Anda di halaman 1dari 21

JURNAL PRAKTIKUM PERCOBAAN V

BCD TO SEVEN SEGMENT

IKHWAN SYAHPUTRA
142411021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DEPARTEMEN FISIKA
PRODI D-III METROLOGI DAN INSTRUMENTASI
MEDAN
2015

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul percobaan

: BCD TO SEVEN SEGMENT

Kategori

: Jurnal Praktikum Sistem Logika Digital

Nama

: IKHWAN SYAHPUTRA

Nomor Induk Mahasiswa

: 142411021

Program Studi

: D-III METROLOGI DAN INSTRUMENTASI

Departemen

: Fisika

Fakultas

: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


(FMIPA)

Medan, 19 Maret 2015


Asisten,

(FRANSISCO PURBA)

Praktikan,

(IKHWAN SYAHPUTRA)

BAB I
TUJUAN
1. Untuk memahami jenis-jenis dari seven segment dan cara kerjanya.
2. Untuk memahami cara kerja BCD dan display seven segment.
3. Untuk memahami penggunaan dari seven segment

BAB II
LANDASAN TEORI
Rangkaian pencacah (counter) merupakan rangkaian yang sederhana dan sangat
umum pemakaiannya dalam sistem-sistem digital baik sistem yang kecil-kecil maupun besar
seperti prosesor untuk komputer.
Setiap flip-flop dalam rangkaian ini berubah keadaan menurut aturan/urutan yang
ditentukan. Perubahan keadaan itu terjadi serentak (sebenarnya dengan sedikit tundaan
waktu) dengan munculnya pulsa penabuh (clock pulse). Jadi rangkaian ini adalah rangkaian
berurut serempak.
Harga maksimum yang dapat dicapai oleh satu pencacah ditentukan oleh cacah flipflop yang membentuk rangkaiannya. Untuk suatu pencacah dengan 3 flip-flop (disebut juga
pencacah 3 bit), harga maksimum yang dapat dicapai adalah 7 yang terjadi saat keseluruhan
flip-flop itu berkeadaan 1; untuk pencacah dengan 4 flip-flop harga maksumum yang dapat
dicapai adalah 15 (1111 biner), dan seterusnya. Dalam pencacah biasa, setelah mencapai
harga cacahan maksimum, keadaan pencacah akan kembali kepada keadaan mula, misalnya
0. Tetapi untuk keperluan-keperluan khusus sering dibutuhkan pencacah yang mencacah
tidak secara berurutan dari 0, 1, 2, ... dan seterusnya atau turun dari suatu harga maksimum
sampai ... 3, 2, 1, 0, melainkan melompat-lompat menurut urutan yang dibutuhkan. Dalam
bab ini diuraikan perencanaan rangkaian pencacah, baik yang berurutan maupun yang acak.
a. Pencacah Berurutan dan Tak Berurutan
Urutan pencacahan pada pencacah biner berurutan mulai dari 0 sampai harga
maksimum untuk pencacah naik atau mulai dari harga maksimum turun sampai 0 pada
pencacah turun. Harga desimal pencacahan untuk pencacah naik biner yang terdiri atas 4
flip-flop adalah 0 s/d 15, yaitu: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, kembali ke 0,1,2,.
Dst
sedangkan
untuk
pencacah
turun
adalah
15
0,
yaitu:
15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1,0, kembali ke 15,14,.. dst. Kalau masing-masing flipflop dalam pencacah tersebut dinamakan A, B, C, dan D, maka keadaan-sekarang dan
keadaan-berikutnya (setelah adanya pulsa penabuh) pencacah tersebut dapat diurutkan.
Di samping pencacah berurutan biner di
atas, jenis pencacah berurutan lainnya yang juga sering dipakai adalah pencacah desimal.
Perbedaan antara pencacah biner dengan pencacah desimal hanyalah pada harga maksimum
yang dapat dicapai. Kalau dalam pencacahan biner pencacahan kembali ke 0000 setelah
mencapai 1111, maka pada pencacah biner pencacahan kembai ke keadaan 0000 setelah
mencapai 1001 (= 9 dalam desimal) sebab di dalam sisem bilangan desimal tidak ada angka
yang lebih besar daripada 9. Pencacah seperti ini disebut juga Pencacah Modus 9. Jadi utuk
pencacah desimal, 6 keadaan-sekarang yang paling bawah tidak ditentukan sehingga dalam
implementasinya dapat dianggap diabaikan. Hal serupa berlaku untuk pencacah-pencacah
dengan modus lainnya, misalnya modus 7, 5 dan lain-lainnya yang kembali ke keadaan
0000 setelah mencapai 7, 5 dan sebagainya.

Seperti telah disebutkan di depan, sering dibutuhkan


pencacah yang mencacah secara tak berurutan (acak) tetapi mempunyai pola pencacahan
tertentu. Ini misalnya diperlukan dalam penentuan waktu penabuhan komponen-komponen
dalam suatu komputer (timing control). Keluaran rangkaian pencacah ini misalnya dipakai
untuk menentukan urutan pengaktifan register-register dalam unit pengolah pusat (Central
Processing Unit, CPU) dalam komputer. Sebagai contoh, urutan cacahan dapat dibuat 000,
010, 111, 100, 000,...
dan seterusnya. Baikpencacahan berurutan maupun tak berurutan dapat direalisasikan
dengan semua jenis flip-flop. Berikut ini akan diuraikan perencanaan rangkaian pencacah
berturut-turut dengan memakai flip-flop T,RS,JK, dan D.
B. Pencacah Biner memakai Flip-flop T
Flip-flop T akan berubah komplemennya hanya bila masukan T=1 dan keluaran T=0 (lihat
juga pers. masukan). Dengan kenyataan ini maka rangkaian pencacah dengan flipflop T
dapat
ditentukan dengan mudah. Misalkann hendak menyusun suatu pencacah biner 3bit dengan
memakai flip-flop T. Berdasarkan tabel masukan dan dengan memperhatikan 3bit paling
kana tabel keadaan pencacah biner,maka tabel keadaan dan masukan rangkaian pencacah
yang diinginkan dapat disusun dengan A,B,C=Keadaan-sekarang, A+,B+,C+=KeadaanTA

berikut, dan

TB

TC

=Masukan. Sebagai contoh,untuk keadaan-sekarang 101

dan keadaan-berikut 110,keadaan flip-flop A tetap (tidak berubah),keadaan flip-flop B


berubah dari 0 ke 1,dan C berubah dari 1 ke 0 sehingga masukan yang diperlukan adalah
TA

=0,

TB

TC

=1.

C. Pencacah Tak Berurutan Dengan Flip-flop T


Desain pencacah dengan urutan acak sama saja dengan desain pencacah berurutan. Langkah
pertama adalah penyusunan tabel keadaan dan masukan,disusul dengan pemetaan masukan
dan minimisasi fungsi masukan tersebut. Baik peta keadaan-berikut maupun peta masukan
digambarkan sebagai fungsi keadaan-sekarang.Peta keadaan-berikut semata-mata pemetaan
tabel

keadaan-berikut.

Sebagai

contoh,untuk

keadaan-sekarang

010(A=0,B=1,C=0),keadaan- berikut adalah 100 dan pada peta A+,B+,DAN C+ untuk


ABC=010 berturu-turut diisikan 1,0dan0. Peta masukan diisi berdasarkan karakteristrik flipflop T,yaitu T=1 bila Q+=Q dan T=0 bila Q+=Q
D. Pencacah Dengan Flip-flop RS
Dari peta ini dapat diperoleh persamaan masukan masing-masing flip-flop yang juga
ditunjukkan dibawah peta masing-masing,yaitu:
SA

=B C

RA

=C

SB

= AB

RB

=B C

SC

= BC

RC

=C

Biasanya peta masukan tersebut dapat diperoleh lebih mudah dengan menggunakan peta
keadaan-berikut tanpa membuat tabel masukan semua flip-flop. Bila pada peta keadaanberikut kotak-kotak untuk Q=0 berisi 1 maka pada peta masukan diisikan

SQ

=1,

RQ

=0,dengan Q disini mewakili A,B,dan C. Bilamana kotak-kotak untuk Q=0 pada peta Q+
berisi 0, maka pad peta masukan diisikan

SQ

=0,
SQ

pada peta Q+ berisi 0, maka pada peta diisikan

RQ
=x,

=x. Bila kotak-kotak untuk Q=1


RQ

=0

E. Pencacah Dengan Flip-flop JK


Flip-flop JK sangat mirip dengan flip-flop RS, bedanya hanyalah pada kombinasi 11 untuk
RS dan JK. Kalau pada flip-flop RS, RS=1 tidak diperkenankan, maka pada flip-flop JK
kombinasi ini tidak dilarang, tetapi mengubah keluaran dari 0 menjadi 1 atau dari 1 menjadi
0.
Penggabungan untuk memperoleh J dan K untuk masing-masing flip-flop yang
menghasilkan persamaan yang tepat sama dengan yang diperoleh sebelumnya. Variabel A
JA

tidak muncul dalam persamaan


dan

KB

dan

,C tidak muncul dalam persamaan

KA

, B tidak muncul dalam persamaan

JC

dan

KC

. Karena itu walaupun

JB
JA

yang dihasilkan oleh keadaan 1 pada kotak 010 pada peta A+ mestinya ABC,hasil akhir
menjadi hanya BC. Penggabungan 0 pada sukumin 101 dan x pada 111 untuk mencari
KA

, yang menghasilkan

KA

=AC menjadi tinggal

KA

=C. Cara penentuan

persamaan J dan K yang diterangkan iatas berlaku secara umum,bukan hanya untuk
perencanaan pencacah diatas saja.
F. Pencacah dengan Flip-flop D
Karena untuk flip-flop D,Q+=D,maka peta masukkan untuk flip-flop D adalah peta
keadaan-berikut itu sendiri dan karena itu persamaan masukan dapat diperoleh langsung
dari peta keadaan-berikut flip-flp itu. Penyederhanaan tabel keadaan-berikut menghasilkan
persamaan masukan untuk realisasi dengan flip-flop D sebagai berikut:

DA

+
= A = A C + B C + = (A+B) C

DB

+
= B =

DC

+
= C = BC

AB +

B
A C=A +C)

E. Pencacah dalam Rangkaian Terpadu


Pencacah merupakan rangkaian berurut yang sangat banyak penggunanya,baik dalam sistem
yang kecil-kecil maupun dalam sistem besar seperti prosesor untuk komputer.karena
banyaknya kebutuhan pencacah ini,maka pencacah juga dibuat dalam bentuk Rangkaian
terpadu (integrated Circuit,ic)misalnya tipe: 90, 92, 93, 196, 197 dan sebagainya
[misalnya 74L90, 74393, atau 74LS90].
Suatu pencacah biner 4-bit tipe 7493A yang diproduksi oleh Texas Instruments (TI). Dalam
data book yang dikeluarkan oleh produsen,menunjukkan bahwa pencacah 4-bit ini
tersusun dari 4 flip-flop JK dengan 2 masukan penabuh (clock) dan 2 masukan reset
dan

Ro (I)

Ro ( 1 )

. Kedua kendali yang di-NAND-kan secara internal ini digunakan untuk

mereset (membuat semua keluaran pencacah berlogika 0) dengan membuat keduanya


bertegangan tinggi (berlogika 1).Perhatikan bahwa masukan J dan K semua flip-flop tak
dapat dijangkau (diakses) dari luar. Ini menyiratkan bahwa flip-flop JK tersebut
dioperasikan J=K=1sehingga berfungsi sebagai flip-flop T dengan penabuh sebagai
masukan T. Perhatikan juga masukan penabuh yang aktif rendah (activelow) yang
menunjukkan bahwa pencacahan terjadi pada perubahanpenabuh dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah. Bila input B dihubungkan ke sumber penabuh luar, maka flip-flop A tidak
ada hubungan dengan flip-flop lainnya. Flip-flop A akan berdiri sendiri yang berubah
keadaan setiap kemunculan penabuh dan flip-flop B,C,dan D akan membentuk pencacah 3bit.
Pencacah tipe197 yang dapat mencacah baik desimal maupun biner. Bila masukan
COUNT/LOAD dibuat berlogika 0,maka keluaran

Q A , Q B ,QC , Q D

akanberharga sama

dengan data yang diletakkan pada masukan data ABCD. Tetapi bila masukan
COUNT/LOAD dibuat berlogika 1, rangkaian ini akan beroperasi sebagai pencacah. Bila

CLOCK 2 dihubungkan ke keluaran

Q A,

maka pencacah ini akan beroperasi sebagai

pencacah biner 4-bit.


Pencacah ini dapat dibuat beroperasi sebagai pencacah biner esimal (0-9) dengan
menghubungkan keluaran
QD

QA

ke CLOCK 2 dan me-NAND-kan keluaran

QA

dan

dan memberikannya kepada masukan CLEAR. Rangkaian seperti ini keluaran

pencacah akan menjadi 0000 setelah munculnya pulsa penabuh dalam keadaan keluaran
1000.
BINARY-CODED DECIMAL (BCD)-8421 CODE
Kode dasar untuk mempertimbangkan disebut kode biner desimal, atau BCD.Kode BCD
merupakan kode yang paling sederhana karena kode itu sendiri merupakan konversi dari
desimal ke biner.Menggunakan sistem bilangan biner untuk menentukan angka desimal 0
sampai 9.Karena nomor BCD ditulis menggunakan 1 dan 0, itu adalah kode biner.Perlu
dibedakan antara pengkodean dan konversi. Kalau suatu bilangan dikonversikan ke bilangan
lain maka kedua bilangan itu mempunyai harga/nilai. Sebagai contoh,kalau angka 8 desimal
dikonversikan ke biner,maka satu-satunya pilihan adalah 1000. Tetapi kalau angka 8 ini
dikodekan ke biner,ada bermacam-macam kode yang dapat dibentuk,walau pun hanya
terdiri atas 4 bit.
Setiap digit desimal membutuhkan 4-bit bilangan biner-kode.Penimbangan posisi 4-bit
dapat ditentukan dan kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan bentuk kode
ini.Berat pertama posisi (paling kanan) adalah 2
atau 4, dan keempat

atau 1, kedua 2

atau 2, ketiga 2

atau 8.bentuk membaca kiri ke kanan pembobotan adalah 8-4 -2-

1, dan kode juga disebut kode 8421. Jadi untuk angka 9,yaitu 8+1,kode BCDnya adalah
1001.

Untuk

angka

yaitu

4+2,kodenya

adalah

0110.

Kode-kode

1010,1100,1011,1101,1110,dan 1111 tidak ada didalam BCD karena nilai kode-kode ini
sudah lebih dari 9.
SISTEM BILANGAN BCD
Pada beberapa aplikasi,misalna sistem berdasarkan mikroprosesor,sering kal lebih sesuai
apabila setiap digit bilangan desimal diubah menjadi 4 digit bilangan biner. Dengan cara
ini,suatu bilangan desimal 2 digitakan diubah menjadi dua kelompok empat digit bilangan
biner,sehingga keseluruhannya menjadi 8 bit,tidak bergantung pada nilai bilangan

desimalnya sendiri. Hasilnya sering disebut sebagai binary-coded decimal(BCD).


Penyandian yang sering digunakan dikenal sebagai sandi 8421BCD. Selain penyandian
8421BCD,juga dikenal sejumlah penyandian yang lain yaitu 2421BCD.
Sistem 8421BCD merupakan sandi yang paling banyak digunakan. Dalam sistem ini,setiap
digit BCD menunjukkan nilai dengan pembebanan yang sama dengan bilangan biner,yaitu
8,4,2,dan 1,dimulai dari MSB. Dalam sistem 2421BCD,MSB mempunyai pembebanan 2
digit berikutnya mempunyai pembebanan 4,diikuti dengan 2,dan 1 untuk LSB.
PENGERTIAN SEVEN SEGMENT DISPLAY
Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar
Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal
melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai
pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga
Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven
Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W.
Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light
Emitting Diode).
Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON
dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan.Angka-angka dari 0 (nol) sampai
9(Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0
9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F.
Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka 8
yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya. Pada
beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga penambahan titik yang menunjukan
angka koma decimal.Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah
Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light
Emitting Diode (LED).
LED 7 Segmen (Seven Segment LED)
Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan oleh para penghobi
Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan LED (Light Emitting Diode) sebagai
penerangnya.LED 7 Segmen ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1
segmen titik yang menandakan koma Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen atau
elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika
segmen atau elemen tertentu diberikan arus listrik,maka Display akan menampilkan angka

atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.Terdapat 2 Jenis LED 7
Segmen, diantaranya adalah LED 7 Segmen common Cathode dan LED 7 Segmen
common Anode.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen
LED adalah terhubung menjadi 1 Pin,sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk
masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan
Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan
kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED
adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masingmasing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan
Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masingmasing Kaki Katoda Segmen LED.
Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada
Segmen/Elemen LED untuk menyala.Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat
mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka
Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini
adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.Peralatan Dan Komponen


3.1.1 Peralatan
1. Power Suplay 5 volt DC
Berfungsi sebagai sumber tegangan
2. Jumper
Berfungsi sebagai penghubung antara komponen

3. Jepit Buaya
Berfungsi sebagai penghubung peralatan dan komponen/peralatan dengan peralatan
4. Protoboard
Berfungsi sebagai untuk membuat rangkaian elektronik sementara dengan tujuan uji
coba atau prototipe tanpa harus menyolder
5. Saklar Toggle
Berfungsi sebagai untuk menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara
menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis
3.1.2 komponen
1. IC 7447
Berfungsi sebagai IC dengan 2 masukan dan 1 keluaran
2. IC 7490
Berfungsi sebagai gerbang 2 masukan dan 1 keluaran
3. Resistor 220 ohm
Berungsi sebagaipengatur atau penghambat besarnya arus yang lewat pada suatu rangkaian.
4. Seven Segment common anoda
Berfungsi sebagai indikator rendah dan tinggi
5. LED
Berfungsi sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator
3.2. prosedur percobaan
1. Dipersiapkan peralatan dan komponen-komponen yang digunakan
2. Dihubungkan kaki-kai IC 7447 seven segment sesuai dengan gambar
3. Dihubungkan Vcc rangkaian dengan PSA 5 Volt DC dan Ground rangkaian ke
ground PSA 5 Volt DC.
4. Dihubungkan masukan A,B,C,D ke saklar untuk memberikan masukan yang
diinginkan,apakah logika 0 atau logika 1
5. Dihidupkan PSA 5Volt DC
6. Divariasikan masukan A,B,C, dan D
7. Dicatat character yang ditunjukkan oleh seven segment untuk setiap bilangan
decimal yang divariasikan pada masukan A,B,C,D dan dicatat segment-segment
yang hidup pada seven segment
8. Dicatat hasil percobaan secara keseluruhan sebagai data percobaan
9. Dimatikan PSA 5 Volt

GAMBAR PERCOBAAN

BAB VI

DATA DAN ANALISA DATA


4.1 Data Percobaan
INPUT
NO

DESIMA
L

OUTPUT
CHAR

D C B A a B c d e f g

1.

0 0 0 0 0 0 1

2.

1 0 0 1 1 1 1

3.

0 0 1 0 0 1 0

4.

0 0 0 0 1 1 0

5.

1 0 0 1 1 0 0

6.

0 1 0 0 1 0 0

7.

1 1 0 0 0 0 0

8.

0 0 0 1 1 1 1

9.

0 0 0 0 0 0 0

10.

0 0 0 1 1 0 0

11.

10

1 1 1 0 0 1 0

12.

11

1 1 0 0 1 1 0

13.

12

1 0 1 1 1 0 0

14.

13

0 1 1 0 1 0 0

15.

14

1 1 1 0 0 0 0

16.

15

1 1 1 1 1 1 1

Medan, 13 Maret 2015


Asisten,

Praktikan,

(FRANSISCO PURBA)

(IKHWAN SYAHPUTRA)

4.2 Analisa Data

1. Jelaskan jenis-jenisa seven segment!


a. Common Anode
Semua anoda dari LED dalam seven segment disatukan secara parallel dan semua itu
dihubungkan ke VCC, dan kemuadian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas arus
keluar dari penggerak LED. Karena dihubungkan ke Vcc, maka Common anoda berada
pada kondisi aktif low ( LED akan menyala atau aktif bila di beri logika 0).
b. Common Cathode
Semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke ground. Karena seluruh katoda
dihubungkan ke grounf, maka common katoda ini berada pada kondisi high (LED akan
menyala/aktif bila diberi logika 1)
2. Jelaskan cara kerja IC LM 7447!
3. Jelaskan pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari!
a. Runninng Teks
Running text atau tulisan berjalan adalah salah satu media elektronik yang sangat
berguna untuk menyampaikan pesan dan informasi yang dapat juga digunakan sebagai
sarana iklan.Running Text juga dikenal dengan sebutan Moving Sign.

Dalam

pengembangannya, Display Running text kini hadir tidak hanya menampilkan rangkaian
tulisan berjalan, tapi juga bisa untuk menampilkan gambar atau logo.
b. Rangkaian penampil LED 7 segmen dengan teknik scanning
Setelah penetapan register yang akan digunakan selesai maka kita sudah bisa
menjalankan rutin scanning berikut bernama LED_Scan. Setelah mengisi gerbang
LED_Data dengan isi lokasi BufferData yang ditentukan oleh register R0, selanjutnya
kita akan menggeser akumulator ke kiri termasuk bit Carry sehingga nilai bit Carry akan
digeser ke ACC.0 yaitu rendah untuk kemudian hasil penggeseran akumulator ini akan
diisikan ke gerbang LED_Dig
c. Jam Digital
Sebuah penampil LED 7 segmen untuk jam di mana setidaknya memerlukan sampai 4
digit untuk menunjukkan waktu jam dan menit atau 6 digit jika menghendaki peragaan
detik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat
menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven
Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung
atau Counter Digital, Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada
Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai
dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting
Diode).
2. Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang
cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala.Pada Tipe Dekoder
tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik
yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak
diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini
adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.

3. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan pengaplikasian BCD to seven


segment diantaranya, dalam Jam Digital yang biasa kita gunakan sehari-hari,
Running Text yang biasanya tedapat di pusat kota atau di jalan-jalan besar dan yang
paling sering kita temukan adalah Lamp LED.
Jenis-jenis dari seven segment adalah :
a. Common anoda adalah pin yang terhubung dengan semua kaki anoda dalam seven
segmen.Common anoda diberi tegangan Vcc dan akan aktif pada saat diberi logika
rendah (0) atau sering disebut active low.
b. Common katoda adalah pin yang terhubung dengan semua kaki katoda dalam seven
segmen. Common katoda diberi ground dan akan aktif pada saat diberi logika tinggi (1)
atau sering disebut active high
5.2 SARAN
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya,dapat mematuhi peraturan yang ada di dalam
laboratorium
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya,mengetahui cara menghitung biner
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya,mengetahui alat-alat serta fungsinya

DAFTAR PUSTAKA
Tarigan Pernantin. 2006. Buku Ajar Dasar Teknik Digital. Medan: USU Medan
Halaman: 107-119
Ibrahim K.F. 1997. Teknik Digital. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Halaman: 10-12
Nashelsky Louis. 1985. Introduction To Digital Technology. New York: University of
New York Halaman: 40-41
http://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-tujuh-segmen/
Diakses Pada: 12 Maret 2015
Pukul: 16:43

Nama:Ikhwan Syahputra
NIM:142411021
Judul:Pencacah (Counter) dan BCD to Seven Segment
Gelombang / Kelompok :A/V
TUGAS PERSIAPAN
SOAL
1. Ubahlah bilangan dalam sandi BCD berikut ke dalam sandi desimal :
a. 1001 0101BCD
b. 0010 0000BCD
c. 0111 0100BCD
d. 1001 0011 0110 0001 0010BCD
e. 1000 0111 0101 0011 1001BCD
2. Jika pernyataan berikut merupakan pesan dalam sandi ASCII, apakah makna dari
pernyataan berikut (tanda minus atau - tidak perlu diubah)!
a. 1010000 1010101 1010011 1001000
b.1010011 1000001 1010110 1000101
c.1010010 1100101 1100001 1100100
d.1010111 1110010 1101001 1110100 1100101
e.1101010 1110101 -1101101 1110000
3. Dengan Bantuan table ASCII (7 bit); ubahlah angka, symbol, huruf karakter, atau fungsi
berikut ke dalam sandi tersebut!
a. &

d. Y-7

b. 10%

e. ESC

c. (9+x)
JAWABAN
1.

a. 1001 0101 BCD


= 1x27+ 1.24 + 1 x 22 + 1 x 20
= 126 +16 + 4 +1
= 147

b. 0010 0000 BCD


= 1 x 25
= 32
c. 0111 0100
= 1 x 26 + 1 x 25 + 1x24 + 1 x 22
= 64 + 32 + 16 + 4
= 116
d. 1001 0011 0110 0001 0010 BCD
= 1x219 + 1x216 + 1 x 213 + 1 x 212 + 1 x 210 + 1 x 29 + 1 x 24 + 1 x 21
= 524288 + 65536 + 8192 + 4096 + 1024 + 512 + 16 + 2
= 603666
e. 1000 0111 0101 0011 1001 BCD
= 1x219 + 1 x 214 + 1 x 213 + 1 x 212 + 1 x 210 + 1 x 28 + 1 x 25 + 1 x 24 + 1 x 23
+ 1 x 20
= 524288 + 16384 + 8192 + 4096 + 1024 + 256 + 32 + 16 + 8 + 1
= 554297
2.

a. 1010000 1010101 1010011 1001000


=PUSH
b. 1010011 1000001 1010110 1000101
=S A V I
c. 1010010 1100101 1100001 1100100
=Read
d. 1010111 1110010 1101001 1110100 1100101
= W-r-i-t-e
e. 1101010 1110101 -1101101 1110000
= j-u-m-p

3.

a. &

= 0100110

b. 10%

= 0110001 0110000 0100101

c. (9+x)

= 0101000 0111001 0101011 1111000 0101001

d. Y-7= 1011001 0101101 0110111


e. ESC

= 1000101 1010011 1000011

Nama :Ikhwan Syahputra


NIM : 142411021
Soal
1.1 Ubahlah sandi berikut ke dalam sandi heksa
a. 0111 1101
b. 0001 1101
c. 1101 1111 0001
1.2 Ubahlah sandi berikut kedalam sandi decimal
a. 0101 0111
b. 1010 1100
2. Sebutkan masing-masing tujuan yang terdapat dalam jurnal
3. Sebutkan Peralatan dan Komponen yang di perlukan
4. Rangkaian dasar display 7 segment
5. Aplikasi percobaan dalam kehidupan sehari-hari
Jawab
1. 1. a. 7B
b. 1D
c. DF1
1.2.

a 1001 0101
= 1x27 + 1.24 + 1 x 22 + 1 x 20
= 126 + 16 + 4 + 1
= 147
b. 1010 1100
= 1x27 + 1 x 25 + 1 x 23 + 1 x 22
= 126 + 32 + 8 + 4
= 170

2.

a. Untuk memahami jenis-jenis dari sevennsegment dan cara kerjanya


b. Untuk memahami cara kerja BCD dan display seven segment
c. Untuk memahami rangkaian seven segment

3. Peralatan
a. Power Supply 5 Volt DC

b. Jumper
c. Penjepit Buaya
d. Protoboard
e. Resistor 220
Komponen
a. IC 7447
b. IC 7490
c. Seven Segment common anoda
d. LED
4.

5.

a. Jam Digital
b. Lampu LED

Anda mungkin juga menyukai