Anda di halaman 1dari 13

EFISIENSI TRAFO (η)

Sistem Tenaga Listrik (STL)


Jika trafo digunakan, akan timbul energi kalor.
Sehingga energi listrik yang masuk pada kumparan
primer selalu lebih besar daripada energi yang
keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya
primer lebih besar daripada daya sekunder.
Berkurangnya daya dan energi listrik pada sebuah
trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo.
Perbandingan antara daya sekunder dengan daya
primer atau hasil bagi antara energi sekunder
dengan energi primer dinyatakan dengan persen
disebut efisiensi trafo. Dengan persamaan :
Dimana:
η : efisiensi trafo
Ws : energi sekunder (Output)
Wp : energi primer (Input)
Vs : tegangan sekunder (Output)
Vp : tegangan primer (Input)
Is : arus sekunder
Ip : arus primer
Ns : lilitan sekunder
Np : lilitan primer
Contoh
Tentukan efisiensi trafo jika trafo dengan Tentukan efisiensi trafo jika tegangan
arus primer dan sekunder masing-masing primer dan sekundernya 220 V dan 55
0,8 A dan 0,5 A. Jika jumlah lilitan primer V. kuat arus primer 0,5 A dan kuat arus
dan sekunder masing-masing 1000 dan 800 sekunder 1,5, berapakah efisiensi
? trafo?
Penyelesaian:
η = (Is x Ns/ Ip x Np) x 100% Penyelesaian:
η = (0,5 A x 800/ 0,8 A x 1000) x 100% η = (Is x Vs/ Ip x Vp) x 100%
η = (400/ 800) x 100% η = (1,5 A x 55 V/0,5 A x 220 V) x 100%
η = 0,5 x 100% η = (82,5 W/ 110 W) x 100%
η = 50% η = 0,75 x 100%
Jadi, η = 75%
efisiensi trafo sebesar 50%. Jadi, efisiensi trafo sebesar 75%.
Efisiensi sebuah trafo 60%. Jika energi trafo memiliki efisiensi 75%. Tegangan
listrik yang dikeluarkan 300 J, berapakah inputnya 220 V dan tegangan outputnya
energi listrik yang masuk trafo? 110 V. Jika kuat arus primer yang
mengalir 2 A, berapakah kuat arus
sekundernya?
Penyelesaian:
η = (Ws/Wp) x 100% Penyelesaian:
60% = (300 J/Wp) x 100% η = (Is x Vs/ Ip x Vp) x 100%
60% = (300 J/Wp) x 100% 75% = (Is x 110 V/2 A x 220 V) x 100%
6 = 3000 J/Wp 75 = 11.000 Is /440 A
Wp = 3000 J/6 Is = 75 x 440 A / 11.000
Wp = 3000 J/6 Is = 3 A
Wp = 500 J Jadi,
Jadi, kuat arus sekundernya sebesar 3 A
energi yang masuk trafo sebesar 500 J.
MENGHITUNG NH FUSE
Contoh menghitung arus NH fuse untuk beban trafo
Kapasitas trafo : 400 kva
Tegangan : 20 kv / 231-400
Jumlah jurusan : 4 jurusan

In = 400.000 volt amp / √3 x 400 volt = 577,35 amp

arus tiap jurusan = 577,35 / 4 = 144,35

KHA NH fuse dipilih = 144,33 A x 0,9 = 125 A (beban 90%)


Faktor kali 0,9 adalah faktor keamanan untuk beban trafo
KET :
√3 hasilnya adalah 1,732
tegangan yang maksimal = fhase-netral = 231 volt
= fhase-fhase = 400 volt

Singkatan NH adalah
N = NIEDER SPANNUNG : tegangan rendah
H = HOCH LEISTUNG : arus besar

Jadi : NH fuse di pergunakan untuk tegangan rendah degan arus besar


Menghitung I nominal Trafo Tenaga

di GI (Gardu Induk) memiliki sebuah Trafo Tenaga 3 phasa


150/20 kV – 60 MVA.
Maksudnya?
150/20 kV : Tegangan sisi primer / tegangan sisi sekunder
60 MVA : Daya.
Daya masih dalam satuan MVA , berarti Daya Semu.
Berikut formula untuk menghitung Daya Semu untuk Trafo 3
phasa :

S = V x I x √3
dengan :
S : Daya semu
V : Tegangan
I : Arus
Dengan formula di atas dapat kita hitung nilai I (arus) nominal trafo pada sisi primer
dan sisi sekunder.

Menghitung Ip (arus nominal sisi primer) :

Ip = S / (V. √3)
Ip = 60.000 kVA / (150 kV . 1,732)
Ip = 230,95 A

Menghitung Is (arus nominal sisi sekunder) :

Is = S / (Vs. √3)
Is = 60.000 kVA / (20 kV . 1,732)
Is = 1732,1 A

Dengan diketahuinya I nominal dari belitan trafo , beban yang disupply oleh
Trafo dapat memonitor dan dapat ditentukan berapa setting Overload Relay
yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai