simbol
Y3 = X8 + X9
Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel
kebenaran
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan
persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian
karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan
mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas
hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini
karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
4. . BCD to Excess-3
Kode bilangan BCD dan Excess-3 masing-masing menggunakan 4-bit biner untuk
mengkodekan bolangan decimal. Untuk mengkonversikan kode BCD ke code Excess-3
dibutuhkan 4 variabel input A, B, C, dan D, dan empat variable output w, x, y, dan z. Tabel
Kebenaran yang menunjukkan hubungan input dan output seperti pada tabel 3.
Tabel kebenaran
5. Demultipleser 1 ke-4
Demultiplexer adalah rangkaian yang mentransfer sinyal logika dari sebuah
input ke sebuah output dari beberapa output yang ada. Untuk memilih
output yang dikehendaki, diperlukan adanya select input.
Diagram blok Demultiplekser 1 ke-4
Tabel Kebenaran Demultiplexer 1 ke 4
•Diasumsikan EN dijaga pada logika 0 dan data input dijaga pada logika 1,
maka:
Saat konfigurasi biner Select input S0= 0, S1= 0, akan dipilih output Y0
dan memberikan logika 0. Output yang lain berlogika 1.
Untuk tiga konfigurasi biner select input yang lain juga berlaku cara yang sama.
Persamaan logika
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil
tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan
aljabar boole, tergantung dari kombinasi - kombinasi gerbang yang digunakan.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi
masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya
dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
Dari persamaan tersebut, maka rangkaian gerbangnya dapat dibuat seperti pada
gambar berikut :
Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada
inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya.
Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data
bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya.
Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki
2n saluran input.