IKHWAN SYAHPUTRA
142411021
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul percobaan
Kategori
Nama
: IKHWAN SYAHPUTRA
: 142411021
Program Studi
Departemen
: Fisika
Fakultas
(FRANSISCO PURBA)
Praktikan,
(IKHWAN SYAHPUTRA)
BAB I
TUJUAN
1. Untuk memahami jenis-jenis dari seven segment dan cara kerjanya.
2. Untuk memahami cara kerja BCD dan display seven segment.
3. Untuk memahami penggunaan dari seven segment
BAB II
LANDASAN TEORI
Rangkaian pencacah (counter) merupakan rangkaian yang sederhana dan sangat
umum pemakaiannya dalam sistem-sistem digital baik sistem yang kecil-kecil maupun besar
seperti prosesor untuk komputer.
Setiap flip-flop dalam rangkaian ini berubah keadaan menurut aturan/urutan yang
ditentukan. Perubahan keadaan itu terjadi serentak (sebenarnya dengan sedikit tundaan
waktu) dengan munculnya pulsa penabuh (clock pulse). Jadi rangkaian ini adalah rangkaian
berurut serempak.
Harga maksimum yang dapat dicapai oleh satu pencacah ditentukan oleh cacah flipflop yang membentuk rangkaiannya. Untuk suatu pencacah dengan 3 flip-flop (disebut juga
pencacah 3 bit), harga maksimum yang dapat dicapai adalah 7 yang terjadi saat keseluruhan
flip-flop itu berkeadaan 1; untuk pencacah dengan 4 flip-flop harga maksumum yang dapat
dicapai adalah 15 (1111 biner), dan seterusnya. Dalam pencacah biasa, setelah mencapai
harga cacahan maksimum, keadaan pencacah akan kembali kepada keadaan mula, misalnya
0. Tetapi untuk keperluan-keperluan khusus sering dibutuhkan pencacah yang mencacah
tidak secara berurutan dari 0, 1, 2, ... dan seterusnya atau turun dari suatu harga maksimum
sampai ... 3, 2, 1, 0, melainkan melompat-lompat menurut urutan yang dibutuhkan. Dalam
bab ini diuraikan perencanaan rangkaian pencacah, baik yang berurutan maupun yang acak.
a. Pencacah Berurutan dan Tak Berurutan
Urutan pencacahan pada pencacah biner berurutan mulai dari 0 sampai harga
maksimum untuk pencacah naik atau mulai dari harga maksimum turun sampai 0 pada
pencacah turun. Harga desimal pencacahan untuk pencacah naik biner yang terdiri atas 4
flip-flop adalah 0 s/d 15, yaitu: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, kembali ke 0,1,2,.
Dst
sedangkan
untuk
pencacah
turun
adalah
15
0,
yaitu:
15,14,13,12,11,10,9,8,7,6,5,4,3,2,1,0, kembali ke 15,14,.. dst. Kalau masing-masing flipflop dalam pencacah tersebut dinamakan A, B, C, dan D, maka keadaan-sekarang dan
keadaan-berikutnya (setelah adanya pulsa penabuh) pencacah tersebut dapat diurutkan.
Di samping pencacah berurutan biner di
atas, jenis pencacah berurutan lainnya yang juga sering dipakai adalah pencacah desimal.
Perbedaan antara pencacah biner dengan pencacah desimal hanyalah pada harga maksimum
yang dapat dicapai. Kalau dalam pencacahan biner pencacahan kembali ke 0000 setelah
mencapai 1111, maka pada pencacah biner pencacahan kembai ke keadaan 0000 setelah
mencapai 1001 (= 9 dalam desimal) sebab di dalam sisem bilangan desimal tidak ada angka
yang lebih besar daripada 9. Pencacah seperti ini disebut juga Pencacah Modus 9. Jadi utuk
pencacah desimal, 6 keadaan-sekarang yang paling bawah tidak ditentukan sehingga dalam
implementasinya dapat dianggap diabaikan. Hal serupa berlaku untuk pencacah-pencacah
dengan modus lainnya, misalnya modus 7, 5 dan lain-lainnya yang kembali ke keadaan
0000 setelah mencapai 7, 5 dan sebagainya.
berikut, dan
TB
TC
=0,
TB
TC
=1.
keadaan-berikut.
Sebagai
contoh,untuk
keadaan-sekarang
=B C
RA
=C
SB
= AB
RB
=B C
SC
= BC
RC
=C
Biasanya peta masukan tersebut dapat diperoleh lebih mudah dengan menggunakan peta
keadaan-berikut tanpa membuat tabel masukan semua flip-flop. Bila pada peta keadaanberikut kotak-kotak untuk Q=0 berisi 1 maka pada peta masukan diisikan
SQ
=1,
RQ
=0,dengan Q disini mewakili A,B,dan C. Bilamana kotak-kotak untuk Q=0 pada peta Q+
berisi 0, maka pad peta masukan diisikan
SQ
=0,
SQ
RQ
=x,
=0
KB
dan
KA
JC
dan
KC
JB
JA
yang dihasilkan oleh keadaan 1 pada kotak 010 pada peta A+ mestinya ABC,hasil akhir
menjadi hanya BC. Penggabungan 0 pada sukumin 101 dan x pada 111 untuk mencari
KA
, yang menghasilkan
KA
KA
persamaan J dan K yang diterangkan iatas berlaku secara umum,bukan hanya untuk
perencanaan pencacah diatas saja.
F. Pencacah dengan Flip-flop D
Karena untuk flip-flop D,Q+=D,maka peta masukkan untuk flip-flop D adalah peta
keadaan-berikut itu sendiri dan karena itu persamaan masukan dapat diperoleh langsung
dari peta keadaan-berikut flip-flp itu. Penyederhanaan tabel keadaan-berikut menghasilkan
persamaan masukan untuk realisasi dengan flip-flop D sebagai berikut:
DA
+
= A = A C + B C + = (A+B) C
DB
+
= B =
DC
+
= C = BC
AB +
B
A C=A +C)
Ro (I)
Ro ( 1 )
Q A , Q B ,QC , Q D
akanberharga sama
dengan data yang diletakkan pada masukan data ABCD. Tetapi bila masukan
COUNT/LOAD dibuat berlogika 1, rangkaian ini akan beroperasi sebagai pencacah. Bila
Q A,
QA
QA
dan
pencacah akan menjadi 0000 setelah munculnya pulsa penabuh dalam keadaan keluaran
1000.
BINARY-CODED DECIMAL (BCD)-8421 CODE
Kode dasar untuk mempertimbangkan disebut kode biner desimal, atau BCD.Kode BCD
merupakan kode yang paling sederhana karena kode itu sendiri merupakan konversi dari
desimal ke biner.Menggunakan sistem bilangan biner untuk menentukan angka desimal 0
sampai 9.Karena nomor BCD ditulis menggunakan 1 dan 0, itu adalah kode biner.Perlu
dibedakan antara pengkodean dan konversi. Kalau suatu bilangan dikonversikan ke bilangan
lain maka kedua bilangan itu mempunyai harga/nilai. Sebagai contoh,kalau angka 8 desimal
dikonversikan ke biner,maka satu-satunya pilihan adalah 1000. Tetapi kalau angka 8 ini
dikodekan ke biner,ada bermacam-macam kode yang dapat dibentuk,walau pun hanya
terdiri atas 4 bit.
Setiap digit desimal membutuhkan 4-bit bilangan biner-kode.Penimbangan posisi 4-bit
dapat ditentukan dan kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan bentuk kode
ini.Berat pertama posisi (paling kanan) adalah 2
atau 4, dan keempat
atau 1, kedua 2
atau 2, ketiga 2
1, dan kode juga disebut kode 8421. Jadi untuk angka 9,yaitu 8+1,kode BCDnya adalah
1001.
Untuk
angka
yaitu
4+2,kodenya
adalah
0110.
Kode-kode
1010,1100,1011,1101,1110,dan 1111 tidak ada didalam BCD karena nilai kode-kode ini
sudah lebih dari 9.
SISTEM BILANGAN BCD
Pada beberapa aplikasi,misalna sistem berdasarkan mikroprosesor,sering kal lebih sesuai
apabila setiap digit bilangan desimal diubah menjadi 4 digit bilangan biner. Dengan cara
ini,suatu bilangan desimal 2 digitakan diubah menjadi dua kelompok empat digit bilangan
biner,sehingga keseluruhannya menjadi 8 bit,tidak bergantung pada nilai bilangan
atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.Terdapat 2 Jenis LED 7
Segmen, diantaranya adalah LED 7 Segmen common Cathode dan LED 7 Segmen
common Anode.
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen
LED adalah terhubung menjadi 1 Pin,sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk
masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini merupakan
Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal Kendali (Control Signal) akan diberikan
kepada masing-masing Kaki Anoda Segmen LED.
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED
adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masingmasing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan
Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masingmasing Kaki Katoda Segmen LED.
Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada
Segmen/Elemen LED untuk menyala.Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat
mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka
Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini
adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3. Jepit Buaya
Berfungsi sebagai penghubung peralatan dan komponen/peralatan dengan peralatan
4. Protoboard
Berfungsi sebagai untuk membuat rangkaian elektronik sementara dengan tujuan uji
coba atau prototipe tanpa harus menyolder
5. Saklar Toggle
Berfungsi sebagai untuk menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara
menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis
3.1.2 komponen
1. IC 7447
Berfungsi sebagai IC dengan 2 masukan dan 1 keluaran
2. IC 7490
Berfungsi sebagai gerbang 2 masukan dan 1 keluaran
3. Resistor 220 ohm
Berungsi sebagaipengatur atau penghambat besarnya arus yang lewat pada suatu rangkaian.
4. Seven Segment common anoda
Berfungsi sebagai indikator rendah dan tinggi
5. LED
Berfungsi sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator
3.2. prosedur percobaan
1. Dipersiapkan peralatan dan komponen-komponen yang digunakan
2. Dihubungkan kaki-kai IC 7447 seven segment sesuai dengan gambar
3. Dihubungkan Vcc rangkaian dengan PSA 5 Volt DC dan Ground rangkaian ke
ground PSA 5 Volt DC.
4. Dihubungkan masukan A,B,C,D ke saklar untuk memberikan masukan yang
diinginkan,apakah logika 0 atau logika 1
5. Dihidupkan PSA 5Volt DC
6. Divariasikan masukan A,B,C, dan D
7. Dicatat character yang ditunjukkan oleh seven segment untuk setiap bilangan
decimal yang divariasikan pada masukan A,B,C,D dan dicatat segment-segment
yang hidup pada seven segment
8. Dicatat hasil percobaan secara keseluruhan sebagai data percobaan
9. Dimatikan PSA 5 Volt
GAMBAR PERCOBAAN
BAB VI
DESIMA
L
OUTPUT
CHAR
D C B A a B c d e f g
1.
0 0 0 0 0 0 1
2.
1 0 0 1 1 1 1
3.
0 0 1 0 0 1 0
4.
0 0 0 0 1 1 0
5.
1 0 0 1 1 0 0
6.
0 1 0 0 1 0 0
7.
1 1 0 0 0 0 0
8.
0 0 0 1 1 1 1
9.
0 0 0 0 0 0 0
10.
0 0 0 1 1 0 0
11.
10
1 1 1 0 0 1 0
12.
11
1 1 0 0 1 1 0
13.
12
1 0 1 1 1 0 0
14.
13
0 1 1 0 1 0 0
15.
14
1 1 1 0 0 0 0
16.
15
1 1 1 1 1 1 1
Praktikan,
(FRANSISCO PURBA)
(IKHWAN SYAHPUTRA)
Dalam
pengembangannya, Display Running text kini hadir tidak hanya menampilkan rangkaian
tulisan berjalan, tapi juga bisa untuk menampilkan gambar atau logo.
b. Rangkaian penampil LED 7 segmen dengan teknik scanning
Setelah penetapan register yang akan digunakan selesai maka kita sudah bisa
menjalankan rutin scanning berikut bernama LED_Scan. Setelah mengisi gerbang
LED_Data dengan isi lokasi BufferData yang ditentukan oleh register R0, selanjutnya
kita akan menggeser akumulator ke kiri termasuk bit Carry sehingga nilai bit Carry akan
digeser ke ACC.0 yaitu rendah untuk kemudian hasil penggeseran akumulator ini akan
diisikan ke gerbang LED_Dig
c. Jam Digital
Sebuah penampil LED 7 segmen untuk jam di mana setidaknya memerlukan sampai 4
digit untuk menunjukkan waktu jam dan menit atau 6 digit jika menghendaki peragaan
detik.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan Pernantin. 2006. Buku Ajar Dasar Teknik Digital. Medan: USU Medan
Halaman: 107-119
Ibrahim K.F. 1997. Teknik Digital. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Halaman: 10-12
Nashelsky Louis. 1985. Introduction To Digital Technology. New York: University of
New York Halaman: 40-41
http://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-tujuh-segmen/
Diakses Pada: 12 Maret 2015
Pukul: 16:43
Nama:Ikhwan Syahputra
NIM:142411021
Judul:Pencacah (Counter) dan BCD to Seven Segment
Gelombang / Kelompok :A/V
TUGAS PERSIAPAN
SOAL
1. Ubahlah bilangan dalam sandi BCD berikut ke dalam sandi desimal :
a. 1001 0101BCD
b. 0010 0000BCD
c. 0111 0100BCD
d. 1001 0011 0110 0001 0010BCD
e. 1000 0111 0101 0011 1001BCD
2. Jika pernyataan berikut merupakan pesan dalam sandi ASCII, apakah makna dari
pernyataan berikut (tanda minus atau - tidak perlu diubah)!
a. 1010000 1010101 1010011 1001000
b.1010011 1000001 1010110 1000101
c.1010010 1100101 1100001 1100100
d.1010111 1110010 1101001 1110100 1100101
e.1101010 1110101 -1101101 1110000
3. Dengan Bantuan table ASCII (7 bit); ubahlah angka, symbol, huruf karakter, atau fungsi
berikut ke dalam sandi tersebut!
a. &
d. Y-7
b. 10%
e. ESC
c. (9+x)
JAWABAN
1.
3.
a. &
= 0100110
b. 10%
c. (9+x)
a 1001 0101
= 1x27 + 1.24 + 1 x 22 + 1 x 20
= 126 + 16 + 4 + 1
= 147
b. 1010 1100
= 1x27 + 1 x 25 + 1 x 23 + 1 x 22
= 126 + 32 + 8 + 4
= 170
2.
3. Peralatan
a. Power Supply 5 Volt DC
b. Jumper
c. Penjepit Buaya
d. Protoboard
e. Resistor 220
Komponen
a. IC 7447
b. IC 7490
c. Seven Segment common anoda
d. LED
4.
5.
a. Jam Digital
b. Lampu LED