Disusun oleh:
Kusmi Heni Nursamsika 1172070043
Melati Fauziah 1172070045
Moh Risam Hidayatullah 1172070046
Muhammad Mudhirul Haq 1172070047
Muhammad Haidir 1172070055
Kelas/Semester :
B/V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
salah satu persyaratan mata kuliah mekanika. Makalah ini memaparkan mengenai
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................................ 17
B. Saran .......................................................................................................... 18
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ilmiah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui karakteristik gerak harmonik sederhana, teredam dan
teredam terpaksa.
2. Untuk mengetahui gerak harmonik tidak linier menggunakan pendekatan
seuccessive.
3. Untuk mengetahui gerak harmonik dua / tiga dimensi menggunakan
konsep superposisi.
2
BAB II LANDASAN TEORI
Gambar 1. Gerak benda pada lantai licin dan terikat pada pegas untuk
posisi normal (a), teregang (b), dan tertekan (c)
3
Anggap mula-mula benda berada pada posisi X = 0 sehingga pegas
tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi
keseimbangan. Jika benda ditarik ke kanan kemudian dilepaskan, maka
pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).
Sebaliknya, ketika benda ditekan ke kiri (X = –) kemudian dilepaskan,
maka pegas akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi
keseimbangan.
Gaya yang dilakukan pegas untuk mengembalikan benda pada
posisi keseimbangan disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih
menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut.
𝐹𝑃 = −𝑘𝑋 (2-1)
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah
yang berlawanan dengan simpangannya. Jika digabungkan persamaan di
atas dengan hukum II Newton, maka diperoleh persamaan berikut.
𝑘
𝐹𝑃 = 𝑘𝑋 = m . a atau a = − (𝑚) 𝑋 (2-2)
4
menyamakan antara gaya pemulih (𝐹 = −𝑘𝑋 dan gaya sentripetal
(𝐹 = −4𝜋 2 𝑚 𝑓 2 𝑋).
−4𝜋 2 𝑚 𝑓 2 𝑋 = −𝑘𝑋
−4𝜋 2 𝑚 𝑓 2 = 𝑘
Jadi frekuensinya adalah:
1 𝑘
𝐹= √ (2-3)
2𝜋 𝑚
Keterangan:
F : Frekuensi (𝑠 −1 )
T : Periode (s)
k : konstanta pegas (N/m)
m : massa beban (kg)
3. Persamaan Getaran Harmonik
Persamaan getaran harmonk sederhana didapatkan dari proyeksi
gerak melingkar beraturan pada sumbu –x atau sumbu –y.
Adapun persamaan-persamaan getaran harmonik adalah sebagai
berikut:
a. Simpangan Getaran Harmonik
Simpangan getaran harmonik sederhana dapat dianggap sebagai
proyeksi partikel yang bergerak melingkar beraturan pada diameter
lingkaran. Gambar berikut melukiskan sebuah partikel yang bergerak
melingkar beraturan dengan kecepatan sudut 𝜔 dan jari-jari A.
Anggap mula-mula partikel berada di titik P.
5
Gambar 2. Proyeksi gerak melingkar beraturan terhadap sumbu Y
Keterangan:
Y = simpangan gerak harmonik sederhana (m)
A = amplitudo (m)
T = periode (s)
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)
Besar sudut ( θ ) dalam fungsi sinus disebut sudut fase. Jika
partikel mula-mula berada pada posisi sudut θo, maka persamaanya dapat
dituliskan sebagai berikut.
2𝜋𝑡
𝑌 = 𝐴 sin 𝜃 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝜃0 ) 𝐴 sin( + 𝜃0 ) (2-7)
𝑇
6
b. Kecepatan Getaran Harmonik
Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat
diperoleh dari turunan pertama persamaan simpangan.
𝑑𝑦 𝑑
𝑣𝑦 = = (𝐴 sin 𝜔𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑣𝑦 = 𝜔 𝐴 cos 𝜔 𝑡 (2-9)
Karena nilai maksimum dari fungsi cosinus adalah satu, maka
kecepatan maksimum (𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠 ) gerak harmonik sederhana adalah
sebagai berikut.
𝑣𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝜔𝐴 (2-10)
c. Percepatan Getaran Harmonik
Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat
diperoleh dari turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan
kedua persamaan simpangan.
𝑑𝑣𝑦 𝑑(cos 𝜔𝑡)
𝑎𝑦 = = (𝜔 𝐴 cos 𝜔 𝑡) = 𝜔 𝐴
𝑑𝑡 𝑑𝑡
7
1
Karena, 𝐸𝑘 = 𝑚𝑣 2 𝑦 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑦 = 𝐴 𝜔 cos 𝜔 𝑡, 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
2
1
𝐸𝑘 = 𝑚 (𝐴 𝜔 cos 𝜔 𝑡)2
2
1
= 𝑚 𝐴2 𝜔2 𝑐𝑜𝑠 2 𝜔 𝑡 (2-13)
2
8
B. Karakteristik Gerak Harmonik Teredam
Pada kenyataannya, osilasi harmoni sederhana sulit ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Dan pada umumnya setiap benda yang berosilasi akan
berhenti jika tidak digetarkan (tidak diberi gaya) secara terus menerus. Sistem
yang seperti ini disebut dengan osilasi harmonik teredam (Paramita &
sampai akhirnya berhenti. Gaya penghambat atau gaya redaman ini dapat
osilator dan gerakannya ikatakan teredam. Contoh dari suatu isolator teredam
berosilasi vertikal pada sebuah pegas dengan konstanta pegas k. Dari balok,
turun, cairan memberikan gaya yang menghambat di atasnya dan juga pada
sistem balok pegas menyusut, karena energi berubah menjadi energi panas
9
Gambar 3. Sebuah osilator harmonik sederhana ideal
Dari peristiwa di atas besarnya gaya redaman (gesekan) ini sebanding
𝑑𝑥
𝐹𝑑 = −𝑏 𝑑𝑡 = −𝑏𝑣 (2-16)
Dimana:
𝑏 = konstan teredam
gerak osilasi, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif ini
Dalam gerak harmonik teredam ada tiga kasus umum yang sering
10
membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai keadaan diam
pintu dan operedamm kejut di mobil (Gancoli, 2014). Untuk lebih jelasnya
Tetapi pada setiap sistem mempunyai redaman sehingga sistem akan berhenti
dari sumber luar harus diberikan pada sistem yang besarnya sama dengan
11
sederhana yaitu amplitudo, frekuensi sudut, pergeseran horizontal dan
pergeseran vartikel serta koefisien redaman. Selain itu, pada gerak osilasi
dominan disebbkan oleh gaya dorongan dari sang ibu.dengan kata lain
osilasi terpaksa. Banyak sistem osilasi terpaksa yang tanpa kita sadari sudah
cuci atau dapat menyetrika,karena alat alat itu menerima pasokan daya dari
pln,sehingga arus listrik bolak balik yang dibutuhkan alat alat itu mengalir
12
hingga mereka dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya.masing masing
(Kanginan, 2000).
Semua sistem yang mempunyai sifat yang sistem yang berosilasi secara
anak yang disebabkan oleh dorongan ibu,analog dengan osilasi terpaksa yang
terjadi ketika tangan kita mendorong dan menarik beban sesuai dengan
kehendak kita,osilasi yang dihasilkan pada kedua contoh itutidak terjadi pada
dorongan sang ibu dan tangan kita.aliran arus listrik bolak balik dalam
13
a. Kedua akarnya riil dan berbeda m = m1 dan m = m2
umum dari fungsi diruas kana persamaan yang diberikan yaitu dengan
1,Bentuk F(t)
F(t) = k
y =C
f(t) = kt
y = Ct + D
f(t) = kt2
y = ct2 + Dt + E
y = C sint + D cos t
y = C sin t + D cos t
14
f(t) = e kt
y = Ce kt
jadi solusi lengkap dari ini adalah solusi lengkap = solusi homogen +
dari dua getaran atau lebih dimana getaran tersebut melewati ruang yang
konsep superposisi.
gelombang penayangan
15
1) Osiloskop GOS (Dual Trace, 200 MHZ; alat ukur elektronika yang
osiloskop.
2) Generator Audio (10 KHZ, 2vpp; alat tes elektronik yang berfungsi
bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi
16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian teori dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu
titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap
sekon selalu konstan. Contoh dari gerak harmonik ini diantaranya gerak
pada bandul serta benda yang tergantung pada pegas.
2. Benda dikatakan mengalami gerak harmonik sederhana ialah ketika
gerakan bendanya periodik (bolak-balik), selalu melewati pusat
keseimbangan, percepatan atau gaya sebanding dengan posisi/ simpangan
benda, dan arah percepatan atau gaya yang bekerja selalu mengarah ke
posisi keseimbangan.
3. Persamaan-persamaan getaran harmonik diantaranya berdasarkan
simpangan getaran harmonik, kecepatan getaran harmonik, percepatan
getaran harmonik, energi gerak harmonik sederhana yang terdiri dari
energi kinetik dan energi potensial gerak harmonik, serta energi mekanik.
4. Osilasi harmonik teredam terjadi ketika sebuah benda berhenti berisolasi
yang disebabkan tidak adanya gaya yang bekerja lagi pada benda tersebut.
Salah satu gaya penghambat atau redaman yang menjadi penyebab benda
berhenti berisolasi adalah gaya gesek atau faktor internal dari benda
tersebut.
5. Osilasi harmonik teredam terpaksa terjadi ketika benda dipaksa untuk
berhenti berisolasi dengan menambahkan energi dari luar yang nilainya
sama dengan energi yang ditimbulkan oleh medium peredaman.
6. Konsep superposisi dalam gerak harmonik merupakan penjumlahan dari
dua getaran atau lebih dimana getaran tersebut melewati ruang yang sama
tanpa adanya ketergantungan antara satu gelombang dengan gelombang
yang lain.
17
B. Saran
Dari makalah ini dapat direkomendasikan saran-saran sebagai berikut:
1. Terdapat kesulitan dalam mencari sumber buku maupun jurnal yang masih
terbatas untuk referensi beberapa topik pembahasan.
2. Dalam menyusun makalah mengenai topik pembahasan ini diperlukan
waktu yang sangat panjang untuk mengkaji beberapa sumber yang
lumayan sulit didapat.
3. Dalam memahami materi ini diperlukan kemampuan membaca yang kuat
karena perlu dibaca berulang untuk memahami sebuah topik pembahasan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Englewood Chiffs.
19