Disusun Oleh :
NPM :16.05.0.009
BATAM 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan Modul Analisis Vektor dengan tepat
waktu. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibuk mata
kuliah“Analisis Vektor” Pendidikan Matematika tahun 2019.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, hal
itu dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaannya.
Sekiranya Modul Analisis Vektor ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca
dan dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar-mengajar. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
Latihan Terbimbing…………………………………………………….………. 17
B. Kesimpul .................................................................................................. 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada sebuah kasus dimana seorang ibu dan bapak sedang mendorong
mobil. Jika mobil yang mereka dorong tersebut bergerak, berarti mereka telah
melakukan usaha. Sebelumnya, kita telah mempelajari bahwa untuk
menghitung besar usaha dapat kita gunakan perkalian titik atau integral garis
tergantung pada bentuk lintasan. Namun ada kalanya kita kesulitan untuk
menghitung besar usaha, misalnya pada bidang dimensi-3, perhitungan untuk
mencari besar usaha akan lebih mudah dengan menggunakan teorema Stokes.
(Rahmina dkk, 2010)
Teorema stokes dapat dipandang sebagai versi Teorema Green dengan
dimensi yang lebih tinggi. Sementara Teorema Green menghubungkan
integral lipat dua pada daerah bidang D keintegral garis sekeliling kurva
perbatasan bidangnya, sedangkan Teorema Stokes menghubungkan integral
permukaan pada permukaan S ke integral garis sekeliling kurva perbatasan S.
(James Stewart, 1998).
3
PENDALAMAN MATERI
∮𝑪 𝑭 ⋅ 𝒅𝒓 = ∬𝑺 (𝛁 × 𝑭) ∙ 𝒏𝒅𝒔 = ∬𝑺 (𝛁 × 𝑭) ∙ 𝒅𝒔
4
Dari rumus diatas dapat disimpulkan, integral garis dari sebuah vektor F yang
mengelilingi sebuah kurva tertutup sederhana C sama dengan integral permukaan
dari curl F melalui sebarang permukaan S dengan C sebagai batasnya.
pembuktian
Buktikan ∮ 𝑑𝑟 × 𝐵 = ∬𝑠 [∇ × (𝐵 × 𝐶) ∙ 𝑛𝑑𝑠]
Penyelesaian :
Maka
∮ 𝑑𝑟 ∙ (𝐵 × 𝐶) = ∬𝑠 [∇ × (𝐵 × 𝐶) ∙ 𝑛𝑑𝑠]
= 𝐶 ∙ ∬𝑠 (𝑛 × ∇) × 𝐵𝑑𝑠
5
Fungsi teorema Stokes antara lain sebagai berikut :
6
𝑏
𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∫ (𝑃 +𝑄 + 𝑅 ) 𝑑𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑎
𝑏 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= ∫𝑎 [𝑃 𝑑𝑡 + 𝑄 𝑑𝑡 ] + 𝑅 (𝜕𝑥 𝜕𝑡 + 𝜕𝑦 𝜕𝑡 ) 𝑑𝑡
𝑏 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= ∫𝑎 [(𝑃 + 𝑅 𝜕𝑥) 𝑑𝑡 + (𝑄 + 𝑅 𝜕𝑦) 𝑑𝑡 ] 𝑑𝑡
𝜕𝑧 𝜕𝑧
= ∫𝑐 (𝑃 + 𝑅 𝜕𝑥) 𝑑𝑥 + (𝑄 + 𝑅 𝜕𝑦) 𝑑𝑦
𝜕 𝜕𝑧 𝜕 𝜕𝑧
= ∬𝐷 [ (𝑄 + 𝑅 )− (𝑃 + 𝑅 )] 𝑑𝐴
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥
Dengan mengingat P, Q dan R adalah fungsi x, y dan z serta bahwa z sendiri adalah
fungsi x dan y, diperoleh :
𝜕𝑄 𝜕𝑄 𝜕𝑧 𝜕𝑅 𝜕𝑧 𝜕𝑅 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕 2𝑧
∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝐷 [( + + + +𝑅 )
𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦𝜕𝑥
𝜕𝑃 𝜕𝑃 𝜕𝑧 𝜕𝑅 𝜕𝑧 𝜕𝑅 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕 2𝑧
−( + + + +𝑅 )] 𝑑𝐴
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦𝜕𝑥
Empat diantara suku-suku dalam integral lipat dua saling meniadakan dan enam suku
sisanya dapat disusun untuk berimpit dengan ruas kanan persamaan
𝜕𝑅 𝜕𝑄 𝜕𝑧 𝜕𝑃 𝜕𝑅 𝜕𝑧 𝜕𝑄 𝜕𝑃
∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝐷 [( − ) − ( − ) + ( − )] 𝑑𝐴
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦
Sehingga diperoleh :
∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝐷 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹 ∙ 𝑑𝑠
Jadi jelas terbukti bahwa Teorema Green merupakan kasus khusus dari Teorema
Stokes.
7
Agar lebih memahami materi diatas, pelajari contoh soal dibawah ini!
Contoh 1:
2𝜋
= ∮0 (2𝑥 − 𝑦)𝑑𝑥 − 𝑦𝑧 2 𝑑𝑦 − 𝑦 2 𝑧 𝑑𝑧
2𝜋
= ∮0 (2 cos 𝑡 − sin 𝑡)(−𝑠𝑖𝑛𝑡)𝑑𝑡
2𝜋
= ∮0 (−2 sin 𝑡 cos 𝑡 + 𝑠𝑖𝑛2 𝑡)𝑑𝑡
2𝜋 1 cos 2𝑡
= ∮0 (−𝑠𝑖𝑛 2𝑡 + − ) 𝑑𝑡
2 2
1 1 1 2𝜋
= 2 cos 2𝑡 + 2 𝑡 + sin 2𝑡 | = 𝜋
4 0
Jadi,∬𝑆 (∇ × 𝐹) ∙ 𝑑𝑠 = ∮𝐶 𝐴 ∙ 𝑑𝑟 = 𝜋
8
Contoh 2 :
1. Diketahui lapangan vektor F(x, y, z) = 3yi – xzj + yz2k, dan S permukaan parabola
2z = x2 + y2 yang dibatasi oleh z = 2 dengan lintasan C merupakan kelilingnya.
Gunakan Teorema Stokes untuk menghitung ∬𝑠 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹 ⋅ 𝑛 𝑑𝐴!
Penyelesaian :
∬𝑠 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹 ⋅ 𝑛 𝑑𝐴 = ∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟
= ∫𝑐 (3𝑦 𝑑𝑥 – 𝑥𝑧 𝑑𝑦 + 𝑦𝑧 2 𝑑𝑧)
2𝜋
= ∫0 [3(2 𝑠𝑖𝑛 𝑡) − 2 cos 𝑡 (2) + (2 sin 𝑡)(2)2 ]
2𝜋
= ∫0 [6 sin 𝑡 − 4 cos 𝑡 + 8 sin 𝑡]𝑑𝑡
= (−6 ∙ 1 − 4 ∙ 0 − 8 ∙ 1) − (−6 ∙ 1 − 4 ∙ 0 − 8 ∙ 1)
=0
9
Contoh 3 :
Penyelesaian :
Walaupun ∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 dapat dihitung secara langsung, tapi lebih mudah
menggunakan Teorema Stokes. Adapun caranya sebagai berikut :
𝑖 𝑗 𝑘
𝜕 𝜕 𝜕
Curl F = | 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
|
−𝑦 2 𝑥 𝑧2
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕 𝜕
= |𝜕𝑦 𝜕𝑧 | 𝑖 −| 𝜕𝑥 𝜕𝑧 | 𝑗 + | 𝜕𝑥 𝜕𝑦| 𝑘
𝑥 𝑧2 −𝑦 2 𝑧2
−𝑦 2 𝑥
= 0 – 0 + (1 + 2y) k
= (1 + 2y) k
∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝑠 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹 ⋅ 𝑑𝑠
10
∫𝑐 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝑠 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹 ⋅ 𝑑𝑠 = ∬𝐷 (1 + 2𝑦)𝑑𝐴
2𝜋 1
= ∫0 ∫0 (1 + 2𝑟 sin 𝜃)𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
2𝜋 1
= ∫0 ∫0 (𝑟 + 2𝑟 2 sin 𝜃) 𝑑𝑟 𝑑𝜃
2𝜋 𝑟 2 𝑟3
= ∫0 + 2 𝑠𝑖𝑛𝜃|10 𝑑𝜃
2 3
2𝜋 1 2
= ∫0 (2 + 𝑠𝑖𝑛𝜃) 𝑑𝜃
3
= 𝜋 + 0|2𝜋
0
𝑑𝜃
=𝜋
LATIHAN 4 :
11
Penyelesaian :
Cara langsung
2𝜋
= ∫0 [sin 𝑡(−𝑠𝑖𝑛𝑡)𝑑𝑡 − cos 𝑡 cos 𝑡 𝑑𝑡]
2𝜋
= − ∫0 𝑑𝑡 = −2𝜋
𝑖 𝑗 𝑘
𝜕 𝜕 𝜕
Curl F = ∇ × 𝐹 = | |
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑦 −𝑥 𝑦𝑧
= zi + 0j – 2k
Jadi,
1 √1−𝑦2
= −2 ∫−1 ∫−√1−𝑦2[(𝑥 2 + 𝑦 2 )𝑥 − 1]𝑑𝑥𝑑𝑦
2𝜋 1
= −2 ∫0 ∫0 [𝑟 3 cos 𝜃 + 1]𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
= −2𝜋
12
Contoh 5 :
4 √16−𝑋 2
= ∫−4 ∫−√16−𝑋 2(3𝑦 − 1)𝑑𝑦𝑑𝑥
4 3 √16−𝑋 2
= ∫−4 2 𝑦 2 − 𝑦 |−√16−𝑋 2 𝑑𝑥
4
= ∫−4 −2√16 − 𝑋 2 𝑑𝑥
𝑥 4 𝑥
= −2 {2 √16 − 𝑋 2 + 8𝑠𝑖𝑛−1 2} |−4
= −2{0 + 8𝜋}
= −16𝜋
b) c adalah lingkaran x2 + y2 = 4
∬𝑠 (∇ × 𝐴) ∙ 𝑛 𝑑𝑠 = ∫𝐶 (3𝑦 − 1)𝑑𝑦 𝑑𝑥
2 √4−𝑥 2
= ∫−2 ∫−√4−𝑥 2(3𝑦 − 1)𝑑𝑦 𝑑𝑥
2 3 √4−𝑥 2
= ∫−2 (2 𝑦 2 − 𝑦) |−√4−𝑥 2 𝑑𝑥
2
= ∫−2 −2√4 − 𝑥 2 𝑑𝑥
𝑥 2 𝑥
= −2 {2 √4 − 𝑥 2 + 2𝑠𝑖𝑛−1 2} |−2
13
Contoh 6 :
Penyelesaian :
∬𝑠 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹 ⋅ 𝑛 𝑑𝑠 = ∬𝑠 (∇ × 𝐴) ∙ 𝑛 𝑑𝑠 = ∮𝐶 𝐹 𝑑𝑟
2𝜋
2𝜋
= ∮0 2𝑥 − 𝑦 𝑑𝑥 − 𝑦𝑧 2 𝑑𝑦 − 𝑦 2 𝑧 𝑑𝑧
2𝜋 2𝜋
= ∮0 (2 cos 𝑡 − 𝑠𝑖𝑛𝑡) 𝑑(cos 𝑡) = ∮0 (2 cos 𝑡 − 𝑠𝑖𝑛𝑡) (−𝑠𝑖𝑛𝑡)𝑑𝑡
2𝜋
= ∮0 (−2 sin 𝑡 cos 𝑡 + 𝑠𝑖𝑛2 𝑡) 𝑑𝑡
2𝜋 1 𝑐𝑜𝑠2𝑡
= ∮0 (− sin 2𝑡 + − ) 𝑑𝑡
2 2
1 1 1
= 2 cos 2𝑡 + 𝑡 + 4 𝑠𝑖𝑛2𝑡|2𝜋
0
2
= −2𝜋
14
Contoh 7 :
∬𝛿𝑠 𝐹⃗ . 𝑇
⃗⃗𝑑𝑠 − ∬ 𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹⃗ . 𝑢
𝑠
⃗⃗ 𝑑𝑠
Penyelesaian :
menghitung ∬𝛿𝑠 𝐹⃗ . 𝑇
⃗⃗𝑑𝑠 𝛿𝑠
(kurva yang membatasi daerah) adalah sebuah lingkaran pada bidang XOY
dengan titik (0, 0). Misalkan kita menggambarkan persamaan-persamaan
parametrik x = cos t, y = sin t, z = 1 dengan batas 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋
Maka diperoleh :
∮𝜕𝑠 𝐹. 𝑇 𝑑𝑠 = ∮𝜕𝑠 𝑦 𝑑𝑥 − 𝑥 𝑑𝑦
2𝜋
` = ∫0 [sin 𝑡(− sin 𝑡)𝑑𝑡 − cos 𝑡. cos 𝑡 𝑑𝑡]
2𝜋
= −2𝜋
= zi + 0j – 2k
15
Sehingga di peroleh medan vektor zi + 0j – 2k, maka M = z, n = 0, dan P = – 2
f(x, y) – x2 + y2
fx (x, y) = 2x
fy (x, y) = 2y
∬𝑠 𝐹. 𝑛 𝑑𝑠 = ∬𝑠 [−𝑀 𝑓𝑥 − 𝑁 𝑓𝑦 + 𝑃]𝑑𝑥𝑑𝑦
Diperoleh :
∬𝑠 (𝑐𝑢𝑟𝑙 𝐹). 𝑛 𝑑𝑠 = ∬𝑅 [−𝑀 𝑓𝑥 − 𝑁 𝑓𝑦 + 𝑃]𝑑𝑥𝑑𝑦
= ∬𝑅 (−𝑧(2𝑥) + 0(2𝑦) − 2)𝑑𝑥 𝑑𝑦
= ∬𝑅 (−2𝑥𝑧 − 2) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
= −2∬𝑅 (𝑥𝑧 + 1)𝑑𝑥 𝑑𝑦
= −2 ∬𝑅 [𝑥(𝑥 2 + 𝑦 2 ) + 1]𝑑𝑥𝑑𝑦
= −2 ∫ ∫[𝑟 4 cos 𝜃 + 1] 𝑑𝑟 𝑑𝜃
0 0
2𝜋
1 5 1 1
= −2 ∫ 𝑟 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑟 2 | 𝑑𝜃
5 2 0
0
2𝜋
1 1
= −2 ∫ ( 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + ) 𝑑𝜃
5 2
0
1 1 2𝜋
= −2 [ 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝜃]
5 2 0
16
= −2[(0 + 𝜋) − 0]
= −2𝜋
LATIHAN TERBIMBING :
yang kosong!
17
Yaitu suatu permukaan dengan persamaan y = z + 2 dan dibatasi oleh silinder
x2 + y2 = 4. Vektor satuan normal n pada permukaan S adalah
∇𝜙 ∇(𝑦−𝑧−2) 1−
n = |∇𝜙| = =
√…+ … √…
𝑗−⋯
(∇ × 𝐹), 𝑛 = [−(… + … )𝑖 + (… + 𝑦)𝑗] ( )
√…
𝑥+⋯
=
√…
∮𝐶 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝑠 (∇ × 𝐴) ∙ 𝑛 𝑑𝑠
𝑥+⋯
= ∬𝑠 𝑑𝑠
√…
𝑥 + ⋯ 𝑑𝑦 𝑑𝑥
= ∬𝑠
√… 𝑛 … .
… √4−𝑥2 𝑥+⋯ 𝑑𝑦 𝑑𝑥
= ∫𝑥= −2 ∫𝑦= …
√… | |
√2
… √4−𝑥2
= ∫𝑥= −2 ∫𝑦= (𝑥 + ⋯ )𝑑𝑦𝑑𝑥
… 2
= ∫𝑥= −2 … + … |√4−𝑥
…
…
= ∫𝑥= −2 2𝑥 √… − … 𝑑𝑥
2 …
= − 3 (… − … )… |−2
=…
18
Jadi ∮𝐶 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝑠 (∇ × 𝐴) ∙ 𝑛 𝑑𝑠 = ⋯
2. Gunakan teorema Stokes untuk menghitung ∮𝐶 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 degan F = 2zi+ (8x –
3y)j + (3x + y)k dan C berupa kurva segitiga pada gambar berikut.
Penyelesaian :
Misalkan S berupa kurva dengan C sebagai batas terarahnya, yaitu 2x + … +
… = 2. Vektor satuan normal n pada permukaan S adalah
∇𝜙 ∇(2𝑥+⋯+⋯−2)
n = |∇𝜙| = √22 +⋯+⋯
2𝑖+⋯+⋯
= …
𝑖 𝑗 𝑘
𝜕 𝜕 𝜕
∇ ×𝐹 = | |
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑧𝑧 … …
𝝏(… ) 𝝏(… ) 𝜕(… ) 𝜕(2𝑧) 𝜕(… ) 𝜕(… )
= 𝒊( − ) − 𝒋( − )+ 𝒌( − )
𝝏𝒚 𝝏𝒛 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦
= 𝑖 − ⋯+ ⋯
∮𝐶 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝑠 (∇ × 𝐴) ∙ 𝑛 𝑑𝑠
1 … 2𝑖+⋯+⋯ 𝑑𝑦 𝑑𝑥
= ∫𝑥= 0 ∫𝑦=0(𝑖 … . + ⋯ ). ( ) |𝒏….|
…
1 … 2−⋯+⋯ 𝑑𝑦 𝑑𝑥
= ∫𝑥= 0 ∫𝑦=0 ( ) |𝒏….|
…
1 … … 𝑑𝑦 𝑑𝑥
= ∫𝑥= 0 ∫𝑦=0 … …
| |
…
1 …
= ∫𝑥= 0 ∫𝑦=0 … 𝑑𝑦 𝑑𝑥
19
1
= ∫𝑥= 0 … |…0 𝑑𝑥
1
= ∫ … … … 𝑑𝑥
𝑥= 0
0
= ⋯|
1
=⋯
Jadi, ∮𝐶 𝐹 ⋅ 𝑑𝑟 = ∬𝑠 (∇ × 𝐴) ∙ 𝑛 𝑑𝑠 = ⋯
20
Latihan mandiri
Lembar jawaban :
Lembar jawaban :
21
3. Periksalah kebenaran Teorema Stokes untuk A = (y – z + 2)I + (yz + 4)j –
xz k dimana S adalah permukaan kubus x = 0, y = 0, z = 0, x = 2, y = 2 di
atas bidang xy
Lembar jawaban :
Lembar jawaban :
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian materi di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Teorema
Stokes terbukti dapat menyederhanakan pengintegralan pada permukaan tiga
dimensi. Tidak memerlukan jawaban yang panjang tetapi singkat dan jelas.
Teorema Stokes juga membuktikan bahwa Teorema Green merupakan
kasus khusus dari Teorema Stokes dengan penggunaan Aturan Rantai.
23
DAFTAR PUSTAKA
Rahima dan Anny. 2018. Teorema Divergensi, Teorema Stokes, dan Teorema Green.
https://www.academia.edu/17287348/Teorema_Divergensi_Teorema_Stokes)_dan
_Teorema_Green (Diakses pada tanggal 26 Juli 2019)
24