(KOORDINAT KARTESIUS)
1
Kegiatan Belajar 1
2
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep awal integral lipat
dua.
2. Mahasiswa dapat menggunakan sifat-sifat integral lipat dua dalam
penyelesaian masalah.
3. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan integral lipat dua dengan menggunakan pendekatan iris,
aproksimasi, integralkan.
3
Pendahuluan
Jika benda pejal berbentuk seperti balok di atas, dengan mudah dapat dihitung
volumenya menggunakan formula yang biasa digunakan yaitu panjang x lebar
x tinggi. Namun bagaimana jika benda pejal dengan permukaan bagian atas
yang tidak datar atau berbentuk tak beraturan?
4
INTEGRAL LIPAT DUA ATAS PERSEGI PANJANG
Untuk menghitung volume benda pejal di atas tidak langsung dapat dihitung
menggunakan formula yang biasa digunakan, seperti pada bangun ruang
kubus, balok atau bangun lainnya. Jika diperhatikan benda tersebut
mempunyai alas yang berbentuk persegi panjang. Hal yang dapat dilakukan
adalah membagi benda tersebut menjadi 𝑘 bagian seperti pada gambar
dibawah, selanjutnya jumlahkan hasil perhitungan dari volume bangun-
bangun yang terbentuk.
5
6
Definisi
(Integral Lipat Dua)
Misalkan f suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi pada suatu persegi
Panjang tertutup R. Jika
𝑛
7
Sifat-sifat Integral Lipat Dua
1. Integral lipat dua adalah linear, yaitu:
a. ∬𝑅 𝑘𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = 𝑘 ∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
b. ∬𝑅 [𝑓(𝑥, 𝑦) + 𝑔(𝑥, 𝑦)]𝑑𝐴 = ∬𝑅 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
2. Integral lipat dua adalah aditif pada persegi Panjang yang saling
melengkapi hanya pada suatu ruas garis.
∬ 𝑘 𝑑𝐴 = 𝑘 ∬ 1 𝑑𝐴 = 𝑘𝐴(𝑅)
𝑅 𝑅
Contoh 1.1:
Andaikan 𝑓 berupa fungsi tangga, yakni:
1 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
𝑓(𝑥, 𝑦) = { 2 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 2 ≤ 𝑦 ≤ 3
Penyelesaian:
𝑅1 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1}
𝑅2 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2}
𝑅3 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 2 ≤ 𝑦 ≤ 3}
8
Dengan menggunakan sifat penjumlahan dari integral lipat dua, diperoleh
Contoh 1.2:
64−8𝑥+𝑦 2
Hitunglah ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan 𝑓 (𝑥, 𝑦) = dan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤
16
𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 8}.
Penyelesaian:
9
81
(𝑥̅ 3 , 𝑦̅3 ) = (1,5) 𝑓 (𝑥̅ 3 , 𝑦̅3 ) = 16
105
(𝑥̅ 4 , 𝑦̅4 ) = (1,7) 𝑓 (𝑥̅ 4 , 𝑦̅4 ) = 16
41
(𝑥̅ 5 , 𝑦̅5 ) = (3, 1) 𝑓 (𝑥̅ 5 , 𝑦̅5 ) = 16
49
(𝑥̅ 6 , 𝑦̅6 ) = (3,3) 𝑓 (𝑥̅ 6 , 𝑦̅6 ) =
16
65
(𝑥̅ 7 , 𝑦̅7 ) = (3,5) 𝑓 (𝑥̅ 7 , 𝑦̅7 ) = 16
89
(𝑥̅ 8 , 𝑦̅8 ) = (3,7) 𝑓 (𝑥̅ 8 , 𝑦̅8 ) = 16
= 4 ∑ 𝑓(𝑥̅ 𝑘 , 𝑦̅𝑘 )
𝑘=1
10
LATIHAN SOAL 1.
2 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
2. 𝑓 (𝑥, 𝑦) = {1 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3 3 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2
4. ∬𝑅 𝑔(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
2
6. 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 2𝑦 2
11
KUNCI JAWABAN
1. 14
2. 12
3. 4
4. 3
5. 168
6. 520
12
Kegiatan Belajar 2
13
Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa diharapkan dapat menentukan batas pengintegralan
dengan tepat.
2. Mahasiswa dapat terampil menyelesaikan masalah yang terkait
dengan masalah integral lipat dua atas daerah persegi panjang.
14
INTEGRAL LIPAT
(1) 𝑉 = ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
Gambar 2.1
Terdapat cara lain untuk menghitung volume benda pejal tersebut yakni
dengan mengiris benda pejal tersebut menjadi kepingan-kepingan yang sejajar
terhadap bidang 𝑥𝑧. Luas kepingan tersebut begantung seberapa jauh jaraknya
dari bidang 𝑥𝑧, yakni tergantung pada 𝑦. Oleh karena itu dapat dinyatakan luas
kepingan tersebut sebagai 𝐴(𝑦).
15
Gambar 2.2
𝑉 = ∫ 𝐴(𝑦) 𝑑𝑦
𝑐
Karena
𝑏
𝐴(𝑦) = ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥
𝑎
16
Dari (1) dan (2) dapat dinyatakan
𝑑 𝑏
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ [∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 ] 𝑑𝑦
𝑅 𝑐 𝑎
Jika benda pejal tersebut diiris sejajar dengan bidang 𝑦𝑧 maka dapat diperoleh
bentuk pengintegralan
𝑏 𝑑
Contoh 1.
3 2
Hitunglah ∫0 ∫1 (2𝑥 + 3𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 .
Penyelesaian:
3 2 3
= ∫(3 + 3𝑦) 𝑑𝑦
0
3
3
= [3𝑦 + 𝑦 2 ]
2 0
17
3 3
= (3(3) + (3)2 ) − (3(0) + (0)2 )
2 2
27
=9+ −0
2
45
=
2
3 2 45
Jadi, ∫0 ∫1 (2𝑥 + 3𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = .
2
Contoh 2:
4 2
Hitunglah ∫0 ∫0 (4 − 2𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
Penyelesaian:
4 2 4 2
4
2
1
= ∫ [4𝑦 − 2𝑦 + 𝑦 3 ] 𝑑𝑥
3 0
0
4
1 1
= ∫ [(4(2) − 2𝑥(2) + (2)3 ) − (4(0) − 2𝑥(0) + (0)3 ] 𝑑𝑥
3 3
0
4
8
= ∫ [8 − 4𝑥 + ] 𝑑𝑥
3
0
4
32
= ∫[ − 4𝑥] 𝑑𝑥
3
0
4
32 2
= [ 𝑥 − 2𝑥 ]
3 0
32 32
= [( (4) − 2(4)2 ) − ( (0) − 2(0)2 )]
3 3
18
128
=( − 32) − (0)
3
128 − 96
=
3
32
=
3
4 2 32
Jadi, ∫0 ∫0 (4 − 2𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 3
Contoh 3.
Carilah volume 𝑉 dari benda pejal yang diatas dibatasi oleh 𝑧 = 4 − 𝑥 2 − 𝑦
dan di bawah dibatasi oleh persegi panjang 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤
𝑦 ≤ 2}.
Penyelesaian:
𝑉 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑅
= ∬(4 − 𝑥 2 − 𝑦 )𝑑𝐴
𝑅
1 2
= ∫ ∫(4 − 𝑥 2 − 𝑦 )𝑑𝑦 𝑑𝑥
0 0
1 2
= ∫ [∫(4 − 𝑥 2 − 𝑦 )𝑑𝑦 ] 𝑑𝑥
0 0
1
1 2 22
= ∫ [4𝑦 − 𝑥 𝑦 − 𝑦 ] 𝑑𝑥
2 0
0
1
1
= ∫ [(4(2) − 𝑥 2 (2) − (2)2 ) − (0)] 𝑑𝑥
2
0
19
1
= ∫(6 − 2𝑥 2 ) 𝑑𝑥
0
2 31
= [6𝑥 − 𝑥 ]
3 0
2
= (6(1) − (1)3 ) − (0)
3
2
=6−
3
16
=
3
Jadi, volume 𝑉 dari benda pejal yang diatas dibatasi oleh 𝑧 = 4 − 𝑥 2 − 𝑦
dan di bawah dibatasi oleh persegi panjang 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤
16
𝑦 ≤ 2} adalah satuan volume.
3
Contoh 4
64−8𝑥+𝑦 2
Hitunglah ∬𝑅 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan 𝑓 (𝑥, 𝑦) = dan 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤
16
𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 8}.
Penyelesaian:
8 4 8
1 1
∫ ∫ (64 − 8𝑥 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ [64𝑥 − 4𝑥 2 + 𝑥𝑦 2 ]40 𝑑𝑦
16 16
0 0 0
8
1
= ∫[256 − 64 + 4𝑦 2 ]40 𝑑𝑦
16
0
8
1
= ∫[192 + 4𝑦 2 ]40 𝑑𝑦
16
0
1 4 3 8
= [192𝑦 + 𝑦 ]
16 3 0
20
1 4
= [192(8) + (8)3 ]
16 3
2
= 138
3
21
LATIHAN SOAL 2.
Hitunglah integral berikut.
2 3
1. ∫1 ∫0 (𝑥𝑦 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝜋 1
2. ∫0 ∫0 𝑥 sin 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
3. ∬𝑅 𝑥𝑦 3 𝑑𝐴; 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, −1 ≤ 𝑦 ≤ 1}
𝜋 𝜋
4. ∬𝑅 sin(𝑥 + 𝑦) 𝑑𝐴; 𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2 , 0 ≤ 𝑦 ≤ 2 }
22
KUNCI JAWABAN
55
1. 4
2. 1
3. 0
4. 2
5. 7
10
6. 3
23
Kegiatan Belajar 3
24
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari ini, diharapkan Mahasiswa:
1. Jujur dan mampu menempatkan diri.
2. Terampil dan teliti dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan
pengintegralan.
3. Mampu menyelesaikan masalah pengintegralan lipat dua yang
bervariasi, termasuk fungsi yang memuat trigonometri maupun
pengintegralan dengan Teknik tertentu.
4. Mampu menentukan batas pengintegralan dengan tepat.
25
Petunjuk
1. Pelajari dengan cermat materi tentang Integral Lipat Dua atas daerah
bukan persegi panjang berikut.
2. Mahasiswa dapan menggunakan bantuan aplikasi geogebra untuk
mempermudah memvisualisasikan bangun atau benda pejal pada
contoh soal.
3. sebagai bahan evaluasi, selesaikan soal Latihan pada akhir modul
secara mandiri dan jujur.
26
INTEGRAL LIPAT DUA ATAS DAERAH BUKAN PERSEGI
PANJANG
27
Misalkan suatu himpunan 𝑆 adalah y sederhana (gambar 3.1) jika terdapat
fungsi-fungsi kontinu 𝜙1 dan 𝜙2 pada [𝑎, 𝑏] sedemikian hingga
𝑏 𝜙2 (𝑥)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑠 𝑎 𝜙1 (𝑥)
𝑑 𝜓2 (𝑦)
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑠 𝑐 𝜓1 (𝑦)
28
Contoh 3.1:
Hitunglah integral Lipat
5 𝑥2
∫ ∫ (4𝑥 + 10𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
3 −𝑥
Penyelesaian:
5 𝑥2 5
2
∫ ∫ (4𝑥 + 10𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫[4𝑥𝑦 + 5𝑦 2 ]−𝑥
𝑥
𝑑𝑥
3 −𝑥 3
5
= ∫[(4𝑥 3 + 5𝑥 4 ) − (−4𝑥 2 + 5𝑥 2 )] 𝑑𝑥
3
5
= ∫(5𝑥 4 + 4𝑥 3 − 𝑥 2 ) 𝑑𝑥
3
5
𝑥3
= [𝑥 5 + 𝑥 4 − ]
3 3
53 33
= (55 + 54 − ) − (35 + 34 − )
3 3
1
= 3393
3
5 𝑥2 1
Jadi, ∫3 ∫−𝑥 (4𝑥 + 10𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 3393 3
29
Contoh 3.2.
2 𝑥−1
Hitunglah ∫1 ∫0 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
Penyelesaian:
2 𝑥−1 2 𝑥−1
∫ ∫ 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫ [∫ 𝑦 𝑑𝑦] 𝑑𝑥
1 0 1 0
2
𝑥−1
1
= ∫ [ 𝑦 2] 𝑑𝑥
2 0
1
2
1 2 𝑥−1
= ∫[ 𝑦 ] 𝑑𝑥
2 0
1
2
1
= ∫[(𝑥 − 1)2 − 0] 𝑑𝑥
2
1
2
1
= ∫[𝑥 2 − 2𝑥 + 1] 𝑑𝑥
2
1
2
1 1
= [ 𝑥 3 − 𝑥 2 + 𝑥]
2 3 1
1 1 1
= [( (2)3 − (2)2 + 2) − ( (1)3 − 2(1) + 1)]
2 3 3
2
=
3
2 𝑥−1 2
Jadi, ∫1 ∫0 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 3
30
Contoh 3.3.
Hitunglah integral lipat dua berikut dengan mengubahnya ke suatu integral
lipat.
Gambar 3.3.
Dari gambar dapat dilihat bahwa daerah S di atas dibatasi oleh kurva 𝑦 = 1
dan di bawah oleh kurva 𝑦 = 𝑥 2 . Selanjutnya dapat dilihat pula bahwa untuk
𝑥 dibatasi oleh 𝑥 = −1 dan 𝑥 = 1.
Sehingga diperoleh
𝑆 = {(𝑥, 𝑦): −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, 𝑥 2 ≤ 𝑦 ≤ 1}
31
Selain melalui dengan melihat gambar, untuk batas 𝑥 juga bisa digunakan
cara menentukan titik potong kedua kurva.
𝑦=𝑦
𝑥2 = 1
𝑥2 − 1 = 0
(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = −1 atau 𝑥 = 1
1 1 1 1
= [( (1)2 − (1)4 ) − ( (−1)2 − (−1)4 )]
2 4 2 4
=0
32
Contoh 3.4:
Hitunglah integral lipat dua berikut dengan mengubahnya ke suatu integral
lipat.
∬𝑠 (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝐴; 𝑆 adalah segitiga dengan titik sudut (0,0), (2,2), dan (0,2).
Penyelesaian:
S dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.4
Dari gambar tersebut, langkah pertama adalah menentukan persamaan garis 𝑐.
33
Sehingga diperoleh persamaan garis
𝑦−0 𝑥−0
=
2−0 2−0
𝑦=𝑥
Dari gambar, S dapat dinyatakan 𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ≤ 𝑦 ≤ 2}
2 2
∬ (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑠 0 𝑥
2
= ∫ [(1 + 𝑥 2 )𝑦]2𝑥 𝑑𝑥
0
2
= ∫ [(1 + 𝑥 2 )(2) − (1 + 𝑥 2 )(𝑥 )] 𝑑𝑥
0
2
= ∫ [(2 + 2𝑥 2 ) − (𝑥 + 𝑥 3 )] 𝑑𝑥
0
2
= ∫ [2 + 2𝑥 2 − 𝑥 − 𝑥 3 ] 𝑑𝑥
0
2 3 1 2 1 4 2
= [2𝑥 + 𝑥 − 𝑥 − 𝑥 ]
3 2 4 0
2 1 1
= (2(2) + (2)3 − (2)2 − (2)4 ) − 0
3 2 4
16
= 4+ −2−4
3
10
=
3
Jadi, ∬𝑠 (1 + 𝑥 2 ) 𝑑𝐴; 𝑆 adalah segitiga dengan titik sudut (0,0), (2,2), dan
10
(0,2) bernilai .
3
34
Contoh 3.5
Gunakan pengintegralan lipat dua untuk menentukan volume bidang empat
(tetrahedron) yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang 3𝑥 +
6𝑦 + 4𝑧 − 12 = 0.
Penyelesaian:
Gambar tetrahedron yang dimaksud adalah sebagai berikut.
koordinat 𝑥𝑧 dan 𝑦𝑧, dan dibagian bawah dibatasi oleh segitiga yang dapat
digambarkan sebagai berikut.
35
Gambar 2.6
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa S memiliki batas sebagai berikut.
Untuk 𝑥, di bawah dibatasi oleh 𝑥 = 0 dan di atas dibatasi oleh garis 𝑑2 yang
melewati titik (4,0) dan (0,2).
𝑦−0 𝑥−4
=
2−0 0−4
−4𝑦 = 2𝑥 − 8
2𝑥 + 4𝑦 − 8 = 0
Sehingga
𝑥 = 4 − 2𝑦
Sementara itu, untuk 𝑦, di bawah dibatasi oleh 𝑦 = 0 dan di atas dibatasi oleh
𝑦=2
Diperoleh 𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 4 − 2𝑦, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}
36
Selanjutnya dapat dihitung volume tetrahedron sebagai berikut.
2
4−2𝑦
3
𝑉 = ∫∫ (4 − 𝑥 − 2𝑦) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
0 4
0
2
4−2𝑦
3
= ∫ [∫ (4 − 𝑥 − 2𝑦) 𝑑𝑥] 𝑑𝑦
0 4
0
2
4−2𝑦
3 1
= ∫ [4𝑥 − 𝑥 2 − 2𝑥𝑦] 𝑑𝑦
4 2 0
0
2
3 1
= ∫ [(4(4 − 2𝑦) − (4 − 2𝑦)2 − 2(4 − 2𝑦)𝑦) − 0] 𝑑𝑦
4 2
0
2
3 1
= ∫ [16 − 8𝑦 − (16 − 16𝑦 + 4𝑦 2 ) − 8𝑦 + 4𝑦 2 ] 𝑑𝑦
4 2
0
2
3
= ∫[16 − 8𝑦 − 8 + 8𝑦 − 2𝑦 2 − 8𝑦 + 4𝑦 2 ] 𝑑𝑦
4
0
2
3
= ∫[8 − 8𝑦 + 2𝑦 2 ] 𝑑𝑦
4
0
3 2
2 3 2
= [8𝑦 − 4𝑦 + 𝑦 ]
4 3 0
3 2
= [(8(2) − 4(2)2 + (2)3 ) − 0]
4 3
3 16
= ( )
4 3
=4
37
Penyelesaian lain.
Dari soal, dapat dinyatakan bahwa tetarahedron yang dimaksud berada
3
dibawah permukaan 𝑧 = 4 (4 − 𝑥 − 2𝑦). Selanjutnya bidang yang
38
3 2
1 3 4
= [4𝑥 − 𝑥 + 𝑥 ]
4 12 0
3 1
= [(4(4) − (4)2 + (4)3 ) − 0]
4 12
3 64
= ( )
4 12
=4
Contoh 3.6.
Tentukan volume benda pejal di oktan pertama (𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0, 𝑧 ≥ 0) yang
dibatasi oleh paraboloid bundar 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 , tabung 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4, dan
bidang-bidang koordinat.
Penyelesaian:
Ilustrasi benda pejal yang dimaksud
Gambar 3.7
39
Gambar 3.8
40
Berdasarkan gambar, dapat dilihat bahwa batas atas oleh kurva 𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2
dan di bawah dibatasi oleh seperempat lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4.
41
Selanjutnya dilihat pada bagian bawah (bidang 𝑥𝑦) diperoleh batas
𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ √4 − 𝑦 2 , 0 ≤ 𝑦 ≤ 2}
Atau
𝑆 = {(𝑥, 𝑦): 0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 0 ≤ 𝑦 ≤ √4 − 𝑥 2 }
𝑉 = ∬ (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝐴
𝑆
2 √4−𝑦 2
=∫ ∫ (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
0 0
2 √4−𝑦 2
= ∫ [∫ (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥] 𝑑𝑦
0 0
2 √4−𝑦 2
1 3 2
= ∫ [ 𝑥 + 𝑥𝑦 ] 𝑑𝑥
0 3 0
2
1 3
= ∫ [ (4 − 𝑦 2 )2 + 𝑦 2 √4 − 𝑦 2 ] 𝑑𝑥
0 3
42
2
1 3
= ∫ [ (4 − 𝑦 2 )2 + 𝑦 2 √4 − 𝑦 2 ] 𝑑𝑥
0 3
4 3 1 1
= [( 𝜋 − sin 𝜋 − sin 2𝜋) − (0 + sin 0 − sin 0)]
3 2 4 4
4 3
= [ 𝜋]
3 2
= 2𝜋
43
Setelah melewati pembelajaran silakan selesaikan Latihan yang telah
disediakan.
44
LATIHAN
Latihan 3.1
Hitunglah integral lipat dua berikut.
1 3𝑥
1. ∫0 ∫0 𝑥 2 𝑑𝑦 𝑑𝑥
3 3𝑦
2. ∫−1 ∫0 (𝑥 2 + 𝑦 2 ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
1 2𝑥
3. ∫1 ∫0 cos(𝜋𝑥 2 ) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
2
2 √4−𝑥 2
4. ∫0 ∫0 (𝑥 + 𝑦) 𝑑𝑦 𝑑𝑥
Latihan 3.2.
Hitunglah integral lipat dua berikut.
Latihan 3.3.
Buatlah sketsa benda pejal yang ditentukan kemudian hitunglah volumenya
dengan suatu pengintegralan.
1. Caturtira (bidang empat) yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat
dan bidang 𝑧 = 6 − 2𝑥 − 3𝑦
2. Baji yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang 𝑥 = 5
dan 𝑦 + 2𝑧 − 4 = 0
45
3. Benda pejal di oktan pertama yang dibatasi oleh permukaan 9𝑥 2 +
4𝑦 2 = 36 dan 9𝑥 + 4𝑦 − 6𝑧 = 0
4. Benda pejal di oktan pertama yang dibatasi oleh tabung 𝑦 = 𝑥 2 dan
bidang-bidang 𝑥 = 0, 𝑧 = 0, dan 𝑦 + 𝑧 = 1.
46
Kunci Jawaban
Latihan 3.1
1. ¾
2. 240
√2
3. −
2𝜋
16
4. 3
Latihan 3.2
1. 0
2. Tidak diberikan
27
3. 70
4. Tidak diberikan.
Latihan 3.3
1. 6
2. 20
3. 10
4
4. 15
47