Anda di halaman 1dari 6

Model-Model Inti Atom

Mengapa harus ada model-model dari inti atom? Sebenarnya sampai saat ini struktur
real dari inti atom itu sendiri belum diketahui, dan untukmempermudah dalam
mempelajari inti-inti dari suatu atom maka dibuatlah model. Gampangnya suatu model
disini merupakan suatu bentuk sederhana dari sistem fisis yang sedang dipelajari.
Berdasarkan data-data tentang inti atom yang dikumpulkan oleh para ilmuwan,
terdapat beberapa model inti, namun pada tulisan ini hanya dua model saja yang
diberikan. Walaupun begitu, kedua model ini dianggap cukup untuk memberikan
wawasan tentang inti dari suatu atom.
1. a) Model tetes cairan
2. b) Model kulit

Model Tetes Cairan

Model tetes cairan digunakan untuk menentukan massa real dari suatu inti atom.
Model ini mengasumsikan bahwa sifat-sifat inti atom mirip dengan sifat-sifat yang
terdapat dalam tetes cairan. Sifat-sifat tetes cairan tersebut adalah kerapatannya
adalah konstan, ukurannya sebanding dengan jumlah partikel atau molekul di dalam
cairan, energi ikatnya berbanding lurus dengan massa atau jumlah partikel yang
membentuk tetesan. Adanya sifat-sifat ini dapat membuka sebuah peluang untuk
mendapatkan persamaan untuk massa inti atom

Atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang mengelilinginya. Inti atom terdiri
atas partikel proton dan neutron. Partikel-partikel penyusun inti atom ini biasa disebut
nukleon. Nukelon penyusun inti memiliki massa yang hampir sama yaitu m p = 938,3
MeV untuk proton dan mn = 939,6 MeV untuk neutron. Adapun elektron massanya
sangat kecil jika dibandingkan massa proton dan neutron, yaitu 0,511. Jumlah proton
atau elektron biasa diwakili oleh huruf Z (jumlah proton dan elektron dalam satu jenis
atom adalah sama) sedangkan jumlah neutron disimbolkan dengan huruf N. Jumlah
antara proton (Z) dan neutron (N) menghasilkan suatu nomor massa dari atom dan
disimbolkan dengan huruf A. Jadi, sebagai asumsi awal massa inti M yang tersusun
dari proton dan neutron dapat dutulis dengan persamaan :
M = Zmp + A(A-Z)mn

Dalam inti terdapat gaya ikat (gaya tarik antar partikel penyusun inti), sehingga massa
inti seharusnya lebih kecil daripada ketika nukleon-nukleon inti terpisah seperti yang
diterapkan pada rumus yang pertama. Energi ikat sebanding dengan jumlah nukleon
inti, oleh karena itu akibat energi ikat ini persamaan massa inti harus dikurangi faktor
koreksi sebesar

b1A

dimana b1 adalah suatu konstanta yang diperoleh secara eksperimen.

Tetapi besarnya gaya ikat setiap nukleon yang terdapat pada koreksi pertama
dianggap sama, padahal pengaruh gaya ikat inti bagi nukleon di permukaan lebih
lemah daripada nukleon inti yang lebih dalam. Dalam kasus ini inti atom dianggap
menyerupai bola sempurna dengan jari-jari R, sehingga besar kecilnya pengaruh gaya
ikat inti terhadap nukleon sebanding dengan besar luas permukaan bola.

Luas bola = 4R2

Jari inti diperoleh dengan persamaan R = roA1/3. Sehingga

Luas bola = 4R2 = 4(roA1/3)2 ; ==> ro adalah konstanta


atau Luas bola b2A2/3

Jadi faktor koreksi berikutnya untuk massa inti sebesar

b2A2/3

Energi Coulumb positif antar proton juga memberi kontribusi terhadap kenaikan
massa inti. Menurut hukum Coulumb, gaya Coulumb antar muatan yang sejenis akan
tolak-menolak. Oleh karena itu, tolakan Coulumb antar proton akan mengakibatkan
penambahan massa inti.
Dari hukum Coulumb energi yang diakibatkan oleh interaksi antar partikel bermuatan
dirumuskan dengan
E = k[q1q2/R] = k[(Ze)2/roA1/3] = ke2/ro[Z2A-1/3]
Atau E b3[Z2A-1/3]

Faktor koreksi ketiga untuk persamaan massa inti akibat pengaruh energi Coulumb
adalah sebesar

b3[Z2A-1/3]

Proton dan neutron merupakan kategori fermion (taat asas pauli dan tidak mau
berkeadaan sama), jadi masing-masing menempati kulit berbeda dalam deretan kulit
terpisah. Adanya kelebihan neutron ataupun proton dalam suatu isobar dapat
meningkatkan massa inti menurut prinsip larangan pauli. Untuk memperoleh faktor
koreksi akibat perbedaan jumlah proton dan neutron ini, perhatikan gambar berikut :

Dari gambar diatas, pengurangan Z sebesar v diikuti juga dengan penambahan N


sebesar v yang diberikan oleh
v = (N-Z)/2

Jika selisih antar tingkat energi nukleon adalah , maka pengurangan Z memberikan
selisih energi ikat pada isobar sebesar

Eikat = v[(v/2)] = [(N-Z)/2][ (N-Z)/2] [/2] = /8(N-Z)2


Karena N = A-Z, perbedaan energi ikat berubah menjadi

Eikat = /8(A-2Z)2 atau Eikat b4(A-2Z)2

Jadi faktor koreksinya sebesar


b4(A-2Z)2

Nukleon-nukleon dalam inti juga cenderung berpasangan, jelasnya, neutron-neutron


atau proton-proton berkelompok bersama dalam spin-spin yang berbeda. Akibat efek
ini, didapati bahwa pasangan energi hadir bervariasi sebesar A -3/4 dan bertambah
sebesar jumlah nukleon-nukleon tidak berpasangan. Sehingga memberikan koreksi
sebesar

b5A-3/4

Jika semua koreksi yang telah diperoleh diumpulkan, maka persamaan massa riel inti
atom menjadi

M = Zmp + A(A-Z)mn - b1A - b2A2/3 - b3[Z2A-1/3] - b4(A-2Z)2 - b5A-3/4

Konstanta di persamaan diatas ditentukan dari data eksperimen; nilainya (dalam


satuan energi) yang dapat diambil adalah
b1 = 14,0 MeV
b2 = 13,0 MeV
b3 = 0,58 MeV
b4 = 19,3 MeV
dan b5 ditentukan berdasarkan skema berikut ini :

A Z b5
Genap Genap -33,5 MeV
Ganjil
Genap Genap +33,5 MeV
Model Kulit

Berbagai persoalan yang terdapat dalam inti memiliki beberapa persmaan dengan
persoalan elektron-elektron dalam atom. Salah satu persamaan ini yaitu elektron dan
nukleon memiliki tingkat-tingkat energi tertentu. Letak perbedaan antara persoalan
yang terdapat pada elektron dalam atom dan inti atom adalah potensial yang
ditimbulkan dan sifat orbitnya.
Perubahan sifat-sifat inti secara menonjol terjadi di dalam inti dengan N dan Z sebesar
2, 8, 28, 50, 82, 126 yang disebut bilangan ajaib inti. Dalam persoalan atom juga
ditemukan bilangan ajaib, yaitu nomor atom yang terdapat pada gas mulia.
Proton dan neutron terjebak dalam sebuah potensial. Beberapa bentuk potensial yang
dipakai yaitu potensial kotak dan osilator harmonik. Bentuk osilator harmonik lebih
mendekati hasil yang diinginkan. Fungsi potensial V ditulis dalam bentuk persamaan
schroodinger.Pemecahan persamaan ini memberikan informasi tentang perilaku
gelombang dari partikel. Rumus tingkat energi yang diperoleh dari pemecahan
persamaan schroodinger untuk osilator harmonik, yaitu

Kemungkinan nilai dari kombinasi n dan l ditunjukan pada tabel berikut :


Dan urutan penempatan nukleon ditunjukan sebagai berikut :

Selain berada dalam potensial, juga terdapat interaksi spin-orbit dalam inti sehingga
diperoleh bilangan-bilangan ajaib yang sesuai ( 2, 8, 20, 28, 50, 82, dan 126) dan
tingkat-tingkat energi inti ditunjukan pada gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai

  • Nilai Permanganat Secara Titrimetri
    Nilai Permanganat Secara Titrimetri
    Dokumen10 halaman
    Nilai Permanganat Secara Titrimetri
    Nurdina Bestari
    Belum ada peringkat
  • Bundel Isoterm Adsorpsi
    Bundel Isoterm Adsorpsi
    Dokumen18 halaman
    Bundel Isoterm Adsorpsi
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Bab Iic
    Bab Iic
    Dokumen11 halaman
    Bab Iic
    Muhamad Sodik
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka 44-45
    Daftar Pustaka 44-45
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka 44-45
    Nur Amalia Rahman
    100% (1)
  • Pemutihan Kertas Koran Bekas Dengan Menggunakan Asam Peroksida-1
    Pemutihan Kertas Koran Bekas Dengan Menggunakan Asam Peroksida-1
    Dokumen18 halaman
    Pemutihan Kertas Koran Bekas Dengan Menggunakan Asam Peroksida-1
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Pengelolaan Limbah B3
    Pengelolaan Limbah B3
    Dokumen3 halaman
    Pengelolaan Limbah B3
    Siti Suwaibatul Aslamiah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pemanfaatan Limbah Kertas
    Makalah Pemanfaatan Limbah Kertas
    Dokumen10 halaman
    Makalah Pemanfaatan Limbah Kertas
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Minyak Bumi
    Minyak Bumi
    Dokumen3 halaman
    Minyak Bumi
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Partikel
    Partikel
    Dokumen44 halaman
    Partikel
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • GFGU
    GFGU
    Dokumen22 halaman
    GFGU
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen13 halaman
    Tugas
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Kim
    Kim
    Dokumen11 halaman
    Kim
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen13 halaman
    Tugas
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • D-28 - Deni
    D-28 - Deni
    Dokumen10 halaman
    D-28 - Deni
    Zumrotus Sa'dah
    Belum ada peringkat
  • Kimia Inti
    Kimia Inti
    Dokumen2 halaman
    Kimia Inti
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Model Inti
    Model Inti
    Dokumen5 halaman
    Model Inti
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Materi Hidrokarbon
    Materi Hidrokarbon
    Dokumen13 halaman
    Materi Hidrokarbon
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • SILOGISME
    SILOGISME
    Dokumen9 halaman
    SILOGISME
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Reaktor
    Reaktor
    Dokumen20 halaman
    Reaktor
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Analisis Data Gelombang Tali
    Analisis Data Gelombang Tali
    Dokumen2 halaman
    Analisis Data Gelombang Tali
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Kimia Inti
    Kimia Inti
    Dokumen2 halaman
    Kimia Inti
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • EKSTRAKSI MINYAK NABATI
    EKSTRAKSI MINYAK NABATI
    Dokumen9 halaman
    EKSTRAKSI MINYAK NABATI
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Hidrokarbon
    Hidrokarbon
    Dokumen14 halaman
    Hidrokarbon
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • HNMR 1. 11 MNT
    HNMR 1. 11 MNT
    Dokumen2 halaman
    HNMR 1. 11 MNT
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • BIOKIMIA
    BIOKIMIA
    Dokumen6 halaman
    BIOKIMIA
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Bhs Ing
    Bhs Ing
    Dokumen9 halaman
    Bhs Ing
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • HNMR 1. 11 MNT
    HNMR 1. 11 MNT
    Dokumen2 halaman
    HNMR 1. 11 MNT
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Kalor Reaksi
    Kalor Reaksi
    Dokumen15 halaman
    Kalor Reaksi
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat
  • Bubur Barobbo
    Bubur Barobbo
    Dokumen2 halaman
    Bubur Barobbo
    Nur Amalia Rahman
    Belum ada peringkat