A. PENDAHULUAN
Dunia ini dipenuhi oleh benda-benda yang bergarak. Gerakannya
dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu 1) benda yang
begerak di sekitar satu tempat dan 2) benda yang bergerak berpindah
dari satu tempat ke tempat lain. Benda yang bergerak disekitar suatu
tempat disebut dengan bergetar atau berosilasi. Contoh dari osilasi
adalah gerak osilasi pendulum, getaran dawai gitar, gerakan elektron
pada suatu atom. Contoh dari benda yang bergerak berpindah adalah
gelombang yang merambat sepanjang tali. gelombang laut menuju
pantai, dan penjalaran cahaya.
Kita mulai dengan mempelajari gerak jenis pertama yaitu gerak
osilasi. Gerak osilasi secara umum merupakan gerakan objek disekitar
titik kesetimbangannya. Simpangan terbesar disekitar titik
kesetimbangan yang mampu dicapai objek disebut amplitudo.
Perulangan gerakan osilasi ada yang teratur dan ada yang tidak. Osilasi
yang beraturan disebut dengan osilasi harmonis. Karena bendanya
dianggap sebuah titik maka selanjutnya disebut Osilasi Harmonis
Sederhana (OHS). Simpangan ( ) pada gerakan osilasi hanya
bergantung pada waktu, sebab gerakannya tidak berpindah tempat.
Sehingga fungsi dari simpangan hanya bergantung pada waktu, yang
dapat diungkapkan dengan (t ).
Pada gerak jenis kedua kita akan menemukan bahwa gerak
sistem lebih kompleks dari yang pertama. Gerakannya merupakan
campuran dari gerak-gerak osilasi yang berpindah. Perpaduan gerak
semacam ini disebut dengan gelombang. Simpangan pada gelombang
bergantung pada kedudukan atau posisi ( r ) dan waktu ( t ). Dengan
demikian fungsi simpangan pada gelombang dapat dituliskan sebagai
(r , t )
Gerakan osilasi dapat terjadi pada 1, 2 dan 3 derajat kebebasan
atau 1, 2 dan 3 dimensi. Contoh satu derajat kebebasan adalah osilasi
pendulum, osilasi massa pegas, dan rangkaian LC.
1
Kita dapat mulai dengan osilasi benda-benda yang berada pada
satu dimensi atau satu derajat kebebasan. Contohnya sistem sederhana
seperti osilasi pendulum, osilasi massa pegas, dan rangkaian LC.
Bentuk dari sistem osilasi satu derajat kebebasan dapat dilihat pada
Gambar 1.1 di bawah ini:
(t ) Ao cos(t )
Ataupun
2
(t) = A sin (ωt)
1
T ..................................................... (3)
f
3
Simpangan = θ (radian) dan perubahan simpangan terhadap waktu
merupakan kecepatan sudut
d / dt
sedangkan percepatan sudut diberikan oleh :
d / dt d 2 / dt 2
Hubungan kecepatan sudut dengan kecepatan tangensial atau
kecepatan linier adalah:
v / L atau v L
Hubungan percepatan sudut dengan percepatan tangansial atau
percepatan linier adalah:
a dv / dt L(d / dt )
L(d 2 / dt 2 ) L
Selanjutnya kita masuk pada gerakan bandul. Bila bandul
titarik dengan gaya F kearah B sejauh θ, maka saat itu d / dt
adalah nol. Karena bandul punya massa m, maka gaya berat
diberikan oleh:
w mg
Gaya pulih akan membawa bandul pada posisi setimbang di A.
Gaya pulih Fp besarnya sama dengan F namun arahnya berlawanan.
Besar gaya pulih adalah:
F mg sin
p
F ma = mg sin
Sehingga
a g sin
Saat ini gaya pulih menyebabkan adanya percepatan linier yang
memberikan kecepatan sudut ( d / dt ) berharga negatif (arah ke
kiri). Sesampai di A, gaya pulih = 0, percepatan = 0, kecepatan
sudut berharga maksimum (bertanda negatif).
Kecepatan sudut yang maksimum akan menggerakkan bandul
menuju posisi C. Sesampai di C, kecepatan sudut = 0, namun
percepatan berharga maksimum. Dan gaya pulih Fp kembali
maksimum. Selanjutnya gaya pulih membawa bandul pada posisi
4
setimbang namun inersia akan melawannya dengan menggerakkan
benda pada simpangan semula.
Bila dalam gerakan tidak terjadi gesekan maka gerakan
bolak-balik yang terjadi dari B-A-C-A-B akan mempunyai
simpangan yang konstan dan memiliki frekuensi gerak tertentu.
Gerak yang demikian disebut gerak harmonik sederhana atau
osilasi harmonik sederhana (OHS).
Besar frekuensi osilasi bergantung pada panjang tali yaitu:
2f
1 g
f
2 2 L
g
2
L
Menurut hukum II Newton,
ma mg sin
d 2
mL mg sin
dt 2
d 2 g
2
sin 2 sin
dt L
2
d
2
2 sin 0
dt
Persamaan ini dikenal dengan persamaan OHS.
Sehingga untuk mencari solusi dapat digunakan operator turunan
yaitu:
d2
D2
dt 2
Untuk maka sin , sehingga diperoleh:
D 2 2 0
( D 2 2 ) (t ) 0
solusi persamaan OHS ini secara umum sering ditulis:
(t ) o cos(t )
Dalam bentuk kompleks ditulis sebagai:
(t ) o ei (t )
5
Gambar 1.3. Pertukaran energi pada bandul
6
mg 2 2 2
Ek L o sin t
2L
mgL 2 sin 2 t
Ek o
2
7
F k ( x2 x1 ) kx
x dapat dinyatakan dalam x atau x(t )
Menurut hukum II Newton
F ma
ma kx
d 2 x(t )
m kx(t )
dt 2
d 2 x(t ) k
2
x(t )
dt m
2
Besaran k / m = , sehingga:
d 2 x(t )
2 x(t )
dt 2
Atau
d 2 x(t )
2
2 x(t ) 0
dt
Dengan menggunakan operator turunan diperoleh:
( D 2 2 ) x(t ) 0
Solusinya adalah:
x(t ) xo cos(t )
Atau :
x(t ) xo ei (t )
Persamaan ini disebut persamaan osilasi pada pegas. Bila selama
osilasi gesekan udara diabaikan, maka akan terjadi osilasi harmonis
sederhana (OHS).
+ kecepatan osilasi
+ percepatan osilasi
8
1 2
Ep kx
2
Energi potensial setiap saat menjadi:
1
Ep k{xo2 cos 2 (t ) }
2
Jika k 2 m maka:
1
Ep 2m xo2 cos 2 (t )
2
Jika posisi setimbang diambil sebagai titik acuan x1 , maka energi
potensial akan nol pada posisi ini. Energi kinetik pada posisi
setimbang berharga maksimum sebab kecepatannya juga
maksimum. Besar energi kinetiknya adalah:
1 2
Ek mv
2
1 dx (t ) 2
Ek m ( )
2 dt
1
Ek 2 mxo2 sin 2 (t )
2
Dengan demikian energi mekaniknya adalah:
Em E p Ek
Besar energi mekanik setiap saat adalah :
Em E p Ek
1
Em m 2 xo2{sin 2 (t ) cos 2 (t )}
2
1
Em m 2 xo2
2
Bila 2
k / m maka:
1 2
Em kxo
2
3. Osilasi Rangkaian LC
a. Persamaan osilasi rangkaian LC
9
Gamabar 1.5. Osilasi rangkaian LC
10
( D 2 2 )q (t ) 0
Dengan solusi:
q (t ) qo cos(t )
Atau:
q (t ) qo ei ( wt )
Persamaan ini dapat dinyatakan dalam besaran arus yaitu
dengan cara menurunkan satu kali lagi terhadap t. Sehingga
diperoleh:
L(di / dt ) q / C 0
1
d 2i / dt 2 dq / dt 0
LC
1
d 2i / dt 2 i0
LC
Karena 1 / LC 2 maka:
d 2i / dt 2 2i 0
1 / LC disebut feekuensi natural resonansi LC. Dengan
menggunakan operator turunan diperoleh:
( D 2 2 )i 0
Setiap saat berlaku:
( D 2 2 )i (t ) 0
Solusi dari persamaan ini adalah:
i (t ) io cos t
Bila pada saat t 0 sudah ada fase awal sebesar maka:
i (t ) io cos(t )
Atau:
i (t ) io ei (t )
Persamaan ini disebut persamaan osilasi harmonis sederhana (OHS)
untuk sistem rangkaian LC.
11
kapasitor tersimpan energi listrik. Muatan kapasitor setiap saat
dapat dinyatakan dalam:
q (t ) qo cos t
Besar arus yang mengalir dalam rangkaian setiap saat adalah:
i (t ) dq (t ) / dt qo sin t
Energi listrik dalam kapasitor yang mengalir pada rangkaian adalah:
q2 q2
UE o cos 2 t
2C 2C
Energi listrik yang mengalir kedalam induktor akan disimpan pada
induktor dalam bentuk energi magnet yang besarnya adalah:
1 2 L 2 2 2
UM Li qo sin t
2 2
Energi total yang ada pada sistem setiap saat adalah:
U tot U E U M
qo2 L
U tot cos 2 t 2 qo2 sin 2 t
2C 2
1
Gunakan , sehingga diperoleh:
LC
1 2 L 1 2 2
U tot qo cos 2 t qo sin t
2C 2 LC
qo2
U tot
2C
12
akan berhenti. Demikian juga osilasi bandul yang dipengaruhi oleh
gesekan udara selama bergerak juga akan teredam. Hal yang sama juga
terjadi bila rangkaian LC ditambah dengan R, osilasinya akan teredam
oleh R.
Besarnya redaman yang terjadi sebanding dengan perubahan
simpangan terhadap waktu atau kecepatan gerak oslasi ( d / dt ). Bila
redaman dilambangkan dengan f konstanta redaman adalah b maka
besarnya f dinyatakan secara umum oleh:
d
f= b
dt
Sekarang mari kita bahas tentang osilasi teredam pada sistem
massa pegas. Dalam gerakan osilasi ini, gerakn benda mengalami faya
gsekan dengan lantai sepeti gambar berikut ini:
b b 2 4ac
D12
2a
akar – akar persamaan ini adalah :
13
2
b b k
12
2m 2m m
b k
Bila T dan ω0 = , maka:
2m m
12 T T 0
2 2
Solusinya adalah:
( T T 2 o2 )t ( T T 2 o2 )t
x(t ) C1e C2 e
Secara umum dapat ditulis:
( T T 2 o2 )t ( T T 2 o2 )t
(t ) C1e C2 e
Dengan
k b
ω0 = dan T =
m 2m
14
Gambar 1.7. Osilasi dengan redaman kecil
( T T )t ( T T )t
(t ) C1e C2 e
(t ) C1e o C2e 2Tt C1 C2e 2Tt
Dari persamaan ini terlihat bahwa pada redaman kuat tidak terjadi
osilasi tapi langsung teredam dengan kuat.
T
2 2
0
0
(t ) e Tt (C1e o C2e o )
(t ) (C1 C2 )e Tt
Dari persamaan memperlihatkan bahwa tidak terjadi osilasi
bahkan langsung diredam dalam waktu yang singkat. Ilustrasi
bentuk redaman kritis dan redaman kuat dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
15
Berikutnya kita lihat osilasi teredam pada rangkaian RLC.
q di
iR L
C dt
dq
Karena i
dt
q dq d 2q
Maka RL 2
C dt dt
2
d q dq q
L 2 R 0
dt dt C
1
( LD 2 RD )q 0
C
Dalam hal ini konstanta redaman adalah R. Untuk mencari
penyelesaian persamaan ini harus dicari harga akar-akarnya.
R R2 4L / C
D12
2L
akar – akar persamaan ini adalah :
2
R R 1
12
2L 2 L LC
R 1
Bila T dan ω0 = , maka:
2L LC
12 T T 0
2 2
Solusinya adalah:
16
( T T 2 o2 )t ( T T 2 o2 )t
q (t ) C1e C2 e
Secara umum dapat ditulis:
( T T 2 o2 )t ( T T 2 o2 )t
(t ) C1e C2 e
Solusinya berbentuk:
ψ(t) = ψp (t) + ψk (t)
dimana: ψp(t) → solusi pelengkap (solusi persamaan
differensial homogen)
ψk(t) → solusi khusus
untuk T2 << ω02 :
solusi pelengkap ψp(t) homogen pada pers (4)
ψp(t) = A sin (ωt + φ)
solusi khusus:
ψk(t) = A cos (Ωt + φ –
δ) ………………………………………(20)
cari persamaan amplitude A dan sudut fase δ !
17
untuk mencari kedua besaran ini, pers (20) disubstitusikan ke dalam pers
(19), diperoleh:
F
[{(ω02-Ω2)cos δ + 2T Ω sin δ}- ] cos (Ωt + φ)
m
+ A {(ω02-Ω2)sin δ + 2TΩ cos δ} sin (Ωt + φ) = 0 ……………(21)
Dari pers. (21) dapat dituliskan persamaan:
F
A{(ω02-Ω2)cos δ + 2T Ω sin δ}- = 0 ………………………(22)
m
dan
(ω02-Ω2)sin δ + 2TΩ cos δ = 0 ………………………………..(23)
Dari pers. (22) diperoleh:
A=
F
m …………………………………...(24)
2
( 02 2) (2T )
2
18
teredam:
Vc = VR + VL
Vc – VR – VL = 0
Teredam terpaksa:
V(t) = Vc + VR + VL
1
Frekuensi rangkaian disesuaikan dengan frekuensi natural : ω =
LC
Generator dengan frekuensi ω menimbulkan arus pada rangkaian RLC.
Walaupun rangkaian ada R, tidak menyebabkan redaman pada arus yang
mengalir sebab generator selalu mengganti energi yang diserap R.
Arus dalam rangkaian akan selalu konstan dengan frekuensi ω sampai
selesai.
Amplitudo arus adalah:
I0=
V0 ……………………………………..(26)
2
1
R (L )
2
C
Harga ini akan maksimal bila:
1 1
ωL = →ω=
C LC
Jadi secara garis besar dapat dikatakan gaya yang bekerja pada suatu sistem
mekanik atau elektromagnetik adalah:
F = Fluar + Fredaman + Finternal
↓ ↓ ↓ ↓
2
d
m generator R: tahanan L: E.magnet
d t2
pukulan terus f : gesekan C:E.listrik
menerus k: pegas → Ep
19
dimana: ψp(t) → solusi pelengkap (solusi persamaan differensial
homogen)
ψk(t) → solusi khusus
untuk T2 << ω02 :
solusi pelengkap ψp(t) homogen pada pers (4)
ψp(t) = A sin (ωt + φ)
solusi khusus:
ψk(t) = A cos (Ωt + φ -
δ) ………………………………………(20)
cari persamaan amplitude A dan sudut fase δ !
untuk mencari kedua besaran ini, pers (20) disubstitusikan ke dalam pers
(19), diperoleh:
F
[{(ω02-Ω2)cos δ + 2T Ω sin δ}- ] cos (Ωt + φ)
m
+ A {(ω02-Ω2)sin δ + 2TΩ cos δ} sin (Ωt + φ) = 0 ……………(21)
Dari pers. (21) dapat dituliskan persamaan:
F
A{(ω02-Ω2)cos δ + 2T Ω sin δ}- = 0 ………………………(22)
m
dan
(ω02-Ω2)sin δ + 2TΩ cos δ = 0 ………………………………..(23)
Dari pers. (22) diperoleh:
A=
F
m …………………………………...(24)
2
( 02 2) (2T )
2
20
6. dua rangkaian LC yang digandeng
setimbang
Keadaan umum
m k 1 ( 2 1) …………………………………(27
d t2
a)
d 2
2
m k ( 2 1) k 2 ………………………………..(27
d t2
b)
Jumlah kedua pers ini menghasilkan : (cari tugas)
d ( 1 2)
2
m k ( 1 2)
d t2
Solusi persamaan ini merupakan osilasi pusat massa.
ψ2 = ψ1 + ψ2 = A1 cos (ω1t + φ1) …………………....(28)
k
Dengan ω1 = (mode satu: mode rendah) yang geraknya
m
membentuk ayunan searah.
Selisih kedua pers. (27) adalah:
d ( 1 2)
2
m 3k ( 1 2)
d t2
Solusi persamaan ini merupakan osilasi relatif:
ψ2 = ψ1 - ψ2 = A2 cos (ω2t + φ2) …………………....(29)
3k
dengan ω2 = (mode dua) yang geraknya membentuk ayunan
m
berlawanan arah.
21
Gerak osilasi seluruh system merupakan superposisi linier dari
kedua osilasi harmonik pers. (28) dan (29):
ψ (t) = A1 cos (ω1t + φ1) + A2 cos (ω2t + φ2) ………(30)
d I A Q1 Q 2
Loop A : L 0
dt C C
2
1 d Q1 d Q 2
L d I2A ( )0
dt C dt dt
d IA 1
2
L ( I A I A I B ) 0 …………(31)
d t2 C
d Q Q
Loop B : L IB 2 3 0
dt C C
d
2
1 d Q 2 d Q3
L I2B ( )0
dt C dt dt
d IB 1
2
L 2 ( I A I B I B ) 0 ……………………....(32)
dt C
Jumlah pers. (31) dan (32) adalah:
d ( I A I B) 1
2
( I A I B) 0 ……………………
d t2 LC
…(33)
Solusi pers. (33) adalah:
I1 = IA + IB = I10 cos (ω1t + φ1) ……………………...(34)
1
Dengan ω1 = (mode satu /
LC
rendah) ………………………..(35)
22
Selisih pers. (31) dan (32) adalah:
d ( I A I B) 3
2
( I A I B ) …………………………..
d t2 LC
(36)
Dengan solusi:
I2 = IA - IB = I20 cos (ω2t - φ2) …………………….....(37)
3
Dimana ω2 = (mode dua / tinggi)…………………..(38)
LC
Solusi umum merupakan superposisi dari pers. (34) dan (37):
I (t) = I1 cos (ω1t - φ1) + I2 cos (ω2t - φ2) …………..(39)
d 1
2
a11 1 a12 2
d t2
d 2
2
a11 1 a12 2
d t2
-A1ω2 cos (ωt + φ) = - a11 A1 cos (ωt + φ) – a12 cos (ωt + φ)
- ω2φ1 = -a11φ1 – a12φ2
(- ω2 + a11)φ1 + a12φ2 = 0
Dengan cara yang sama, diperoleh:
a21ψ1 + (-ω2 + a22) ψ2 = 0 ………………………………….(33)
Pers. (33) dapat ditulis dalam bentuk matriks:
23
2 a11 a12 1
= 0 …………………………..(34)
a 22 2
2
a 21
Karena ruas kanan = 0, maka determinan dari matriks di ruas kiri = 0 :
(- ω2 - a11) – (- ω2 + a12) – a12a21 = 0
Kita peroleh persamaan kuadrat dari ω2, dengan solusi menggunakan rumus
abc:
2
a11 a12 a a
2
1, 2 11 12 a11 a 22 a12 a 21 ………..
2 2
.(35)
Perbandingan amplitude dari masing- masing mode sebagai berikut:
A1 1 a 22
2
Untuk mode 1 :
A2 a 21
A1 2 a 22
2
Untuk mode 2 :
A2 a 21
Superposisi dari kedua mode tersebut adalah:
ψ1 (t) = (A1)mode 1 cos (ω1t + φ) + (A1) mode 2cos (ω2t + φ)
ψ2 (t) = (A2)mode 1 cos (ω1t + φ) + (A2) mode 2cos (ω2t + φ) …..(36)
24
a. Persamaan geraknya dalam bentuk persamaan diferensial
b. Bentuk umum solusinya
c. Solusi khusus secara lengkap bila diketahui bahwa pada
keadaan awal benda tersebut berada pada kedudukan dengan
penyimpangan maksimum dan kecepatan nol
3. Dua buah benda identik bermassa m dan tiga buah pegas identik
dengan panjang asli dan konstanta elastic k disusun sebagai
berikut:
Tentukan :
a. Persamaan geraknya (dalam bentuk persamaan diferensial) jika
kedua massa tersebut bergerak vertical
b. Bentuk umum solusinya
c. Solusi khususnya secara lengkap bila diketahui bahwa
persamaan keadaan awal benda 1 berada pada kedudukan
dengan penyimpangan maksimum A dan kecepatan nol
sedangkan benda 2 pada posisi setimbangnya dengan kecepatan
nol.
5. Kita tinjau system osilator yang berosilasi dalam arah vertical
seperti ditunjuklkan dalam gambar di bawah ini. Kedua pegas
dalam system ini bersifat identik, dengan konstanta elastic k, dan
panjangnya dalam keadaan setimbang (kedudukan horizontal) .
25
a. Tentukan energy potensialnya sebagai fungsi kedudukan y
terhadap kedudukan setimbang bila factor ( ) dengan
pangkat lebih tinggi dari 2 dapat diabaikan
b. Tunjukkan bahwa osilasi di sekitar titik setimbangnya bersifat
harmonis murni
3. Sebuah benda bermassa m dan dua buah pegas dengan panjang asli
lo, tetapi konstanta gaya pegas berbeda disusun sebagai berikut
k1 k2
m
f
lo lo
26
Bila gaya gesekan dan massa pegas diabaikan, tentukan :
a. Persamaan geraknya dalam bentuk persamaan diferensial
b. Bentuk umum solusi
c. Solusi khusus secara lengkap bila diketahui pada keadaan awal
benda tersebut berada pada kedudukan dengan penyimpangan
maksimum dan kecepatan nol.
4. Gaya interaksi antara kedua atom pada molekul diatomik tertentu
a b
dinyatakan dengan F 2
3 , a dan b konstanta positif dan r
r r
menyatakan jarak pisah diantara kedua atom tersebut. Tentukanlah :
a. Jarak pisah pada keadaan setimbang
b. Konstanta gaya, untuk sistem yang berosilasi di sekitar titik
kesetimbangan tersebut.
5. Pada rangkaian
L L osilator LC sepert
pada gambar,
C C C diketahui L = 10 H
dan C = 6 F
Latihan :
6. Sebuah bola yang massanya 200 gr digantung pada seutas tali yang
panjangnya 40 cm. Bila bola disimpangkan 5 cm dari kedudukan
setimbangnya kemudian dilepas :
a. Tentukan kecepatan sudut, frekuensi, dan perioda osilasi
b. Berapa kecepatan linier bola saat melewati kedudukan
setimbang ?
c. Berapa energi osilasi tersebut
d. Tentukan bentuk solusi umum dan khusus dari osilasi tersebut
(g = 9,8 m/s2)
27
7. Sebuah benda bermassa m dan dua buah pegas dengan panjang asli
lo, tetapi konstanta gaya pegas berbeda disusun sebagai berikut
k1 k2
lo lo
Bila gaya gesekan dan massa pegas diabaikan, tentukan :
a. Persamaan geraknya dalam bentuk persamaan diferensial
b. Bentuk umum solusi
c. Solusi khusus secara lengkap bila diketahui pada keadaan awal
benda tersebut berada pada kedudukan dengan penyimpangan
maksimum dan kecepatan nol.
Tugas Rumah :
1. Sebuah pegas yang panjangnya 50 cm digantung vertikal, kemudian
pada ujung pegas digantungan beban dengan massa 200 gr sehingga
panjang pegas menjadi 54 cm, bila pegas ditarik 5 cm kebawah lalu
dilepaskan, tentukanlah :
a. Besar gaya tarik yang diberikan pada pegas
b. Frekuensi osilasi massa pegas
c. Kecepatan osilasi pada kedudukan setimbangnya
d. Percepatan osilasi pada simpangan maksimum
e. Energi osilasi
f. Bentuk solusi umum dan khusus dari osilasi massa pegas, bila
pada keadaan awal beban berada pada simpangan maksimum
dan kecepatan nol
(diketahui g = 9,8 m/s2)
g. Jika konstanta gesekan dengan udara besarnya adalah 0,1
tentukanlah besar T nya (teredam).
h. Upaya apakah yang dapat anda berikan agar pegas tidak
berhenti bergerak (teredam terpaksa)
2. Pada rangkaian
L L osilator LC sepert
pada gambar,
C C C diketahui L = 10 H
dan C = 6 F
28
a. Hitunglah frekuensi ( dan f) untuk dua mode (ragam) osilasi
yang dihasilkan
b. Tentukan arah dan persamaan dari konfigurasi arus untuk
kedua mode osilasi
29