Anda di halaman 1dari 21

TURUNAN DALAM RUANG BERDIMENSI n

Oleh :
KELOMPOK III
1.
2.
3.
4.

Mahatma Adi Pranata Giri Mukti


Ni Putu Santhi Widiasih
I Made Yudi Suardi
Putu Dina Widiastini

1313011048
1313011050
1313011054
1313011084

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014

15.5 TURUNAN BERARAH DAN GRADIEN

Pokok Bahasan :
15.5.1 Definisi Turunan Berarah
15.5.2 Laju Perubahan Maksimum
15.5.3 Kurva Ketinggian dan Gradien
Prasyarat :
1. Konsep Turunan Parsial
2. Keterdiferensialan
3. Konsep Vektor
Bahan Diskusi :
1. Bagaimana menentukan turunan berarah dari suatu fungsi di suatu titik
dalam arah tertentu?
f

2. Bagaimana cara menentukan vektor satuan pada arah dimana


meningkat paling cepat dititik tertentu dan berapakah laju perubahan pada
arah tersebut?

Kata Kunci :
Vektor Satuan
Turunan Berarah
Laju Perubahan

15.5.1 Turunan Berarah

f ( x, y )

Pada fungsi dua peubah

f x ( x, y )
turunan-turunan parsial

dan

f y ( x, y )

mengukur laju perubahan (dan kemiringan garis singgung) pada arah

sejajar dengan sumbu

y
dan sumbu

. Untuk laju perubahan

pada sembarang

arah mengarah pada konsep turunan berarah yang pada gilirannya berhubungan
dengan gradien.

maka kedua turunan parsial dari


p=( x , y ) ,

z f x, y

dapat didefinisikan ulang Misalkan

i adalah vektor satuan pada arah sumbu x dan j adalah vektor satuan

pada arah sumbu y menjadi


f x ( p ) =lim

f ( p+h i )f ( p)
h

f y ( p )=lim

f ( p+h j )f ( p)
h

h0

h 0

Dengan menggantikan i dan j dengan vektor satuan u sembarang, maka dapat

didefinisikan turunan berarah dari

z f x, y

p=( x , y )
di titik

sebagai

Definisi
Untuk sembarang vektor satuan u, misalkan
Du f ( p )=lim
h 0

f ( p+ hu )f ( p)
h
f

Limit ini, jika ada, disebut turunan berarah (directional derivative) dari

di p

Jadi,

Di f ( p )=f x ( p ) dan

D j f ( p )=f y ( p )

Gambar 1
Karena

p=( x , y )

kita juga menggunakan notasi

D u f ( x , y)

Du f ( x 0 , y 0 )

Gambar 1 menyatakan interpretasi geometrik dan

Vektor ini

( x 0 , y 0 ).
menentukan sebuah garis L di bidang xy melalui

Bidang yang melalui L


z f ( x, y )

ini tegak lurus terhadap bidang xy dan memotong permukaan

pada

( x 0 , y 0 , f ( x 0 , y 0 ))
kurva C. Persinggungannya di titik
Du f ( x 0 , y 0 )

Interpretasi berguna lainnya adalah

mempunyai kemiringan
Du f ( x 0 , y 0 )

perubahan

terhadap jarak dalam arah u.

15.5.2 Hubungan Turunan Berarah dengan Gradien

mengukur laju

f (p) dapat dinyatakan dengan


f ( p )=f x ( p ) i+ f y ( p ) j
Teorema A
f

Misalkan

dapat didiferensialkan di p pada arah vektor satuan

u=u 1 i+u2 j

dan
Du f ( p )=u f ( p)
yakni,
Du f ( x , y )=u 1 f x ( x , y )+ u2 f y ( x , y )

CONTOH 1
f ( x, y ) x 2 y
1. Jika

tentukan turunan berarah di p = (1, 2) pada arah vektor

a = 3i 4j dengan :
a. Definisi

b. Teorema

Penyelesaian
a. Dengan Definisi
3 4
,
5 5

Vektor satuan u pada arah a adalah


f ( p +h u)f ( p)
Du f ( p ) = lim
h
h0
Du f ( 1,2 ) =
lim

h0

f ( ( 1,2 )+ h

( 35 , 45 ))f (1,2)
h

(1+ 35 h , 2 45 h)f (1,2)

lim

h 0

(
lim

3
1+ h
5

h0

) ( 2 45 h)1 .2
2

h
2

)(

6
9
4
1+ h+ h 2 h 2
5
25
5
= lim
h
h0

4
12
24 2 18 2 36 3
2 h+ h h + h
h 2
5
5
5
25
125
= lim
h
h0

4 12 24
18
36 2
lim
+

h+
h
h
= h0 5
5
5
25
125

4 12
+
5
5

8
5

b. Dengan Teorema
2
Jika f ( x , y ) =x y ; p=( 1,2 ) ; a=3 i4 j ,
Maka f x ( x , y )=2 xy f x ( 1,2 )=4
f y ( x , y ) =x2 f y ( 1,2 )=1
3 4
,
5 5

f ( 1,2 )= 4, 1
dan ,
Sehingga,
Du f ( p )=u . f ( p)

, vektor satuan u pada arah a adalah

Du f ( 1,2 )= 4,1

12 4 8
=
5 5 5

2. Tentukan turunan berarah dari f di titik p pada arah a dari


2

1.

f ( x , y ) = y ln x ; p=( 1,4 ) ; a=i j

2.

f ( x , y ) =x2 3 xy +2 y 2 ; p=(1,2 ) ; a=2 i j

3.

f ( x , y ) =exy ; p=( 1,1 ) ; a=i+ 3 j

Penyelesaian
2
1. Jika f ( x , y ) = y ln x ; p=( 1,4 ) ; a=i j ,

y2
(
)
f
x
,
y
=
f x ( 1,4 )=16
Maka x
x
f y ( x , y ) =2 y ln x f y ( 1,4 )=0

dan ,

f ( 1,4 )= 16, 0 , vektor satuan u pada arah a adalah

1
1,1
2
Sehingga,
Du f ( p )=u . f ( p)

Du f ( p )=

[ ]

1
1,1 16,0
2

D u f ( 1,4 ) 11.3137
2
2
2. Jika f ( x , y ) =x 3 xy +2 y ; p=(1,2 ) ; a=2 i j ,

Maka f x ( x , y )=2 x3 y f x (1,2 )=8

f y ( x , y ) =3 x +4 y f y (1,2 )=11

dan ,

f (1,2 )=8 i +11 j=8, 11 , vektor satuan u pada arah a

adalah

1
2, 1
5

Sehingga,
Du f ( p )=u . f ( p)

Du f ( p )=

1
2,1 8,11
5

D u f (1,2 ) 12.0748

xy
3. Jika, f ( x , y ) =e ; p=( 1,1 ) ; a=i+ 3 j
xy

Maka f x ( x , y )= y e

f x ( 1,1 )=e

f y ( x , y ) =x exy f y (1,1 )=e


dan , f ( 1,1 )=e i+e j= e , e , vektor satuan u pada arah a adalah
1
1, 3
2
Sehingga,
Du f ( p )=u . f ( p)

Du f ( p )=

1
1, 3 e ,e = ee 3
2
2

Du f ( 1,1 ) 3.71

15.5.3 Laju Perubahan Maksimum

Misalnya

adalah sudut antara

dan

f (p)

maka:

Du f ( p )=u . f ( p )=|u|| f ( p )|cos =| f ( p )|cos

Du f ( p )

Jadi

minimum ketika

akan bernilai maksimum bila

dan bernilai

Teorema B
Sebuah fungsi meningkat paling cepat di p pada arah gradiennya (dengan laju

| f ( p )|

) dan menurun paling cepat pada arah berlawanan (dengan laju

| f ( p )| )

CONTOH 2

Tentukan vektor satuan pada arah dimana

cepat di titik

6 ,0

f x 5 6 ,0

meningkat paling

dan berapakah laju perubahan pada arah tersebut?

Penyelesaian
f x x, y e y cos x

f x, y e y sin x

3
2

f y 5 6 ,0

f y x, y e y sin x
,

1
2

f ( x , y )=e y cos x i+e y sin x j


3 1
f ( 5 /6,0 )= i+
j
2
2

Vektor

satuan nya adalah

3 i+ 1 j= 3 , 1
2

dan laju perubahan terhadap

f 5 6 ,0 1
arah tersebut adalah
CONTOH 3
Tentukan vektor satuan pada arah dimana f meningkat paling cepat di p.
3
5
Berapakah laju perubahan pada arah tersebut? Jika ( x , y )=x y

; p = (2,-1)

Penyelesaian
Agar f meningkat maka menurut Teorema B haruslah f searah dengan gradiennya.
3

Jika f ( x , y ) =x y

, maka

f x ( x , y )=3 x f x ( 2,1 ) =12


f y ( x , y ) =5 y 4 f y ( 2,1 ) =5

Sehingga
satuan

f ( 2,1 )=12 i5 j= 12, 5

dan

12 5
,
13 13

adalah vektor

pada arah tersebut. Maka laju perubahan pada arah tersebut adalah

| f ( 2,1 )|=| 12,5 |=13

15.5.4 Kurva Ketinggian dan Gradien

z f ( x, y )

Kurva ketinggian dari permukaan

adalah proyeksi pada bidang

xy dari kurva-kurva perpotongan permukaan tersebut dengan bidang

zk

yang

sejajar dengan bidang xy. Nilai fungsi di seluruh titik pada kurva ketinggian yang
sama adalah konstan (Gambar 2).

Gambar 2
f ( x, y )

Kurva ketinggian dari

yang melalui titik yang dipilih secara

P( x0 , y 0 )
sembarang

pada daerah asal dari

dinotasikan dengan L ; dan misalkan


f

vektor satuan u adalah persinggungan dengan L di titik P. Karena nilai

adalah

Du f ( x 0 , y 0 )
sama diseluruh titik pada kurva ketinggian L, maka turunan berarah

f ( x, y )

yang merupakan laju perubahan

pada arah u, adalah nol ketika u adalah

persinggungan dengan L.
0=Du f ( x0 , y 0 )=u . f ( x 0 , y 0 ) = |u|| f ( x0 , y 0)|cos

Karena

Du f ( x 0 , y 0 )

= 0 , maka haruslah

menyimpulkan bahwa

dan u saling tegak lurus.

90

. Sehingga kita dapat

Teorema C
f

Gradien

di titik P tegak lurus terhadap kurva ketinggian

yang melalui P.

CONTOH 5
Sketsalah kurva ketinggian dari

f ( x , y )=

y
x2

yang melalui

p=( 1,2 ) .

Hitunglah vektor gradient dan gambarlah vektor ini, dengan menempatkan titik
awalnya di p. Apakah yang seharusnya benar tentang f ( p ) ?

Penyelesaian
Kurva ketinggiannya adalah

y
=k
x2

, untuk menentukan nilai k yang terdapat di

kurva ketinggian tersebut , kita substitusikan (1,2) ke dalam (x,y) dan memperoleh
k=2. Jadi persamaan kurva ketinggian tersebut adalah
Misalkan

f ( x , y )=

y
2 y
.
f x ( x , y )= 3 f x ( 1,2 )=4
2
Karena
x
x

f y ( x , y )=

Maka

y=2 x 2 .

1
f y ( 1,2 )=1
2
x

f ( 1,2 )=f x (1,2 ) i+ f y ( 1,2 ) j=4 i+ j=4 , 1

pada parabola di (1,2).

dan akan tegak lurus

CONTOH 6
2
2
Diketahui suatu kurva f ( x , y ) =x y di

p=( 1,2 ) .

1. Maka tentukanlah :
Gradien dari f di titik p

Tentukan vektor satuan u , sehingga Du f ( p )


Maksimum
Minimum
Sama dengan nol
2. Gambarlah peta kontur dan informasi yang diperoleh dari perhitungan
diatas di p
Penyelesaian
1. Karena f x ( x , y )=2 x f x ( 1,2 )=2
f y ( x , y ) =2 y f y (1,2 ) =4
Sehingga f ( 1,2 )=2i4 j= 2,4

Agar maksimum maka haruslah Du f ( x , y )

pada arah vector

f ( 1,2 )=2i4 j. Vector satuan pada arah vector gradient

tersebut adalah

u=

2,4

2 + (4 )
2

Agar minimum maka haruslah


arah vector

adalah

u=

Sehingga vector satuannya

sama dengan nol, maka sudut diantara u dan

haruslah tegak lurus. Maka vector satuan u dapat


dengan

maka didapat vector a = 4,2


1
2,1
5

90 ,

rotasi

f ( 1,2 )=2i4 j= 2,4

u=

berlawanan terhadap

1
1,2 .
5

f (x, y)
dicari

Du f ( x , y )

f ( 1,2 )=2i4 j.

Du f ( x , y )

Agar

1
1,2
5

karena

, maka setelah di rotasi

vector
90

vektor satuan pada arah a adalah

yang menyebabkan

Du f ( x , y ) sama dengan nol.

2. Gambarlah peta kontur dan informasi yang diperoleh dari perhitungan


diatas di p

15.6 ATURAN RANTAI

Pokok Bahasan :
15.6.1 Aturan Rantai Versi Pertama

15.6.2 Aturan Rantai Versi Kedua


15.6.3 Fungsi Implisit

Prasyarat :
1. Konsep Aturan Rantai Fungsi Satu Peubah
2. Konsep Turunan Fungsi Dua Peubah
3. Konsep Fungsi Implisit pada Fungsi Satu Peubah
Bahan Diskusi :
1
2

Bagaimana menggunakan aturan rantai untuk fungsi dua peubah ?


Bagaimana menentukan turunan dari fungsi dua peubah secara implisit ?

Kata Kunci :
Aturan rantai
Fungsi implisit

15.6 Aturan Rantai

Aturan rantai pada fungsi komposit dengan satu peubah, jika


dimana

baik

dideferensiasikan, maka

maupun

adalah

fungsi-fungsi

y f x t

yang

dapat

dy dy dx
=
dt dx dt
15.6.1 Aturan Rantai Versi Pertama
Teorema A Aturan Rantai

x x t

Misalkan

z f x, y

y y t

dan

dapat didiferensialkan di

dapat didiferensialkan di

didiferensialkan di t

x t , y t

, dan misalkan

z f x t , f y t

, maka

dapat

dan

dz z dx z dy

dt x dt y dt

CONTOH 1
zx y
2

Andaikan

di mana

xt

yt

dan

Tentukan

dz
dt

Penyelesaian

dz z dx z dy

dt x dt y dt

2 t t 3t 3 t t

2 xy3 3t 2 3x 2 y 2 2t
3

2 3

3 2

2 2

2t

12t 11
CONTOH 2

w xy yz xz
Andaikan
Penyelesaian

di mana

xt

y 1 t2

dan

z 1 t

Tentukan

dw
dt

dw w dx w dy w dx

dt x dt y dt z dt
y z 2t x z 2t y x 1

2 1 t 2 1 t t 2 t 2 1 t t 1 t 2 t 2

4t 3 2t 1

15.6.2 Aturan Rantai Versi Kedua


Teorema B

Misalkan

Aturan Rantai

x x s, t

dan misalkan

dan

y y s, t

z f x, y

z f x s, t , y s, t

mempunyai turunan parsial pertama di

dapat didiferensialkan di

x s, t , y s, t .

s, t

Maka

mempunyai turunan parsial pertama yang dinyatakan dengan

z z x z y

s x s y s

z z x z y

t x t y t

(i)

(ii)

CONTOH 3
w x2 y
Jika

,dimana

x st

dan t
Penyelesaian

w w x w y

t x t y t

y s t
dan

, tentukan

w
t

dan nyatakan dalam

2 xy s x 2 1
2 st s t s st

2 s 3t 3s 2 t 2

CONTOH 4

Jika

z=xy + x+ y , x=r + s+ t , dan y=rst , tentukan

z
s

r=1,s =1,t =2

Penyelesaian

z z x z y
=
+
= ( y+1 )( 1 ) + ( x+ 1 )( rt )=( rst +1 )+ ( r + s+ t+1 ) ( rt )
s x s y s
rt ( 2 s +r +t +1 )+ 1
z
s

Sehingga,

=5

( 1,1,2 )

15.6.3 FUNGSI IMPLISIT

Andaikan

F x, y 0

, misalnya

y g x

mendefinisikan

secara implisit sebagai sebuah fungsi dari

, maka dengan menurunkan terhadap

F dx F dy

0
x dx y dx
Jadi,

didapat:

dy
F / x

dx
F / y
CONTOH 4

Tentukan
a
b

dy
dx

x3 2x 2 y y 3 0
jika

dengan menggunakan

Aturan Rantai
Pendiferensialan implisit

Peyelesaian

Misalkan

F x, y x 3 2 x 2 y y 3 .

Maka

dy
F / x
3 x 4 xy

2
dx
F / y
2x 3y 2
2

Diferensialkan kedua ruas terhadap

3x 2 2 x 2

untuk menghasilkan

dy
dy
4 xy 3 y 2
0
dx
dx

dy
2 x 2 3 y 2 3x 2 4 xy
dx

dy
3 x 2 4 xy
2
dx
2x 3 y 2

Misalkan

F x, y , z 0

mendefinisikan

secara implisit sebagai fungsi

Maka dengan menurunkan secara parsial terhadap

z
F / x

x
F / z

dan

dan

maka diperoleh:

F / y
z

y
F / z
,

CONTOH 5

ye

z sin x 0

Jika

, tentukan

x
z

Penyelesaian

x
F / z
sin x
sin x

x
x
z
F / x
ye z cos x
ye z cos x

Anda mungkin juga menyukai