Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH KALKULUS INTEGRAL

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd.

Habba Arrizal Anas (2304020028)

Siska Melinda Rahman (2304020030)


Naila Nurfathya Azzahra (2304020035)
Widia Pragustin (2304020045)

KALKULUS INTEGRAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2024
MATERI 2 :

 Teorema fundamental kalkulus


 Teorema nilai rata-rata integral beserta penggunaannya
 Integral tertentu

1. Teorema Fundamental Kalkulus ( Teorema Dasar Kalkulus )

Teorema Dasar Kalkulus (TDK) menjelaskan relasi antara dua operasi


pusatkalkulus, yaitu pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan
(integration).Pada bagian teorema dasar kalkulus pertama, menunjukkan bahwa
sebuah integral taktentu dapat dibalikkan menggunakan pendiferensialan. Sedangkan
pada teorema dasar kalkulus kedua, mengijinkan seseorang menghitung integral
tertentu sebuah fungsi menggunakan salah satu dari banyak anti turunan. Bagian
teorema ini memilikiaplikasi yang sangat penting, karena ia dengan signifikan
mempermudah perhitunganintegral tertentu. Teorema Dasar Kalkulus memberikan
hubungan timbal balik yangtepat antara turunan dan integral. Isaac Newton (1643-
1727) dan Gottfried Leibniz(1646-1716) yang menemukan hubungan ini dan
menggunakannya untuk mengembangkan kalkulus menjadi metode matematis yang
bersistem. Khususnya,mereka melihat bahwa Teorema Dasar tersebut memungkinkan
untuk menghitung integral secara amat mudah tanpa harus menghitungnya sebagai
limit jumlah Rieman.

A. Teorema Fundamental Kalkulus I ( TFK 1)


Jika 𝑓 continue pada [𝑎, 𝑏] dan 𝑥 sebarang titik di (𝑎, 𝑏)
𝑑 𝑥
Maka berlaku : 𝑑𝑥 ∫𝑎 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 = 𝑓 (𝑥 )
Catatan : 𝑎 adalah batas bawah integral yang berupa konstanta dan tidak
mempengaruhi hasil.
B. Teorema Fundamental Kalkulus II ( TFK II )
Jika 𝑓 continue pada [𝑎, 𝑏] dan 𝑥 sebarang titik di [𝑎, 𝑏]
𝑏
Maka berlaku : ∫𝑎 𝑓 (𝑥 ) 𝑑𝑥 = 𝐹 (𝑏) − 𝐹(𝑎)
Bentuk 𝐹 (𝑏) − 𝐹(𝑎) dapat ditulis [𝐹(𝑥 )] 𝑏𝑎 , sehingga TFK II dapat ditulis :
𝑏
𝑏
∫ 𝑓(𝑥 ) 𝑑𝑥 = [𝐹(𝑥 )] = 𝐹 (𝑏 ) − 𝐹 (𝑎 )
𝑎
𝑎
C. Teorema Rata Rata
Secara umum, nilai rata-rata himpunan 𝑛 bilangan 𝑦1 , 𝑦2 , … 𝑦𝑛 maka cukup dengan
menambahkannya dan membaginya dengan 𝑛.
𝑦1 +𝑦2 +⋯+𝑦𝑛
𝑦= 𝑛
Konsep rata-rata suatu fungsi 𝑓 pada suatu interval [a.b]. maka diambil partsisi
berurutan dari [a,b], misalnya:
(𝑎−𝑏)
𝑝: 𝑎 = 𝑥0 < 𝑥1 < 𝑥2 < ⋯ < 𝑥𝑛−1 < 𝑥𝑛 = 𝑏 dengan ∆𝑥 =
𝑛
Maka nilai rata-rata 𝑛 nilai 𝑓 (𝑥1 ), 𝑓(𝑥2 ), … , 𝑓(𝑥𝑛 ) adalah
𝑓 (𝑥1)+𝑓(𝑥2 )+⋯+𝑓(𝑥𝑛 ) 1
= 𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 )
𝑛

𝑏−𝑎 1
= ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 ) 𝑛 𝑏−𝑎

1
= 𝑏−𝑎 ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖 )∆𝑥

2. Teorema Nilai Rata-Rata Integral beserta Penggunaannya

Jika 𝑓 kontiu pada [a,b] maka terdapat suatu bilangan 𝑐 antara 𝑎 dan 𝑏 sedemikian
1 𝑏
rupa sehingga: 𝑓 (𝑐 ) = 𝑏−𝑎 ∫𝑎 𝑓(𝑡)𝑑𝑡

Contoh:

Carilah semua nilai 𝑐 yang memenuhi teorema nilai rataan untuk integral 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2
pada interval [-3,3]

Penyelesaian:
𝑏
1
𝑓 (𝑐 ) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑏−𝑎 𝑎
3
1
= ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥
3 − (−3) −3

1 3 2
= ∫ 𝑥 𝑑𝑥
6 −3

1
= [27 − (27)]
18
=3

Baik −√3 dan √3 berada dalam interval [-3,3] sehingga dua-duanya memenuhi
teorena nilai rataan untuk integral.
Integral Tertentu

Integral tentu (definite integral) adalah bentuk integral yang variabel integrasinya
memiliki batasan (batas atas dan batas bawah) yang ditulis di bagian atas dan bawah
notasi integral.

Berikut adalah notasi integral tertentu dengan teorema dasar integral kalkulus:
𝑏
∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥
𝑎

Dimana 𝑎 = batas bawah dan 𝑏 = batas atas

Penyelesaian integrasi tersebut adalah:


𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)

Dengan:
𝑏
 𝐹(𝑥) adalah anti pendifferensialan dari 𝑓(𝑥) dan ∫𝑎 𝐹 (𝑏) − 𝐹 (𝑎).
 𝑎 dan 𝑏 berturut-turut dinamakan sebagai batas bawah dan batas atas pengintegralan.

Sifat-sifat integral tertentu:

 Sifat kelinieran
Jika f dan g terintegralkan pada interval [a,b] dan k suatu konstanta, maka berlaku:
𝑏 𝑏
a. ∫𝑎 𝑘. 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥 = 𝑘. ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥
𝑏 𝑏 𝑏
b. ∫𝑎 (𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)) = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫𝑎 𝑔(𝑥 )𝑑𝑥
𝑏 𝑏 𝑏
c. ∫𝑎 (𝑓 (𝑥 ) − 𝑔(𝑥)) = ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 − ∫𝑎 𝑔(𝑥 )𝑑𝑥
 Sifat perubahan batas
Jika f dan g terintegralkan pada interval [a,b] maka berlaku:
𝑎
a. ∫𝑎 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 0
𝑏 𝑎
b. ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = − ∫𝑏 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥
 Sifat penambahan interval
Jika f dan g terintegralkan pada suatu interval yang memuat tiga titik a, b, dan c, maka
berlaku:
𝑐 𝑏 𝑐
a. ∫𝑎 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = ∫𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 + ∫𝑏 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥
 Sifat kesimetrian
a. Jika f fungsi genap, maka:
𝑎 𝑎
∫− 𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = 2. ∫0 𝑓(𝑥 )𝑑𝑥
b. Jika f fungsi ganjil, maka:
𝑎
∫− 𝑎 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = 0
3. Contoh Soal dan Penyelesaiannya

Berikut adalah contoh contoh soalnya dari materi

1. Soal integral tentu


−1 ∫ −4 7𝑑𝑥
Penyelesaian :
−1 ∫ −4 7𝑑𝑥 = [7𝑥 ] − 1 − 4
= (7 − 1) − 7 − (−4)
= −7 + 28
= 21
−1 ∫ −4 7𝑑𝑥 = 21

2. Carilah hasil integral berikut


5
∫2 (3𝑥 2 − 6𝑥 )𝑑𝑥 = … ?
Penyelesaian :
5
∫2 (3𝑥 2 − 6𝑥 )𝑑𝑥 = (𝑥 2 − 3𝑥 2 )]52

⇔ (53 − 3. 52 ) − (23 − 3. 22 )

⇔ (125 − 75) − (8 − 12)

⇔ (50) − (−4) = 54
𝜋
3. Nilai ∫02 sin 2𝑥 𝑑𝑥 =…
Penyelesaian :
1
Ingat bahwa ∫ sin 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = − 𝑎 cos 𝑎𝑥 + 𝐶. Dengan demikian, penyelesaian integral
dalam soal ini yaitu:
𝜋 𝜋
1 2
∫0 sin 2𝑥 𝑑𝑥 = [− 2 cos 2𝑥]
2
0
1 𝜋 1
= [− 2 cos (2 . 2 )] − [− 2 cos(2.0)]
1 1
= − cos 𝜋 + cos 0
2 2
1 1
= − 2 (−1) + 2 . 1
1 1
= +2=1
2
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiarmath.com. (n.d.). Integral Tentu: Rumus, Sifat-sifat Integral Tentu, dan Contohnya. Retrieved
February 28, 2024, from BACHTIARMATH.COM:
https://www.bachtiarmath.com/2020/03/integral-tentu-rumus-sifat-sifat-integral-tentu-
dan-contohnya.html?m=1

Koma, B. (n.d.). Teorema Fundamental Kalkulus pada Integral. Retrieved February 28, 2024, from
Blog Koma (Belajar Matematika Bersama ): https://www.konsep-
matematika.com/2016/03/teorema-fundamental-kalkulus-pada-integral.html

Retno Marsitin, N. R. (2019). DASAR-DASAR KALKULUS. In N. R. Retno Marsitin, DASAR-DASAR


KALKULUS (pp. 113-135). Malang: Penerbit Ediide Infografika.

Utomo, P. S. (2019, January 16). Contoh Soal Integral Tertentu. Retrieved February 28, 2024, from
Scribd: https://www.scribd.com/document/397557443/Contoh-Soal-Integral-Tertentu

ww.jagostat.com. (n.d.). Contoh Soal dan Pembahasan Integral Tentu. Retrieved February 28, 2024,
from ww.jagostat.com: https://jagostat.com/bahas-soal-matematika/contoh-soal-dan-
pembahasan-integral-tertentu

Anda mungkin juga menyukai