Anda di halaman 1dari 4

19/02/2020

Pendahuluan dan Asumsi Dasar


Subyek termodinamika berkaitan dengan kesimpulan yang
dapat ditarik dari hukum-hukum eksperimen tertentu, dan
memanfaatkan kesimpulan ini untuk menghubungkan
sifat-sifat material seperti kapasitas panas, koefisien
ekspansi, kompresibilitas, etc.

TEORI KINETIK GAS

A.I. Mahardika

Asumsi Dasar. Model molekular untuk gas ideal:


1. Volume (gas) makroskopik berisi sejumlah besar molekul-molekul
dan setiap molekul adalah identik.
2. Molekul-molekulnya berupa titik massa.
3. Molekul-molekul dipisahkan pada jarak yang cukup besar
dibandingkan ukuran mereka. Gaya tarik antara molekul tidak ada.
Terlihat tidak ada hipotesa apa pun tentang sifat-sifat atau 4. Gas ini tidak dapat menjadi cair ataupun padat.
penyusun materi. Sampai disini termodinamika merupakan 5. Tumbukan antar molekul dan dengan dinding terjadi secara elastik
sains empiris. Hal ini menyebabkan tinjauan mikroskopis sempurna
terabaikan. Kita dapat mengatasi keterbatasan ini dengan 6. Bila tidak ada gaya luar, molekul terdistribusi secara uniform
melakukan beberapa hipotesa mengenai sifat materi. 7. Arah pergerakan molekul terdistribusi secara uniform

Gas Demikian pada hakikatnya tidak terdapat di alam, tetapi


didekati oleh gas-gas mulia: He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rd.

1
19/02/2020

Z Tinjau sebuah kubus seperti pada gambar,

Persamaan Gas Ideal cX


Volume = V, dengan Rusuk = L
Misalkan kotak ini berisi N molekul gas
ideal.
c’

c
Setiap massanya mo, bergerak dengan
kecepatan c = -cx i +cy j +cz k
Andaikan dalam keadaan seimbang: -cX X
Z Jika tidak ditumbuk oleh partikel lain, maka
N = Jumlah molekul gas dalam bejana partikel akan menumbuk dinding dan
Y terpantul dengan kecepatan
m0 = massa tiap molekul
Cz = massa jenis gas c’ = cx i + cy j +cz k
CY p = tekan gas
CX V = volume gas Maka perubahan momentumnya dapat
T = suhu gas dituliskan
Y
L =rusuk kubus
c = kelajuan molekul
X  = N/V = jumlah molekul per satuan volume

Perubahan momentum partikel adalah:


DP = P2 – P1
DP = mocx - (-mo cx) Tekanan total gas yang memiliki N molekul dengan komponen kecepatan
terhadap sumbu x masing-masing c1x, c2x, c3x, .... cNx, adalah
DP = 2mocx , dengan mo adalah massa partikel
Selang waktu antara 2 kali menumbuk dinding adalah Dt = 2L /cx ,
Berdasarkan konsep Impuls sama dengan perubahan momentum,
maka
Karena nilai rata-rata kuadrat kecepatan pada arah sumbu x
I = DP
FDt = DP
F = DP/Dt
Dengan memasukkan nilai DP = 2mocx dan Dt = 2L / cx diperoleh Maka diperoleh

Tekanan p didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, sehingga

2
19/02/2020

Berdasarkan anggapan bahwa setiap molekul bergerak secara acak ke segala arah
dengan kelajuan tetap, maka rata-rata kuadrat kecepatan pada arah rumbu x, y, dan z Jika hanya meninjau untuk molekul-molekul diperoleh
adalah sama besar
Dari persamaan terakhir terlihat bahwa Ek berbanding langsung dengan tekanan p;
Sementara itu tekanan ini juga berbanding langsung dengan suhu T. Jadi Ek dan T
Sehingga ada keterkaitan. Apabila Ek hanya bergantung pada T, maka untuk T yang kontan,
Nilai Ek juga konstan. Sehingga
pV = C

Persamaan di atas dikenal degan hukum Boyle. Pada suhu konstan, tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya.
Maka diperoleh persamaan
Untuk gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada
suhu konstan, maka diperoleh

Ingat bahwa energi kinetik rata-rata partikel gas p1V1 = p2V2

Maka diperoleh

Jika Ek berbanding langsung dengan T, maka diperoleh persamaan Gay-Lussac Untuk setiap gas, pada suhu T = 273 K dan p = 1 atm, maka volume = 22,4 L.
Oleh karena itu;
pV = CT

Apabila ada dua macam gas, yakni gas 1 dan gas 2, maka berlaku
R= 0,082 l atm mol-1 K-1
Dalam SI; R = 8,314 J mol-1 K-1
Berarti p1 = p2, V1 = V2 dan T1 = T2 atau energi kinetik rata-rata kedua gas sama,
Maka pastilah N1 = N2. Ini tidak lain adalah hukum Avogadro: semua gas pada Untuk n mol gas diperoleh pV = nRT dan untuk m kg gas, n = m/M, sehingga
Tekanan, volume dan suhu yang sama mengandung jumlah molekul yang sama.

Untuk 1 mol gas, maka N = NA = bilangan Avogadro = 6,02 x 1023 molekul/mol


dan NAmo= M, yaitu massa dari 1 mol gas. Maka persamaan di atas menjadi
pV = RT juga dapat diungkapkan menjadi pV =NAkT ; dimana
k = tetapan Boltzmann untuk1 mol gas yang nilainya,
k = 1,38 x 10-23 J molekul-1 K-1
Tetapan C khusus untuk 1 mol gas diganti dengan R, disebut dengan tetapan gas
Semesta (universal gas contant). Jadi Untuk sejumlah N molekul, maka persamaan menjadi

pv = RT pV = NkT

3
19/02/2020

Pada campuran bermacam gas, maka


Kecepatan Efektif Gas Ideal
pV = NkT = (N1 + N2 + N3+ ...)kT
Apabila di dalam bejana tertutup terdapat N1 molekul bergerak dengan kecepatan
= N1kT + N2kT + N3kT....
c1 dan N2 molekul bergerak dengan kecepatan c2 dan seterusnya, maka kecepatan
= p1V + p2V + p3V....
kuadrat rata-rata molekul gas dapat dinyatakan sebagai
Atau p = p1 + p2 + p3....

Persamaan ini tidak lain adalah hukum Dalton. Tekanan campuran gas sama
dengan jumlah tekanan parsialnya. Tekanan parsial suatu gas dalam campuran Kecepatan efektif crms didefinisikan sebagai akar kecepatan kuadrat rata-rata .
dengan gas-gas lain ialah tekanan gas itu apabila tersendiri menempati seluruh
Volume bejana tempat campuran gas itu.

Molekul-molekul gas sempurna atom tunggal berbentuk titik matematis


bermassa, sehingga hanya mempunyai energi kinetik translasi saja.
Maka diperoleh persamaan untuk satu mol dimana

Dan untuk satu molekul

Karena k = R/NA dan mo = Mr/NA maka diperoleh


Terima Kasih
Mengingat bahwa massa jenis  = m/V dan massa total m = Nmo, maka

menjadi

Sehingga

Anda mungkin juga menyukai