Anda di halaman 1dari 41

PENGHANTAR

MUHARNIS,ST.,MT
APA ITU PENGHANTAR???
• Penghantar ialah suatu benda yang
berbentuk logam ataupun non logam
yang bersifat konduktor atau dapat
mengalirkan arus listrik dari satu titik ke
titik yang lain.
SIFAT BAHAN KONDUKTOR
• Konduktuktivitas:
dalah ukuran dari kemampuan suatu bahan
untuk menghantarkan arus listrik. Jika suatu
beda potensial listrik ditempatkan pada ujung-
ujung sebuah konduktor, muatan-muatan
bergeraknya akan berpindah, menghasilkan
arus listrik.
• Kekuatan tarik
adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh
sebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik,
sebelum bahan tersebut patah. Kekuatan tarik
umumnya dapat dicari dengan melakukan uji tarik
dan mencatat perubahan regangan dan tegangan.
Nilai pengujian tidak bergantung pada ukuran
bahan, melainkan karena faktor jenis bahan. Faktor
lainnya yang dapat mempengaruhi seperti
keberadaan zat pengotor dalam bahan, temperatur
dan kelembaban lingkungan pengujian, dan
penyiapan spesimen.
Jenis bahan konduktor
• Logam biasa
1. Bahan tembaga
2. Bahan alumunium
3. Bahan besi
• Logam campuran (alloy)
1. ASCR (allumunium steel conductor steel
reinforced)
2. AAAC(all alumunium alloy conductor)
• Logam paduan (composite)
Baja berlapis tembaga (copper clad steel)
Logam campuran (alloy)
• Logam campuran (alloy)adalah campuran dari
dua buah logam atau lebih dimana dengan
mencampurkan dua macam logam ini agar
memiliki sifat yang berbeda dari sebelumnya,
agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Contoh bahan kuningan, yang merupakan
bahan campuran antara tembaga dan seng.
Perunggu merupakan campuran antara
tembaga dengan timah
TEMBAGA
ALUMINIUM
• Aluminium
Kelebihannya:
– Materialnya Ringan
– Harganya Sangat Kompetitif.
Kekurangannya
– daya hantar listrik agak rendah
– kawatnya sedikit kaku.
Sifat-sifat penting lainnya yang dimiliki aluminium
• Berat jenisnya ringan yaitu: 2,7 gr/cm³
• Tahan korosi
• Daya hantar 35m/ohm
• Mudah di fabrikasi/di bentuk
• Sifat mekanisnya (kekuatannya) rendah yaitu kekuatan
tariknya 9 kg/mm2, akan tetapi dengan campuran (paduan)
dengan bahan lain kekuatannya bisa ditingkatkan,
 Titik leleh 6580c
• Apabila aluminium digunakan sebagai penghantar
dalam ukuran yang cukup besar, selalu diperkuat
dengan baja atau paduan aluminium misalnya ACSR
(aluminium Conduktor Steel Reincofered) banyak
digunakan untuk kawat saluran hantar udara, ACAR
(aluminium Conduktor Alloy Reincofered).
Penandaan Paduan Aluminium dengan bahan lain menurut
ASA(American Standard Association) seperti pada tabel berikut:
No Bahan Penandaan
1 Alumunium Murni 1x x x
2 Tembaga 2 x x x
3 Mangan 3 x x x
4 Silicon 4 x x x
5 Magnesium 5 x x x
6 Magnesium dan Silicon 6 x x x
7 Seng 7 x x x
Contoh Penandaan Pada Alumunium
1. Penandaan 1045 berarti :
 1 x x x menunjukkan bahan tersebut alumunium
murni
 x 0 x x (tidak ada pemeriksaan thd sisa pengotoran )
1 % - 0,45% = 0,55%
 x x 45 menunjukkan bahan tersebut terbuat dari
bahan alumunium murni 99,45 %
2. Penandaan 6050 berarti :
 6 x x x : bahan dari paduan magnesium dan silicon
 x 0 x x : Pengotoran (1 % - 0,5 % = 0,5%)
 x x 50 : menunjukkan bahan alumunium tersebut
terbuat dari magnesium dan silicon 99,5%.
Sifat Mekanik Dari Aluminium:
1. Kekerasan
Kekerasan bahan aluminium murni sangatlah
kecil, yaitu sekitar 65 skala Brinnel, sehingga
dengan sedikit gaya saja dapat mengubah
bentuk logam. Untuk kebutuhan aplikasi yang
membutuhkan kekerasan, aluminium perlu
dipadukan dengan logam lain
2. Ductility
Ductility yaitu seberapa jauh bahan dapat diubah
bentuknya secara elastis tanpa terjadinya retakan .
Aluminium murni memiliki ductility yang tinggi
sedangkan aluminium paduan memiliki ductility yang
bervariasi, tergantung konsentrasi paduannya, namun
pada umumnya memiliki ductility yang lebih rendah
dari pada aluminium murni
3. Kekuatan tensil (kekuatan tarik)
Kekuatan tensil pada aluminium murni pada
berbagai perlakuan umumnya sangat rendah, yaitu
sekitar 90 MPa, sehingga untuk penggunaan yang
memerlukan kekuatan tensil yang tinggi,
aluminium perlu dipadukan. Dengan dipadukan
dengan logam lain, ditambah dengan berbagai
perlakuan termal, aluminium paduan akan memiliki
kekuatan tensil hingga 580 Mpa
Bahaya dan Keamanan dari Penggunaan Aluminium.
Terhadap kesehatan :
• Mata : Menyebabkan iritasi mata jika tidak dibersihkan
• Kulit: Menyebabkan iritasi kulit ringan jika kontak berkepanjangan
• Tertelan : Menyebabkan gangguan pencernaan
• Terhirup : Jika dalam bentuk uap dapat menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan
ALUMINIUM DAN PADUAN
 Paduan Aluminium-Silikon
Paduan aluminium dengan silikon hingga 15% akan
memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang
cukup besar, hingga mencapai 525 Mpa  pada
aluminium paduan yang dihasilkan pada perlakuan
panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari
15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat
secara drastis akibat terbentuknya kristal granula
silika.
ALUMINIUM DAN PADUAN
 Paduan Aluminium-Magnesium
Keberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik
lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660 oC hingga 450
oC. Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat
ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan
terjadi pada suhu di atas 60 oC. Keberadaan magnesium juga
menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada
temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam
akan mengalami failure pada temperatur tersebut.
ALUMINIUM DAN PADUAN
 Paduan Aluminium-Tembaga
Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan
sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya,
untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh
memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena
akan membentuk senyawa CuAl2 dalam logam
yang menjadikan logam rapuh
ALUMINIUM DAN PADUAN
Paduan Aluminium-Mangan
Penambahan mangan memiliki akan berefek pada
sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan
mudah (work-hardening) sehingga didapatkan
logam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi
namun tidak terlalu rapuh. Selain itu, penambahan
mangan akan meningkatkan titik lebur paduan
aluminium.
ALUMINIUM DAN PADUAN
Paduan Aluminium-Seng
Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi  dibandingkan paduan
lainnya,  Aluminium dengan 5,5% seng dapat memiliki
kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar
11% dalam setiap 50mm bahan. Bandingkan dengan
aluminium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan
tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6%
setiap 50 mm bahan.
  Paduan Aluminium-Lithium
Lithium menjadikan paduan aluminium mengalami
pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus
elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium,
setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi
massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan
modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-
lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat
reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat
meningkatkan biaya keselamatan kerja.
Paduan Aluminium-Skandium
Penambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian
yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun
ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan
ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain
yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan
karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan
Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat
tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-
0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004).
Paduan Aluminium-Besi
Besi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan
sebagai suatu “kecelakaan”. Kehadiran besi umumnya
terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan
besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek
kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan
tensil secara signifikan, namun diikuti dengan
penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil.
Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08%
mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan
menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi
akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah
paduan utama aluminium selain Fe.
Aluminium Paduan Cor
Komposisi utama aluminium paduan cor pada umumnya
adalah tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan
keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan
memudahkan pengerjaan permesinan. Al- Si memmberikan
kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada
temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian
merupakan sifat yang penting dalam logam cor dan ekstrusi,
yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al-Mg
juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-
Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hinggalogam
mengalami deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi
lebih dari 10% dapat mengurangi kemudahan dalam
BAJA
• Terbuat dari bahan besi dengan campuran
karbon, sehingga baja terbagi atas:
1. Baja karbon rendah (0 s/d 0,25%)
2. Baja karbon menengah(0,25 s/d 0,55%)
3. Baja karbon tinggi (diatas 0,55%)
Wolfram
• Wolfram sering juga disebut tungsten. Wolfram
memiliki sifat sangat keras dan berwama abu-
abu keputih-putihan. Mempunyai massa jenis
20 g/cm3, titik leleh 3410°C, titik didih 5900°C, α
4,4.10-6 per°C, tahanan jenis 0,055 Ω . mm2/m.
Wolfram di bidang elektronika digunakan pada
tabung katoda electron dan pada bidang
kelistrika digunakan pada kawat pijar (filamen)
untuk lampu-lampu pijar, tabung sinar X
Wolfram
Molibdenum
• Logam ini mirip dengan wolfram .
Molibdenum mempunyai massa jenis 10,2
g/cm3, titik leleh 2620° C, titik didih 3700° C, α
53. 10-7 per ° C, resistivitasnya 0,048 9
Ω.mm2/m koeffisien suhu 0,0047 per ° C.
Penggunaan Molibdenum adalah pada :
tabung sinar X dan tabung hampa udara
Molibdenum
Platina
• Platina merupakan logam yang berat, berwarna
putih keabu-abuan, tidak korosif. Massa jenisnya
21,4 g.cm3, α nya 9 . 10-6 per ° C, titik leleh 1775° C,
titik didih 4530° C, resistivitasnya 0,1 Ω. mm2 /m,
koeffisien suhu 0,00307 per ° C. Platina dapat
dibentuk menjadi filamen yang tipis dan batang
yang tipis-tipis. Penggunaan platina pada teknik
listrik antara lain untuk elemen pemanas pada
laboratorium tentang oven atau tungku pembakaran
yang memerlukan suhu tinggi yaitu di atas 1300° C
Platina

Anda mungkin juga menyukai