Anda di halaman 1dari 22

Pengajar:

Dr. Rippi Maya, M.Pd.


STATISTIKA
MATEMATIK Ekspektasi Dua Peubah Acak
Kontinu
S1
Pertemuan 11
28 April 2020
Semoga Ananda semua
dalam keadaan sehat hari
ini dan selalu dalam
lindungan Allah swt.

Aamiin.

2
Ekspektasi Dua Peubah Acak Kontinu:

A. Ekspektasi Gabungan E. Kovarians

B. Ekspektasi Bersyarat F. Varians Bersyarat

C. Rataan Bersyarat G. Fungsi Pembangkit Momen

D. Perkalian Dua Momen Gabungan

H. Koefisien Korelasi

3
A. Nilai Ekspektasi Gabungan Kontinu

Definisi:

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi densitas gabungan dari
(𝑋, 𝑌) di (𝑥, 𝑦), dan 𝑣(𝑋, 𝑌) adalah fungsi dari peubah acak X dan Y; maka ekspektasi
gabungan dari 𝑣(𝑋, 𝑌), dinotasikan dengan 𝐸[𝑣(𝑥, 𝑌)], dinyatakan sebagai:
∞ ∞

𝐸 𝑣 𝑋, 𝑌 = 𝑣 𝑥, 𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦
−∞ −∞

Contoh:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari peubah acak X dan Y berbentuk:

𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑥 + 𝑦 ; 0 < 𝑥 < 1, 0 < 𝑦 < 1, dan 𝑓 𝑥, 𝑦 = 0, untuk 𝑥 dan 𝑦 lainnya.

Hitung 𝐸(2𝑋𝑌 + 1).

4
Jawab:
𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 + 𝑦 ; 0 < 𝑥 < 1; 0 < 𝑦 < 1

Hitung 𝐸(2𝑋𝑌 + 1).


∞ ∞ 1 1
𝐸 2𝑋𝑌 + 1 = −∞ −∞
2𝑥𝑦 + 1 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 0 0
( 2𝑥𝑦 + 1) 𝑥 + 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦

1 1 2 𝑦 + 2𝑥𝑦 2 12 3 𝑦 + 𝑥 2 𝑦2 1 1
= (2𝑥 + 𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥𝑑𝑦 = (𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥𝑦) dy
0 0 0 3 2 0
12 3 1 1 2 1
= 0 3
(1) 𝑦 + (1)2 𝑦 2 + (1)2 + 1 𝑦 𝑑𝑦 = (
0 3
𝑦 + 𝑦 2
+ + 𝑦)𝑑𝑦
2 2

2 1 1 1 1 1 1 1 1
= ( 𝑦2 + 𝑦3 + 𝑦 + 𝑦2 = (1)2 + (1)3 + 1 + (1)2
6 3 2 2 0 3 3 2 2
1 1 1 1 2+2+3+3 10 5
= + + + = = = .
3 3 2 2 6 6 3

5
B. Ekspektasi Bersyarat

Definisi:

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑔(𝑥 𝑦) adalah fungsi densitas bersyarat
dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 di 𝑥, dan ℎ(𝑦 𝑥) adalah fungsi densitas bersyarat dari Y
diberikan 𝑋 = 𝑥 di y, maka ekspektasi bersyarat dari 𝑢(𝑋) diberikan 𝑌 = 𝑦 dinyatakan
sebagai:

𝐸[ 𝑢 𝑋 𝑦 = −∞
𝑢 𝑥 . 𝑔 𝑥 𝑦 dx,

dan ekspektasi bersyarat dari 𝑣(𝑌) diberikan 𝑋 = 𝑥 dinyatakan sebagai:



𝐸[ 𝑣 𝑌 𝑥 = −∞
𝑣 𝑥 . ℎ 𝑦 𝑥 dy.

6
Contoh:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari peubah acak X dan Y berbentuk:

𝑓(𝑥, 𝑦) = (3/4) 𝑥𝑦2 ; 0 < 𝑥 < 2 dan 1 < 𝑦 < 2

Hitung 𝐸(3𝑋 𝑦 = 1) dan 𝐸(2𝑌2 𝑥 = 1).

Jawab:

∞ 𝑓(𝑥,𝑦)
𝐸 3𝑋 𝑦 = −∞
3𝑥 𝑔(𝑥 𝑦) 𝑑𝑥, dengan 𝑔 𝑥 y =
𝑓2 𝑦

Fungsi densitas marginal dari 𝑦 adalah :

2 3 2 𝑑𝑥 = 3 2 3 3 3
𝑓2 (y) = 𝑥𝑦 𝑥 2𝑦 2
= (2)2 𝑦 2 = 4 𝑦2 = 𝑦2 .
0 14 28 0 28 28 7
3 2𝑦 , 1<𝑦<2
Jadi : 𝑓2 (y) = 7
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

7
3
𝑓(𝑥,𝑦) 𝑥𝑦2 1
Fungsi densitas bersyarat dari X diberikan Y adalah 𝑔 𝑥 y = = 14
3 2 = 2 𝑥.
𝑓2 𝑦 𝑦
7
1
𝑥, 0<𝑥<1
Jadi : 𝑔 𝑥 𝑦 = 2
0, untuk 𝑥 lainnya
Maka
3 2 1 23 2 1 2 1 1
𝐸(3𝑥 𝑦)𝑑𝑥 = 3𝑥. 𝑔( 𝑥 𝑦)𝑑𝑥 = 3𝑥 𝑥𝑑𝑥 = 𝑥 = 𝑥3 = (2)3 - 0 = 8 = 4
0 0 2 0 2 2 0 2 2
Jadi : E(3𝑥 𝑦 = 1) = 4.

Untuk 𝐸(2𝑌2 𝑥 = 1, silahkan dicoba sendiri.

8
C. Rataan Bersyarat

Definisi:

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑔(𝑥 𝑦) adalah fungsi densitas bersyarat
dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 di 𝑥, dan ℎ(𝑦 𝑥) adalah fungsi peluang bersyarat dari Y
diberikan 𝑋 = 𝑥 di y, maka rataan bersyarat dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 dinyatakan
sebagai:

𝐸 𝑋𝑦 = 𝑥. 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥
−∞

dan rataan bersyarat dari Y diberikan 𝑋 = 𝑥 dinyatakan sebagai:


𝐸 𝑌𝑥 = 𝑦. ℎ 𝑦 𝑥 𝑑𝑦.
−∞

9
Contoh:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari peubah acak X dan Y berbentuk:

𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 + 𝑦 ; 0 < 𝑥 < 1; 0 < 𝑦 < 1, dan 𝑓 𝑥, 𝑦 = 0, untuk 𝑥 dan 𝑦 lainnya.

Hitunglah 𝐸 𝑋 𝑦 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝐸 𝑌 𝑥 = 1 .

Jawab:

∞ 𝑓(𝑥,𝑦) ∞
a). 𝐸 𝑋 𝑦 = −∞
𝑥. 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥 , dengan 𝑔 𝑥 y = dan 𝑓2 (𝑦) = −∞
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 .
𝑓2 𝑦

∞ 1 1 1 1 1+2𝑦
𝑓2 (𝑦) = −∞
𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 = 0
𝑥 + 𝑦 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 𝑦𝑥 = +𝑦 =
2 0 2 2

1
1 + 2𝑦 , 1; 0 < 𝑦 < 1
Jadi 𝑓2(𝑦) = 2
0, untuk 𝑦 lainnya
𝑓(𝑥,𝑦) 𝑥+𝑦 2 𝑥+𝑦
𝑔 𝑥y = = 1+2𝑦 =
𝑓2 𝑦 1+2𝑦
2
2 𝑥+𝑦
, 0 < 𝑥 < 1; 0 < 𝑦 < 1
Jadi 𝑔 𝑥 y = 1+2𝑦
0, untuk 𝑥 dan 𝑦 lainnya
∞ 1 1
2 𝑥+𝑦 2𝑥 2 + 2𝑥𝑦
𝐸 𝑋𝑦 = 𝑥. 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥 = 𝐸 𝑋 𝑦 = 𝑥. 𝑑𝑥 = 𝑑𝑥
1 + 2𝑦 1 + 2𝑦
−∞ 0 0

1 1
1 2 1 2 3 1 2 2 + 3𝑦
= 2𝑥 + 2𝑥𝑦 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑥2𝑦 = +𝑦 =
1 + 2𝑦 1 + 2𝑦 3 0
1 + 2𝑦 3 3 1 + 2𝑦
0

2 + 3(1) 5
𝐸 𝑋 𝑦=1 = = .
3 1 + 2(1) 9

Dengan cara yang sama dapat dihitung 𝐸 𝑌 𝑥 = 1 .

11
D. Perkalian Dua Momen

Definisi: Perkalian Dua Momen Kontinu

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi densitas gabungan dari
(𝑋, 𝑌) di (𝑥, 𝑦), 𝜇𝑥 adalah rataan dari X dan µy adalah rataan dari Y, maka perkalian dua
momen sekitar pusat ke-r dan ke-s dari X, dan Y (dinotasikan dengan µ’r,s ) dinyatakan sebagai:
∞ ∞

𝜇′𝑟,𝑠 = 𝐸 𝑋 𝑟 𝑌 𝑠 = 𝑥 𝑟 𝑦 𝑠 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦 ,
−∞ −∞

dan perkalian momen sekitar rataan ke-r dan ke-s dari X dan Y (dinotasikan dengan µr,s)
dinyatakan sebagai:
∞ ∞
𝑟 𝑠 𝑟 𝑠
𝜇𝑟,𝑠 = 𝐸 𝑋 − 𝜇𝑥 𝑌 − 𝜇𝑦 = 𝑥 − 𝜇𝑥 𝑦 − 𝜇𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
−∞ −∞

12
Contoh:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :

1
; 0≤𝑥≤𝑦≤2
𝑓 𝑥, 𝑦 = 2
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥, 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

Hitung 𝜇2,2 dan 𝜇1,2.

13
E. Kovarians
Definisi: Kovarians Kontinu:

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi peluang dari X di
x, maka fungsi pembangkit momen dari X didefinisikan sebagai:
∞ ∞

𝐾𝑜𝑣 𝑋, 𝑌 = 𝑥 − 𝜇𝑥 𝑦 − 𝜇𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦.
−∞ −∞

Contoh:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :


𝑥𝑦
; 0 < 𝑥 < 4, 1 < 𝑦 < 5
𝑓 𝑥, 𝑦 = 96
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
Hitunglah nilai kovariansinya.
14
F. Varians Bersyarat

Definisi : Varians Bersyarat Kontinu

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu, 𝑔(𝑥 𝑦) adalah fungsi densitas bersyarat dari X
diberikan 𝑌 = 𝑦 di x, dan ℎ(𝑦 𝑥) adalah fungsi densitas bersyarat dari Y diberikan 𝑋 = 𝑥 di y,
maka varians bersyarat dari X diberikan 𝑌 = 𝑦 dinyatakan sebagai:

2
𝑉𝑎𝑟 𝑋 𝑦 = 𝑥−𝐸 𝑋 𝑦 . 𝑔 𝑥 𝑦 𝑑𝑥,
−∞

dan varians bersyarat dari Y diberikan 𝑋 = 𝑥 dinyatakan sebagai:



2
𝑉𝑎𝑟 𝑌 𝑥 = 𝑦−𝐸 𝑌 𝑥 . ℎ 𝑦 𝑥𝑦 𝑑𝑦.
−∞

15
Contoh Soal Varians bersyarat:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :

𝑒 −𝑦; 0<𝑥<𝑦 <∞


𝑓 𝑥, 𝑦 =
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

Hitunglah : Var (𝑋 y) dan Var 𝑌 𝑥 .

16
G. Fungsi Pembangkit Momen Gabungan

Definisi 1: Fungsi Pembangkit Momen Gabungan Kontinu

Jika X dan Y adalah dua peubah acak kontinu dengan 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi densitas
gabungan dari X dan Y di (𝑥, 𝑦), maka fungsi pembangkit momen gabungan dari X dan Y
didefinisikan sebagai:

𝑀 𝑡1 , 𝑡2 = 𝑒 𝑡1𝑥+𝑡2𝑦 . 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦
−∞

17
𝑪𝒐𝒏𝒕𝒐𝒉 ∶

Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :

𝑒 −𝑦 , 0 < 𝑥 < 𝑦 < ∞


𝑓 𝑥, 𝑦 =
0; 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥, 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
a. Tentukan fungsi pembangkit momen gabungan M x, y
b. Tentukan fungsi pembangkit momen marginal dari X, kemudian hitung E X
dan Var X
c. Tentukan fungsi pembangkit momen marginal dari Y, kemudian hitung E Y

dan Var Y

18
H. Koefisien Korelasi

Definisi:

Jika X dan Y adalah dua peubah acak, baik diskrit maupun kontinu, maka koefisien korelasi
(dinotasikan dengan ρ) didefinisikan sebagai:
𝐸 𝑋𝑌 − 𝐸 𝑋 . 𝐸 𝑌
𝜌=
𝐸 𝑋 2 − [𝐸 𝑋 ]2 𝐸 𝑌2 − [𝐸 𝑌 2

Contoh:

Misalkan fungsi densitas gabungan dari X dan Y berbentuk :

𝑒 −𝑦, 0 < 𝑥 < 𝑦 < ∞


𝑓 𝑥, 𝑦 =
0; 𝑥, 𝑦 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎

Hitunglah koefisien korelasinya.


19
Akibat Kebebasan Stokastik

Dua peubah acak dikatakan saling bebas, jika distribusi gabungannya sama dengan
perkalian dari distribusi marginal masing-masing peubah acaknya. Beberapa akibat kebebasan
stokastik, jika X dan Y adalah dua peubah acak yang saling bebas adalah:

1. 𝐸(𝑋𝑌) = 𝐸(𝑋) . 𝐸(𝑌)


2. 𝐸[𝑢(𝑋) . 𝑣(𝑌)] = 𝐸[𝑢(𝑋)] . 𝐸[𝑣(𝑌)]
3. 𝑀(𝑡1𝑡2) = 𝑀𝑋(𝑡1) . 𝑀𝑌(𝑡2)
4. 𝐾𝑜𝑣(𝑋, 𝑌) = 0
5. 𝜌 = 0
6. µ𝑟𝑠’ = µ𝑟’ . µ𝑠’
Daftar Pustaka

Dudewicz, E.J. & Mishra, S.N. (1995). Statistika Matematik Modern. Bandung: Penerbit ITB.

Herrhyanto, N. & Gantini, T. (2016). Pengantar Statistika Matematis. Bandung: Yrama Widya.

Hogg, R.V. & Craig, A.T. (1995). Introduction to Mathematical Statistics. Fifth Edition. New
Jersey: Prentice Hall, Inc.

Ramachandran, K.M. & Tsokos, C.P. (2009). Mathematical Statistics with Applications.
Burlington, MA: Elsevier Academic Press.

Walpole, R.E. & Myers, R.H. (1995). Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan.
Bandung: Penerbit ITB.

21
Semoga apa yang dipelajari
hari ini dapat dipahami
dengan baik. Aamiin.

Mari kita akhiri kuliah kita


hari ini dengan baca
Hamdallah bersama-sama.

Alhamdulillahi robbil ’aalamiin.

22

Anda mungkin juga menyukai