Anda di halaman 1dari 19

DEFI KAMILIA

MUADDATUL ALAWIAH
NISWATUN ALFI RU’YATIN
Apa itu
Hukum II
Newton

Persamaan
Gerak Getaran

Hukum
Hooke
Hukum Hooke

Sebuah benda yang dikaitkan dengan pegas dan jika pegas tertarik
maka terdapat simpangan benda (misal bernilai positif).

“Pada saat itu pegas memberikan gaya kepada benda yang besarnya
sebanding dengan simpangannya namun berlawanan arah dengan
pergeseran benda.”

F = −k x (1.1)
Hukum II Newton

Jika gaya pegas adalah satu - satunya gaya luar yang bekerja pada
benda, maka pada benda berlaku Hukum II Newton.

F = ma
Atau

−k x = ma (1.2)

Persamaan (1.2) merupakan persamaan gerak


getaran selaras (simple harmonic motion).
Didefinisikan bahwa percepatan bergerak lurus (misal ke arah x) dapat
dituliskan menjadi

(1.3)

Persamaan (1.3) disebut persamaan diferensial, karena mengandung suku


yang
Berupa diferensial.
Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang tergantung pada
pegas:
Sistem Gerak dengan Peredam dan Gaya Luar F(t)
Sistem Gerak Bebas Takteredam (F(t) = 0 , d= 0)
Penerapan Persamaan Diferensial Linier Orde-2 Pada
Getaran Tak Teredam

 Hukum Hooke:

F = −k x
Dimana k > 0 konstanta pegas dan y jarak dari posisi seimbang yang diperhitungkan
pada sumbu tegak dengan arah positif ke bawah.

 Hukum II Newton

F = ma = (w/g)a
dimana m : massa beda
a : percepatan gerak
w : berat benda
g : percepatan gravitasi (9.8 m/det2)
Diperoleh
𝑤 𝑑2 𝑦
= −𝑘𝑦
𝑔 𝑑𝑡 2
𝑤 𝑑2𝑦
. + 𝑘𝑦 = 0
𝑔 𝑑𝑡 2
𝑑 2 𝑦 𝑘𝑔
+ .𝑦 = 0
𝑑𝑡 2 𝑤
𝑘𝑔
Dengan menyatakan = 𝐵2 , diperoleh pemodelan bentuk persamaan diferensial
𝑤
𝑑2𝑦
2
+ 𝐵2 𝑦 = 0
𝑑𝑡
Berdasarkan bentuk persamaan diferensial diatas diperoleh persamaan karakteristik :
𝑟 2 + 𝐵2 = 0

Diperoleh :

𝑟1 2 = ±𝐵𝑖
Solusi Umum : ,

𝑦 = 𝑒 𝑎𝑥 (𝐶 cos 𝐵𝑡
1 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡 )
= 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶 sin 𝐵𝑡
2
Solusi umum persamaan diferensial yang menggambarkan gerak benda tersebut
adalah
𝑦 = 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡
𝑦 = 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡

Dalam hal ini y merupakan fungsi dari waktu, dimana solusinya 𝑦 = 𝑦 𝑡 . Dimana
harus memenuhi syarat awal yaitu :

1) 𝑦(0) = 𝑦0

2) 𝑦 ′ 0 = 0

Jika syarat awal diperhitungkan, maka :


• 𝑦 = 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡
• 𝑦 0 = 𝐶1 cos 0 + 𝐶2 sin 0
• 𝑦0 = 𝐶1 … … … … … … … … … … … … . (∗)

• 𝑦 = 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡
• 𝑦 ′ = −𝐶1 sin 𝐵𝑡 + 𝐶2 cos 𝐵𝑡
• 𝑦 ′ 0 = 𝐶2
• 𝐶2 = 0 … … … … … … … … … … … … . . (∗∗)
Berdasarkan penjabaran diatas jika (*) dan (**) disubtitusikan ke solusi umum
persamaan diferensial maka :

𝑦 = 𝐶1 cos 𝐵𝑡 + 𝐶2 sin 𝐵𝑡
𝑦 = 𝑦0 cos 𝐵𝑡

dihasilkan solusi yang menyatakan persamaan gerak harmonik sederhana, yaitu

𝑦 = 𝑦0 cos 𝐵𝑡
Contoh Kasus

Sistem gerak harmonik benda yang tergantung pada pegas seperti Gambar
23, jika massa benda m=1/4 kg dan konstanta pegas k= 16 N/m, redaman =
0. Pegas saat tertarik benda bertambah panjang 1 m dan mulai bergerak ke
atas dengan kecepatan 8m/det. Sistem tidak diberi gaya luar.
a. Tentukan model persamaan yang menggambarkan sistem gerak harmonik
pada pegas pada contoh kasus di atas!
b. Tentukan persamaan gerak benda!
c. Tentukan amplitudo, sudut fasa, frekuensi dan periode gerak benda!

Penyelesaian:

a. Model persamaan sistem gerak harmonik pada pegas


pada contoh kasus diketahui redaman d=0, gaya luar ( ) = 0 , massa m= ¼
kg , konstanta pegas k= 16 N/m, sehingga model persamaan gerak
harmonik pada pegas menjadi:

dengan kondisi awal:


posisi awal benda (0) = 1 dan
kecepatan awal benda

b. Persamaan Gerak Benda


persamaan gerak benda didapatkan dengan menyelesaikan model PD (a),
yaitu:
c. Menentukan amplitudo, sudut fasa, frekuensi dan periode dengan
membentuk persamaan ( ) = - dalam satu sinus/cosinus. Bentuk umum
persamaan satu sinus/cosinus sistem gerak pada pegas:

Anda mungkin juga menyukai