𝑦 ( 𝑡 ) = √𝑐 2
+𝑐 𝑐1 cos 𝑐2 sin 𝑡]
2 [ 𝑡+
𝜔 𝜔
1 2 0 0
√𝑐 2
+𝑐 2
√𝑐 2
+𝑐 2
1 2 1 2
Jika didefinisikan:
𝑅 = √𝑐1 2 + 𝑐2 2
𝑐1
cos 𝜃 =
√𝑐1 2 + 𝑐2 2
𝑐2
sin 𝜃 =
Hery Indria Dwi Puspita, S.Si., M.T. MATEMATIKA TEKNIK
√𝑐1 2 + 𝑐2 2
𝜔 0 disebut frekuensi = √ 𝑘
𝑚
Jika satu siklus gerak harmonik yang terjadi digambar dalam unit waktu 2𝜋, maka frekuensi
didefinisikan menjadi
𝜔0
𝑓=
2𝜋
Maka periode gerak harmonik adalah
2𝜋 𝑚
𝑇 = 1⁄𝑓 = = 2𝜋√
𝜔0 𝑘
Contoh Kasus 1:
Sistem gerak harmonik benda yang tergantung pada pegas, jika massa benda 𝑚 = 1⁄4
𝑘𝑔 dan konstanta pegas 𝑘 = 16 𝑁/𝑚, redaman = 0. Pegas saat tertarik benda bertambah
panjang 1 m dan mulai bergerak keatas dengan kecepatan 8 𝑚/𝑠. Sistem tidak diberi gaya luar.
a. Tentukan model persamaan yang menggambarkan sistem gerak harmonik pada pegas
pada contoh kasus diatas!
b. Tentukan persamaan gerak benda!
c. Tentukan amplitudo, sudut fasa, frekuensi, dan periode gerak benda!
Penyelesaian:
a. Model persamaan sistem gerak harmonik pada pegas
𝑑 2𝑦 𝑑𝑦
𝑚 2 + 𝑑 + 𝑘𝑦 = 𝐹(𝑡)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada contoh kasus diketahui redaman 𝑑 = 0, gaya luar 𝐹 (𝑡) = 0, massa 𝑚 = 1⁄4
1 𝑑2𝑦
+ 16𝑦 = 0
4 𝑑𝑡 2
1 𝑑2𝑦
+ 16𝑦 = 0
4 𝑑𝑡 2
𝑑 2𝑦
+ 64𝑦 = 0
𝑑𝑡 2
penyelesaiannya adalah:
Persamaan karakteristik dari PD diatas 𝑟 2 + 64 = 0
Akar-akar persamaan karakteristik: 𝑟 = ±√−64 = ±8𝑖
Solusi umum PD, dengan 𝜔0 = 8
𝑦(𝑡) = 𝑐1 cos 8𝑡 + 𝑐2 sin 8𝑡
dengan memasukkan syarat kondisi awal maka:
𝑦(0) = 𝑐1 cos 0 + 𝑐2 sin 0
𝑦(0) = 𝑐1 ∙ 1 + 𝑐2 ∙ 0
𝑦(0) = 𝑐1 = 1
dan dengan menggunakan persamaan 𝑦′(0) atau 𝑑𝑦 (0), jadi:
𝑑𝑡
c. Menentukan amplitudo, sudut fasa, frekuensi, dan periode dengan membentuk persamaan
𝑦 (𝑡) = cos 8𝑡 − sin 8𝑡 dalam satu sinus/cosinus. Bentuk umum persamaan satu
sinus/cosinus sistem gerak pada pegas:
𝑦 (𝑡) = 𝑅 cos(𝜔 0 𝑡 − 𝜃)
𝑦(𝑡) = 𝑅 cos(8𝑡 − 𝜃)
dengan: 𝑅 = √𝑐1 2 + 𝑐2 2
𝑐2
tan 𝜃
= 𝑐1
𝜔0
𝑓=
2𝜋 2𝜋 𝑚
𝑇 = 1⁄𝑓 = = 2𝜋√
𝜔0 𝑘
sehingga: amplitudo 𝑅 = √(1)2 + (−1)2 = √1 + 1 = √2
8 4
frekuensi 𝑓 = =
2𝜋 𝜋
𝜋
periode 𝑇 =
4
−1
tan 𝜃 =
1 = −1 (𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝑉)
7𝜋
sudut fasa 𝜃 =
4
𝑦(𝑡) = 𝑅 cos(8𝑡 − 𝜃)
7𝜋
𝑦(𝑡) = √2 cos (8𝑡 − )
4
Persamaan karakteristik dari model sistem gerak benda bebas teredam adalah:
𝑚 ∙ 𝑑2 − 𝑑 ∙ 𝑟 + 𝑘 = 0
𝑟1,2 = −𝑑 ± √𝑑2 −
4𝑚𝑘
2𝑚
−𝑑 ± √4𝑚𝑘 − 𝑑2
𝑟1,2 =
2𝑚
Persamaan solusinya adalah:
𝑑
(𝛼+𝑖𝛽)𝑡 (𝛼−𝑖𝛽)𝑡 (− )𝑡
𝑦 = 𝑐1𝑒 + 𝑐1𝑒 =𝑒 2𝑚 (𝐴 cos 𝛽𝑡 + 𝐵 sin 𝛽𝑡)
Dimana: 𝛼 = −𝑑/2𝑚
√(4𝑚𝑘 − 𝑑2)
𝛽=
2𝑚
Pada sistem teredam kritis 𝑑2 = 4𝑚𝑘 sehingga akar-akar persamaan karakteristik sama
yaitu:
−𝑑
𝑟1,2 =
2𝑚
Persamaan solusinya:
𝑑
(− )𝑡
𝑦 = (𝑐1 + 𝑐2 𝑡)𝑒 2𝑚
Soal Latihan 1:
Sebuah sistem gerak benda pada pegas dengan peredam dimodelkan oleh persamaan berikut:
𝑑 2𝑦 𝑑𝑦
+𝑑 +𝑦=0
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡
𝑦(𝑡) = 0; 𝑦′(𝑡) = 0
Jika d = 1, 2, dan 4, tentukan persamaan gerak benda! Bagaimana pengaruh perubahan nilai
konstanta peredaman d pada gerak benda?
dengan: 𝑉𝐿 𝑑𝐼
adalah tegangan pada inductor L yaitu 𝐿
𝑑𝑡
𝑉𝐶 1
adalah tegangan pada inductor C yaitu ∫ 𝐼 𝑑𝑡
𝐶
𝑑𝑄
diketahui bahwa 𝐼 dengan Q adalah muatan dalam Coulomb. Sehingga model persamaan
𝑑𝑡
dapat dituliskan:
𝑑𝐼 1
𝐿 + ∫ 𝐼 𝑑𝑡 = 𝐸
𝑑𝑡 𝐶
untuk menghilangkan tanda integral, persamaan diferensialkan, maka:
𝑑
𝐿 ( 𝑑𝐼 ) 1 ∫ 𝑑 𝑑
𝑑𝑡 + 𝐼 𝑑𝑡 = (𝐸)
𝐶 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑 2𝐼 1 𝑑
𝐿 + 𝐼= (𝐸)
𝑑𝑡 2 𝐶 𝑑𝑡
Model persamaan untuk Gambar 4 dapat dinyatakan dalam muatan Q(t), yaitu:
𝑑𝐼
𝐿 + 1 ∫ 𝐼𝑑𝑡 = 𝐸
𝑑𝑡 𝐶
𝑑
𝐿 ( 𝑑𝑄) 1 ∫ 𝑑𝑄
𝑑𝑡 + 𝑑𝑡 = 𝐸
𝐶 𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝑑 2𝑄 1
Hery Indria Dwi Puspita, S.Si., M.T. MATEMATIKA TEKNIK
𝐿 + 𝑄=𝐸
𝑑
𝑑𝑡 2 𝐶
Jika sumber baterai 𝐸 = 0 ( (𝐸) = 0)
𝑑𝑡
1
𝑟1,2 = ±𝑖 √
𝐶𝐿
Contoh Kasus 2:
Tentukan kuat arus 𝐼(𝑡) rangkaian LC seperti Gambar 4 jika 𝐿 = 10 henry, 𝐶 = 0,004 farad, 𝐸 =
0 volt!
Penyelesaian:
Model persamaan rangkaian LC, dengan 𝐿 = 10 henry, 𝐶 = 0,004 farad, 𝐸 = 0 volt:
𝑑 2𝐼
+ 25𝐼 = 0
𝑑𝑡 2
Persamaan karakteristik dari PD:
𝑟2 + 25 = 0
Akar-akar persamaan
karakteristik:
𝑟1,2 = ±𝑖5
Penyelesaian PD:
𝐼 (𝑡) = 𝐴 cos 5𝑡 + 𝐵 sin 5𝑡
𝑉𝐿 𝑑𝑄
adalah tegangan pada induktor 𝐿 yaitu 𝐿
𝑑𝑡
𝑉𝐶 1
adalah tegangan pada induktor 𝐶 yaitu ∫ 𝐼𝑑𝑡
𝐶
𝑑𝑄
diketahui bahwa 𝐼 = dengan 𝑄 adalah muatan dalam Coulomb.
𝑑𝑡
Soal Latihan 2:
Tentukan muatan 𝑄 dan 𝐼 sebagai fungsi waktu 𝑡 dalam rangkaian RLC seri jika 𝑅 = 16 𝛺, 𝐿 =
0,02 𝐻, 𝐿 = 16 𝛺, 𝐶 = 2 × 10−4 𝐹, dan 𝐸 = 12 𝑣𝑜𝑙𝑡. Anggaplah pada saat 𝑡 = 0, arus 𝐼 = 0
muatan kapasitor 𝑄 = 0.