Anda di halaman 1dari 3

A.

Membandingkan dielektrik, konduktor, semikonduktor


Bahan semikonduktor adalah suatu material dengan sifat konduktivitas diantara
konduktor dan isolator, contoh Silikon (Si), Ge (Germanium). Saat ini Si umumnya
digunakan sebagai devais elektronik, seperti dioda, transistor, IC (integrated circuit). (htt4)

Bahan dipandang sebagai kumpulan muatan positif dan negatif yang berasal dan
komponen-komponen pembentuk atom, yaitu inti atom dan elektron. Andai kata muatan di
dalam bahan bebas bergerak ke setiap bagian bahan, maka bahan tersebut disebut sebagai
bahan konduktor. Biasanya yang bebas bergerak di dalam konduktor adalah elektron-
elektron, jadi ada sebagian elektron dalam konduktor yang tidak terkait dengan inti tetentu.

Konduktor (ideal) dapat memberikan muatan (bebas) dalam jumlah yang terbatas. Satu
atau dua elektron per atom tidak berasosiasi dengan inti tertentu. Sebaliknya bila semua
elektron terkait pada suatu inti, sehingga tidak dapat bergerak jauh dari inti tersebut, maka
bahan itu disebut isolator atau dielektrik. Atau dielektrik disebut juga semua muatan terikat
pada atom atau molekul, hanya bergerak sedikit dalam molekul.

Di dalam dielektrik muatan tidak dapat bergerak. Adanya bahan di dalam medan listrik
akan mempengaruhi medan tersebut, dan sebaliknya medan juga akan mempengaruhi
susunan muatan di dalam bahan. Muatan-muatan yang berada di dalam konduktor yang
diletakkan di dalam medan listrik akan menyusun diri sedemikian rupa sehingga timbul
medan yang meniadakan medan luar. Itu sebabnya medan listrik di dalam konduktor selalu
sama dengan nol.

Sebenarnya di dalam atom terdapat inti bermuatan positif, dan sejumlah elektron
mengelilingi inti. Kedua macam muatan tersebut, akan dipengaruhi oleh medan listrik,
sehingga pusat muatan elektron dan inti akan saling terpisah, bergeser kedudukannya. Dalam
keadaan ini,atom disebut terpolarisasi, dengan mempunyai momen dipol hetil disebut yang
searah dengan medan . Dapat dihubungkan bahwa , dimana disebut polarisabilitas atom.
Atom netral mulanya tidak mempunyai momen dipol, kemudian karena ada pengaruh medan
luar, maka terjadi momen dipol terimbas.

Perbedaan isolator, semikonduktor, dan konduktor terletak pada energy gap (Eg). Energi
gap (Eg) menunjukkan selang energi antara pita konduksi minimum dan pita valensi
maksimum Gambar (a) di samping menunjukkan bahwa gap antara pita konduksi minimum
dan pita valensi maksimum pada isolator sangat besar. Pada keadaan ini, pita konduksi
isolator kosong, tidak terisi elektron, sehingga konduktivitasnya sangat rendah. Gambar (b)
menunjukkan struktur pita energi semikonduktor. Lebar pita relative kecil, Eg = 1 eV. Pada
saat suhu naik, electron pada pita valensi dapat berpindah ke pita konduksi. Karena ada
elektron pada pita konduksi, maka bahan ini bersifat sedikit konduktif, sehingga disebut
semikonduktor. Gambar (c) menunjukkan struktur pita energi konduktor. Pita konduksi
konduktor terisi sebagian oleh elektron. Jika ada medan listrik luar, maka elektron akan
memperoleh tambahan energi untuk berpindah dari pita valensi ke pita konduksi, yang
berakibat timbulnya arus listrik. Elektron yang berpindah ini disebut elektron bebas.
Sedangkan daerah yang ditinggalkan oleh elektron ini disebut dengan hole.

Isolator merupakan material zat padat yang tidak mampu menghantarkan arus listrik.
Isolator dapat berupa karet, kayu, kertas, dan biasanya adalah benda-benda selain golongan
logam. Isolator contohnya dapat kita lihat pada setiap kabel yaitu berupa karet yang berguna
untuk melapisi tembaga (logam) agar arus tetap mengalir pada tembaga. Dengan kata lain
berguna untuk melindungi kita dari sengatan listrik, oleh karena itu isolator merupakan
penghantar listrik yang paling buruk diantara konduktor dan semikonduktor. Isolator
memiliki karakteristik lebih lunak daripada logam namun tidak berair, karena sebagus
apapun suatu isolator jika terkena air maka arus listrik akan dapat mengalir. Isolator memiliki
daya resistansi yang tinggi terhadap arus listrik. Karena sifatnya yang resistant/ menghambat
aliran arus listrik maka benda-benda tersebut disebut isolator. Di dunia ini isolator yang
paling baik adalah tanah karena sifatnya yang dapat menetralkan arus listrik dengan cara
mengalirkan arus listrik ke tanah (ground) seperti pada penangkal petir yang telah dibuat
untuk mengalirkan arus listrik dari ujung suatu bangunan dan menanamkan lempengan besi
kedalam tanah yang bertujuan untuk menetralkan arus listrik yang luar biasa besarnya dari
alam (petir) ke tanah.
Semikonduktor merupakan material yang memiliki sifat isolator dan konduktor dengan
perbandingan 1:1, sehingga sifatnya ada di antara isolator dan konduktor. Bahan
semikonduktor merupakan material yang memiliki sfiat penghantar arus listrik yang paling
bagus dikarenakan tidak memiliki hambatan/ resistansi ataupun nilai resistansi mendekati
nol. Sebuah semikonduktor akan bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat
rendah, akan tetapi pada temperatur ruang akan bersifat sebagai konduktor. Semikonduktor
elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti silikon (Si),
Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal
intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat
digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor
laser.

Konduktor merupakan material zat padat yang memiliki sifat penghantar arus listrik yang
baik, tetapi masih memiliki resistansi (hambatan). Penghantar dalam teknik elektronika
adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena
sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak,
tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi,
sebagai penghantar, emas sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium yang paling banyak digunakan (Santika, 2014)

Referensi
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/sastra.kusuma/material/05semikonduktor.pdf

Santika, I. (2014). ISOLATOR, SEMIKONDUKTOR, DAN KONDUKTOR. UNDIKSHA.

Anda mungkin juga menyukai