
meningkatkan konduktivitas
semikonduktor, dengan hanya satu
pembawa muatan (elektron atau hole) saja.
yang diharapkan akan dapat
mengahantarkan listrik
JENIS SEMIKONDUKTOR
EKSTRINSIK
Ada dua jenis semikonduktor Ekstrinsik
• Tipe–N

• Tipe– P
Type - N
• Jika bahan silikon didoping dengan bahan
ketidak murnian bervalensi lima (penta-
valens), maka diperoleh semikonduktor tipe-n.
Bahan doping yang bervalensi lima ini
misalnya antimoni (sb), arsenik, dan pospor.
• Struktur kisi -kisi kristal bahan silikon type n
dapat dilihat pada gambar 7
Unsur silikon di doping
unsur antimoni (sb)
Unsur Silikon Di Doping
Unsur Arsenik (As)

Semikonduktor Tipe-N
• Pada semikonduktor eksterinsik type –N
unsur antimoni (sb), fosfor atau arsenik
ditambahkan ke dalam unsur bahan silikon
dengan jumlah yang kecil. Unsur ini masing-
masing memiliki 5 elektron valensi
(pentavalen) sehingga ada 1 elektron yang
tidak bisa memiliki tempat untuk berikatan di
dalam kristal silikon, seperti pada gambar
diatas.
• Semikonduktor tipe-n disebut juga donor
yang siap melepaskan elektron.
Type - P
• Apabila bahan semikonduktor murni
(intrinsik) didoping dengan bahan impuritas
(ketidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan
diperoleh semikonduktor type p. Bahan dopan
yang bervalensi tiga tersebut misalnya boron,
galium, dan indium. Struktur kisi-kisi kristal
• semikonduktor (silikon) type p adalah seperti
Gambar 8
Unsur Silikon Di Doping
Unsur Baron (B)
• Karena atom doping mempunyai tiga elektron
valensi, dalam Gambar 8 adalah atom Boron
(B) maka hanya tiga ikatan kovalen yang bisa
dipenuhi. Sedangkan tempat yang seharusnya
membentuk ikatan kovalen keempat menjadi
kosong (membentuk hole) dan bisa ditempati
oleh elektron valensi lain. Dengan demikian
sebuah atom bervalensi tiga akan
menyumbangkan sebuah hole. Atom
bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom
akseptor, karena atom ini siap untuk
menerima elektron.
Piranti Semikonduktor
• Beberapa piranti semikonduktor: diode,
transistor, termistor, SCR (silicon controlled
rectifier), IC (Integrated Circuit)
DIODA
• Diode merupakan perangkat semikonduktor
paling sederhana yang mungkin dibuat.
Sebuah diode memungkinkan arus untuk
mengalir pada satu arah, tetapi tidak pada
arah sebaliknya.
• Dioda semikonduktor dibentuk dengan cara
menyambungkan semi konduktor type p dan
type n.
KARAKTERISTIK DIODA
• Diode memiliki dua kaki, yaitu Anoda (type P)
dan Katoda.(type N)
• Diode hanya dapat melewatkan arus listrik dari
satu arah saja, yaitu dari anode ke katoda
yang disebut posisi panjar maju (forward).
• Sebaliknya Diode akan menahan aliran arus
atau memblok arus yang berasal dari katode ke
anoda, yang disebut panjar mundur (reverse)
• Namun Diode memiliki keterbatasan menahan
tegangan panjar mundur yang disebut
tegangan break down.
• karakteristik diode diatas dapat dilihat
beberapa parameter penting, yaitu : Tegangan
cut-in besarnya 0,6V tegangan reverse
maksimum yang diijinkan sebesar 50V,
tegangan breakdown terjadi pada tegangan
mendekati 75V. Jika tegangan breakdown ini
terlewati dipastikan diode akan terbakar dan
rusak permanen.
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan
sambungan PN
Perlakuan Dioda

dioda dengan bias maju dioda dengan bias negatif


Bias Maju
Bias maju atau bias positif, artinya
memberi tegangan potensial sisi P lebih
besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N
serta merta akan tergerak untuk mengisi
hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi
hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada
sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut
aliran hole dari P menuju N.
• Kalau mengunakan terminologi arus
listrik, maka dikatakan terjadi aliran
listrik dari sisi P ke sisi N. Untuk dioda
yang terbuat dari bahan Silikon tegangan
konduksi adalah diatas 0,6 - 0.7 volt. Dan
0,2 - 0.3 volt batas minimum untuk dioda
yang terbuat dari bahan Germanium
Bias Mundur
Polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias).
Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas
tegangan lebih besar dari sisi P. Sehingga
tidak akan terjadi perpindahan elektron
atau aliran hole dari P ke N maupun
sebaliknya. Karena baik hole dan elektron
masing-masing tertarik ke arah kutup
berlawanan. Lapisan deplesi semakin besar
dan menghalangi terjadinya arus.
Tegangan Breakdown
Untuk bias negatif dioda tidak dapat
mengalirkan arus, namun memang ada
batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan
ratusan volt baru terjadi breakdown,
dimana dioda tidak lagi dapat menahan
aliran elektron yang terbentuk di lapisan
deplesi
Macam – macam Dioda

• Dioda pemancar cahaya


atau LED (Light
Emmiting Dioda) adalah
dioda yang memancarkan
cahaya.
•Dioda foto (fotovoltaic)
digunakan untuk mengubah
energi cahaya menjadi energi
listrik searah

•Dioda laser digunakan untuk


membangkitkan sinar laser
taraf rendah, cara kerjanya
mirip LED
•Dioda Zener digunakan untuk
regulasi tegangan. Fungsi
utamanya adalah untuk
menstabilkan tegangan
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Aplikasi: Amplifier, Saklar, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai