DINAMIKA PARTIKEL
Pada bab I, kita telah membahas deskripsi gerak baik dalam koordinat Cartesius, koordinat polar,
koordinat silinder dan koordinat bola. Deskripsi gerak satu partikel diperoleh dengan mengetahui
informasi mengenai posisi, kecepatan, dan percepatan benda. Pada bab ini, kita akan membahas
penyebab gerak, yaitu gaya.
Tinjau sistem dua benda yang saling berinteraksi dan terisolasi dari dunia luar. Momentum total sistem
ini adalah 𝑝Ԧ𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑝Ԧ1 + 𝑝Ԧ2 , sehingga menurut hukum kedua laju perubahan momentum total adalah
𝑑 𝑑
𝑝Ԧ𝑡𝑜𝑡 = 𝑝Ԧ1 + 𝑝Ԧ2
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑 𝑑
= 𝑝Ԧ + 𝑝Ԧ
𝑑𝑡 1 𝑑𝑡 2
𝑑𝑃
Maka sesuai dengan hukum 2 Newton, = 𝐹Ԧ maka persamaan di atas dapat dituliskan menjadi :
𝑑𝑡
𝑑
𝑝Ԧ = 𝐹Ԧ1 + 𝐹Ԧ2
𝑑𝑡 𝑡𝑜𝑡
dengan 𝐹Ԧ1 dan 𝐹Ԧ2 masing-masing adalah gaya yang bekerja pada benda pertama dan kedua. Hukum 3
𝑑
Newton mengharuskan 𝐹Ԧ1 = −𝐹Ԧ2 , sehingga persamaan di atas memberikan 𝑝Ԧ𝑡𝑜𝑡 = 0 , yang berarti
𝑑𝑡
bahwa momentum total sistem bernilai konstan.
yang memberi kita perubahan momentum yang dialami oleh benda jika dikenai gaya 𝐹Ԧ pada selang
waktu 𝑡1 , 𝑡2 . Suku ruas kanan pada persamaan di atas kita sebut sebagai impuls yang diberikan oleh
gaya 𝐹Ԧ selama selang waktu tersebut.
Besarnya impuls tersebut hanya bisa dievaluasi jika gaya sebagai fungsi waktu 𝐹Ԧ 𝑡 diketahui. Jika
gaya 𝐹Ԧ berupa fungsi posisi 𝐹Ԧ 𝑥 atau kecepatan 𝐹Ԧ 𝑣 , maka integral pada ruas kanan di atas hanya
dapat dievaluasi jika posisi 𝑥(t)
Ԧ atau kecepatan 𝑣(t)
Ԧ sebagai fungsi waktu diketahui.
𝐹Ԧ
𝑣Ԧ2 − 𝑣Ԧ1 = 𝑡2 − 𝑡1
𝑚
𝐹Ԧ
Jika 𝑡1 = 0 kecepatan awalnya 𝑣Ԧ1 = 𝑣Ԧ0 dan posisi awalnya 𝑥Ԧ0 serta 𝑎ො = maka persamaan
𝑚
kecepatan di atas dapat dinyatakan dengan :
𝑣Ԧ 𝑡 = 𝑣Ԧ0 + 𝑎Ԧ 𝑡
𝑑 𝑥Ԧ
Sedangkan persamaan posisinya dapat dirumuskan dengan menggunakan definisi 𝑣ො = diperoleh :
𝑑𝑡
𝑑 𝑥Ԧ
𝑣ො = 𝑑𝑡
atau
𝑑 𝑥Ԧ = 𝑣Ԧ 𝑡 𝑑𝑡
𝑥ԦԦ 𝑡
𝑥Ԧ 𝑑 𝑥Ԧ = 0 𝑣Ԧ0 + 𝑎Ԧ 𝑡 𝑑𝑡
𝑜
1
𝑥Ԧ 𝑡 − 𝑥Ԧ0 = 𝑣Ԧ9 𝑡 + 𝑎Ԧ 𝑡 2
2
1
𝑥Ԧ 𝑡 = 𝑥Ԧ0 + 𝑣Ԧ0 𝑡 + 2 𝑎Ԧ 𝑡 2
Hubungan besaran posisi, kecepatan dan percepatan juga dapat dibangun dengan menggunakan produk
scalar dari kecepatan suatu partikel, 𝑣Ԧ 𝑡 = 𝑣Ԧ0 + 𝑎Ԧ 𝑡 yaitu :
𝑣Ԧ ∙ 𝑣Ԧ = 𝑣Ԧ0 + 𝑎Ԧ 𝑡 ∙ 𝑣Ԧ0 + 𝑎Ԧ 𝑡
𝑣 2 = 𝑣02 + 2𝑎𝑡
Ԧ ∙ 𝑣Ԧ0 + 𝑎 2 𝑡 2
atau
1
𝑣 2 − 𝑣02 = 2𝑎Ԧ ∙ 𝑣Ԧ𝑜 𝑡 + 𝑎Ԧ 𝑡 2
2
= 2𝑎Ԧ ∙ 𝑥Ԧ − 𝑥Ԧ0
Contoh Soal
Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam bidang datar mengalami gaya konstan 𝐹Ԧ = 6 𝑖Ƹ + 4𝑗Ƹ Newton.
Jika pada saat t = 0 kecepatan dan posisi benda adalah 𝑣Ԧ0 = 0 dan 𝑟Ԧ0 = 5 𝑗Ƹ meter. Carilah kecepatan dan
posisi partikel sebagai fungsi waktu
Jawab
Diket : 𝑚 = 2 𝑘𝑔
𝑣Ԧ0 = 0
𝑟Ԧ0 = 5 𝑗Ƹ m
𝐹Ԧ = 6 𝑖Ƹ + 4𝑗Ƹ N
Ditanya : 𝑣Ԧ𝑡 & 𝑟Ԧ𝑡
Jawab
Diket : 𝑚 = 0
𝑣Ԧ0 = 0
𝑟Ԧ0 = 5 𝑗Ƹ m
𝐹Ԧ = 3 𝑖Ƹ + 4𝑗Ƹ N
Ditanya : 𝑣Ԧ𝑡 & 𝑟Ԧ𝑡
𝐹Ԧ
(1) 𝑣Ԧ 𝑡 = 𝑣Ԧ0 + 𝑎Ԧ 𝑡 = 0 + 𝑚
𝑡
Ƹ 𝑗Ƹ
6 𝑖+4
= 𝑡 = 3𝑡 𝑖Ƹ + 2𝑡 𝑗Ƹ m/s
2
1
(2) 𝑥Ԧ 𝑡 = 𝑥Ԧ0 + 𝑣Ԧ0 𝑡 + 2 𝑎Ԧ 𝑡 2
1
= 5 𝑗Ƹ + 3 𝑖 Ƹ + 2 𝑗Ƹ 𝑡 2
2
3
= 𝑡 2 𝑖Ƹ + 5 + 𝑡 2 𝑗Ƹ m
2
2.3 GAYA BERGANTUNG WAKTU
Pada kasus benda yang dikenai gaya yang bergantung waktu, maka kita dapat menggunakan hukum
kedua Newton untuk memperoleh gambaran tentang perilaku (yaitu posisi dan kecepatan) benda. Misal,
pada sebuah benda berlaku gaya 𝐹Ԧ = 𝐹Ԧ 𝑡 maka hukum kedua Newton memberikan
𝑑𝑣
m = 𝐹Ԧ 𝑡
𝑑𝑡
Dengan menggunakan asumsi bahwa pada saat 𝑡 = 𝑡0 , kecepatan partikel adalah 𝑣Ԧ0 maka
𝑑𝑣 1
𝑑𝑡
= 𝑚
𝐹Ԧ 𝑡
𝑣 1 𝑡
𝑣 𝑑 𝑣Ԧ = 𝑚
𝐹 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡
0 0
1 𝑡
𝑣Ԧ − 𝑣Ԧ0 =
𝑚
𝐹 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡
0
atau
1 𝑡
𝑣Ԧ = 𝑣Ԧ0 +
𝑚
𝐹 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡
0
𝑑 𝑥Ԧ
Posisi partikel setiap saat atau fungsi waktu dapat dipeoleh dengan menggunakan hubungan 𝑣ො =
𝑑𝑡
1 𝑡
dan 𝑣Ԧ = 𝑣Ԧ0 +
𝑚
𝐹 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡 maka dapat diperoleh :
0
𝑑𝑥Ԧ
𝑣ො = 𝑑𝑡
atau
𝑑 𝑥Ԧ = 𝑣Ԧ 𝑡 𝑑𝑡
𝑥ԦԦ 𝑡 1 𝑡
𝑥Ԧ 𝑑 𝑥Ԧ = 𝑡 𝑣Ԧ0 +
𝑚
𝐹 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑜 0 0
𝑡 1 𝑡
𝑥Ԧ − 𝑥Ԧ0 = 𝑣Ԧ0 𝑡 − 𝑡0 + 𝑡 𝐹 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
0𝑚 0
1 𝑡 𝑡
𝑥Ԧ = 𝑥Ԧ0 + 𝑣Ԧ0 𝑡 − 𝑡0 + 𝑚
𝐹 𝑡 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
0 0
Untuk partikel yang bergerak dalam bidang atau ruang, bisa dinyatakan :
1 𝑡 𝑡
𝑟Ԧ = 𝑟Ԧ0 + 𝑣Ԧ0 𝑡 − 𝑡0 + 𝑚
𝐹 𝑡 𝑡Ԧ 𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
0 0
Contoh Soal :
Elektron bermassa m dan bermuatan – e bergerak dalam medan listrik 𝐸 = 𝐸0 sin 𝜔𝑡 + ∅ dengan 𝜔
adalah frekwensi osilasi dan ∅ adalah sudut fase awal. Tentukan kecepatan dan posisi elektron sebagai
fungsi waktu.
Jawab
(1) Menentukan gaya
𝐹Ԧ = 𝑞 𝐸 = −𝑒 𝐸0 sin 𝜔𝑡 + ∅
= −𝑒 𝐸0 sin 𝜔𝑡 + ∅
(2) Menentukan percepatan
𝐹Ԧ −𝑒 𝐸0
𝑎Ԧ = 𝑚
= 𝑚
sin 𝜔𝑡 + ∅
(3) Menentukan kecepatan dengan persamaan :
𝑑𝑣
𝑎ො = atau 𝑑 𝑣Ԧ = 𝑎Ԧ 𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝑣 𝑡
𝑣𝑑 𝑣Ԧ = 𝑎 𝑡Ԧ 𝑑𝑡
0 0
𝑡 −𝑒 𝐸0
𝑣Ԧ − 𝑣Ԧ0 = 𝑡 sin 𝜔𝑡 + ∅ 𝑑𝑡
0 𝑚
Jika pada saat 𝑡0 = 0, elektron dalam keadaan diam, 𝑣Ԧ0 = 0 maka persamaan di atas dapat dinyatakan :
−𝑒 𝐸0 𝑡
𝑣Ԧ = −𝜔 cos 𝜔𝑡 + ∅ 0
𝑚
𝑒 𝐸0
= 𝜔𝑚
cos 𝜔𝑡 + ∅ − cos ∅
𝑒𝐸 𝑒𝐸
= − 𝜔 𝑚0 cos ∅ + 𝜔 𝑚0 cos 𝜔𝑡 + ∅
Jadi kecepatan elektron setiap saat adalah :
𝑒𝐸 𝑒𝐸
𝑣Ԧ 𝑡 = − 𝜔 𝑚0 cos ∅ + 𝜔 𝑚0 cos 𝜔𝑡 + ∅
Hasil intergrasi di atas adalah fungsi kecepatan terhadap waktu, 𝑣Ԧ 𝑣 . Jika kita ingin mendapatkan
kecepatan sebagai fungsi posisi, maka kita tuliskan
𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑𝑥 𝑑𝑣
𝑎Ԧ = = 𝑑𝑥 = 𝑣 𝑑𝑥Ԧ
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Sehingga
𝐹Ԧ 𝑑𝑣 𝑑𝑣
= 𝑣 𝑑𝑥Ԧ atau 𝑑 𝑥Ԧ = 𝑚𝑣
𝑚 𝐹Ԧ 𝑣
𝑣 𝑣 𝑑𝑣
Proses integrasi menghasilkan : 𝑥Ԧ = 𝑚 𝑣 Ԧ
0 𝐹(𝑣)
Contoh Soal :
Kapal Boat melintasi sungai dengan kecepatan 𝑣0 pada saat 𝑡0 = 0 posisinya di 𝑥0 = 0 dan mesin
dimatikan. Dengan asumsi bahwa terdapat gaya gesekan antara Boat dengan air sebesar 𝐹 = −𝑏𝑣 ,
tentukan :
a. Posisi Boat sebagai fungsi waktu
b. Jarak terjauh yang dapat ditempuh setelah mesin dimatikan
Jawab
(1) Menentukan kecepatan Boat
𝑑𝑣
Sesuai hukum 2 Newton, 𝐹Ԧ 𝑣 =𝑚 maka diperoleh
𝑑𝑡
𝐹Ԧ 𝑣 𝑑𝑡 = 𝑚 𝑑 𝑣Ԧ
𝑑𝑣
𝑑𝑡 = 𝑚
𝐹 𝑣
𝑑𝑣 𝑑𝑡
atau =
𝐹 𝑣 𝑚
𝑣 𝑑𝑣 1 𝑡
𝑚 = 𝑣 𝐹 𝑣0 𝑑𝑡
0
𝑣 𝑑𝑣 1 𝑡
𝑣−𝑏𝑣 = 𝑚 0 𝑑𝑡
0
𝑣 𝑑𝑣 𝑏 𝑡
= 𝑣 𝑣− 𝑚 0 𝑑𝑡
0
𝑣 𝑏𝑡 −𝑏𝑡Τ
ln 𝑣 = − 𝑚 atau 𝑣 = 𝑣0 𝑒 𝑚
0
𝑥2
Gunakan uraian Maclaurin : 𝑒𝑥 = 1+𝑥+ +...
2!
Maka
−𝑏𝑡Τ −𝑏𝑡Τ
𝑣 = 𝑣0 𝑒 𝑚 = 𝑣0 𝑒 𝑚
𝑏𝑡 𝑏𝑡 2 1
= 𝑣0 1 − 𝑚
+ − 𝑚 2+ . ..
𝑏𝑣0 𝑏 2 𝑣0 2
= 𝑣0 − 𝑡 + 𝑡 −...
𝑚 2 𝑚2
(2) Menentukan posisi boat sebagai fungsi waktu, dengan menggunakan :
𝑑𝑥
𝑣= atau 𝑑𝑥 = 𝑣 𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝑥 𝑡
𝑡𝑑 𝑡 𝑣 𝑡 = 𝑥𝑑 𝑥
𝑜 0
𝑡 −𝑏𝑡Τ
𝑥 − 𝑥0 = 0 𝑣0 𝑒 𝑚 𝑑𝑡
𝑚 −𝑏𝑡Τ 𝑡
𝑥= 𝑣0 − 𝑏 𝑒 𝑚
0
𝑚𝑣0 −𝑏𝑡Τ
=− 𝑒 𝑚 −1
𝑏
𝑚𝑣0 −𝑏𝑡Τ
= 1 − 𝑒 𝑚
𝑏
𝑚𝑣0 −𝑏𝑡Τ
Jadi posisi boat sebagai fungsi waktu adalah : x = 1− 𝑒 𝑚
𝑏
(3) Menentukan jarak terjauh
−𝑏𝑡Τ
Syarat untuk jarak terjauh, jika 𝑣 = 𝑣0 𝑒 𝑚 = 0 terpenuhi jika 𝑡 = ∞. Jadi waktu untuk
𝑚𝑔 − 𝑚𝑓 𝑔 − 𝒌𝜼 𝒗 = 𝟎
W = mg
𝒎− 𝒎𝒇 𝒈
Jadi 𝒗𝑻 =
𝒌𝜼
(2) Persamaan kecepatan benda sesaat memasuki fluida sampai mencapai kecepatan tetap dapat
dirumuskan dengan menggunakan hukum 2 Newton, yaitu :
𝑑𝑣
𝐹Ԧ 𝑣 = 𝑚 𝑑𝑡
𝑑𝑣
𝑚𝑔 − 𝑚𝑓 𝑔 − 𝒌𝜼 𝒗 = 𝑚 𝑑𝑡
atau
𝑑𝑣 𝑚𝑔 −𝑚𝑓 𝑔 − 𝒌𝜼 𝒗
=
𝑑𝑡 𝑚
𝑘𝜂 𝑚−𝑚𝑓 𝑔
= − 𝑣−
𝑚 𝑘𝜂
𝑑𝑣 𝑘𝜂
maka
𝑚−𝑚𝑓 𝑔
= − 𝑚 𝑑𝑡
𝑣− 𝑘𝜂
𝑣 𝑑𝑣 𝑡 𝑘𝜂
𝑣 = − 0 𝑑𝑡
0 𝑚−𝑚𝑓 𝑔 𝑚
𝑣−
𝑘𝜂
𝑣
𝑚−𝑚𝑓 𝑔 𝑘𝜂
ln 𝑣 − =−𝑚 𝑡
𝑘𝜂 𝑣𝑜
𝒎− 𝒎𝒇 𝒈
dengan menggunakan definisi kecepatan terminal, 𝒗𝑻 = diperoleh :
𝒌𝜼
𝑣− 𝑣𝑇 𝑘𝜂
ln =−𝑚 𝑡
𝑣0 −𝑣𝑇
𝑘𝜂
𝑣− 𝑣𝑇 −𝑚 𝑡
= 𝑒
𝑣0 −𝑣𝑇
𝑘𝜂
−𝑚 𝑡
atau 𝑣 = 𝑣0 − 𝑣𝑇 𝑒 + 𝑣𝑇
2.5 GAYA BERGANTUNG POSISI
Dalam Fisika banyak dijumpai fenomena gerak yang disebabkan oleh gaya sebagai fungsi posisi, seperti
gaya gravitasi, gaya Coulomb, gaya pegas, dsb. Pada Pada kasus ini, kita akan memanfaatkan aturan
rantai,
𝑑𝑣 𝑑𝑣 𝑑𝑥
𝑎Ԧ = =
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡
𝑑𝑣
= 𝑣Ԧ 𝑑𝑥
Sehingga hukum kedua Newton dapat kita tuliskan menjadi
𝑑𝑣
𝑚 𝑎Ԧ = 𝑚𝑣Ԧ ∙ 𝑑𝑥Ԧ
= 𝐹Ԧ 𝑥
𝑚𝑣Ԧ ∙ 𝑑 𝑣Ԧ = 𝐹Ԧ 𝑥 ∙ 𝑑𝑥Ԧ
𝑣 𝑥
𝑚 𝑣 𝑡 𝑣Ԧ ∙ 𝑑 𝑣Ԧ = 𝐹 𝑡 𝑥Ԧ 𝑥 ∙ 𝑑𝑥Ԧ
0 0
1 𝑣𝑡 𝑥
𝑚 𝑣2 = 𝐹 𝑡 𝑥Ԧ 𝑥 ∙ 𝑑 𝑥Ԧ
2 𝑣0 0
1
Dengan menggunakan definisi bahwa 𝐾 = 𝑚𝑣 2 adalah energi kinetic, maka hasil integrasi bagian kiri
2
bisa dinyatakan :
1 1 𝑥𝑡
𝑚 𝑣2 − 𝑣0
2
= 𝑥
𝐹Ԧ 𝑥 𝑑𝑥
2 2 0
𝑥
𝐾 − 𝐾0 = 𝐹 𝑡 𝑥Ԧ 𝑥 ∙ 𝑑𝑥Ԧ
0
𝑥
𝑑𝐾 = 𝐹 𝑡 𝑥Ԧ 𝑥 ∙ 𝑑 𝑥Ԧ
0
Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha yang dihasilkan oleh resultan gaya pada partikel sama dengan
besarnya perubahan energi kinetic partikel.
Seperti yang sudah di jelaskan dalam Fisika Dasar bahwa gaya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Gaya konservatif (Gaya Gravitasi, Gaya Coulomb, Gaya Pegas, dll)
2. Gaya non konservatif (Gaya gesek)
Gaya konservatif 𝐹Ԧ𝐾 adalah gaya jika melakukan kerja atau usaha, besarnya kerja atau usaha yang
dihasilkan tidak tergantung pada bentuk lintasannya, tetapi hanya tergantung pada posisi awal dan posisi
akhir. Dan sudah dijelaskan bahwa besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif adalah perubahan
energi potensialnya 𝑉 𝑥 . Secara matematis dirumuskan :
Jadi hubungan antara besaran energi kinetic, 𝐾 , dengan energi potensial, 𝑉 𝑥 adalah
𝑊𝑡𝑜𝑡 = 𝐹 Ԧ ∙ 𝑑 𝑥Ԧ = 𝑑𝐾
𝐹 Ԧ𝐾 + 𝐹Ԧ𝑁𝐾 ∙ 𝑑𝑥Ԧ = 𝑑𝐾
𝐹 Ԧ𝐾 ∙ 𝑑 𝑥Ԧ + 𝐹 Ԧ𝑁𝐾 ∙ 𝑑 𝑥Ԧ = 𝑑𝐾
−𝑑𝑉 𝑥 + 𝐹 Ԧ𝑁𝐾 ∙ 𝑑 𝑥Ԧ = 𝑑𝐾
𝐹 Ԧ𝑁𝐾 ∙ 𝑑 𝑥Ԧ = 𝑑𝐾 + 𝑑𝑉 𝑥
Jika gaya non konservatif, 𝐹Ԧ𝑁𝐾 yang bekerja pada partikel sama dengan nol, maka persamaan di atas
dapat dinyatakan
0 = 𝐾 − 𝐾0 + 𝑉 𝑥 − 𝑉0 𝑥
𝐾0 + 𝑉0 0 = 𝐾 + 𝑉 𝑥
Persamaan di atas dikenal dengan hukum kekekalan energi, 𝐸𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝐸𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 dengan 𝐸 = 𝐾 +
𝑉 𝑥
Atau
𝐾 =𝐸 −𝑉 𝑥
1
𝑚 𝑣2 = 𝐸 − 𝑉 𝑥
2
2
𝑣= 𝐸 −𝑉 𝑥
𝑚
𝑑𝑥 2
𝑑𝑡
= 𝑚
𝐸 −𝑉 𝑥
Maka untuk mencari persamaan gerak oleh gaya yang bergantung pada posisi dapat melakukan integrasi
persamaan di atas, sehingga didapatkan :
𝑥 𝑑𝑥 𝑡
𝑥 = 0 𝑑𝑡
0 2
𝐸 −𝑉 𝑥
𝑚
Contoh Soal
Sebuah beban diikatkan pada ujung sebuah pegas dan kemudian disimpangkan sejauh x terus
dilepaskan sehingga terjadi osilasi. Asumsikan bahwa gaya pada sistem pegas hanya gaya pegas saja.
Tuliskan persamaan posisi benda setiap saat
Jawab
(1) Menuliskan gaya pada sistem pegas
𝐹Ԧ 𝑥 = −𝑘𝑥 merupakan gaya konservatif
(2) Menentukan energi potensial oleh gaya konservatif
𝑥 𝑥
𝑉 = − 0 𝐹Ԧ 𝑥 ∙ 𝑑𝑥 = − 0 −𝑘𝑥 ∙ 𝑑𝑥
1
= 𝑘𝑥 2
2
(3) Menuliiskan persamaan gerak benda
𝑥 𝑑𝑥 𝑡
𝑥 2
= 0 𝑑𝑡
0
𝐸 −𝑉 𝑥
𝑚
atau
𝑚 𝑥 1 𝑡
𝑥 1ൗ 𝑑𝑥 = 0 𝑑𝑡
2 0 1 2 2
𝐸 − 𝑘𝑥
2
𝑚 𝑥 1 𝑡
𝑥 1ൗ 𝑑𝑥 = 0 𝑑𝑡
2 0 𝑘𝑥2 2
𝐸 1 − 2𝐸
2𝐸 𝑑𝑥 2𝐸
Misalkan 𝑥 = sin 𝜃 maka = cos 𝜃
𝑘 𝑑𝜃 𝑘
𝑚 𝜃 cos 𝜃 𝑚 𝜃
𝜃 1 𝑑𝜃 = 𝑡 = 𝜃𝑑 𝜃
𝑘 0 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 ൗ2 𝑘 0
Dengan menggunakan definisi 𝑘 = 𝑚𝜔 2 adalah konstanta gerak harmonic seperti yang sudah dijelaskan
dalam Fisika Dasar, maka
𝑚
𝑡= 𝜃 − 𝜃0
𝑘
𝑚
= 𝜃 − 𝜃0 atau 𝜔𝑡 = 𝜃 − 𝜃0
𝑚𝜔2
2𝐸
Sesuai pemisalan di atas, 𝑥 = sin 𝜃 dan 𝜃 = 𝜔𝑡 + 𝜃0 maka diperoleh :
𝑘
2𝐸
𝑥= sin 𝜔𝑡 + 𝜃0
𝑘
= 𝐴 sin 𝜔𝑡 + 𝜃0
2𝐸 1
Dengan A= atau 𝐸= 𝑘𝐴2
𝑘 2
SOAL LATIHAN
1. Sebuah benda bermassa m mengalami gaya konstan 𝐹1 yang bekerja selama selang waktu 𝑡1 dan
kemudian gaya itu tiba-tiba berubah menjadi 𝐹2 yang konstan 𝐹2 > 𝐹1 . Tuliskan persamaan
kecepatan dan posisi benda tersebut sebagai fungsi waktu
2. Tuliskan persamaan kecepatan dan posisi sebagai fungsi waktu suatu partikel bermassa m jika pada
saat 𝑡 = 0 memiliki kecepatan dan posisi 𝑣0 = 0 & 𝑥0 = 0 karena dikenai gaya 𝐹 = 𝑐𝑡 dengan c
adalah konstanta.
3. Tuliskan persamaan kecepatan dan posisi pada saat 𝑡 = 1 s suatu partikel bermassa m jika pada saat
𝑡 = 0 memiliki kecepatan dan posisi 𝑣0 = 0 & 𝑥0 = 0 karena dikenai gaya 𝐹 = 𝐹0 sin 𝑐𝑡 dengan c
adalah konstanta.
4. Sebuah massa m semula diam pada pusat sistem koordinat. Saat 𝑡 = 0, sebuah gaya 𝐹 = 𝐹0 ൫1 −
𝑡𝑒 −𝜆𝑡 ൯ dikerjakan pada partikel. Tentukan percepatan, kecepatan, dan posisi partikel sebagai fungsi
waktu.
5. Tuliskan persamaan kecepatan dan posisi sebagai fungsi waktu suatu partikel bermassa m jika pada
saat 𝑡 = 0 memiliki kecepatan dan posisi 𝑣0 = 0 & 𝑥0 = 0 karena dikenai gaya 𝐹 = 𝑐𝑥 dengan c
adalah konstanta.
6. Sebuah partikel m dikenai gaya sebesar 𝐹 = −𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 2 dengan a dan b adalah konstanta.
(a) tentukan energi potensial V(x)
(b) gambarkan/plot grafik dari F(x) dan V(x) dalam satu sistem koodinat
7. Tuliskan persamaan kecepatan dan posisi pada saat 𝑡 = 2s suatu partikel bermassa m jika pada saat
𝑡 = 0 memiliki kecepatan dan posisi 𝑣0 = 0 & 𝑥0 = 0 karena dikenai gaya 𝐹 = 𝐹0 𝑒 −𝑐𝑥 dengan c
adalah konstanta.
8. Sebuah massa m berada pada suatu pengaruh gaya yang mengarah ke pusat koordinat dengan besar
𝑘
𝐹=− dengan k adalah suatu konstanta. Jika massa ini dilepas dari jarak L dari pusat koordinat,
𝑟2
tunjukkan bahwa waktu t yang diperlukan massa untuk sampai di pusat koordinat adalah
9. Kecepatan dari sebuah partikel m yang dikenai suatu gaya memenuhi persamaan 𝑣 = 𝐾Τ𝑥𝑛 dengan
K adalah suatu konstanta. Anggap pada saat 𝑡 = 0, 𝑥 = 𝑥0 .
(a) Tentukan 𝐹 𝑥
(b) Tentukan 𝐹 𝑡
(c) Tentukan x 𝑡
10. Benda bermasa m bergerak dengan kecepatan 𝑣0 pada suatu bidang horizontal. Jika terdapat gaya
gesekan yang besarnya sebanding dengan akar kuadrat dari kecepatannya, maka tentukan :
a. Kecepatan benda setiap saat
b. posisi benda setiap saat
11. Benda bermassa m mengalami gerak jatuh bebas dengan gaya gesekan 𝐹 = −𝑏𝑣 2 . Jika pada saat 𝑡 = 0
memiliki kecepatan dan posisi 𝑣0 = 0 & 𝑥0 = 0, tentukan :
a. Kecepatan benda setiap saat
b. Kecepatan terminal benda
c. Posisi benda setiap saat