Contoh 2.8 :
Tentukan persamaan bidang singgung terhadap paraboloid eliptik z = 2x2 + y2
di titik (1,1,3).
Penyelesaian :
Hampiran Linier
Perhatikan bahwa pesamaan bidang singgung pada suatu permukaan di titik
dinyatakan oleh z − =z0 fx (x0, y0)(x − x0) + fy (x0, y0)(y − y0)
Contoh 2.9 :
Jadi , sehingga
Disisi lain z= (x + x) (y + y) − x y
=x y+y x+x y
25 = 5, 3 1000 =10.
Kita bentuk fungsi
LATIHAN 2.5
Misalkan u = < a, b > adalah vektor satuan (unit vektor , yaitu vektor dengan
panjang satu) pada bidang x-y, yang menunjukkan arah perubahan. Maka
didefinisikan turunan berarah:
Definisi : Turunan berarah
Turunan berarah dari fungsi z = f (x, y) dalam arah vektor satuan u = < a, b
>, dinyatakan dengan Du f (x,y), didefinisikan sebagai berikut:
Du f (x, y) = fx(x, y)a + fy(x, y)b
Dalam definisi ini :
Gradien dari permukaan di titik (x0, y0,z0) dalam arah vektor satuan
# $ % & ’ adalah
Contoh 2.13: Tentukan turunan berarah dari fungsi f (x, y) = 3y − 4xy +6x di titik
(-3, -4) dalam arah vektor v =−2i +3j.
Penyelesaian:
Turunan parsial f adalah
Vektor v bukan vektor satuan dan vektor satuan yang searah dengan vektor v
adalah
1 1 1
u= v= (-2i + 3j) =(-2i + 3 j)
|v| 4+9 13
Jadi turunan berarah f dalam arah vektor satuan u adalah
−2 3
fu (x, y) = (−4y + 6)() + (3 − 4x)()
13 13
Turunan berarah di titik ( -3, - 4) adalah
−2 3 1
fu(−3,−4) = (−4(−4) + 6)() + (3− 4(−3))( )= .
13 13 13
Gradien Fungsi
Diberikan fungsi dua peubah z = f (x, y), vektor gradien, dinyatakan dengan
∇f (x, y), adalah vektor di bidang x-y yang dinyatakan dengan
Catatan
1. Turunan berarah fungsi z = f (x, y) dalam arah vektor satuan u = < a, b >
dapat dituliskan dalam bentuk dot product, yaitu,
a. Tentukan gradient f
Contoh 2.15: Tentukan gradien dan turunan berarah dari f (x, y,z) = 5x2 −3xy
+ xyzdi P(1, 2, 4) dalam arah dari titik P ke titik Q(-
3, 1, 2).
Penyelesaian:
Terlebih dahulu dicari turunan parsial terhadap x, y, and z, yaitu
Diperoleh gradien:
( *+)*
1
=< −4,−1,− 2 >
= ,− −
>
Dengan demikian diperoleh turunan berarah di titik P(1,2,4) yang searah dengan
vektor sataun u
Du f (1,2,4) = ∇f (1,2,4)⋅u
=< 12, 1, 2
Contoh 2.16: Tentukan laju perubahan maksimum dari fungsi f (x, y,z) = 5x2
−3xy + xyz di titik (1, 2, 4) dan arah saat perubahan itu terjadi.
∇F(x0, y0, z0) = Fx(x0, y0, z0) i + Fy(x0, y0, z0) j+ Fz(x0, y0, z0) k merupakan
∂ ∂f
∇F =i ∂ (x2 y+2xz−4) + j (x2 y+2xz−4)+k (x2 y+2xz−4)
∂x ∂y ∂z
= (2xy+ 2z) i + x2 j+ 2x k
|∇F |(2, − 2, 3) = 4 + 16 + 16 = 6
= (− 2i + 4 j+ 4k) = − i+ j+ k.
Bidang Singgung
Menggunakan gradien, kita dapat menemukan persamaan bidang singgung dan
garis normal terhadap permukaan permukaan.
Untuk memperoleh persamaan bidang, diperlukan titik pada bidang tersebut dan
sebuah vektor normal. Karena
∇F(x0, y0, z0 ) =< Fx(x0, y0, z0), Fy(x0, y0, z0 ), Fz(x0, y0, z0 ) >
Fx(x0, y0, z0)(x − x0) + Fy(x0, y0, z0)(y − y0) + Fz(x0, y0, z0)(z − z0) = 0.
atau
x − x0 = y − y0 = z − z0
Fx(x0, y0,z0) Fy(x0, y0,z0) Fz(x0, y0,z0)
atau
2 2
−x −y
F(x, y,z) = f (x, y) − z = e − z.
1
Selanjutnya akan dicari vektor gradient di titik (0,1, ). e
∇F(x0, y0, z0) = Fx(x0, y0, z0) i + Fy(x0, y0, z0) j+ Fz(x0, y0, z0) k , pertama
F
y(x, y,z) =−2ye−x −y −0 =−2ye−x −y
1
di titik (x0, y0, z0) = (0,1, )diperoleh
e
−(0) −(1)
1 2 2
1 −(0)2−(1)2 −1 2
Fy(x0, y0,z0) = Fy(0,1, ) =−2(1)e =−2e =− , dan e e
1
Fz(x0, y0, z0) = F(0,1, ) =−1, e
1
Sehingga vektor gradien F di titik (0,1, ) adalah e
1 1 1
∇F(0,1, ) = 0 i + (1) j+ k = j+ k e
e e
Fx(x0, y0, z0)(x − x0) + Fy(x0, y0, z0)(y − y0) + Fz(x0, y0, z0)(z − z0) = 0
1
Di titik (x0, y0, z0) = (0,1, ), diperoleh e
1 1 1 1
Fx(0,1, )(x −0) + Fy(0,1, )(y −1) + Fz(0,1, )(z − ) = 0 e
e e e
atau
2 1
(0)(x −0) + (− )(y −1) + (−1)(z − ) = 0 e
e
atau
2 1
− (y −1) −(z − ) = 0 e
e
atau
2 2 1
−y+−z+ =0eee
Atau
2 3
− y − z + = 0. (ini adalah bidang siggung) e
e
Sedangkan persamaan garis normalnya
x = x0+ Fx(x0, y0, z0)t, y = y0 + Fy(x0, y0, z0)t , z = z0+ Fz(x0, y0, z0)t
1
dengan (x0, y0, z0) = (0,1, ), diperoleh e
1 1 2
Fx(x0, y0, z0) = Fx(0,1, ) = 0, Fy(x0, y0, z0) = Fy(0,1, ) =− , dan e e
e
1
Fz(x0, y0, z0) = F(0,1, ) =−1. e
Jadi persamaan garis normalnya adalah
2 1
x = 0+ (0)t , y =1+ (− )t , z = + (−1)t e
e
atau
2 1
x = 0, y =1− t , z = −t e e
Dengan menyelesaikan untuk t diperoleh persamaan garis normal
y −1 z −1/e
= .
− 2/e −1
LATIHAN 2.6
dari P ke titik Q ,2 .
2.7. JACOBIANS
Pada bagian ini akan dibahas tentang Jacobian. Jacobian nantinya akan sangat
bermanfaat ketika kita berbicara mengenai integral lipat, khususnya dalam
penggantian variable
Jika x = g (u, v) dan y = h (u, v) terdiferensial, maka Jacobian x dan y yang
bersesuaian dengan (terhadap) u dan v, dinyatakan dengan
, didefinisikan sebagai
∂x∂x
∂(x, y) ∂u ∂v
=
∂(u, v) ∂y ∂y
∂u ∂v
Bukti :
∂u ∂ x ∂u ∂ y ∂u ∂ x ∂u ∂ y
+ +
JJ∗ =∂ x ∂u ∂ y ∂u ∂ x ∂v ∂ y ∂v
∂v ∂ x ∂v ∂ y ∂v ∂ x ∂v ∂ y
+ +
∂ x ∂u ∂ y ∂u ∂ x ∂v ∂ y ∂v
1 0
== 1
0 1
- -
,
∂(u, v) ∂(u, v) ∂( p, q)
=
∂(x, y) ∂( p, q) ∂(x, y)
Bukti
Karena u dan v fungsi dari p dan q,maka
∂u ∂u
du = dp + dq
∂p ∂q
∂v ∂v
dv = dp + dq
∂p ∂q
dan
∂u ∂u ∂p ∂u ∂q
= + ∂x
∂p ∂x ∂q ∂x
∂u ∂u ∂p ∂u ∂q
= + ∂y ∂p
∂y ∂q ∂y
∂v ∂v ∂p ∂v ∂q
= + ∂x
∂p ∂x ∂q ∂x
∂v ∂v ∂p ∂v ∂q
= + ∂y ∂p
∂y ∂q ∂y
Dengan memperhatikan
v y
y v v
y
y y
v v v v
y y
∂u ∂u
∂x ∂y ∂(u,v)
= =
∂v ∂v ∂(x, y)
∂x ∂y
diperoleh
Sifat
Jika u dan v fungsi dari x dan y sedemikian sehingga
∂(u, v) f (u,
v) = 0, maka = 0.
∂(x, y)
Bukti :
Karena f (u, v) = 0, maka
∂f ∂u ∂f ∂v
+ =0
∂u ∂x ∂v ∂x
∂f ∂u ∂f ∂v
dan + = 0.
∂u ∂y ∂v ∂y
∂f ∂f
v
v
v
y y
y
yaitu,
v v
y
dengan pertukaran baris dan kolom dari determinan.
Contoh 2.18 :
∂(x, y, z)
JIka x = r cos θ, y = r sin θ, z = z, tentukan . ∂(r, ,
z)
Penyelesaian:
cos −rsin 0
= sin rcos 0
0 0 1
= r cos2θ− (− r sin2θ) = r
(cos2θ+ sin2θ) = r
LATIHAN 2.7 :
tunjukkan bahwa .
2. Jika y1 = x2 x3 , y2 = x3 x1 , y3 = x1 x2 , Tentukan x1 x2
x3