Anda di halaman 1dari 2

Hipotesis Proton-Elektron dan Hipotesis 

Proton-Neutron

Struktur Inti

Sebuah atom terdiri dari inti (nuklida) yang sangat kecil bermuatan positif dikelilingi oleh
“awan” elektron yang bermuatan negatif. Gambar 1 adalah ilustrasi tentang atom helium. Dari
gambar, dapatkah anda identifikasi jenis dan jumlah partikel apa sajakah yang membentuk atom
helium itu? Ya benar, ada 2 elektron, 2 proton dan 2 neutron yang membentuk atom helium. Alat
indera kita terbatas dalam mengamati benda-benda mikro seperti atom, tapi dengan pengamatan
tidak langsung (memakai alat tertentu) kita dapat mengkonstruksi teori mengenai atom dan
benda mikro lainnya. Dari pengamatan tidak langsunglah terungkap bahwa jejari atom sekitar
10–10meter sedangkan jejari inti sekitar 10–15 meter. Akan tetapi, massa atom 99,9% terpusat pada
inti. Inti atom terdiri dari proton bermuatan positif dan neutron yang tak bermuatan (netral).
Kedua jenis partikel ini disebut nukleon dan terikat oleh gaya yang disebut gaya nuklir. Gaya ini
lebih kuat daripada gaya elektrostatik yang mengikat elektron dengan inti, tapi jangkauannya
terbatas pada jarak jejari inti tersebut.

 Hipotesis Proton-Elektron dan Hipotesis Proton-Neutron

Pada awalnya sebelum tahun 1932, dihipotesiskan bahwa inti terdiri dari A proton dan (A – Z )
elektron. Menurut anda, apakah hipotesis ini benar? Marilah kita mengkajinya bersama-sama.
Dengan asumsi ini, karena massa proton jauh lebih besar dari massa elektron, maka massa
elektron dapat diabaikan sehingga massa inti sekitar A kali massa proton. Bagaimana dengan
muatannya? Karena terdiri dari A proton dan (A-Z) elektron, maka muatannya menjadi: A(+e) +
(A – Z)(-e ) = +Ze. Dari uraian di atas, sepertinya hipotesis inti terdiri dari proton dan elektron
adalah benar. Akan tetapi, ada beberapa ketidaksesuaian antara hipotesis ini dengan hasil
eksperimen yang ada, yaitu antara lain:

1. Keberadaan elektron dalam inti tidak sesuai dengan asas ketidakpastian. Dari eksperimen
hamburan Rutherford diketahui bahwa ukuran inti sekitar 10–14 meter. Ini berarti
ketidakpastian posisi elektron (Δx) di dalam inti ada dalam orde 10–14 meter juga dan
ketidakpastian momentumnya adalah <!–[if !msEquation]–><!–[endif]–> kg m/s. Dengan
momentum sebesar ini, energi kinetik elektron sekitar 20MeV. Padahal, dari bukti
eksperimen, energi elektron-elektron yang dipancarkan oleh radioisotop hanya dalam
orde beberapa elektron volt (eV). Dengan menggunakan hubungan antara momentum dan
energi yang anda telah pelajari di perkuliahan Fisika Modern, dapatkah anda menghitung
energi suatu elektron bila berada dalam inti? Apakah hasil yang anda dapat sekitar 20
MeV (1 eV = 1,6<!–[if !msEquation]–><!–[endif]–>10–19 Joule)
2. Keberadaan elektron dalam inti juga bertentangan dengan eksperimen pengukuran efek
momen magnetik nuklir. Dari perkuliahan Fisika Kuantum anda telah mempelajari bahwa
proton memiliki spin intrinsik ½ dan begitu pula elektron. Marilah kita lihat spin inti dari
deuterium. Bila kita menggunakan asumsi inti terdiri dari proton dan elektron, maka
deuterium terdiri dari 2 proton dan 1 elektron. Ini berarti ada 3 partikel di dalam inti.
Dapatkah anda mengidentifikasinya? Karena masing-masing partikel memiliki spin ½,
maka sesuai aturan penjumlahan momentum sudut dalam mekanika kuantum, spin
deuterium adalah ½ atau 3/2. Padahal, berdasarkan pengukuran, spin deuterium adalah 1.

Selain ke dua di atas, ada beberapa hal lain juga yang menjadi keberatan untuk menerima
kebenaran bahwa inti terdiri dari proton dan elektron. Cobalah mengidentifikasinya dari berbagai
sumber yang di sediakan pada bagian referensi. Catatlah hasilnya pada buku jurnal anda!

Di tahun 1932 ketidaksesuaian antara hipotesis inti yang terdiri dari proton dan elektron dengan
hasil eksperimen yang ada akhirnya teratasi dengan penemuan neutron oleh James Chadwick.
Oleh karena itu dihipotesiskanlah bahwa inti terdiri dari proton dan neutron. Neutron adalah
partikel yang tak bermuatan listrik tapi massanya hampir sama dengan massa proton. Seperti
telah disinggung sebelumnya, kedua partikel ini disebut nukleon. Jadi, secara eksplisit, inti terdiri
dari Z proton dan (A – Z) neutron, yang memberikan muatan inti menjadi +Ze dan massa total
secara kasar sama dengan A. Hipotesis proton-neutron inilah yang dipakai sampai sekarang.

Marilah kita mengingat kembali bilangan-bilangan yang biasa digunakan dalam mempelajari
dasar-dasar fisika atom, yaitu menyangkut massa dan muatan partikel penyusun atom (diambil
dari buku Fisika Modern Kenneth Krane) seperti yang tercantum pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Muatan dan Massa Elektron, Proton, dan Neutron

Muatan Massa
Nama Partikel
kg sma
(Coulomb)
Elektron – 1,6´10–19 9,10953´10– 31 5,485803´10– 4
Proton + 1,6´10–19 1,672649´10– 27 1,00727647
Neutron 0 1,674955´10– 27 1,00866501

Bilangan-bilangan dalam tabel di atas akan sering digunakan dalam pemecahan soal. Akan baik
jika anda mengingatnya/menghafalkannya, tapi yang paling penting adalah anda memahami
fenomena fisis yang terkait dengan materi struktur inti ini. Pahamilah (bukan dihafalkan) alasan
yang melatarbelakangi mengapa elektron tidak dapat diterima dalam inti sementara proton dan
neutron sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai