Anda di halaman 1dari 29

Review Kalkulus dan Peluang

RESPONSI 1 | STA501 (TEORI STATISTIKA)


KAMIS, 27 JANUARI 2022
LAILY NISSA ATUL MUALIFAH
OUTLINE

 Turunan dan Integral


 Ruang contoh dan Ruang Kejadian
 Permutasi dan Kombinasi
 Peluang Kejadian
 Kejadian Saling Bebas
 Peluang Bersyarat
 Kaidah Bayes
TURUNAN
• Turunan (diiferensial) merupakan pengukuran yang menyatakan
perubahan nilai fungsi karena perubahan nilai peubah
• Turunan dari suatu fungsi didefinisikan sebagai:

𝑓 𝑥 + ℎ − 𝑓(𝑥)
𝑓 𝑥 = lim
𝑥→∞ ℎ
dengan syarat 𝑓(𝑥) memiliki nilai limit
TURUNAN
Sifat- sifat dasar turunan:
𝑑 𝑑 1
 𝑎 = 0, 𝑎 ∈ ℝ  ln(𝑥) =
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑥
𝑑 𝑛 𝑑
 𝑥 = 𝑛𝑥 𝑛−1  𝑓 𝑥 + 𝑔(𝑥) = 𝑓 ′ 𝑥 + 𝑔′(𝑥)
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 𝑑
 𝑎𝑥 𝑛
= 𝑎𝑛𝑥 𝑛−1  𝑓 𝑥 ∗ 𝑔(𝑥) = 𝑓 ′ 𝑥 𝑔(𝑥) + 𝑔′ 𝑥 𝑓(𝑥)
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑 𝑛 𝑛−1 𝑑 𝑓(𝑥) 𝑓 ′ 𝑥 𝑔 𝑥 −𝑔′ 𝑥 𝑓(𝑥)
 𝑔(𝑥) = 𝑛 ∙ 𝑔′(𝑥) ∙ 𝑔(𝑥)  =
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑔(𝑥) 𝑔(𝑥) 2
𝑑 𝑥
 𝑒 = 𝑒𝑥 
𝑑 𝑥
𝑎 = 𝑎 𝑥 ∙ ln 𝑎
𝑑𝑥 𝑑𝑥
TURUNAN

Contoh:
1
1) Turunan dari adalah:
𝑥
𝑑 1 𝑑 −1 −2
1
= 𝑥 = −𝑥 = − 2
𝑑𝑥 𝑥 𝑑𝑥 𝑥
2) Turunan dari 2𝑥 2 + 3 3 adalah:
𝑑
2𝑥 2 + 3 3 = 3 ∙ 4𝑥 ∙ 2𝑥 2 + 3 2 = 12𝑥 2𝑥 2 + 3 2
𝑑𝑥
Turunan Tingkat Tinggi

• Jika 𝑓(𝑥) memiliki turunan di suatu titik 𝑐, selanjutnya dapat


didefinisikan turunan kedua dari 𝑓(𝑥) sebagai turunan dari 𝑓′(𝑥)
atau dinyatakan dengan 𝑓′′(𝑥)
• Secara umum 𝑓 𝑛 (𝑥) menyatakan turunan ke 𝑛 dari 𝑓(𝑥), 𝑛 ∈ ℕ
yang dapat didefinisikan secara serupa.
Turunan Tingkat Tinggi
Contoh:
1
1. Turunan ketiga dari 2. Turunan kedua dari ln 𝑥 2 + 3 adalah:
𝑥
adalah: 2𝑥
𝑓′ 𝑥 = 2
1 𝑥 +3

𝑓 𝑥 =− 2 2 𝑥 2 + 3 − 2𝑥 2
𝑥 𝑓 ′′ 𝑥 =
′′
2 𝑥2 + 3 2
𝑓 𝑥 = 3
𝑥 6 − 2𝑥 2
6 = 2
′′′
𝑓 𝑥 =− 4 𝑥 +3 2
𝑥
INTEGRAL
• Integral merupakan kebalikan (invers) dari turunan
• Integral dibagi menjadi dua jenis:
- Integral Tak Tentu: ‫ 𝑥 𝐹 = 𝑥𝑑 𝑥 𝑓 ׬‬+ 𝐶
𝑏
- Integral Tentu: ‫𝑓 𝑎׬‬ 𝑥 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑏 − 𝐹(𝑎)
INTEGRAL
• Integral Substitusi: jika terdapat perkalian antar fungsi dengan salah satu
fungsi merupakan turunan fungsi yang lain.

න 𝑓 𝑔 𝑥 𝑔′(𝑥) 𝑑𝑥 = 𝐹 𝑔 𝑥 +𝐶

1
Contoh: ‫׬‬0 2𝑥 1 − 𝑥 2 𝑑𝑥
misalkan u = 1 − 𝑥 2 sehingga du = −2x dx atau −du = 2x dx
1 0 0
1ൗ 2 3ൗ 2
න 2𝑥 1 − 𝑥2 𝑑𝑥 = −න𝑢 2 𝑑𝑢 = − 𝑢 2 =
3 1
3
0 1
INTEGRAL
• Integral Parsial: jika terdapat perkalian antara dua fungsi

න 𝑈 𝑑𝑉 = 𝑈𝑉 − න 𝑉 𝑑𝑈
Contoh: ‫ 𝑥 ׬‬2 𝑥 + 2 𝑑𝑥
2 3Τ
misalkan u = 𝑥 2 sehingga du = 2x dx dan dv = 𝑥 + 2 dx sehingga v = 3 𝑥 + 2 2

2 3 4 3
න 𝑥 2 𝑥 + 2 𝑑𝑥 = 𝑥 2 𝑥 + 2 ൗ2 − න 𝑥 𝑥 + 2 ൗ2 dx
3 3
3Τ 2 5Τ
misalkan u = 𝑥 sehingga du = dx dan dv = 𝑥 + 2 2 dx sehingga v = 5 𝑥 + 2 2

2 3ൗ 4 2 5ൗ 2 5ൗ
න 𝑥 2 𝑥 + 2 𝑑𝑥 = 𝑥 2 𝑥 + 2 2 − 𝑥 𝑥+2 2 − න 𝑥+2 2 dx
3 3 5 5

2 2 3ൗ 8 5ൗ 16 7ൗ
න 𝑥2 𝑥 + 2 𝑑𝑥 = 𝑥 𝑥 + 2 2 − 𝑥 𝑥+2 2 + 𝑥+2 2 +𝐶
3 15 105
Integral Lipat Dua
• Tipe 1
Fungsi f(x, y) diintegrasi terhadap 𝑦, menganggap 𝑥 konstan, dengan batas-batas 𝑅: 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏,
𝑔1 (𝑥) ≤ 𝑦 ≤ 𝑔2 (𝑥)
𝑏 𝑔2 (𝑥) 𝑏 𝑔2 (𝑥)

න න 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = න න 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑎 𝑔1 (𝑥) 𝑎 𝑔1 (𝑥)
• Tipe 2
Fungsi f(x, y) diintegrasi terhadap 𝑥, menganggap 𝑦 konstan, dengan batas-batas 𝑅: 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑,
ℎ1 (𝑦) ≤ 𝑥 ≤ ℎ2 (𝑦)
𝑑 ℎ2 (𝑥) 𝑑 ℎ2 (𝑥)

න න 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = න න 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑐 ℎ1 (𝑥) 𝑐 ℎ1 (𝑥)
Integral Lipat Dua
Contoh:
Diketahui suatu fungsi sebagai berikut:
𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 2 + 2𝑦 2 , 0 ≤ 𝑥 ≤ 6, 0 ≤ 𝑦 ≤ 4
Integral lipat dua dari 𝑓 𝑥, 𝑦 adalah:
4 6 4 6
1 3
න න 𝑥 + 2𝑦 𝑑𝑥𝑑𝑦 = න 𝑥 + 2𝑥𝑦 2
2 2
𝑑𝑦
3 0
0 0 0
4 6 4

න න 𝑥 2 + 2𝑦 2 𝑑𝑥𝑑𝑦 = න 72 + 12𝑦 2 𝑑𝑦
0 0 0
4 6
4
න න 𝑥 2 + 2𝑦 2 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 72𝑦 + 4𝑦 3 0 = 288 + 256 = 544
0 0
RUANG CONTOH DAN KEJADIAN
Ruang contoh (sample space) Kejadian (event) merupakan
merupakan kumpulan semua hasil kumpulan titik contoh atau
yang mungkin terjadi dari suatu himpunan bagian dari ruang contoh.
percobaan. Ruang contoh Ruang kejadian dinotasikan dengan
huruf kapital misal A.
dinotasikan dengan 𝑆.
Misal sebuah kejadian yang
Misal sebuah dadu dilempar diharapkan dari pelemparan sebuah
sekali,maka ruang contohnya adalah dadu adalah sisi yang muncul adalah
𝑆 = 1,2,3,4,5,6 bilangan ganjil, maka ruang
kejadiannya adalah A= 1,3,5
PERMUTASI, KOMBINASI
 Permutasi merupakan susunan teratur dari 𝑟 objek yang berbeda. Banyaknya
cara mengisi 𝑟 posisi dari 𝑛 objek berbeda dinotasikan dengan
𝑛
𝑛!
𝑃𝑟 = 𝑛 𝑛 − 1 𝑛 − 2 … 𝑛 − 𝑟 + 1 =
𝑛−𝑟 !

Contoh: Dari 10 karyawan di sebuah perusahan akan diambil 3 orang untuk


mendapatkan sebuah hadiah. Orang pertama yang terambil akan mendapatkan
$100, orang kedua mendapatkan $50 dan orang ketiga mendapatkan $25. Berapa
banyaknya cara memilih 3 karyawan?
10
10!
𝑃3 = = 10 × 9 × 8 = 720
7 !
PERMUTASI, KOMBINASI
 Kombinasi merupakan pemilihan objek tanpa memperhatikan urutan. Banyaknya
cara membentuk grup beranggotakan 𝑟 objek dari 𝑛 objek dinotasikan dengan
𝑛
𝑛 𝑛 𝑃𝑟 ! 𝑛!
𝐶𝑟 = = =
𝑟 𝑟! 𝑟! 𝑛 − 𝑟 !

Contoh: Di dalam sebuah kantong terdapat 6 kelereng putih, 4 kelereng biru, dan 3
kelereng merah. Berapa banyaknya cara mengambil 2 kelereng putih dan 1
kelereng merah dari kantong?
6 3
6! 3!
𝐶2 × 𝐶1 = × = 15 × 3 = 45
2! 4! 1! 2!
PELUANG KEJADIAN
 Peluang adalah rasio antara banyaknya kejadian yang diharapkan dan banyaknya semua
kejadian yang mungkin dari suatu percobaan jika percobaan tersebut pada kondisi yang sama.
Peluang dinotasikan dengan P, missal P(A) merupakan peluang kejadian A.
 Aksioma peluang:
1. 0 ≤ P Ai ≤ 1, untuk 𝑖 = 1,2, … , 𝑛
2. Jumlah peluang semua kejadian dalam ruang contoh adalah
𝑛

෍ P Ai = 1
𝑖=1
3. P A1 + A2 + ⋯ + Am = P A1 + P A2 + ⋯ + P Am , jika A1 , A1 , … , Am merupakan
kejadian-kejadian yang terpisah.
 Peluang gabungan dua kejadian A dan B:
P A ∪ B = P A + P B − P(A ∩ B)
PELUANG KEJADIAN
Contoh:
1. Sebuah dadu dilempar sekali, maka ruang contohnya adalah
S = {1,2,3,4,5,6), n S = 6
Jika setiap sisi dadu seimbang maka peluang untuk setiap kejadian adalah
P 1 = P 2 = ⋯ = P 6 = 1ൗ6
2. Kejadian yang diharapkan pada pelemparan sebuah dadu adalah munculnya sisi lebih dari
sama dengan empat, maka ruang kejadianya adalah
A = 4,5,6 , n A = 3
Peluang kejadian A adalah
P A = 4ൗ6 = 2ൗ3
KEJADIAN SALING BEBAS
 Kejadian saling bebas (independent) merupakan kejadian-kejadian yang tidak saling
mempengaruhi
 Peluang dari dua kejadian yang saling bebas adalah
P A ∩ B = P(A) ∙ P(B)

Contoh: Dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu satu per satu tanpa
pengembalian. Berapa peluang yang terambil keduanya kartu AS?
n S1 = 52 n S2 = 51
n A =4 n B =3
4 3 1
P A∩B =P A ∙P B = × =
52 51 221
PELUANG BERSYARAT
 Peluang bersyarat adalah peluang suatu kejadian (A) jika kejadian lain (B) diketahui
sudah terjadi
 Peluang A bersyarat B dinotasikan dengan P A|B , dimana
P A∩B
P A|B =
P(B)
dengan P B > 0
 Jika kejadian A dan B saling bebas maka:
P A|B = P(A)
P B|A = P(B)
P A ∩ B = P A ∙ P(B)
PELUANG BERSYARAT
Contoh:

Dalam sebuah kitak terdapat 4 bola merah dan 3 bola kuning. Jika diambil dua buah
bola tanpa pengembalian, berapakah peluang bola kedua berwarna kuning (A) jika
pada pengambilan pertama diketahui berwarna merah (B)?

P(A ∩ B) 𝑃(𝐴) ∙ 𝑃(𝐵) 4 2


P AB = = =𝑃 𝐴 = =
𝑃(𝐵) 𝑃(𝐵) 6 3
KAIDAH BAYES
 Suatu ruang sampel S dipartisi menjadi 𝑘 gugus
B1 , B2 , … , Bk dengan Bi ∩ Bj = ∅ dan P Bi > 0
 A merupakan suatu subset dari S dan B1 , B2 , … , Bk
partisi S, maka A dapat diuraikan sebagai A = A ∩ B1 ∪
A ∩ B2 ∪ ⋯ ∪ A ∩ Bk
 Peluang kejadian A adalah (Kaidah Total):
k

P A = ෍ P A|Bi P Bi
i=1
 Menggunakan sifat peluang bersyarat, maka peluang Bj bersyarat A adalah:
𝑃 A|Bj P Bj
𝑃 Bj |𝐴 =
σki=1 P A|Bi P Bi
KAIDAH BAYES
Contoh:
Dua jenis mesin membuat produk yang sama. Mesin 1 (A) membuat 1000 produk
per hari dengan 100 produk diantaranya rusak. (R). Mesin 2 (B) membuat 2000
produk per hari dengan 150 produk diantaranya rusak. Jika diketahui suatu produk
rusak, berapa kemungkinan produk tersebut dibuat oleh mesin 1?
P A = 1000Τ3000 = 1Τ3 P B = 1 − P A = 2Τ3
P R|A = 100Τ1000 = 1Τ10 P R|𝐵 = 150Τ2000 = 3Τ40

P(R|A) ⋅ P(A) 1ൗ ⋅ 1ൗ 1ൗ 2
P AR = = 10 3 = 30 =
3
P R A ⋅ P A + P R B P(B) 1ൗ ⋅ 1ൗ + ൗ ⋅ 2ൗ 1ൗ + 1ൗ 5
10 3 40 3 30 20
LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL
1) Tentukan turunan dari fungsi
ln 𝑥 3 + 2𝑥
𝑓 𝑥 =
𝑒2
2) Tentukan turunan ketiga dari fungsi:
𝑓 𝑥 = 1 − 𝛽𝑥 −𝛼 , α, β merupakan suatu konstanta
3) Tentukan nilai dari:
1
න 2 𝑑𝑥
𝑥 −4

𝑥 2 +𝑦 2
4) Tentukan integral dari fungsi 𝑧 = 𝑥𝑦𝑒 dengan batas daerah 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 𝑥
LATIHAN SOAL
5) Sebuah persaudaraan lokal mengadakan undian di mana 50 tiket akan dijual, setiap
pembeli hanya satu tiket. Ada tiga hadiah yang akan diberikan. Jika empat pembeli
masing-masing membeli satu tiket, berapa peluang pembeli memenangkan:
a) Ketiga hadiah
b) Tepat dua hadiah
c) Tepat satu hadiah
d) Tidak ada satupun hadiah
6) Sebuah dadu setimbang dilempar 5 kali. Jika angka di sisi dadu tersebut diganti menjadi
{1,2,3,4,5,5}, berapa peluang angka yang muncul {1,2,3,4,5} (tanpa memperhatikan
urutan kemunculan)?
LATIHAN SOAL
7) Seratus orang ditanya opini mereka terkait beban pinjaman kampus dan apakah mereka
memiliki anak yang sedang kuliah. Hasil survey ditampilkan dalam table berikut:

Manakah di antara kejadian berikut yang saling bebas?


a. A dan D
b. B dan D
c. C dan D
LATIHAN SOAL
8) Jika A dan B merupakan kejadian saling bebas dengan P A = 0.5 dan P B = 0.2,
hitunglah peluang dari:

a. P(A ∪ 𝐵)

b. P(𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶 )

c. P(𝐴𝐶 ∪ 𝐵𝐶 )
LATIHAN SOAL
9) Sebuah survey konsumen di komunitas tertentu menunjukkan 10% konsumen tidak
puas dengan pekerjaan pipa di rumah mereka. Setengah dari keluhan ditanganai oleh
tukang ledeng A, yang melakkukan 40% pekerjaan pipa di kota. Tentukan peluang bahwa
seorang konsumen:

a. Tidak puas dengan pekerjaan pipa, jika diketahui tukang ledeng adalah A

b. Puas dengan pekerjaan pipa, jika diketahui lukang kedeng adalah A


LATIHAN SOAL
10) Tiga anggota sebuah organisasi dicalonkan sebagai ketua. Peluang Adam terpilih adalah
0.3, peluang Bambang terpilih adalah 0.5, dan peluang Chandra terpilih adalah 0.2.
Seandainya Adam terpilih, peluang terjadinya kenaikan iuran anggota adalah 0.8.
Seandainya Bambang Bambang atau Chandra terpilih peluang kenaikan iuran anggota
masing-masing adalah 0.1 dan 0.4. Diketahui satu bulan kemudian iuran anggota naik,
berapa peluang Chandra terpilih menjadi ketua organisasi tersebut?

Anda mungkin juga menyukai