Anda di halaman 1dari 6

Belajar Olimpiade Fisika Online

www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official

Persamaan Jarak sebagai Fungsi Waktu yang Berbentuk Hiperbola

Ketika suatu partikel bermassa 𝑚 yang awalnya diam dikenai suatu gaya konstan, misalkan 𝐹⃗ = 𝜂𝑥̂ +
𝜖𝑦̂ , maka lintasan partikel tersebut akan berbentuk garis lurus. Jarak yang ditempuh partikel ( 𝑠 )
tersebut sebagai fungsi waktu (𝑡) akan berupa fungsi kuadratik. Ketika gaya 𝐹⃗ cukup besar, kecepatan
partikel tersebut akan mendekati kecepatan cahaya. Pada kasus ini, massa partikel akan bertambah
sejumlah Δ = 𝛾 − 1 bagian dari massa awalnya ( 𝑚 ) dengan 𝛾 = 1/√1 − 𝑣 2 /𝑐 2 dimana 𝑣 adalah
kecepatan partikel dan 𝑐 adalah kecepatan cahaya. Pada kasus ini, ternyata jarak yang ditempuh
partikel sebagai fungsi waktu bukanlah fungsi kuadratik, melainkan fungsi hiperbola. Buktikan bahwa
𝑠(𝑡) pada kasus 𝐹⃗ yang cukup besar ini berbentuk fungsi hiperbolik dan buktikan juga bahwa ketika 𝐹⃗
bernilai cukup kecil, 𝑠(𝑡) akan berbentuk fungsi parabolik!

Petunjuk : Pada soal ini memang terdapat sedikit konsep relativitas, namun semua hal yang berkaitan
dengan konsep relativitas tersebut telah kami berikan pada soal. Menggunakan hal tersebut, soal ini
akan bisa diselesaikan menggunakan pendekatan mekanika klasik. Kami sertakan juga rumus integral
yang diperlukan pada soal ini sebagai berikut

𝑦𝑑𝑦
∫ = √1 + 𝑦 2 + 𝐶
√1 + 𝑦 2

Solusi :

Karena gaya 𝐹⃗ = 𝜂𝑥̂ + 𝜖𝑦̂ berada pada bidang 𝑥𝑦, maka partikel 𝑚 juga akan bergerak pada bidang 𝑥𝑦.
Besar gaya yang bekerja pada partikel tersebut adalah |𝐹⃗ | = √𝜂2 + 𝜖 2 dan arahnya adalah 𝐹̂ =

𝜂/√𝜂2 + 𝜖 2 𝑥̂ + 𝜖/√𝜂2 + 𝜖 2 𝑦̂. Berikut adalah visualisasinya

Dimensi Sains Official Halaman 1 Dari 6


Belajar Olimpiade Fisika Online
www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official

Partikel tersebut akan bergerak lurus sepanjang garis ℓ. Jarak yang ditempuh partikel (𝑠) dihitung dari
posisi awal partikel (𝑂) dapat kita hitung menggunakan Hukum II Newton. Tinjau gerak partikel pada
arah geraknya, maka kita akan dapatkan hasil berikut

∑ 𝐹⃗ = 𝑚𝑎⃗

𝑑𝑣
|𝐹⃗ |𝐹̂ = 𝑚 𝐹̂
𝑑𝑡

𝑑𝑣
√𝜂2 + 𝜖 2 = 𝑚
𝑑𝑡

𝑣(𝑡)
√𝜂2 + 𝜖 2 𝑡 √𝜂2 + 𝜖 2
∫ 𝑑𝑣 = ∫ ( )
𝑑𝑡 ⟹ 𝑣 𝑡 = 𝑡
0 𝑚 0 𝑚

𝑑𝑠 √𝜂2 + 𝜖 2
𝑣= = 𝑡
𝑑𝑡 𝑚

𝑠
√𝜂2 + 𝜖 2 𝑡 √𝜂2 + 𝜖 2 2
∫ 𝑑𝑠 = ∫ 𝑡𝑑𝑡 ⟹ 𝑠(𝑡) = 𝑡
0 𝑚 0 2𝑚

Kemudian, untuk kasus relativistik dimana 𝐹⃗ bernilai cukup besar, kita perlu menggunakan Hukum II
Newton yang lebih umum. Seperti yang dijelaskan pada soal, massa benda bertambah seiring semakin
cepat benda tersebut bergerak. Massa ini, dalam relativitas disebut sebagai massa relativistik

𝑚′ = 𝑚 + Δ𝑚

𝑚
𝑚′ = 𝑚 + (𝛾 − 1)𝑚 = 𝛾𝑚 ⟹ 𝑚′ =
√1 − 𝑣 2 /𝑐 2

Dimensi Sains Official Halaman 2 Dari 6


Belajar Olimpiade Fisika Online
www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official

Hukum II Newton yang umum kita kenal menyatakan bahwa resultan gaya yang bekerja pada suatu
benda sebanding dengan massa benda tersebut dikali dengan percepatannya. Namun, hal ini hanya
berlaku ketika massa benda tersebut konstan. Pada kasus relativistik ini, karena 𝑣 berubah, maka 𝑚′
juga berubah. Sehingga, persamaan ∑𝐹 = 𝑚𝑎 tidak berlaku disini. Nah kami akan perkenalkan kepada
teman-teman semua Hukum II Newton II yang lebih umum.

Kita tinjau suatu benda sekarang sebagai suatu sistem. Artinya dia berupa benda yang memiliki dimensi
atau bentuk dan ukuran. Ketika sistem benda ini dikenai oleh suatu gaya dari luar sistem tersebut, yang
kita sebut sebagai gaya eksternal, maka resultan gaya yang bekerja dari luar tersebut akan sama dengan
perubahan momentum sistem benda tadi terhadap waktu. Secara matematis, ini dapat kita nyatakan
sebagai berikut

𝑑𝑝⃗
∑ 𝐹⃗eks =
𝑑𝑡

Pada kasus kita, walaupun benda yang dikenai gaya |𝐹⃗ | = √𝜂2 + 𝜖 2 berupa partikel, namun kita juga
bisa anggap dia sebagai sistem. Karena walaupun dia partikel, dia juga memiliki bentuk dan ukuran
namun kita abaikan karena kecil. Seperti kita tahu bersama bahwa momentum adalah perkalian massa
dan kecepatan suatu benda. Maka dari itu, momentum partikel kita ini, dapat dinyatakan sebagai
berikut

𝑚𝑣
𝑝⃗ = 𝑚′ 𝑣⃗ ⟹ 𝑝 =
√1 − 𝑣 2 /𝑐 2

Gaya 𝐹⃗ = 𝜂𝑥̂ + 𝜖𝑦̂ termasuk gaya eksternal karena dikerjakan oleh suatu entitas diluar partikel yang
kita amati. Dengan demikian, menggunakan Hukum II Newton yang lebih umum, yang baru saja kami
paparkan, akan kita peroleh hasil sebagai berikut

𝑑𝑝⃗
∑ 𝐹⃗eks =
𝑑𝑡

𝑑 𝑚𝑣
√𝜂2 + 𝜖 2 = ( )
𝑑𝑡 √1 − 𝑣 2 /𝑐 2

Untuk penyederhanaan, kita nyatakan 𝛽 = 𝑣/𝑐 dan 𝐹 = √𝜂2 + 𝜖 2. Dengan demikian, persamaan di atas
bisa kita sederhanakan menjadi

Dimensi Sains Official Halaman 3 Dari 6


Belajar Olimpiade Fisika Online
www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official

𝑑 𝛽
𝐹 = 𝑚𝑐 ( )
𝑑𝑡 √1 − 𝛽2

𝛽 𝐹
𝑑( )= 𝑑𝑡
√1 − 𝛽2 𝑚𝑐

Integrasi kedua sisi akan kita peroleh

𝛽 𝐹𝑡
= +𝐾
√1 − 𝛽2 𝑚𝑐

Sekarang, mari kita sederhanakan untuk mendapat fungsi 𝛽 dan fungsi 𝑣(𝑡)

2
𝛽2 𝐹𝑡
=( + 𝐾)
1 − 𝛽2 𝑚𝑐

2 2
2
𝐹𝑡 𝐹𝑡
𝛽 =( + 𝐾) − ( + 𝐾) 𝛽2
𝑚𝑐 𝑚𝑐

2 2
2
𝐹𝑡 2
𝐹𝑡
𝛽 +( + 𝐾) 𝛽 = ( + 𝐾)
𝑚𝑐 𝑚𝑐

𝐹𝑡 𝐹𝑡
+ 𝐾
𝛽= 𝑚𝑐 ⟹ 𝑣 (𝑡 ) = 𝑐 𝑚𝑐 + 𝐾
2 2
√1 + ( 𝐹𝑡 + 𝐾) √1 + ( 𝐹𝑡 + 𝐾)
𝑚𝑐 𝑚𝑐

Sekarang, kita cari fungsi 𝑠(𝑡)

𝐹𝑡
𝑣 (𝑡 ) =
𝑑𝑠
=𝑐 𝑚𝑐 + 𝐾
𝑑𝑡 2
√1 + ( 𝐹𝑡 + 𝐾)
𝑚𝑐

Karena awalnya partikel diem (𝑣(0) = 0), maka kita akan peroleh nilai 𝐾 = 0.

𝑑𝑠 𝐹𝑡/𝑚𝑐
=𝑐
𝑑𝑡 √1 + (𝐹𝑡/𝑚𝑐 )2

Agar lebih sederhana, kita misalkan 𝑢 = 𝐹𝑡/𝑚𝑐 dan 𝑑𝑢 = (𝐹/𝑚𝑐) 𝑑𝑡 . Dengan demikian, akan kita
peroleh

Dimensi Sains Official Halaman 4 Dari 6


Belajar Olimpiade Fisika Online
www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official

𝐹 𝑑𝑠 𝑢
=𝑐
𝑚𝑐 𝑑𝑢 √1 + 𝑢2

𝑠(𝑡)
𝑚𝑐 2 𝐹𝑡/𝑚𝑐 𝑢𝑑𝑢
∫ 𝑑𝑠 = ∫
0 𝐹 0 √1 + 𝑢2

𝑚𝑐 2 𝐹𝑡/𝑚𝑐 𝑚𝑐 2
𝑠 (𝑡 ) = √1 + 𝑢 2 | ⟹ 𝑠 (𝑡 ) = (√1 + (𝐹𝑡/𝑚𝑐 )2 − 1)
𝐹 0 𝐹

Untuk selanjutnya, kita sederhanakan lagi dengan mendefinisikan 𝛼 = 𝐹/𝑚𝑐, sehingga kita peroleh

𝑐
𝑠 (𝑡 ) = (√1 + 𝛼 2 𝑡 2 − 1)
𝛼

𝑠𝛼 + 𝑐 = √1 + 𝛼 2 𝑡 2

(𝑠𝛼 + 𝑐 )2 = 1 + 𝛼 2 𝑡 2

(𝑠 + 𝑚𝑐/𝐹 )2 𝑡2
− =1
(𝑚𝑐/𝐹 )2 (𝑚𝑐/𝐹 )2

Persamaan terakhir ini memenuhi bentuk persamaan hiperbola dan hal ini membuktikan bahwa
persamaan jarak tempuh partikel sebagai fungsi waktu memenuhi persamaan hiperbola.

Kita kembali ke persamaan 𝑠(𝑡) . Sekarang, kita gunakan pendakatan untuk 𝐹 yang cukup kecil. Kita
gunakan pendekatan binomial newton berikut

(1 + 𝑥 )𝑛 ≈ 1 + 𝑛𝑥 untuk 𝑥 ≪ 1

Sehingga, kita peroleh

1
𝐹𝑡 2 2 1 𝐹 2
√1 + (𝐹𝑡/𝑚𝑐 )2 = (1 + ( ) ) ≈ 1 + ( ) 𝑡 2
𝑚𝑐 2 𝑚𝑐

Dengan demikian, persamaan jarak tempuh partikel sebagai fungsi waktu akan berbentuk

𝑚𝑐 2 1 𝐹 2 2
𝑠 (𝑡 ) = (1 + ( ) 𝑡 − 1)
𝐹 2 𝑚𝑐

Dimensi Sains Official Halaman 5 Dari 6


Belajar Olimpiade Fisika Online
www.basyiralbanjari.wordpress.com
Follow Instagram @dimensisains.official

𝐹 2 √𝜂2 + 𝜖 2 2
𝑠 (𝑡 ) = 𝑡 ⟹ 𝑠 (𝑡 ) = 𝑡
2𝑚 2𝑚

Hasil terakhir ini membuktikan bahwa kasus prinsip relativitas berlaku juga pada mekanika klasik
dimana benda bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya.

Dimensi Sains Official Halaman 6 Dari 6

Anda mungkin juga menyukai