Anda di halaman 1dari 47

INTEGRAL LIPAT DUA

(KOORDINAT KARTESIUS)

1
Kegiatan Belajar 1

2
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep awal integral lipat
dua.
2. Mahasiswa dapat menggunakan sifat-sifat integral lipat dua dalam
penyelesaian masalah.
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan integral lipat dua dengan menggunakan pendekatan iris,
aproksimasi, integralkan.

3
Pendahuluan

Perhatikan gambar berikut.

Jika benda pejal berbentuk seperti balok di atas, dengan mudah dapat dihitung
volumenya menggunakan formula yang biasa digunakan yaitu panjang x lebar
x tinggi. Namun bagaimana jika benda pejal dengan permukaan bagian atas
yang tidak datar atau berbentuk tak beraturan?

4
INTEGRAL LIPAT DUA ATAS PERSEGI PANJANG

Perhatikan gambar berikut.

Untuk menghitung volume benda pejal di atas tidak langsung dapat dihitung
menggunakan formula yang biasa digunakan, seperti pada bangun ruang
kubus, balok atau bangun lainnya. Jika diperhatikan benda tersebut
mempunyai alas yang berbentuk persegi panjang. Hal yang dapat dilakukan
adalah membagi benda tersebut menjadi 𝑘 bagian seperti pada gambar
dibawah, selanjutnya jumlahkan hasil perhitungan dari volume bangun-
bangun yang terbentuk.

5
6
Definisi
(Integral Lipat Dua)
Misalkan f suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi pada suatu persegi
Panjang tertutup R. Jika
𝑛

lim ∑ 𝑓(𝑥̅ 𝑘 , 𝑦̅𝑘 ) ∆𝐴𝑘


|𝑃|→0
𝑘=1

Ada, dapat dikatakan f dapat diintegralkan pada R. Lebih lanjut,


∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 yang disebut integral lipat dua f pada R, diberikan oleh
𝑛

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = lim ∑ 𝑓(𝑥̅ 𝑘 , 𝑦̅𝑘 ) ∆𝐴𝑘


|𝑃|→0
𝑅 𝑘=1

Misalkan daerah R berbentuk seperti gambar berikut.

7
Sifat-sifat Integral Lipat Dua
1. Integral lipat dua adalah linear, yaitu:
a. ∬𝑅 𝑘𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = 𝑘 ∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
b. ∬𝑅 [𝑓(𝑥, 𝑦) + 𝑔(𝑥, 𝑦)]𝑑𝐴 = ∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
2. Integral lipat dua adalah aditif pada persegi Panjang yang saling
melengkapi hanya pada suatu ruas garis.

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑅 𝑅1 𝑅2
3. Sifat pembandingan berlaku. Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ 𝑔(𝑥, 𝑦) untuk semua
(x,y) di R, maka

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 ≤ ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑅 𝑅

PERHITUNGAN INTEGRAL LIPAT DUA


Perhatikan jika 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 1 pada R, maka integral lipat dua merupakan luas
R, sehingga

∬ 𝑘 𝑑𝐴 = 𝑘 ∬ 1 𝑑𝐴 = 𝑘𝐴(𝑅)
𝑅 𝑅

Contoh 1.1:
Andaikan 𝑓 berupa fungsi tangga, yakni:
1 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
𝑓(𝑥, 𝑦) = { 2 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 2 ≤ 𝑦 ≤ 3

Hitunglah ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 3}.

Penyelesaian:
𝑅1 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1}
𝑅2 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2}
𝑅3 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 2 ≤ 𝑦 ≤ 3}

8
Dengan menggunakan sifat penjumlahan dari integral lipat dua, diperoleh

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑅 𝑅1 𝑅2 𝑅3
= 1𝐴(𝑅1 ) + 2𝐴(𝑅2 ) + 3𝐴(𝑅3 )
= 1∙3+2∙3+3∙3
= 18

Contoh 1.2:
64−8𝑥+𝑦 2
Hitunglah ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan 𝑓 (𝑥, 𝑦) = dan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤
16
𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 8}.
Penyelesaian:

Titik-titik contoh yang diperlukan dan nilai-nilai yang berpadanan dari


fungsi tersebut, yaitu:
57
(𝑥̅1 , 𝑦̅1 ) = (1,1) 𝑓 (𝑥̅1 , 𝑦̅1 ) = 16
65
(𝑥̅ 2 , 𝑦̅2 ) = (1,3) 𝑓 (𝑥̅ 2 , 𝑦̅2 ) = 16

9
81
(𝑥̅ 3 , 𝑦̅3 ) = (1,5) 𝑓 (𝑥̅ 3 , 𝑦̅3 ) = 16
105
(𝑥̅ 4 , 𝑦̅4 ) = (1,7) 𝑓 (𝑥̅ 4 , 𝑦̅4 ) = 16
41
(𝑥̅ 5 , 𝑦̅5 ) = (3, 1) 𝑓 (𝑥̅ 5 , 𝑦̅5 ) = 16
49
(𝑥̅ 6 , 𝑦̅6 ) = (3,3) 𝑓 (𝑥̅ 6 , 𝑦̅6 ) =
16
65
(𝑥̅ 7 , 𝑦̅7 ) = (3,5) 𝑓 (𝑥̅ 7 , 𝑦̅7 ) = 16
89
(𝑥̅ 8 , 𝑦̅8 ) = (3,7) 𝑓 (𝑥̅ 8 , 𝑦̅8 ) = 16

Jadi karena ∆𝐴𝑘 = 4,


8

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 ≈ ∑ 𝑓(𝑥̅ 𝑘 , 𝑦̅𝑘 ) ∆𝐴𝑘


𝑅 𝑘=1

= 4 ∑ 𝑓(𝑥̅ 𝑘 , 𝑦̅𝑘 )
𝑘=1

4(57 + 65 + 81 + 105 + 41 + 49 + 65 + 89)


=
16
= 138

10
LATIHAN SOAL 1.

Andaikan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 1 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}. Hitunglah ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴,


dengan 𝑓 adalah fungsi yang diberikan.
2 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2
1. 𝑓 (𝑥, 𝑦) = {
3 3 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2

2 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
2. 𝑓 (𝑥, 𝑦) = {1 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3 3 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2

Andaikan bahwa 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}, 𝑅1 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤


2, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1} dan 𝑅2 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2}. Andaikan bahwa
∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = 3, ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = 5 dan ∬𝑅1 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = 2. Gunakan
sifat-sifat integral untuk menghitung integral-integral berikut.

3. ∬𝑅 [3𝑓(𝑥, 𝑦) − 𝑔(𝑥, 𝑦)]𝑑𝐴

4. ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
2

Misalkan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 6, 0 ≤ 𝑦 ≤ 4} dan P adalah partisi dari R


menjadi enam bujur sangkar yang sama oleh garis-garis 𝑥 = 2, 𝑥 = 4, dan
𝑦 = 2. Aproksimasi ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan menghitung penjumlahan
Riemann yang berpadanan dengan ∑6𝑘=1 𝑓(𝑥̅ 𝑘 , 𝑦̅𝑘 ) ∆𝐴𝑘 .
5. 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 12 − 𝑥 − 𝑦

6. 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 2𝑦 2

11
KUNCI JAWABAN
1. 14
2. 12
3. 4
4. 3
5. 168
6. 520

12
Kegiatan Belajar 2

13
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa diharapkan dapat menentukan batas pengintegralan
dengan tepat.
2. Mahasiswa dapat terampil menyelesaikan masalah yang terkait
dengan masalah integral lipat dua atas daerah persegi panjang.

14
INTEGRAL LIPAT

Saat menghadapi perhitungan ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 dengan 𝑅 berupa


persegipanjang
𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑 }
Misalkan 𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 0 pada 𝑅 sehingga dapat ditafsirkan integral lipat dua
sebagai volume 𝑉 dari benda pejal di bawah permukaan dari gambar 1.

(1) 𝑉 = ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

Gambar 2.1
Terdapat cara lain untuk menghitung volume benda pejal tersebut yakni
dengan mengiris benda pejal tersebut menjadi kepingan-kepingan yang sejajar
terhadap bidang 𝑥𝑧. Luas kepingan tersebut begantung seberapa jauh jaraknya
dari bidang 𝑥𝑧, yakni tergantung pada 𝑦. Oleh karena itu dapat dinyatakan luas
kepingan tersebut sebagai 𝐴(𝑦).

15
Gambar 2.2

Volume ∆𝑉 dari kepingan secara aproksimasi diberikan oleh


∆𝑉 ≈ 𝐴(𝑦)∆𝑦
Dengan aturan iris, aproksimasi, integralkan dapat dituliskan
𝑑

𝑉 = ∫ 𝐴(𝑦) 𝑑𝑦
𝑐

Karena
𝑏

𝐴(𝑦) = ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥
𝑎

Sehingga dapat disimpulkan


𝑑 𝑏
(2) 𝑉 = ∫𝑐 [∫𝑎 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 ] 𝑑𝑦

Sebuah ekspresi yang disebut dengan integral lipat.

16
Dari (1) dan (2) dapat dinyatakan
𝑑 𝑏

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ [∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 ] 𝑑𝑦
𝑅 𝑐 𝑎

Jika benda pejal tersebut diiris sejajar dengan bidang 𝑦𝑧 maka dapat diperoleh
bentuk pengintegralan
𝑏 𝑑

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ [∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦] 𝑑𝑥


𝑅 𝑎 𝑐

Contoh 1.
3 2
Hitunglah ∫0 ∫1 (2𝑥 + 3𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 .

Penyelesaian:
3 2 3

∫ [∫(2𝑥 + 3𝑦) 𝑑𝑥] 𝑑𝑦 = ∫[𝑥 2 + 3𝑦𝑥 ]12 𝑑𝑦


0 1 0

= ∫[(22 + 3𝑦(2)) − (12 + 3𝑦(1)] 𝑑𝑦


0
3

= ∫[(4 + 6𝑦) − (1 + 3𝑦)] 𝑑𝑦


0
3

= ∫(3 + 3𝑦) 𝑑𝑦
0
3
3
= [3𝑦 + 𝑦 2 ]
2 0

17
3 3
= (3(3) + (3)2 ) − (3(0) + (0)2 )
2 2
27
=9+ −0
2
45
=
2
3 2 45
Jadi, ∫0 ∫1 (2𝑥 + 3𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = .
2

Contoh 2:
4 2
Hitunglah ∫0 ∫0 (4 − 2𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥

Penyelesaian:
4 2 4 2

∫ ∫(4 − 2𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫ [∫(4 − 2𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦] 𝑑𝑥


0 0 0 0

4
2
1
= ∫ [4𝑦 − 2𝑦 + 𝑦 3 ] 𝑑𝑥
3 0
0
4
1 1
= ∫ [(4(2) − 2𝑥(2) + (2)3 ) − (4(0) − 2𝑥(0) + (0)3 ] 𝑑𝑥
3 3
0
4
8
= ∫ [8 − 4𝑥 + ] 𝑑𝑥
3
0
4
32
= ∫[ − 4𝑥] 𝑑𝑥
3
0
4
32 2
= [ 𝑥 − 2𝑥 ]
3 0

32 32
= [( (4) − 2(4)2 ) − ( (0) − 2(0)2 )]
3 3

18
128
=( − 32) − (0)
3
128 − 96
=
3
32
=
3
4 2 32
Jadi, ∫0 ∫0 (4 − 2𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 3

Contoh 3.
Carilah volume 𝑉 dari benda pejal yang diatas dibatasi oleh 𝑧 = 4 − 𝑥 2 − 𝑦
dan di bawah dibatasi oleh persegi panjang 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤
𝑦 ≤ 2}.
Penyelesaian:

𝑉 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑅

= ∬(4 − 𝑥 2 − 𝑦 )𝑑𝐴
𝑅
1 2

= ∫ ∫(4 − 𝑥 2 − 𝑦 )𝑑𝑦 𝑑𝑥
0 0

1 2

= ∫ [∫(4 − 𝑥 2 − 𝑦 )𝑑𝑦 ] 𝑑𝑥
0 0

1
1 2 22
= ∫ [4𝑦 − 𝑥 𝑦 − 𝑦 ] 𝑑𝑥
2 0
0
1
1
= ∫ [(4(2) − 𝑥 2 (2) − (2)2 ) − (0)] 𝑑𝑥
2
0

19
1

= ∫(6 − 2𝑥 2 ) 𝑑𝑥
0

2 31
= [6𝑥 − 𝑥 ]
3 0

2
= (6(1) − (1)3 ) − (0)
3
2
=6−
3
16
=
3
Jadi, volume 𝑉 dari benda pejal yang diatas dibatasi oleh 𝑧 = 4 − 𝑥 2 − 𝑦
dan di bawah dibatasi oleh persegi panjang 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤
16
𝑦 ≤ 2} adalah satuan volume.
3

Contoh 4
64−8𝑥+𝑦 2
Hitunglah ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan 𝑓 (𝑥, 𝑦) = dan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤
16
𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 8}.
Penyelesaian:
8 4 8
1 1
∫ ∫ (64 − 8𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ [64𝑥 − 4𝑥 2 + 𝑥𝑦 2 ]40 𝑑𝑦
16 16
0 0 0
8
1
= ∫[256 − 64 + 4𝑦 2 ]40 𝑑𝑦
16
0
8
1
= ∫[192 + 4𝑦 2 ]40 𝑑𝑦
16
0

1 4 3 8
= [192𝑦 + 𝑦 ]
16 3 0

20
1 4
= [192(8) + (8)3 ]
16 3
2
= 138
3

21
LATIHAN SOAL 2.
Hitunglah integral berikut.

2 3
1. ∫1 ∫0 (𝑥𝑦 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝜋 1
2. ∫0 ∫0 𝑥 sin 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
3. ∬𝑅 𝑥𝑦 3 𝑑𝐴; 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, −1 ≤ 𝑦 ≤ 1}
𝜋 𝜋
4. ∬𝑅 sin(𝑥 + 𝑦) 𝑑𝐴; 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2 , 0 ≤ 𝑦 ≤ 2 }

Tentukan volume benda pejal yang diberikan.


5. Benda pejal di bawah bidang 𝑧 = 𝑥 + 𝑦 + 1 atas 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤
𝑥 ≤ 1, 1 ≤ 𝑦 ≤ 3}
6. Benda pejal antara 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 2 dan 𝑧 = 1 dan terletak di atas
𝑅 = {(𝑥, 𝑦): −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1}

22
KUNCI JAWABAN
55
1. 4
2. 1
3. 0
4. 2
5. 7
10
6. 3

23
Kegiatan Belajar 3

24
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari ini, diharapkan Mahasiswa:
1. Jujur dan mampu menempatkan diri.
2. Terampil dan teliti dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
pengintegralan.
3. Mampu menyelesaikan masalah pengintegralan lipat dua yang
bervariasi, termasuk fungsi yang memuat trigonometri maupun
pengintegralan dengan Teknik tertentu.
4. Mampu menentukan batas pengintegralan dengan tepat.

25
Petunjuk
1. Pelajari dengan cermat materi tentang Integral Lipat Dua atas daerah
bukan persegi panjang berikut.
2. Mahasiswa dapan menggunakan bantuan aplikasi geogebra untuk
mempermudah memvisualisasikan bangun atau benda pejal pada
contoh soal.
3. sebagai bahan evaluasi, selesaikan soal Latihan pada akhir modul
secara mandiri dan jujur.

26
INTEGRAL LIPAT DUA ATAS DAERAH BUKAN PERSEGI
PANJANG

Misalkan gambar untuk daerah bukan persegi panjang sebagai berikut.

Gambar 3.1 Persamaan 𝑦 sederhana

Gambar 3.2 Persamaan 𝑥 sederhana

27
Misalkan suatu himpunan 𝑆 adalah y sederhana (gambar 3.1) jika terdapat
fungsi-fungsi kontinu 𝜙1 dan 𝜙2 pada [𝑎, 𝑏] sedemikian hingga

𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 𝜙1 (𝑥) ≤ 𝑦 ≤ 𝜙2 (𝑥 ), 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏}

Sehingga cara perhitungan yang sesuai adalah

𝑏 𝜙2 (𝑥)

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑠 𝑎 𝜙1 (𝑥)

Misalkan suatu himpunan 𝑆 adalah y sederhana (gambar 3.2) jika terdapat


fungsi-fungsi kontinu 𝜓1 dan 𝜓2 pada [𝑐, 𝑑 ] sedemikian hingga

𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 𝜓1 (𝑦) ≤ 𝑥 ≤ 𝜓2 (𝑦), 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑 }

Sehingga cara perhitungan yang sesuai adalah

𝑑 𝜓2 (𝑦)

∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑠 𝑐 𝜓1 (𝑦)

28
Contoh 3.1:
Hitunglah integral Lipat
5 𝑥2

∫ ∫ (4𝑥 + 10𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
3 −𝑥

Penyelesaian:

5 𝑥2 5
2
∫ ∫ (4𝑥 + 10𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫[4𝑥𝑦 + 5𝑦 2 ]−𝑥
𝑥
𝑑𝑥
3 −𝑥 3
5

= ∫[(4𝑥 3 + 5𝑥 4 ) − (−4𝑥 2 + 5𝑥 2 )] 𝑑𝑥
3
5

= ∫(5𝑥 4 + 4𝑥 3 − 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
3
5
𝑥3
= [𝑥 5 + 𝑥 4 − ]
3 3

53 33
= (55 + 54 − ) − (35 + 34 − )
3 3
1
= 3393
3

5 𝑥2 1
Jadi, ∫3 ∫−𝑥 (4𝑥 + 10𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 3393 3

29
Contoh 3.2.
2 𝑥−1
Hitunglah ∫1 ∫0 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
Penyelesaian:
2 𝑥−1 2 𝑥−1

∫ ∫ 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫ [∫ 𝑦 𝑑𝑦] 𝑑𝑥
1 0 1 0
2
𝑥−1
1
= ∫ [ 𝑦 2] 𝑑𝑥
2 0
1
2
1 2 𝑥−1
= ∫[ 𝑦 ] 𝑑𝑥
2 0
1
2
1
= ∫[(𝑥 − 1)2 − 0] 𝑑𝑥
2
1
2
1
= ∫[𝑥 2 − 2𝑥 + 1] 𝑑𝑥
2
1
2
1 1
= [ 𝑥 3 − 𝑥 2 + 𝑥]
2 3 1

1 1 1
= [( (2)3 − (2)2 + 2) − ( (1)3 − 2(1) + 1)]
2 3 3
2
=
3

2 𝑥−1 2
Jadi, ∫1 ∫0 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 3

30
Contoh 3.3.
Hitunglah integral lipat dua berikut dengan mengubahnya ke suatu integral
lipat.

∬𝑠 𝑥 𝑑𝐴; 𝑆 adalah bidang daerah diantara 𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑦 = 1.


Penyelesaian:
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengartikan bidang S ke
batas yang jelas. S dapat digambarkan secara geometri sebagai berikut.

Gambar 3.3.

Dari gambar dapat dilihat bahwa daerah S di atas dibatasi oleh kurva 𝑦 = 1
dan di bawah oleh kurva 𝑦 = 𝑥 2 . Selanjutnya dapat dilihat pula bahwa untuk
𝑥 dibatasi oleh 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 1.
Sehingga diperoleh
𝑆 = {(𝑥, 𝑦): −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, 𝑥 2 ≤ 𝑦 ≤ 1}

31
Selain melalui dengan melihat gambar, untuk batas 𝑥 juga bisa digunakan
cara menentukan titik potong kedua kurva.
𝑦=𝑦
𝑥2 = 1
𝑥2 − 1 = 0
(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = −1 atau 𝑥 = 1

Setelah diperoleh batas S maka


1
1
∬ 𝑥 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑠 −1 2
𝑥
1
= ∫ [𝑥𝑦]1𝑥2 𝑑𝑥
−1
1
= ∫ [𝑥(1) − 𝑥(𝑥 2 )] 𝑑𝑥
−1
1
= ∫ [𝑥 − 𝑥 3 ] 𝑑𝑥
−1
1
1 1
= [ 𝑥 2 − 𝑥 4]
2 4 −1

1 1 1 1
= [( (1)2 − (1)4 ) − ( (−1)2 − (−1)4 )]
2 4 2 4
=0

Jadi, ∬𝑠 𝑥 𝑑𝐴; 𝑆 adalah bidang daerah diantara 𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑦 = 1 bernilai


0.

32
Contoh 3.4:
Hitunglah integral lipat dua berikut dengan mengubahnya ke suatu integral
lipat.

∬𝑠 (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝐴; 𝑆 adalah segitiga dengan titik sudut (0,0), (2,2), dan (0,2).
Penyelesaian:
S dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.4
Dari gambar tersebut, langkah pertama adalah menentukan persamaan garis 𝑐.

ingat! Materi persamaan garis lurus yang melalui 2 buah titik


𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
=
𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
Atau boleh gunakan cara yang berbeda.

33
Sehingga diperoleh persamaan garis
𝑦−0 𝑥−0
=
2−0 2−0
𝑦=𝑥
Dari gambar, S dapat dinyatakan 𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ≤ 𝑦 ≤ 2}

2 2
∬ (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑠 0 𝑥
2
= ∫ [(1 + 𝑥 2 )𝑦]2𝑥 𝑑𝑥
0
2
= ∫ [(1 + 𝑥 2 )(2) − (1 + 𝑥 2 )(𝑥 )] 𝑑𝑥
0
2
= ∫ [(2 + 2𝑥 2 ) − (𝑥 + 𝑥 3 )] 𝑑𝑥
0
2
= ∫ [2 + 2𝑥 2 − 𝑥 − 𝑥 3 ] 𝑑𝑥
0

2 3 1 2 1 4 2
= [2𝑥 + 𝑥 − 𝑥 − 𝑥 ]
3 2 4 0

2 1 1
= (2(2) + (2)3 − (2)2 − (2)4 ) − 0
3 2 4
16
= 4+ −2−4
3
10
=
3

Jadi, ∬𝑠 (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝐴; 𝑆 adalah segitiga dengan titik sudut (0,0), (2,2), dan
10
(0,2) bernilai .
3

34
Contoh 3.5
Gunakan pengintegralan lipat dua untuk menentukan volume bidang empat
(tetrahedron) yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang 3𝑥 +
6𝑦 + 4𝑧 − 12 = 0.
Penyelesaian:
Gambar tetrahedron yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Gambar 3.5 Tetrahedon

Bagian atas tetrahedron dibatasi oleh bidang 3𝑥 + 6𝑦 + 4𝑧 − 12 = 0 atau


1
𝑧 = 4 (12 − 3𝑥 − 6𝑦), dibagian samping dibatasi oleh bidang-bidang

koordinat 𝑥𝑧 dan 𝑦𝑧, dan dibagian bawah dibatasi oleh segitiga yang dapat
digambarkan sebagai berikut.

35
Gambar 2.6
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa S memiliki batas sebagai berikut.
Untuk 𝑥, di bawah dibatasi oleh 𝑥 = 0 dan di atas dibatasi oleh garis 𝑑2 yang
melewati titik (4,0) dan (0,2).
𝑦−0 𝑥−4
=
2−0 0−4
−4𝑦 = 2𝑥 − 8
2𝑥 + 4𝑦 − 8 = 0
Sehingga
𝑥 = 4 − 2𝑦
Sementara itu, untuk 𝑦, di bawah dibatasi oleh 𝑦 = 0 dan di atas dibatasi oleh
𝑦=2
Diperoleh 𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 4 − 2𝑦, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}

36
Selanjutnya dapat dihitung volume tetrahedron sebagai berikut.
2
4−2𝑦
3
𝑉 = ∫∫ (4 − 𝑥 − 2𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
0 4
0
2
4−2𝑦
3
= ∫ [∫ (4 − 𝑥 − 2𝑦) 𝑑𝑥] 𝑑𝑦
0 4
0
2
4−2𝑦
3 1
= ∫ [4𝑥 − 𝑥 2 − 2𝑥𝑦] 𝑑𝑦
4 2 0
0
2
3 1
= ∫ [(4(4 − 2𝑦) − (4 − 2𝑦)2 − 2(4 − 2𝑦)𝑦) − 0] 𝑑𝑦
4 2
0
2
3 1
= ∫ [16 − 8𝑦 − (16 − 16𝑦 + 4𝑦 2 ) − 8𝑦 + 4𝑦 2 ] 𝑑𝑦
4 2
0
2
3
= ∫[16 − 8𝑦 − 8 + 8𝑦 − 2𝑦 2 − 8𝑦 + 4𝑦 2 ] 𝑑𝑦
4
0
2
3
= ∫[8 − 8𝑦 + 2𝑦 2 ] 𝑑𝑦
4
0

3 2
2 3 2
= [8𝑦 − 4𝑦 + 𝑦 ]
4 3 0

3 2
= [(8(2) − 4(2)2 + (2)3 ) − 0]
4 3
3 16
= ( )
4 3
=4

37
Penyelesaian lain.
Dari soal, dapat dinyatakan bahwa tetarahedron yang dimaksud berada
3
dibawah permukaan 𝑧 = 4 (4 − 𝑥 − 2𝑦). Selanjutnya bidang yang

diberikan memotong bidang 𝑥𝑦 di garis 𝑥 + 2𝑦 − 4 = 0 (dengan


asumsi 𝑧 = 0) yang ruasnya termasuk batas dari 𝑆. Persamaan ini dapat
1
dituliskan sebagai 𝑦 = 2 (4 − 𝑥) atau 𝑥 = 4 − 2𝑦.

Dapat kita pilih persamaan 𝑦 sederhana


1
𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ (4 − 𝑥) }
2
Atau persamaan 𝑥 sederhana
𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 4 − 2𝑦, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}
Jika dipilih akan dapat dihitung 𝑦 sederhana maka dapat dihitung
4 1
(4−𝑥)
2 3
𝑉 = ∫∫ (4 − 𝑥 − 2𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
0 4
0
4 1
(4−𝑥
2 3
= ∫ [∫ (4 − 𝑥 − 2𝑦) 𝑑𝑦] 𝑑𝑥
0 4
0
4
1
3 (4−𝑥)
= ∫[4𝑦 − 𝑥𝑦 − 𝑦 2 ]20 𝑑𝑥
4
0
4 2
3 1 1 1
= ∫ [(4 ( (4 − 𝑥)) − 𝑥( (4 − 𝑥 )) − ( (4 − 𝑥 )) ) − 0] 𝑑𝑥
4 2 2 2
0
4
3 1 1
= ∫ [8 − 2𝑥 − 2𝑥 + 𝑥 2 − 4 + 2𝑥 − 𝑥 2 ] 𝑑𝑥
4 2 4
0
4
3 1
= ∫ [4 − 2𝑥 + 𝑥 2 ] 𝑑𝑥
4 4
0

38
3 2
1 3 4
= [4𝑥 − 𝑥 + 𝑥 ]
4 12 0

3 1
= [(4(4) − (4)2 + (4)3 ) − 0]
4 12
3 64
= ( )
4 12
=4

Jadi, volume bidang empat (tetrahedron) yang dibatasi oleh bidang-bidang


koordinat dan bidang 3𝑥 + 6𝑦 + 4𝑧 − 12 = 0 adalah 4 satuan volume.

Contoh 3.6.
Tentukan volume benda pejal di oktan pertama (𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, 𝑧 ≥ 0) yang
dibatasi oleh paraboloid bundar 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 , tabung 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4, dan
bidang-bidang koordinat.
Penyelesaian:
Ilustrasi benda pejal yang dimaksud

Gambar 3.7

39
Gambar 3.8

Gambar 3.9 irisan antara paraboloid dan tabung

40
Berdasarkan gambar, dapat dilihat bahwa batas atas oleh kurva 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2
dan di bawah dibatasi oleh seperempat lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4.

Gambar. 3.10 alas tabung

Gambar 3.11 alas benda pejal yang dicari

41
Selanjutnya dilihat pada bagian bawah (bidang 𝑥𝑦) diperoleh batas

𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ √4 − 𝑦 2 , 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}

Atau

𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 0 ≤ 𝑦 ≤ √4 − 𝑥 2 }

Daerah S di oktan pertama dari bidang 𝑥𝑦 dibatasi oleh seperempat


lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4, 𝑥 = 0 dan 𝑦 = 0.
Kemudian jika diambil persamaan 𝑦 sederhana maka
Batas untuk 𝑦, yaitu: 𝑦 = 0 dan 𝑦 = √4 − 𝑥 2
Sehingga batas untuk 𝑥, yaitu: 𝑥 = 0 dan 𝑥 = 2
Ini diperoleh dengan mensubstitusikan nilai 𝑦 = 0 ke 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4

Jika diambil persamaan 𝑥 sederhana maka didapat batas 𝑥 = √4 − 𝑦 2 , 𝑥 = 0,


dan 𝑦 = 0.
Jadi, 𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ √4 − 𝑦 2 , 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}
Sehingga

𝑉 = ∬ (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝐴
𝑆

2 √4−𝑦 2
=∫ ∫ (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
0 0

2 √4−𝑦 2
= ∫ [∫ (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥] 𝑑𝑦
0 0

2 √4−𝑦 2
1 3 2
= ∫ [ 𝑥 + 𝑥𝑦 ] 𝑑𝑥
0 3 0
2
1 3
= ∫ [ (4 − 𝑦 2 )2 + 𝑦 2 √4 − 𝑦 2 ] 𝑑𝑥
0 3

42
2
1 3
= ∫ [ (4 − 𝑦 2 )2 + 𝑦 2 √4 − 𝑦 2 ] 𝑑𝑥
0 3

Dengan mensubstitusikan trigonometri 𝑦 = 2 sin 𝜃, sehingga,


𝜋
2 8
∫ [ cos 3 𝜃 + 8 sin2 𝜃 cos 𝜃] 2 cos 𝜃 𝑑𝜃
0 3
𝜋
2 16
=∫ [ cos 4 𝜃 + 16 sin2 𝜃 cos 2 𝜃] 𝑑𝜃
0 3
𝜋
16 2
= ∫ [cos 4 𝜃 + 3 sin2 𝜃 cos 2 𝜃 ]𝑑𝜃
3 0
𝜋
16 2
= ∫ [cos 2 𝜃 (cos 2 𝜃 + 3 sin2 𝜃]𝑑𝜃
3 0
𝜋
16 2
= ∫ [cos 2 𝜃 + 2 sin2 𝜃 cos 2 𝜃] 𝑑𝜃
3 0
𝜋
16 2 1
= ∫ [cos 2 𝜃 + sin2 2𝜃] 𝑑𝜃
3 0 2
𝜋
16 2 1 + cos 2𝜃 1 − cos 4𝜃
= ∫ [ + ] 𝑑𝜃
3 0 2 4
𝜋
16 2
= ∫ [2 + 2 cos 2𝜃 + 1 − cos 4𝜃]𝑑𝜃
12 0
𝜋
4 2
= ∫ [3 + 2 cos 2𝜃 − cos 4𝜃]𝑑𝜃
3 0
𝜋
4 1 2
= [3𝜃 + sin 2𝜃 − sin 4𝜃]
3 4 0

4 3 1 1
= [( 𝜋 − sin 𝜋 − sin 2𝜋) − (0 + sin 0 − sin 0)]
3 2 4 4
4 3
= [ 𝜋]
3 2
= 2𝜋

43
Setelah melewati pembelajaran silakan selesaikan Latihan yang telah
disediakan.

Petunjuk pengerjaan Latihan.


a. Selesaikan Latihan 3.1 secara mandiri,
b. jika sudah mampu menyelesaikan minimal 70% dari jumlah
keseluruhan soal dengan benar pada Latihan 3.1, silakan melanjutkan
ke soal Latihan 3.2. dan begitu juga aturan yang ada pada pengerjaan
Latihan 3.2.
c. Kerjakan sesuai kemampuan individu, guna menjadi dasar evaluasi
penguasaan materi ini.

44
LATIHAN
Latihan 3.1
Hitunglah integral lipat dua berikut.
1 3𝑥
1. ∫0 ∫0 𝑥 2 𝑑𝑦 𝑑𝑥
3 3𝑦
2. ∫−1 ∫0 (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
1 2𝑥
3. ∫1 ∫0 cos(𝜋𝑥 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
2

2 √4−𝑥 2
4. ∫0 ∫0 (𝑥 + 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥

Latihan 3.2.
Hitunglah integral lipat dua berikut.

1. ∬𝑠 𝑥𝑦 𝑑𝐴; dengan 𝑆 adalah daerah yang dibatasi oleh 𝑆 =


{(𝑥, 𝑦): 𝑥 2 ≤ 𝑦 ≤ 1, 0 ≤ 𝑥 ≤ 1}

2. ∬𝑠 (𝑥 + 𝑦) 𝑑𝐴; S adalah segitiga dengan titik-titik sudut (0,0), (0,4),


dan (1,4).

3. ∬𝑆 (𝑥 2 + 2𝑦) 𝑑𝐴; 𝑆 adalah daerah antara 𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑦 = √𝑥.

4. ∬𝑠 (𝑥 2 − 𝑥𝑦) 𝑑𝐴; S adalah daerah antara 𝑦 = 𝑥 dan 𝑦 = 3𝑥 − 𝑥 2 .

Latihan 3.3.
Buatlah sketsa benda pejal yang ditentukan kemudian hitunglah volumenya
dengan suatu pengintegralan.
1. Caturtira (bidang empat) yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat
dan bidang 𝑧 = 6 − 2𝑥 − 3𝑦
2. Baji yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang 𝑥 = 5
dan 𝑦 + 2𝑧 − 4 = 0

45
3. Benda pejal di oktan pertama yang dibatasi oleh permukaan 9𝑥 2 +
4𝑦 2 = 36 dan 9𝑥 + 4𝑦 − 6𝑧 = 0
4. Benda pejal di oktan pertama yang dibatasi oleh tabung 𝑦 = 𝑥 2 dan
bidang-bidang 𝑥 = 0, 𝑧 = 0, dan 𝑦 + 𝑧 = 1.

46
Kunci Jawaban
Latihan 3.1
1. ¾
2. 240
√2
3. −
2𝜋
16
4. 3

Latihan 3.2
1. 0
2. Tidak diberikan
27
3. 70

4. Tidak diberikan.
Latihan 3.3
1. 6
2. 20
3. 10
4
4. 15

47

Anda mungkin juga menyukai