Aamiin.
2
Ekspektasi Dua Peubah Acak Kontinu:
H. Koefisien Korelasi
3
A. Nilai Ekspektasi Gabungan Kontinu
Definisi:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi densitas gabungan dari
(𝑋, 𝑌) di (𝑥, 𝑦), dan 𝑣(𝑋, 𝑌) adalah fungsi dari peubah acak X dan Y; maka ekspektasi
gabungan dari 𝑣(𝑋, 𝑌), dinotasikan dengan 𝐸[𝑣(𝑥, 𝑌)], dinyatakan sebagai:
∞ ∞
𝐸 𝑣 𝑋, 𝑌 = 𝑣 𝑥, 𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦
−∞ −∞
Contoh:
4
Jawab:
𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 + 𝑦 ; 0 < 𝑥 < 1; 0 < 𝑦 < 1
1 1 2 𝑦 + 2𝑥𝑦 2 12 3 𝑦 + 𝑥 2 𝑦2 1 1
= (2𝑥 + 𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦 = (𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥𝑦) dy
0 0 0 3 2 0
12 3 1 1 2 1
= 0 3
(1) 𝑦 + (1)2 𝑦 2 + (1)2 + 1 𝑦 𝑑𝑦 = (
0 3
𝑦 + 𝑦 2
+ + 𝑦)𝑑𝑦
2 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1
= ( 𝑦2 + 𝑦3 + 𝑦 + 𝑦2 = (1)2 + (1)3 + 1 + (1)2
6 3 2 2 0 3 3 2 2
1 1 1 1 2+2+3+3 10 5
= + + + = = = .
3 3 2 2 6 6 3
5
B. Ekspektasi Bersyarat
Definisi:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑔(𝑥 𝑦) adalah fungsi densitas bersyarat
dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 di 𝑥, dan ℎ(𝑦 𝑥) adalah fungsi densitas bersyarat dari Y
diberikan 𝑋 = 𝑥 di y, maka ekspektasi bersyarat dari 𝑢(𝑋) diberikan 𝑌 = 𝑦 dinyatakan
sebagai:
∞
𝐸[ 𝑢 𝑋 𝑦 = −∞
𝑢 𝑥 . 𝑔 𝑥 𝑦 dx,
6
Contoh:
Jawab:
∞ 𝑓(𝑥,𝑦)
𝐸 3𝑋 𝑦 = −∞
3𝑥 𝑔(𝑥 𝑦) 𝑑𝑥, dengan 𝑔 𝑥 y =
𝑓2 𝑦
2 3 2 𝑑𝑥 = 3 2 3 3 3
𝑓2 (y) = 𝑥𝑦 𝑥 2𝑦 2
= (2)2 𝑦 2 = 4 𝑦2 = 𝑦2 .
0 14 28 0 28 28 7
3 2𝑦 , 1<𝑦<2
Jadi : 𝑓2 (y) = 7
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
7
3
𝑓(𝑥,𝑦) 𝑥𝑦2 1
Fungsi densitas bersyarat dari X diberikan Y adalah 𝑔 𝑥 y = = 14
3 2 = 2 𝑥.
𝑓2 𝑦 𝑦
7
1
𝑥, 0<𝑥<1
Jadi : 𝑔 𝑥 𝑦 = 2
0, untuk 𝑥 lainnya
Maka
3 2 1 23 2 1 2 1 1
𝐸(3𝑥 𝑦)𝑑𝑥 = 3𝑥. 𝑔( 𝑥 𝑦)𝑑𝑥 = 3𝑥 𝑥𝑑𝑥 = 𝑥 = 𝑥3 = (2)3 - 0 = 8 = 4
0 0 2 0 2 2 0 2 2
Jadi : E(3𝑥 𝑦 = 1) = 4.
8
C. Rataan Bersyarat
Definisi:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑔(𝑥 𝑦) adalah fungsi densitas bersyarat
dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 di 𝑥, dan ℎ(𝑦 𝑥) adalah fungsi peluang bersyarat dari Y
diberikan 𝑋 = 𝑥 di y, maka rataan bersyarat dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 dinyatakan
sebagai:
∞
𝐸 𝑋𝑦 = 𝑥. 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥
−∞
𝐸 𝑌𝑥 = 𝑦. ℎ 𝑦 𝑥 𝑑𝑦.
−∞
9
Contoh:
Hitunglah 𝐸 𝑋 𝑦 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝐸 𝑌 𝑥 = 1 .
Jawab:
∞ 𝑓(𝑥,𝑦) ∞
a). 𝐸 𝑋 𝑦 = −∞
𝑥. 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥 , dengan 𝑔 𝑥 y = dan 𝑓2 (𝑦) = −∞
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 .
𝑓2 𝑦
∞ 1 1 1 1 1+2𝑦
𝑓2 (𝑦) = −∞
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 = 0
𝑥 + 𝑦 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 𝑦𝑥 = +𝑦 =
2 0 2 2
1
1 + 2𝑦 , 1; 0 < 𝑦 < 1
Jadi 𝑓2(𝑦) = 2
0, untuk 𝑦 lainnya
𝑓(𝑥,𝑦) 𝑥+𝑦 2 𝑥+𝑦
𝑔 𝑥y = = 1+2𝑦 =
𝑓2 𝑦 1+2𝑦
2
2 𝑥+𝑦
, 0 < 𝑥 < 1; 0 < 𝑦 < 1
Jadi 𝑔 𝑥 y = 1+2𝑦
0, untuk 𝑥 dan 𝑦 lainnya
∞ 1 1
2 𝑥+𝑦 2𝑥 2 + 2𝑥𝑦
𝐸 𝑋𝑦 = 𝑥. 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥 = 𝐸 𝑋 𝑦 = 𝑥. 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥
1 + 2𝑦 1 + 2𝑦
−∞ 0 0
1 1
1 2 1 2 3 1 2 2 + 3𝑦
= 2𝑥 + 2𝑥𝑦 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑥2𝑦 = +𝑦 =
1 + 2𝑦 1 + 2𝑦 3 0
1 + 2𝑦 3 3 1 + 2𝑦
0
2 + 3(1) 5
𝐸 𝑋 𝑦=1 = = .
3 1 + 2(1) 9
11
D. Perkalian Dua Momen
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi densitas gabungan dari
(𝑋, 𝑌) di (𝑥, 𝑦), 𝜇𝑥 adalah rataan dari X dan µy adalah rataan dari Y, maka perkalian dua
momen sekitar pusat ke-r dan ke-s dari X, dan Y (dinotasikan dengan µ’r,s ) dinyatakan sebagai:
∞ ∞
𝜇′𝑟,𝑠 = 𝐸 𝑋 𝑟 𝑌 𝑠 = 𝑥 𝑟 𝑦 𝑠 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦 ,
−∞ −∞
dan perkalian momen sekitar rataan ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan dengan µr,s)
dinyatakan sebagai:
∞ ∞
𝑟 𝑠 𝑟 𝑠
𝜇𝑟,𝑠 = 𝐸 𝑋 − 𝜇𝑥 𝑌 − 𝜇𝑦 = 𝑥 − 𝜇𝑥 𝑦 − 𝜇𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞
12
Contoh:
1
; 0≤𝑥≤𝑦≤2
𝑓 𝑥, 𝑦 = 2
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥, 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
13
E. Kovarians
Definisi: Kovarians Kontinu:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi peluang dari X di
x, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai:
∞ ∞
𝐾𝑜𝑣 𝑋, 𝑌 = 𝑥 − 𝜇𝑥 𝑦 − 𝜇𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦.
−∞ −∞
Contoh:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑔(𝑥 𝑦) adalah fungsi densitas bersyarat dari X
diberikan 𝑌 = 𝑦 di x, dan ℎ(𝑦 𝑥) adalah fungsi densitas bersyarat dari Y diberikan 𝑋 = 𝑥 di y,
maka varians bersyarat dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 dinyatakan sebagai:
∞
2
𝑉𝑎𝑟 𝑋 𝑦 = 𝑥−𝐸 𝑋 𝑦 . 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥,
−∞
15
Contoh Soal Varians bersyarat:
16
G. Fungsi Pembangkit Momen Gabungan
Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi densitas
gabungan dari X dan Y di (𝑥, 𝑦), maka fungsi pembangkit momen gabungan dari X dan Y
didefinisikan sebagai:
∞
𝑀 𝑡1 , 𝑡2 = 𝑒 𝑡1𝑥+𝑡2𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦
−∞
17
𝑪𝒐𝒏𝒕𝒐𝒉 ∶
dan Var Y
18
H. Koefisien Korelasi
Definisi:
Jika X dan Y adalah dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka koefisien korelasi
(dinotasikan dengan ρ) didefinisikan sebagai:
𝐸 𝑋𝑌 − 𝐸 𝑋 . 𝐸 𝑌
𝜌=
𝐸 𝑋 2 − [𝐸 𝑋 ]2 𝐸 𝑌2 − [𝐸 𝑌 2
Contoh:
Dua peubah acak dikatakan saling bebas, jika distribusi gabungannya sama dengan
perkalian dari distribusi marginal masing-masing peubah acaknya. Beberapa akibat kebebasan
stokastik, jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas adalah:
Dudewicz, E.J. & Mishra, S.N. (1995). Statistika Matematik Modern. Bandung: Penerbit ITB.
Herrhyanto, N. & Gantini, T. (2016). Pengantar Statistika Matematis. Bandung: Yrama Widya.
Hogg, R.V. & Craig, A.T. (1995). Introduction to Mathematical Statistics. Fifth Edition. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.
Ramachandran, K.M. & Tsokos, C.P. (2009). Mathematical Statistics with Applications.
Burlington, MA: Elsevier Academic Press.
Walpole, R.E. & Myers, R.H. (1995). Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan.
Bandung: Penerbit ITB.
21
Semoga apa yang dipelajari
hari ini dapat dipahami
dengan baik. Aamiin.
22